Hari ini adalah hari minggu tiga Dj pemabuk itu berkumpul di rumah Nayla, mereka bangun tengah hari setelah tertidur jam 4 pagi, setelah mandi dan membersihkan diri, mereka menuju dapur, wajah mereka terlihat segar aura kegantengan tiga Dj itu terpancar bersinar siapa pun melihatnya pasti terpukau, sangat berbeda dari yang tadi dilihat oleh Nayla dini hari tadi, wajah kacau jalan sempoyongan dengan bau alkohol.
Mereka duduk berkumpul di meja makan menunggu Nayla menghidangkan makananan lalu tanpa mereka duga Nayla memberikan mereka pekerjaan.
"Kak Aska tolong kupas dan potong kentang yang ada didepan kakak" Nayla menyodorkan pisau.
"Kak Endy kupas semua bawang ini" Nayla menunjuk bawang.
"Kak Dika uleg cabe yang ada dicobek itu" Tangan Nayla menunjuk cabe didepannya.
Kenapa lagi ini bule Jerman pikir ke tiga Dj ini. Mereka lalu mengerjakan perintah Nayla tanpa membantah.
"Kamu kenapa Nay? kok tumben nyuruh kami bantu kamu masak" Tanya Dika kepada adiknya sambil tangannnya mengulek cabe.
Tidak, Nayla hanya ingin kalian belajar memasak aja supaya kalian bisa mandiri" Jelas Nayla sambil menyisik ikan yang ada didepannya lalu berkata"Karena Nayla akan pergi dari rumah ini"
Ketiga Dj itu terkejut mendengar ucapan Nayla lalu saling menatap.
"Emang bule Jerman mau kemana sih?" Tanya Endy dengan suara menggoda matanya memerah karena bawang itu.
Nayla menarik nafas panjang lalu menjelaskan.
"Kakak-kakak Djku tersayang satu bulan lagi Nayla akan mengikuti ujian akhir sekolah setelah lulus sma Nayla akan mengajukan beasiswa ke Jerman, Lalu pergi dari sini, ini adalah rencana yang sudah lama Nay persipkan" Nayla menjelaskan sambil tersenyum remeh.
"Apa.....Jerman........Ketiga Dj itu terkaget bahkan Endy dan Dika berdiri dari tempat duduknya.
"Ia..... Kalian tidak berharap kan! aku mengurus kalian terus disini" Nayla tersenyum sinis dengan sorot mata tajam.
"Tapi Nay kenapa mesti kuliah di Jerman" Tanya Dika belum bisa menghilangkan kagetnya.
Sekarang Nayla mencuci ikan yang disisiknya, dia melihat Endy dan Dika berdiri penasaran, menunggu jawaban sedangkan Aska masih tenang mengupas kentang tanpa mengatakan sesuatu.
"Ia karena almarhum ayah orang Jerman jadi Nayla ingin kuliah disana dan yang paling penting terhindari jauh dari kalian.. .Ha...ha...ha .."Nayla tertawa puas.
"Ayo lah Nay, kamu jangan kuliah jauh-jauh, disini aja, banyak kok universitas yang bagus disini" Bujuk Endy.
"Tapi Nay udah cape hidup dengan kalian, Nay ngak mau tinggal dengan pemuda tanpa masa depan seperti kalian, hidup dengan kalian bisa membuat masa depanku juga ikut suram, jadi Nay akan pergi jauh." Jelas Nayla mengungkap alasannya takut terjerumus dengan kehidupan tiga pemuda ini.
Mereka terdiam tiga Dj itu menunduk merasa yang dikatakan Nayla itu benar.
"Kakak-kakakku tersayang berhentilah bermain main, menikahlah dan jalani hidup ini dengan normal, lagi pula usia kalian sudah 30 tahun, sampai kapan kalian hanya bersenang tanpa memikirkan masa depan" Saran Nayla
"Tapi Nay tak segampang itu" Jawab Endy
"Kak Endy berhentilah menjadi playboy dan gonta ganti wanita, pilih saja salah satu wanita yang sering datang ke rumah ini untuk di jadikan istri atau siapapun yang penting kakak mencintainya" Saran Nayla
"Kak Aska" Nayla memanggil dan Aska melihat kearah Nayla
"Berhentilah bersikap dingin kepada wanita, bukalah hati kakak, ada banyak wanita yang menggejarmu dengan ketampananmu, kakak tinggal tunjuk wanita mana yang kakak suka, tak ada yang wanita yang akan menolak pesona kakak sungguh kuat" Jelas Nayla dan Aska memang yang paling tampan diantara ketiga Dj ini banyak wanita yang mengagguminya tapi tak berani mendekat karena sikapnya yang dingin.
"Kak Dika carilah wanita yang baik, Nay sudah dewasa kakak ngak perlu menjaga Nay lagi, Nay bisa jaga diri sendiri" Nayla tertunduk sedih.
Sejenak mereka terdiam memikirkan kata-kata Nayla saling bertatapan dan melempar senyuman, lucu mendengar ocehan bule Jerman mereka.
"Jika Nayla boleh menyarankan salah satu dari kalian harus menikahi Caren" Saran Nayla sambil membalik ikan yang di dalam dipenggorengan.
Caren adalah teman dengan Endy ia sering kerumah Nayla untuk bertemu Endy ia wanita yang telah sukses berkarir.
"Caren, emang kenapa dengan Caren?" Tanya Endy sambil mengupas bawang.
"Caren itu gadis cantik, baik dan mapan secara ekonomi pekerjaannya aja jadi sekertaris presdir Dirgantara Mitra kantor terbaik sekarang dia sudah punya mobil, rumah mewah, hidup kalian akan bahagia dengannya, masa depan pemuda yang menjadi suaminya akan cerah" Jelas Nayla dengan antusias dan rasa bangga.
Dasar bule Jerman pasti masalah masa depan yang cerah, memangnya seberapa suramnya sih masa depan kami" Guman Endy dalam hati
"Dan satu lagi jangan memilih wanita seperti Serena, karena Nay ngak suka dia kan cuma Dj, masa depannya pasti akan sama suramnya dengan kalian" Celoteh Nayla.
"Apa Nay? Berhenti mengatakan kalau Dj itu tak punya masa depan" Bantah Dika yang mulai kesal tak terima pekerjaannya dikatakan tak punya masa depan.
"Memang itu kenyataanya kan, kerja kalian hanya pulang pagi dalam keadaan mabuk, siang berkumpul ngak jelas. pantas saja di usia 30 tahun kalian masih belum menikah dan menjadi jones, mana ada orang tua yang mau menikahkan anaknya dengan pemabuk seperti kalian" Nayla mulai geram suaranya naik satu tingkat dari Dika
"Nay!! harus kamu sadari, kamu itu besar dari uang Dj kami" Dika mencoba mengingatkan.
"Apa Besar.......Besar kakak bilang.......aku tidak Besar dari uang Dj kalian, lihatlah tinggi badanku hanya 155 cm, aku sangat bekerja keras mengurus kalian hingga aku gagal tumbuh, seharusnya aku tumbuh tinggi bak model, karena aku kan bule Jerman tapi lihat tinggiku tak seperti bule karena mengurus kalian" Ucap Nayla geram menyesai ia tak tumbuh tinggi bak gadis bule.
Aska dan Endy tertawa cekikikan bertatapan mendengar ucapan Nayla yang terdengar sangat lucu, lagi-lagi mereka melihat pertengkaran kakak-adik ini. Sebenarnya apa pun yang Nayla katakan tak akan pernah mereka masukkan kedalam hati, karena mereka menganggap Nayla gadis lucu dan menggemaskan ketika marah. Aska dari tadi diam tidak mengeluarkan kata-kata dia takut Nayla mengeluarkan jurus andalannya jadi dia hanya diam mendengarkan ocehan Nayla.
"Seburuk itukah kami dimata kamu Nay?" Tanya Dika mulai terpancing emosi oleh gadis kecil dihadapannya.
"Nay tidak membenci kalian, Nay hanya benci pekerjaan kalian.......Kenapa kalian ngak ngerti Nay cuma mau melihat kalian bahagia dan hidup normal" Nayla bertambah emosi dia membanting peralatan makan didepannya.
"PRAK........ Nayla membanting peralatan makan dengan keras.membuat ketiga pemuda itu tersentak
Ketiga dj itu terkaget lalu dengan cepat beranjak dari tempat duduknya kompak mendekati Nayla yang lagi kesal, mereka telah hafal dan tahu bahwa jurus Nayla akan keluar, sebelum itu keluar tiga pemuda itu membujuknya.
"Nay jangan marah lagi ya....ia kami akan cari gadis yang kami suka lalu menikah dan hidup normal" Bujuk Aska sambil mengelus bahu kiri Nayla.
"Nay maafkan kakak ya, kami akan menurut" Kata Dika memegang tangan adiknya, membujuk dan merasa bersalah.
"Ia,jangan marah, Kami akan menuruti semua kata-katamu, menikah kan? Nay bagaimana kalau kita jalan-jalan nanti malam, kita pergi belanja di mall" Bujuk Endy mengelus bahu kanan Nayla.
Mendengar kata belanja Nayla menjadi tenang suasana hatinya menjadi riang lalu ia tersenyum diantara ketiga pemuda itu.
Huh.......hampir saja dia mengeluarkan jurusnya AKU TIDAK MAU MEMASAK LAGI HARI INI. gumam Aska dalam hati, itulah yang mereka takutkan jika Nayla marah, itulah Aska selalu terdiam saat Nayla sedang marah .
Nayla menyelesaikan masakannya mereka lalu makan bersama dipenuhi canda dan tawa ketegangan yang tadi melebur menjadi kenyamanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
E Dnisa
pinter banget sih nay kamu jawabnya./Good//Good//Good//Good/
2023-09-28
0
Pretty U
ngeness🥲🤣🤣
2023-08-30
0
~``Miss you
jadinya kek, demii masakan aku rela menuruti nay😭🤣
2023-07-17
0