C2. Asisten Dadakan

Setibanya di lobi perusahaan, Anan menghentikan laju kendaraan yang di supiri nya tepat di depan pintu masuk kantor.

Anan turun lebih dahulu untuk membukakan pintu Seara, hingga membuat Seara terkejut karena Anan tiba tiba ikut membantu nya merapikan berkas yang terlihat berserakan di kursi penumpang belakang.

Seara tersenyum kecil melihat Anan yang terlihat cekatan dan tak harus di suruh terlebih dahulu untuk membantu nya " Terima kasih. " Anan mengangguk pelan seraya tersenyum kecil kepada Seara setelah selesai membantu Seara.

Setelah menurunkan Seara dan Risa di lobi kantor Seara. Anan pun bergegas memarkirkan mobil di parkiran khusus karyawan yang berada di basement.

Pria muda itu menyempatkan diri untuk ke musholla yang berada di parkiran untuk melaksanakan sholat dhuha.

Tak lama selepas Anan melakukannya sholat Dhuha, sebuah panggilan dari Seara masuk kedalam ponsel nya.

Dengan sigap Anan pun segera mengangkat telepon dari Seara "Assalamu'alaikum Nona " Sapa Anan yang membuat Seara tampak terkejut di seberang sana.

"Waalaikumsalam Dit, Kamu lagi ngapain?, " Balas sapa Seara yang kini balik bertanya kepada Anan.

" Saya sedang di parkiran Nona Sea, ada yang bisa saya bantu Nona Sea?. " Terdengar suara helaan nafas pelan Seara dari balik telepon setelah Anan selesai berucap.

" Kamu ke kantor saya sekarang juga. Saya butuh bantuan Kamu! " Titah Seara yang langsung menutup telepon nya karena sebelum nya sempat terdengar nada sambung lain di saat percakapan nya dengan Anan.

Anan pun bergegas menuju lift untuk segera keruangan Seara yang berada di lantai 5.

Tak lama kemudian Anan pun tiba di lantai tempat kantor Seara berada.

Setiba nya di depan pintu ruangan Seara, Risa yang biasanya stand by di meja kerja nya yang berada di depan pintu ruangan Seara itu tidak tampak terlihat.

Ketika Anan hendak mengetuk pintu ruangan, terdengar suara Seara yang seperti nya sedang marah marah.

Awalnya Anan enggan mengetuk pintu, namun seperti nya Seara yang berada di dalam ruangan dan tengah menegur Risa itu tampak melihat siluet Anan dari balik pintu, hingga membuat Seara menjeda teguran nya kepada Risa dan meminta Anan untuk memasuki ruangan.

" Masuk Dit. "

Anan pun terpaksa membuka pintu ruangan Seara. Ketika Anan akan memasuki ruangan terlihat Risa tampak menundukkan kepala nya berdiri di hadapan Seara yang tengah duduk di sofa ruang kerja nya.

" Permisi Nona Sea." Seara hanya mengangguk cepat sapaan Anan, namun telapak tangan nya melambai kepada Anan seolah meminta Anan untuk menghampirinya.

Anan pun berjalan perlahan menghampiri Nona muda nya yang terlihat kesal melihat lembaran yang tengah di bacanya.

Anan baru saja tiba di samping kiri Seara ketika wanita cantik itu melempar lembaran kertas yang berada di tangan nya tadi.

" Kamu bisa kerja nggak Ris?. " Bentak Seara hingga membuat Risa dan juga Anan terkejut.

Risa menundukkan kepalanya sambil mengangguk pelan, namun hal itu tak membuat Seara puas. Wanita cantik itu melepaskan kacamata baca nya dan meletakkan nya dengan kasar di meja yang berada di hadapan nya dan kemudian meriah lembaran yang dilemparkan nya tadi lalu kemudian berdiri dan menghampiri Risa yang semakin menundukkan kepala nya dalam dalam.

" Kalau Kamu bisa kerja, nggak mungkin banyak yang salah kaya gini! " Ucap Seara memberikan lembaran tersebut kepada Risa dengan paksa.

" Perbaiki sekarang juga! " Titah Seara yang di angguki Risa.

Risa pun segera keluar dari ruangan Seara sebelum wanita cantik itu kembali marah dan membentaknya.

Seara menghela nafas pelan lalu menghempaskan kembali tubuh nya di sofa ruang kerja.

Anan masih berdiam diri di sisi kiri Seara yang tengah mengurut pelan batang hidung nya, helaan nafas pelan menguar dalam helaan nafas Seara dan setelah itu mengalihkan pandangannya ke sisi kiri nya untuk melihat Anan yang masih berdiri di sisi kiri nya.

"Kamu bisa desain grafis kan Nan?" Anan mengangguk pelan. Seara menggeser duduk nya, " Duduk sini, tolong Kamu lihat di bagian mana yang masih kurang." Anan mendudukkan dirinya di samping Seara dan kemudian melihat kearah laptop yang di sodorkan Seara.

Anan mulai sibuk memainkan mouse nya, sorot mata nya yang tajam menatap layar laptop, tak luput dari perhatian Seara yang sesekali melihat kearah Anan dan laptop secara bergantian.

"Ada beberapa sudut yang kurang namun memang tidak terlihat dengan kasat mata, tapi kalau gambar ini di realisasi kan pasti akan membuat pengerjaan nya bisa sampai beberapa kali pengerjaan nya, Nona." Seara tersenyum puas mendengar ucapan Anan, seperti nya tak sia sia Dia memanggilnya untuk membantu melihat hasil desain Risa.

" Kalau menurut Kamu untuk ornamen nya apa perlu ada pergantian?" Tanya Seara. " Sepertinya tidak usah Nona, ini sudah cukup, walaupun seperti agak memaksakan konsep yang harus di sesuaikan dengan ornamen nya." Jawab Anan.

"Kalau begitu, Kamu ikut Saya meeting dengan klien. Saya juga kurang suka dengan desain ini". Anan tersentak mendengar ucapan Seara, pria itu pun menanggapi ucapan Seara dengan ragu " Tapi Nona. "

" Kita berangkat sekarang. Mulai sekarang Kamu jadi Asisten Pribadi Saya " Seara mengangkat telapak tangan kanan nya saat Anan akan berucap, " Tidak ada penolakan!." Ucapan Seara itu pun akhir nya membuat Anan tidak jadi berucap.

Episodes
1 C 1 Pekerjaan Warisan
2 C2. Asisten Dadakan
3 C3. Meeting Pertama
4 C4. Pengkhianat
5 C5. Desakan Ayah
6 C6. Undangan
7 C7. Menikahi Nona
8 C8. Pernikahan Rahasia
9 C9. Istri Kedua
10 C10. Rasa Seara
11 C11. Adilkah ini?
12 C12. Wanita Tak Tersentuh
13 C13. Keputusan Anan
14 C14. Pembatalan Pernikahan
15 C15. Penolakan Ratna
16 C16. Tak Layak
17 C17. Pasar Malam
18 C18. Pasar Malam 2
19 C19. Mengulang Malam Panas
20 C20. I Love You Sea
21 Bab 21 Kunjungan Mantan
22 C22. Maaf
23 C23. Penghinaan
24 C24. Wasiat
25 C25. Wasiat 2
26 C26. Kecurigaan Pak Wibi
27 C27. Bertemu Pak Wibi
28 C28. Kecurigaan Seara
29 C29. Rahasia Pak Budi
30 C30. Kisah Pak Wibi
31 C31. Hak
32 C32. Mitos
33 C33. Fans Garis Keras
34 C34. Jangan Bercanda Pak
35 C35. Fakta Baru Pras
36 C36. Amarah Pras
37 C37. Fakta Tentang Anan
38 C38. Ayah Kandung Pras
39 C39. Kisah Yang Rumit
40 C40. Nitnit
41 C41. Tuduhan Kepada Nita
42 C41. Menjelang Dadakan
43 C43. Sayang
44 C44. Pagi Perdana
45 C45. Sarapan Perdana
46 C46. Go Publik 1
47 C47. Go Public 2
48 C48. Nasib Pras
49 C49.Kelompok Ghibah
50 C50. Pecah Kongsi
51 C51. Berantas Sekarang
52 C52. Tanggung Jawab
53 C53. Bisik Doa Bersama
54 C54. Drama Pinalti
55 C55. Sebuah Kisah
56 C56. Status Pras
57 C57. Kisruh Pras 1
58 C58. Karena Kita Keluarga
59 C58. Kisruh Pras 2
60 C60. Vonis Pras
61 C61. Persiapan Launching
62 C62. Sang Pewaris
63 C63. Bukan Upin Ipin
64 C64. Our Secret
65 C65. Secret Khitbah
66 C66. Hah Dadakan lagi?
67 C67. Malam Pertama
68 C68. Penolakan Davi
69 C69. Ending
70 C70. Ending
Episodes

Updated 70 Episodes

1
C 1 Pekerjaan Warisan
2
C2. Asisten Dadakan
3
C3. Meeting Pertama
4
C4. Pengkhianat
5
C5. Desakan Ayah
6
C6. Undangan
7
C7. Menikahi Nona
8
C8. Pernikahan Rahasia
9
C9. Istri Kedua
10
C10. Rasa Seara
11
C11. Adilkah ini?
12
C12. Wanita Tak Tersentuh
13
C13. Keputusan Anan
14
C14. Pembatalan Pernikahan
15
C15. Penolakan Ratna
16
C16. Tak Layak
17
C17. Pasar Malam
18
C18. Pasar Malam 2
19
C19. Mengulang Malam Panas
20
C20. I Love You Sea
21
Bab 21 Kunjungan Mantan
22
C22. Maaf
23
C23. Penghinaan
24
C24. Wasiat
25
C25. Wasiat 2
26
C26. Kecurigaan Pak Wibi
27
C27. Bertemu Pak Wibi
28
C28. Kecurigaan Seara
29
C29. Rahasia Pak Budi
30
C30. Kisah Pak Wibi
31
C31. Hak
32
C32. Mitos
33
C33. Fans Garis Keras
34
C34. Jangan Bercanda Pak
35
C35. Fakta Baru Pras
36
C36. Amarah Pras
37
C37. Fakta Tentang Anan
38
C38. Ayah Kandung Pras
39
C39. Kisah Yang Rumit
40
C40. Nitnit
41
C41. Tuduhan Kepada Nita
42
C41. Menjelang Dadakan
43
C43. Sayang
44
C44. Pagi Perdana
45
C45. Sarapan Perdana
46
C46. Go Publik 1
47
C47. Go Public 2
48
C48. Nasib Pras
49
C49.Kelompok Ghibah
50
C50. Pecah Kongsi
51
C51. Berantas Sekarang
52
C52. Tanggung Jawab
53
C53. Bisik Doa Bersama
54
C54. Drama Pinalti
55
C55. Sebuah Kisah
56
C56. Status Pras
57
C57. Kisruh Pras 1
58
C58. Karena Kita Keluarga
59
C58. Kisruh Pras 2
60
C60. Vonis Pras
61
C61. Persiapan Launching
62
C62. Sang Pewaris
63
C63. Bukan Upin Ipin
64
C64. Our Secret
65
C65. Secret Khitbah
66
C66. Hah Dadakan lagi?
67
C67. Malam Pertama
68
C68. Penolakan Davi
69
C69. Ending
70
C70. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!