Antara Aku Dan Kau
Seorang pria muda memasuki sebuah rumah mewah dengan mengendarai motor matic sejuta umat berwarna hitam dan kemudian memarkirkan nya di dalam garasi yang memang di khususkan untuk menjadi parkiran motor.
"Assalamu'alaikum Pak Slamet. " Lelaki muda itu menyapa tukang kebun yang tengah menyiram aneka bunga kesayangan Nona majikan nya itu.
Pak Slamet terlihat terkejut melihat kedatangan Anan dan kemudian menjawab salam Anan, "Waalaikumsalam Nan. Lah ngapain Kamu kesini?, nggak kuliah?" tanya Pak Slamet heran.
Anan tersenyum kecil kepada Pak Slamet dan berkata "Alhamdulillah, kuliah nya udah lulus Pak. Hari ini mulai gantiin Bapak yang mau pensiun jadi supir nya Nona Sea."
Pak Slamet menggelengkan kepala nya mendengar ucapan Anan, apalagi saat Anan memanggil Nona muda mereka dengan nama Sea ( Lautan ), saat yang lain memanggil nya Ara.
Sejak dulu Anan memang memanggil Nona muda itu Sea, karena sewaktu mereka kecil Pak Gunawan suka membawa Seara dan Anan kecil pergi ke pantai untuk melihat lautan.
Dan bagi Anan kecil Nona muda yang ramah dan baik hati itu ibarat lautan lepas yang tak akan pernah di ketahui di mana ujung nya, karena itulah sejak saat itu Anan memanggil nya Sea bukan Ara seperti yang lain nya.
Seara pun tidak keberatan ketika Anan memanggil nama kecil nya dengan Sea, karena ingin berbeda memanggil Anan, maka Seara pun memanggil nama kecil Anan dengan Dito. Dan Anan pun hanya mengizinkan Seara yang boleh memanggil nama nya dengan Dito.
"Sayang ijazah S2 Kamu dong Nan, kalau akhir nya Kamu malah jadi supir nya Nona Ara." Ucapan Pak Slamet di balas senyuman kecil oleh Anan.
Pria muda itu pun kemudian mulai mengelap mobil sambil bercengkrama dengan Pak Slamet.
"InsyaAllah nanti bisa berguna Pak, untuk saat ini Saya hanya menjalankan amanat Pak Gunawan yang akan menggantikan Bapak Saya kalau pensiun menjadi supir pribadi keluarga Gunawan. " Jawaban Anan hanya di balas anggukan kepala Pak Slamet yang masih terus menyirami bunga.
Tak lama kemudian sesosok wanita muda nan cantik keluar dari dalam rumah dengan mengenakan pakaian kerja casual nya celana panjang hitam, kemeja putih yang berbalut blazer hitam.
" Lho Dito, Kamu kapan datang? " Sapa wanita cantik itu kepada Dito yang sedang memanaskan mobil sambil mengelap badan mobil.
" Barusan Nona Sea. " Jawab Anan. Seara mengangguk pelan sambil memasang jam di tangan kiri nya.
" Kalau begitu, Saya sarapan dulu ya Pak Slamet, Dito. Kalau sudah selesai sebaik nya langsung sarapan saja ". Anan dan Pak Slamet menganggukkan kepala nya, sebelum Nona muda mereka yang baik hati itu masuk kedalam rumah yang langsung menuju ruang makan.
" Mbak Yuni, tolong siapkan juga sarapan untuk Pak Slamet dan Pak Agung ya. Kalau Dito tolong buatkan teh hangat dan roti yang semalam Saya bawa. " Mbak Yuni mengangguk pelan menjawab ucapan Seara.
Selepas sarapan, Seara menyempatkan diri untuk mengerjakan sholat Dhuha sebelum berangkat ke kantor nya.
Dito terlihat tengah memanaskan mobil milik Seara, ketika wanita cantik itu keluar dari dalam rumah nya.
Seara mendudukkan tubuh nya di kursi belakang penumpang setelah Dito membukakan pintu nya nya. Seulas senyuman di berikan Seara ada perlakuan Dito yang di balas Dito dengan sedikit menundukkan kepala nya kepada Seara.
"Kita ke apartemen nya Risa dulu ya To." Ucap Seara yang langsung di balas Dito " Baik Nona. "
Pria muda itu mengemudikan kendaraan dengan hati hati namun masih dalam kecepatan yang wajar. Sebenar nya Seara lebih suka mengemudikan mobil nya sendiri, sebelum sebuah kecelakaan yang menewaskan sang Ayah membuat nya harus menggunakan supir pribadi yaitu Ayah Dito, yang sehari hari nya menjadi supir keluarga.
Seara melepaskan kacamata nya lalu melihat ke spion depan, terlihat Dito tengah mengemudikan setir mobil dengan lihai.
"Kuliah Kamu gimana Dito?, Kata Pak Budiman, Kamu sudah lulus kuliah?. " Tanya Seara sambil menguncir rambut nya yang sejak masuk kedalam mobil itu tergerai.
" Alhamdulillah sudah selesai Non. " Seara mengangguk kecil menanggapi jawaban Anan.
" Kalau begitu, kamu bikin CV lalu kirim ke Saya, biar nanti Kamu bisa bekerja di kantor Saya. Sayang lho Dit, kalau pendidikan Kamu tidak Kamu pakai untuk bekerja. " Anan tersenyum kecil lalu melihat kearah Nona muda nya yang terlihat tengah menata rambut nya yang kini sudah terlihat rapi dan semakin membuat Nona muda nya itu terlihat cantik.
" Saya hanya ingin menjalankan amanat yang Tuan Gunawan berikan kepada Saya, untuk menjadi supir dan bisa menjaga Nona Sea. " Ucapan Anan membuat Seara berdecak kesal.
" Ya kan nggak harus jadi supir juga kalau untuk menjalankan amanat Papa dengan menjadi supir Saya Dito. Pasal nya sayang banget lho ijazah S2 Kamu kalau cuma buat dijadikan pajangan dinding aja. " Senyuman kecil Seara setelah berucap membuat Anan pun ikut tersenyum kecil.
" Kalau begitu, bagaimana kalau kamu jadi asisten pribadi Saya saja?, bukan dengan begitu Kamu bisa selalu menjaga Saya dan menjalankan amanat Papa? " Ucap Seara dengan nada memaksa.
"Kalau Saya jadi asisten pribadi Nona Sea, bagaimana dengan Mbak Risa? " Seara berdecak " Risa itu sekretaris saya, beda sama asisten yang harus selalu stand by dekat saya." Balas Seara.
" Kamu pikirkan saja dulu, kalau tertarik Kamu bisa hubungi saya langsung. " Ucap Seara setelah tiba di halaman parkir apartemen Risa.
Tampak seorang wanita sudah berdiri di halaman parkir dengan mengenakan busana yang seksi hingga membuat Seara berdecak kesal.
" Selamat Pagi Nona Ara, eh ada Anan " Sapa wanita bernama Risa itu saat membuat pintu samping pengemudi.
" Pagi Risa / Pagi Mbak Risa. " Balas sapa Seara dan Anan bersamaan.
" Lain kali pakai pakaian yang sopan Ris, Kamu mau bekerja bukan ke klub malam. " Risa menundukkan kepalanya, putri bos nya ini memang selalu frontal kalau berucap jikalau ada hal yang membuat nya kurang suka.
" Baik Mbak. " Jawab Risa pelan.
Seara pun melihat kearah Anan dari balik spion pengemudi.Tampak wajah tak nyaman Anan ketika melihat pakaian yang di kenakan Risa itu naik keatas, hingga membuat paha Risa terekspos.
Seara pun menyerahkan selimut kecil yang selalu berada di dalam mobil nya untuk menutupi bagian bawah Risa yang terbuka.
" Fokus kedepan Dit. " Seara berucap tegas ketika Anan masih terlihat canggung dan terganggu dengan penampilan Risa yang cukup menggoda, ketika pria muda itu mulai melajukan kendaraan.
" Baik Nona. " Anan pun membenarkan spion pengemudi hingga menampakkan wajah Seara yang tengah duduk di belakang yang sepertinya tengah mengawasi nya.
Selama perjalanan sesekali Anan melirik kearah Seara yang tampak sibuk membaca beberapa berkas dan tak pernah mengalihkan pandangan nya kearah Risa, walaupun selama perjalanan menuju kantor Seara, Risa selalu mengajak nya berbicara dan Anan hanya menimpali pembicaraan saja tanpa sedikit pun melihat kearah Risa, hingga membuat Risa pun kecewa.
Bagi Anan melihat Seara serius membaca berkas itu lebih menarik dibandingan Risa yang berpenampilan Seksi di samping nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
bunda Qamariah
Hay kak🥰 aku mampir... follow aku juga ya kak. aku sudah follow Kaka😊
2022-12-01
2