Fine

...Happy Reading...

“Ayo, cepat! Kita terlambat karenamu!”

Clara merasakan tangannya nyeri saat Jack menariknya dengan paksa. Mungkin lebam ditangannya beberapa hari yang lalu belum benar-benar pulih, saat Jack memaksanya keluar dari restaurant ketika ia dan teman kantornya makan malam bersama. Jack pria yang sangat posesif, ia tidak boleh makan malam dengan pria manapun walaupun itu sekedar acara kantor.

Bahkan Jack membeli 75% saham di kantor tempat ia bekerja. Karena itulah ia selalu diisimewakan di kantornya, dan jujur saja itu membuatnya tidak nyaman.

“Jika kau lelah cukup tersenyum, tidak usah banyak bicara.”

Jack kini melembutkan genggamannya, wajah marahnya itu kini berubah lebih santai dan tenang. Clara menghembuskan napas pelan dan tersenyum tipis, berusaha menampilkan kesan baik untuk para tamu, ia disini adalah keluarga dari sang pemilik acara, kesan baik amat diperlukan.

“Jack! Challa!”

Challa, itu adalah panggilan sayang Jack untuk Clara, yang bahkan kini menjadi panggilan yang lebih sering ia dengar dari pada namanya sendiri. Dengan senyuman lebar sepasang kekasih itu berjalan berdampingan menuju seorang gadis cantik dengan balutan gaun biru laut miliknya, terlihat mewah dan anggun secara bersamaan.

“Kau terlihat begitu pucat Chal! Kutebak, pasti Jack memaksamu untuk datang kesini. Ya ampun gadis cantikku.”

Judy Hilton, kakak perempuan Jack yang terpaut empat tahun itu memeluk Clara dengan erat. Seolah gadis itu dapat melihat wajah lelah Clara dibalik makeupnya.

“Aku baik-baik saja Kak, aku yang memaksa Jack untuk ikut bersamanya. Aku ingin bertemu denganmu, i miss u~”

Clara kini membalas pelukan Judy. Hubungan enam tahun dengan Jack membuatnya sangat akrab dengan anggota keluarga Jack, terlebih dengan Judy. Clara sudah menganggapnya sebagai kakak kandungnya dan begitu juga sebaliknya.

“Aku pinjam dulu Challa Jack, aku ingin jalan-jalan dengannya."

Tanpa menunggu jawaban Jack, Judy menarik Clara menjauh. Sedangkan Jack hanya tersenyum tipis, melihat interaksi Clara dengan keluarganya selalu membuatnya senang. Clara hanya mengekor dibelakang Judy. Sebenarnya ia sedikit merasa insecure di acara kali ini, ayolah ia lelah karena pulang kantor, belum mandi dan tidak memakai baju bagus, bahkan Jack tidak bilang akan membawanya ke ulangtahun Judy, kehadirannya tanpa persiapan membuatnya memiliki kesan buruk.

“Kau sudah makan Chal? Makanlah, ini cookies kesukaanku.”

Judy kini memberikan Clara sebuah kue kering kecil dengan krim vanilla dan juga cherry kecil diatasnya, Clara hanya dapat menerimanya, sebenarnya ia juga cukup lapar, pekerjaannya cukup menguras energinya. Terlebih ia juga belum makan apapun setelah makan siang kantor.

“Apa hubunganmu dengan Jack baik-baik saja Chal?”

Clara yang sudah memakan setengah kue itu seketika menghentikan aktifitasnya. Apa Judy menyadarinya? Memang, Jack berusaha selalu terlihat sempurna, termasuk didepan keluarganya. Jack hanya bersikap kasar padanya, hanya kepadanya. Tapi kini Judy bertanya setelah dua tahun hubungan tidak sehat ini. Apa Judy menyadarinya?

“Ada apa kak?” Judy menatap Clara dengan khawatir. Bukannya menjawab kini Clara balik bertanya padanya. Judy tahu, ada yang mereka sembunyikan.

“Ah, tidak. Beberapa hari lalu aku melihat Jack memaki seseorang ditelepon, dan kutahu dia seorang perempuan.”

Judy menghentikan ucapannya sesaat dan menatap Clara, seolah ingin tahu bagaimana reaksi Clara dengan ucapannya. Clara hanya bersikap tenang, lebih tepatnya berusaha untuk tetap tenang. Clara kembali melahap cookies digengamannya, sedangkan perasaannya tidak karuan. Terlalu takut dengan ucapan Judy selanjutnya.

“Untuk pertama kalinya aku melihat adikku yang baik bersikap begitu kasar.” Kini Judy menatap intens kearah Clara, ia menghembuskan napas pelan sebelum melanjutkan ucapannya.

“Jack tidak menyakitimu kan, Chal?”

Clara menahan napasnya sesaat. Apa ini waktunya ia mengungkapkan semuanya, mengungkapkan betapa buruknya Jack memperlakukannya dua tahun belakangan ini. Apa dengan ini ia bisa terbebas dari Jack seumur hidupnya? Apa semuanya akan baik-baik saja? Apa Jack tidak akan membunuhnya jika ia mengungkapkan semua ini pada Judy?

“Apa Jack menyakitimu?”

Judy kembali mengulangi pertanyaannya, melihat wajah tegang dan gugup Clara membuat ia yakin jika panggilan yang tersambung dengan adiknya itu adalah Clara. Seorang gadis yang dipanggil ‘jalang’ dengan Jack di ponsel itu adalah Clara. Tapi, mengapa? Mengapa Jack berucap sekasar itu pada Clara? Apapun masalahnya, itu kata yang sangat tidak pantas diucapkan seorang pria pada wanita manapun.

Judy tahu Clara adalah gadis baik, dan adiknya adalah pria yang pengertian. Masalah apa yang bisa membuat Jack berbuat seperti itu, yang paling Judy takutkan adalah, Jack bukan hanya menyakiti gadis depannya ini secara verbal, ia takut Jack juga menyakitinya secara fisik.

“Kak, aku-“

“Apa yang kalian bicarakan?”

Mereka berdua tersentak, beberapa meter dihadapan mereka terdapat Jack yang menatap dengan penasaran. Mereka terlihat begitu serius, dan Jack cukup penasaran.

“Kak, aku tidak tahu Jack bicara dengan siapa. Mungkin ia sedang berada dimasa yang sulit dengan beberapa kliennya. Aku akan bertanya dengannya nanti.” Clara kini mulai berucap dengan wajah tenang.

Judy merasakan sedikit lega dengan ucapan Clara. Jika itu dengan klien atau orang lain mungkin Judy bisa lebih tenang. Mungkin Clara benar, Jack hanya sedang emosi dengan para kliennya. Terlebih ia juga tahu adiknya akhir-akhir ini begitu ambisius membuka cabang baru di luar negri. Seharusnya sebagai kakak yang baik ia membantunya, bukan malah berburuk sangka seperti ini. Judy berjalan mendekati Jack.

“Dasar anak manja, aku hanya meminjam Challa sebentar dan kau malah mencarinya. Ini aku balikkan kekasihmu!”

Judy tertawa dan menjauh dari mereka berdua, kembali menerima tamu dengan senyuman hangatnya. Clara yang melihatnya hanya menarik napas dalam, hampir saja ia menceritakan semuanya pada Judy, jika bukan karena Jack, mungkin ia sudah menceritakan ini semua.

“Apa yang kalian bicarakan?” Jack kini berjalan mendekat kearah Clara. Clara kini mulai merasa gugup.

“Judy hanya ingin tahu keadaan ibuku.” Clara tersenyum tipis, menutupi kegugupannya.

“Hanya itu?” Jack kini menginterogasi, ia menatap intens kearah Clara.

“Dan pernikahan, Judy membicarakan pernikahan.”

Jack terdiam mendengar jawaban Clara. Ia sendiri tahu, Judy begitu mendesaknya perihal pernikahan, namun ia tidak tahu jika Judy cukup berani membahas itu dengan Clara. Mata Jack kini beralih pada Judy yang masih menerima beberapa tamunya.

Judy, wanita itu sudah pernah gagal dalam pernikahan. Leo, mantan suaminya ketahuan selingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan Judy harus meminjam uang padanya untuk menghidupi seorang putri kecilnya yang spesial. Leo tidak ingin mengeluarkan uang sepeserpun untuk menghidupi putrinya.

Dan jujur saja itu adalah salah satu mengapa ia cukup enggan jika bicara mengenai pernikahan, ia sudah sangat bahagia dengan Clara yang selalu berdiri disampingnya. Walaupun ia sendiri sangat tahu jika ia adalah pria jahat yang sering menyakiti Clara. Namun Clara adalah segalanya, ia tidak bisa membiarkan siapapun menyentuh miliknya, Clara adalah miliknya.

“Ayo kita pulang, aku ingin istirahat.”

Jack kini berjalan menjauh, Clara hanya menatap Jack dengan bingung. Entah apa yang berada dipikiran Jack, tapi kata pernikahan terlihat jelas sekali membuatnya sedih dan kacau. Bahkan mereka baru sampai beberapa menit lalu. Clara hanya mengekor pada Jack menuju pintu keluar.

To be continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!