3 TAHUN KEMUDIAN
Radika Sanders adalah seorang pemuda tampan berusia 30 tahun. Ia berdarah campuran Jerman indonesia ayahnya berkebangsaan Jerman, hingga ia memiliki kulit putih serta tubuh tinggi seperti bule, Radika memiliki seorang adik perempuan berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3 sma bernama Kimberly Nayla Sanders. Kecantikan adiknya tidak perlu diragukan lagi, darah Jerman yang mengalir di dalam darahnya membuat wajahnya sangat cantik.Kulitnya putih mulus, mata bulat berwarna coklat, hidung yang mancung, serta rambut panjang lurus berwarna pirang membuat orang sering memanggilnya bule Jerman.
Radika dan Nayla adalah anak yatim piatu yang berjuang untuk hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Demi kehidupan mereka agar tercukupi, Radika bekerja dengan mengais rezeki dari club malam, ia bekerja sebagai Disk Jokey atau Dj disebuah club malam, bersama dengan kedua sahabat karibnya Aska dan Endy.Hirup pikuk dunia malam serta kehidupan glamornya yang penuh dengan sisi negatif mereka jalani bertiga, ini semua demi bertahan hidup.
Sebagai seorang adik Nayla sangat tidak menyukai jika kakaknya menjalani pekerjaan sebagai seorang Dj terlebih tanggapan orang-orang untuk seorang yang berkerja di club malam sangat buruk. Karena itulah dia sangat membenci kedua sahabat kakaknya. Endy dan Aska yang hanya membawa pengaruh buruk untuk kakaknya dengan gaya hidup mereka yang suka bersenang-senang dan membuat onar bak preman pasar membuat Nayla semakin membenci mereka.
Setiap hari sebelum ke sekolah Nayla harus mengawali harinya dengan bangun pukul 4 pagi. Mengurus pekerjaan rumah dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan rumah dari kekacauan yang diciptakan kakak dan sahabatnya.
Tok....Tok.....Tok.....Terdengar ketukan pintu.
Nayla melangkahkan kakinya menuju pintu yang terketuk, dilihatnya jam dinding menunjukan jam 5 pagi, itu tandanya kakaknya telah pulang dari club malam.
kreek........
Pintu telah terbuka didepannya sudah berdiri 3 lelaki dalam keadaan mabuk, sempoyongan dengan bau alkohol begitu menyengat, berdiri menunggu pintu terbuka, bahkan salah satu diantara mereka sedang muntah diteras rumah.
Ueg.....Ueg......Ueg .Aska membungkuk muntah diteras.
"Ih....Menjijikkan" Nayla memejamkan matanya sambil meringis jijik melihatnya. Kakaknya langsung menorobos masuk kedalam rumah dengan langkah sempoyongan disusul Endy sahabatnya.
"Pagi Nayla cantik" Sapa Endy tersenyum manis berjalan sempoyongan sambil menepuk bahu Nayla, masuk kedalam rumah. Nayla yang terlihat kesal mengibaskan tangannya mencoba menghindari sentuhan Endy.Aska yang tadinya muntah didepan ikut menyusul masuk kedalam rumah, mereka bertiga berjalan menuju kamar lalu menjatuhkan tubuhnya di kamar Radika, tidur bertumpuk bak ikan dipasar. Itulah pemandangan yang harus dilihat Nayla setiap pagi saat mereka pulang kerja diclub malam, itu pula yang membuat Nayla sangat kesal pada sahabat kakaknya bagi Nayla sahabat kakaknya itu hanyalah benalu yang menumpang hidup dirumahnya dan selalu menyusahkan dirinya, karena harus memasak untuk mereka.
Nayla sangat letih, setelah membersihkan muntahan Aska di lantai teras rumah, kemudian mencuci pakaian tiga pria pemabuk itu, sekarang sudah waktunya ia memasak makanan untuk santap siang kakaknya dan kedua benalu yang tertidur di kamar
Saat memotong sayuran dimeja makan kakaknya yang telah bangun terlebih dahulu, Menarik kursi lalu duduk disamping nayla.
"Kamu masak apa Nay?"tanya kakaknya sambil memegang kepalanya yang masih pusing.
"Sayur cap cay dan ayam goreng" jawab Nayla ketus, terlihat diwajahya dia sedang kesal.
"Kamu marah ya sama kakak?" Dika menarik nafas pelan ia tertunduk dan sudah tahu perihal apa yang membuat adik tersayangnya marah dan selalu saja masalah ini jadi pemicu pertengkaran mereka.
"Pasti karena Endy dan Aska kan?" karena dua orang inilah yang paling di benci Nayla
"Ia, sampai kapan kita harus menampung benalu itu dirumah kita kak?" tiap hari aku harus membersihkan muntahan kalian, Nay capek kak..."Nayla mengomel sambil memotong-motong sayuran didepanya.
"Jangan bicara seperti itu Nayla mereka itu sahabat kakak" Dika mencoba membela sahabatnya.
"Sahabat" Nayla tersenyum sinis."Sahabat apa yang kerjanya malam mabuk-mabukan siang berkelahi cari musuh dasar mereka itu cuma biang onar" Hardik Nayla
"Nay jaga mulutmu sejak kematian orang tua kita cuma mereka yang kita punya" Dika menjelaskan.
Nayla beranjak mencuci sayuran yang dipotong-potongnya tadi sambil terus mengoceh.
"Tapi mereka itu numpang tidur dan makan di rumah kita belum lagi teman gerombolan kakak selalu datang kerumah mereka pikir ini rumah panti asuhan atau rumah singgah" Nayla tidak bisa menahan amarahnya, dia tidak peduli apakah Endi dan Aska mendengarkannya dari di luar.
Sebernarnya gadis kecil ini hanya lelah menjalankan tugas, yang menurutnya sangat berat untuk usianya yang masih remaja, belum lagi ia harus membagi waktu antara sekolah dan mengurus tiga kakak pemabuk yang selalu menyusahkannya.
Kakaknya hanya terdiam mendengarkan Nayla mengomel sambil membanting-banting peralatan makan tanda protesnya.
"Sudahlah Nay, hentikan ocehanmu itu, cepat selesaikan masakanmu, kakak udah lapar banget nih" Ucap Dika dengan wajah datar dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Kekesalan Nayla semakin menjadi mendengar ucapan kakaknya yang hanya cuek seolah tak peduli dengan amarah dan perasaannya.
"Bruk ...." Nayla melepaskan wadah sayuran dari tanganya dan terbanting dengan keras. Lalu mengucapkan jurus andalannya.
"AKU TAK MAU MEMASAK LAGI HARI INI" Kemudian berlalu pergi.
Dika tersentak wajahnya terlihat cemas kemudian segera bangkit dari kursi lalu memanggil nama adik kesayangannya. "Nayla...Nayla...mau kemana? kakak lapar banget nih, jangan marah, maafkan kakak" Teriak Dika melihat adiknya yang berlalu meninggalkannya.
Inilah yang aku takutkan jika bertengkar dengan Nayla ia akan mengeluarkan jurus andalanya. "Aku tak mau memasak lagi hari ini" Kalimat yang sangat menakutkan bagi kami karena kami akan kelaparan seharian
Di depan dapur langkah kaki Endy dan Aska terhenti saat mereka mendengar pertengkaran kakak adik ini, mereka berdiri kompak tertawa melihat kakak-adik ini bertengkar karena mereka, kemudian menghentikan tawanya saat Nayla lewat didepan mereka dengan mata melotot dan wajah penuh kemarahan. Langkah Nayla terhenti sejenak mengarahkan pandangannya pada dua lelaki yang ada di hadapannya.
"Aku harap kata-kataku tadi membuat kalian tersinggung lalu pergi dari rumah ini" Ucap Nayla ketus dengan senyum sinis kemudian berlalu pergi menghentak kakinya meninggalkan sahabat kakaknya.
Endy dan Aska kemudian masuk menuju dapur sambil tertawa melihat kekesalan Nayla, yang menurut mereka sangat menggemaskan apapun kata-kata bule Jerman tak pernah mereka dengarkan.
"ha..ha..haa.. Kau membuat bule Jerman marah lagi"Ucap Endi pada Dika yang duduk memasang wajah kusut tak bersemangat.
"Dia sangat lucu kalau lagi marah sungguh sangat menggemaskan" Aska tersenyum.
Sebenarnya Endy dan Aska sudah terbiasa melihat bule Jerman itu marah-marah apapun kata-kata kasar Nayla mereka sama sekali tidak memasukkanya ke dalam hati, karena menggapap Nayla adik kecil dan mereka sangat menyayangi Nayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Devi Ekafatiana
aku.juga sdh hatam betulang kali/Grin/
2024-09-08
0
Cilla
cerita ini bagus bgt aku udah hatam hahahaha ada bnyak rahasia did dalammya
2023-09-28
0
Alejandra
Katanya adik kesayangan tp kerjaannya nyusahin...
2023-08-29
1