dilema

Di gedung Dirgantara Mitra yang menjulang tinggi, di dalam ruang kantor presdir terlihat pemuda tampan telah selesai dengan semua dokumennya, wajahya terlihat selalu tersenyum sepertinya dia sangat bahagia membuat lelaki paruh baya disampingnya terheran dengan wajah bahagia tuannya.

"Pak Chan" Tegur pemuda itu ia masih duduk di meja kerjanya .

" Ia tuan" Badannya membungkuk.

"Aku akan menikah minggu depan jadi persiapkan semua yang dibutuhkan" Ucap pria tampan itu dengan wajahnya tersenyum hatinya terasa dipenuhi dengan bunga-bunga.

"Benarkah itu tuan? akhirnya anda akan menikah juga?" Pak Chan sangat senang dia bahkan lebih semangat dari pemuda itu

"Atur semuanya dengan baik dan jangan sampai ada orang yang tahu, pastikan tak ada yang mengetahuinya bahkan curiga dengan pernikahanku!" jelas pemuda tampan.

"Baiklah tuan, Saya akan mempersiapkan semuanya dengan sempurna, saya juga akan menambah pengamanan untuk anda" Pak Chan sangat antusias, namun masih banyak pertanyaan dihatinya.

"Tapi tuan kalau boleh saya tahu siapa wanita yang beruntung itu?" Tanya Pak Chan wajah berubah menjadi penasaran.

"Kau mengenalnya pak Chan, dia tidak asing bagimu" Ia membuat pak Chan bingung membuat teka-teki"

"Siapa tuan?" Ia tak bisa menebak karena ia merasa tak pernah melihat dan mendengar tuannya dekat dengan wanita.

"Namanya Kimberly Nayla Sanders" Ucap pemuda itu wajah merona senyum terbangga.

Pak Chan berfikir sejenak lalu" Nayla!bukankah dia adik sahabat tuan Radika, dia gadis yang tuan antar jemput kesekolah setiap harikan" Wajah pak Chan terheran.

"Ia, kenapa kau terkejut? kalau kau saja terkejut tak menyangka apalagi paman Yuga dia pasti tidak menyangkahnya jugakan? jawab pemuda ini

"Tuan gadis ini masih remaja, ia baru lulus sma" Lagi-lagi pak chan terheran.

"Ya karena itu, pamanku pasti tidak menyangkanya dia pasti mengira hubunganku dengannya, hanya sebatas kakak adik, dia hanya menganggap Nayla itu adiku, karena hanya Nayla gadis yang bisa dekat denganku " Ungkap pemuda itu.

"Baiklah tuan" Pak Chan merenung memang benar kata-kata tuannya, karena siapapun wanita yang ingin mencoba mendekati tuannya semua bernasib sial diteror, diancam itu semua upaya pamannya menyulitkannya agar tuannya tidak menikah dan memiliki pewaris.

" Tuan apa gadis itu benar mau menikah dengan anda?" Tanya pak Chan memastikan semuanya.

"Kenapa kau tak yakin, aku pasti akan menikah dengannya, saat ini kakaknya pasti membujuknya untukku." Pemuda itu agak kesal.

"Anda yakin dia di bujuk atau dipaksa ?" Tanya pak Chan seperti tidak percaya.

"Awas kau pak Chan, kau mau ku pensiunkan sekarang "pemuda itu mengancam pak Chan, pak Chan merupakan tangan kanan keluarganya, sudah bekerja untuk keluarga Dirga selama puluhan tahun, hingga pemuda ini merasa nyaman bicara tentang apapun dengannya, dia menggapnya sudah sebagai keluarganya.

"Ha....ha....tidak tuan saya cuma mengingatkan bahwa gadis itu baru lulus sma " Ujar pak Chan mengingatkan

"Ia pak Chan dia ia baru tujuh belas tahun, dia pasti sangat hancur saat ini" Wajahnya sedih.

"Dia memang masih sangat muda tapi kehidupan telah membuatnya dewasa sebelum waktunya, caranya memanandang hidup, kecerdasan dan kepandaiannya yang dapat mengimbangiku, membuat aku tak pernah melihatnya sebagai gadis kecil" Jelas pemuda itu.

"Saya mengerti tuan, ia memang memiliki semua kriteria pasangan yang tepat untuk anda ia cerdas, cantik, rajin, terlepas dari usianya yang masih muda."

"Dan satu lagi aku sangat mencintainya, entah sejak kapan perasaan seorang kakak ini berubah menjadi perasaan seorang pria pada wanita. pada awalnya aku hanya ingin melindunginya menjaganya namun aku baru sadar jika ada yang lelaki yang mendekatinya aku, aku akan sangat marah, akhirnya aku menyadari rasa ini sudah tidak wajar.aku sangat mencintainya, aku ingin dia selalu bersamaku walaupun itu akan menjerumuskannya kedalam bahaya yang mengancam nyawanya, tapi aku tak bisa jauh darinya. Aku bahkan tak bisa jika tidak melihatnya dalam satu hari saja.

Pak Chan termenung, lagi-lagi ia sedih dengan dilema tuannya disatu sisi dia tak ingin wanita di cintai dalam bahaya, disatu sisi dia mencintai gadis itu dan tak bisa hidup tanpa gadis itu,jika dia tidak menikah dengan gadis itu berarti dia yang akan mati karena cintanya, dunianya akan berhenti berputar, dia pasti sudah tak tahu lagi bagaimana menjalani hidup, ia juga memikirkan betapa rumitnya hubungan mereka nanti karena tuannya tidak boleh menunjukan cinta kepada gadis itu karena jika ia melakukannya gadis itu dalam bahaya.

🌺🌺🌺

Nayla masih menangis dikamarnya, matanya bengkak suara mulai parau, ia memikirkan masa depannya yang hancur dalam sehari. Seharian ia mengurung diri dikamar.

"Apa yang harus aku lakukan " Nayla terus berfikir sambil menangis pikirannya kacau dia kalut, hingga akhiranya dia barfikir untuk bicara pada Endy. Ia beranjak dari tempat tidur keluar kamarnya dan menemui Endy.

Nayla membuka kamar Endy, Ia medorong pintu dengan keras hingga Endy terkejut.

"Nayla " Endy terkejut dia duduk di tempat tidur.

Nayla lalu masuk, duduk pinggir tempat tidur lalu memeluk Endy dengan menangis sesugukan.

Hiks.....hiks....

"Kak Endy tolong Nay...Tolong bujuk kak Dika membatalkan pernikahan ini, kakak kan sahabatnya dia pasti dengar jika kakak bicara dengannya, bujuk dia kak." Nayla masih menangis memohon dengan lirih suaranya sudah serak.

Endy membalas pelukan Nayla, ia terdiam tak mengatakan satu katapun, ia sangat iba dengan Nayla ia melihatnya sangat kacau baju yang basah karena tetesan air mata, rambut panjangnya yang berantakan.

"Jangan menangis lagi Nay, kak ngak tahan melihat kamu seperti ini " Endy melepas pelukannya lalu mengusap pipi Nayla yang basah karena air mata .

"Bantu Nayla kak." Memelas sambil menggengam erat tangan Endy.

"Maafkan kakak Nay, kali ini kakak ngak bisa bantu kamu" Kepalanya tertunduk suaranya pelan tak berdaya ia tak sanggup melihat mata Nayla.

Masih menggenggam erat tangan Endy

"kak Endy kan sahabatnya dia mendengarkan perkataan kakak !!tolong Nay!!!bantu Nay!!!kasihanilah aku, aku ngak mau menikah dengannya!!kumohon kak" Terus bicara memohon seperti orang gila

"Nay hentikan, tenanglah Nay, kakak mohon" Tenanglah Nay, Endy memotong permohonan Nayla memegang bahu Nayla mengoyang-goyangka tubuh Nayla seperti orang yang sedang tidak sadar.

Nayla menepis tangan Endy dibahu yang ada dibahunya

"Tenang ....kakak bilang tenang ....,bagaimana Nay bisa tenang, Nay akan menikah diusia tujuh belas tahun dengan pria yang usia berbeda tiga belas tahun dari Nay dan pria itu cuma yang Nay anggap kakak" Nayla teriak sambil tanganya mengcengkeram kepalanya.

Endy lalu memeluk Nayla menenangkannya mengusap rambutnya sejenak ia terdiam, namun dia berontak dalam pelukakan Endy.

"Kemana kak Aska tolong cari dan bawa dia kemari Nay mau menyuruhnya untuk membatalakan pernikahan ini, Nay sudah menelpon puluhan kali tapi dia tidak bisa di hubungi, kak Aska akan menuriti keinginan Nayla, dia selalu mengabulkan permitaan Nay dia ngak pernah menolak permintaan Nay" Menangis histeris berontak dalam pelukan Endy .

"Percuma Nay ,ini sudah keputusan kakak kamu Dika, kamu ngak bisa menolaknya, kakak sudah membujuknya untukmu, tapi dia tidak mau membatalkannya dan soal Aska ini untuk pertama kalinya dia ngak akan bisa menuruti keinginanamu" Endy memeluk Nayla menenangkannya.

"Kenapa kalian semua tega sama Nay, kalian jahat,,Nay benci sama kalian, kalian telah bersatu merusak masa depan Nay " Teriak Nayla histeris dipelukan Endy, dia mendorong tubuh Endy agar melepaskan pelukannya memukul dada Endy hingga tangannya, memerah namun pemuda tidak melepaskan pelukannya.

Nayla duduk terkulai lemas didepan Endy ia terdiam merenungi takdirnya, air matanya meleleh, habis sudah harapanya karena tiga kakaknya ini telah bersatu, tak ada yang memihak dan menolongnya, tidak seperti dulu kakaknya pasanga badan untuk melindunginya, memberikan pundaknya untuk bersandar dari kesedihan dan sekarang bersatu menghancurkan hatinya..

..

.

.like,coment,vote Ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***