C3. Meeting Pertama

Anan menghela nafas panjang, setelah selesai mengenakan pakaian yang diberikan oleh Seara untuk mengganti pakaian yang di kenakan nya pagi tadi.

" Seperti nya Papa memang sudah mempersiapkan Kamu buat jadi Asisten nya Dit, "

Senyum kecil Anan terbit saat mengingat ucapan Seara ketika menyerahkan satu setel pakaian yang masih terbungkus rapi di dalam lemari yang berisikan pakaian ganti Seara saat di kantor.

Pandangan nya beralih menyapu sekeliling ruangan yang menjadi ruang istirahat sang Nona yang berada di dalam ruang kerja nya.

Ruangan yang rapi dan bersih dengan warna peach yang merupakan warna kesukaan Seara, serta ruangan yang harum wangi peach membuat ruangan terasa segar dan menenangkan.

Tok Tok Tok

Lamunan Anan terhenti ketika terdengar bunyi ketukan pintu, pria itu pun bergegas membuka pintu kamar pribadi sang Nona, dan mendapati sang Nona sudah berdiri di depan pintu ruang istirahat nya.

Senyuman Seara membuat Anan salah tingkah. Padahal hal itu sudah biasa terjadi dalam keseharian mereka jika bertemu, namun entah mengapa kali ini senyuman Seara membuat wajah Anan terasa memanas.

" Pas kan? ". Seara bertanya sambil meneliti penampilan Anan. Anan mengangguk pelan tanpa berani melihat kepada sang Nona yang tengah merapikan kemeja yang di kenakan Anan.

Seara tidak menyadari kalau Anan saat ini tengah menahan nafas nya karena gugup, ketika Seara berdiri di hadapan nya dan tanpa sungkan wanita cantik itu merapikan kerah kemeja Anan yang tampak berantakan di bagian tengkuk belakang nya dengan kedua tangan nya.

Padahal dalam keseharian nya Seara termasuk seorang wanita yang enggan bersentuhan langsung dengan lawan jenis nya, termasuk kekasih nya Prasetyo.

" Ok, kalau gitu kita berangkat sekarang," Seara menepuk pelan bahu kanan Anan lalu menjauhkan tubuh nya dari Anan, sehingga pria itu kini bisa mengambil nafas.

Seara lalu berjalan menuju pintu keluar ruangannya di susul Anan yang berjalan di belakang nya.

Ceklek

Pintu ruangan Seara terbuka bersamaan dengan Risa yang akan masuk kedalam ruangan Seara.

Kedua bola mata Risa membulat melihat penampilan Anan yang berubah lebih rapi dan semakin membuat wajah tampan Anan semakin terlihat.

" Ehmmm " Dehaman Seara membuat Risa kembali sadar. Apalagi saat melihat Seara menatap tajam kepadanya hingga membuat Risa pun menundukkan kepalanya dalam dalam.

" Biasa aja liatinnya " Tegur Seara membuat Risa salah tingkah dan Anan hanya bisa berpura-pura menggaruk belakang leher nya.

" Semuanya sudah Kamu siapkan Ris?" Risa mengangguk lalu menyerahkan beberapa berkas kepada Seara

Seara memeriksa kelengkapan berkas yang Risa berikan lalu memberikan berkas tersebut kepada Anan yang langsung di terima oleh Anan dan kemudian memasukkan nya kedalam tas kerja Seara yang di pegang oleh Anan.

Wanita cantik itu kemudian berjalan meninggalkan ruang kerja nya di ikuti Anan dan Risa yang berjalan di belakang nya.

Anan bergidik ngeri kala sekilas melihat Risa yang sesekali menggoda nya dengan melemparkan tatapan genit nya kepada Anan.

Anan pun mempercepat laju langkah nya saat Risa dengan sengaja ingin mendekatkan tubuh nya kepada Anan ketika berjalan beriringan.

Seara menghentikan langkah nya hingga membuat Anan dan Risa pun mendadak menghentikan langkah nya pula.

Wanita cantik itu membalikkan tubuh nya dan melihat sekilas Anan yang berjalan menjauhi Risa ketika tubuh Risa akan menempel pada lengan kiri Anan.

" Kamu tunggu di kantor aja Ris, Saya dan Dito yang akan bertemu dengan klien nya." Ucapan Seara membuat Risa terkejut namun tak bisa menolak perintah sang bos, karena sang bos langsung melanjutkan langkah nya menuju lift yang di ikuti oleh Anan yang masih setia mengekor di belakang Seara.

Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam Seara dan Anan pun tiba di tempat mereka akan bertemu dengan klien Mereka.

Sebuah restoran yang menyajikan masakan khas Nusantara menjadi pilihan klien mereka untuk bertemu dengan mereka.

Seorang pria muda tampak melambaikan tangan nya kearah Seara yang terlihat tengah mencari seseorang ketika baru saja memasuki restoran tersebut, yang dibalas anggukan kepala oleh Seara.

Seara dan Anan pun berjalan beriringan menuju ke meja pria muda tadi.

" Selamat Siang Pak Wisnu, maaf kami datang terlambat." Salam Sapa Seara kepada pria muda tersebut.

" Selamat Siang juga Mbak Seara, Saya juga baru sampai kok" Balas sapa pria muda tersebut mengulurkan telapak tangan kanan nya kepada Seara.

" Maaf Pak " Wisnu tersenyum canggung saat Seara mengatup kedua telapak tangan nya sebagai ganti berjabat tangan dengan Wisnu.

Tak ingin melihat Wisnu tak enak hati, Anan pun akhir nya yang menjabat tangan Wisnu " Biar saya saja yang wakilkan Pak, karena Nona Kami memang tidak terbiasa berjabat tangan dengan yang bukan Mahram nya. " Wisnu menerima jabatan tangan Anan dan mengangguk memaklumi sikap Seara yang tidak menjabat tangan nya.

" Kalau begitu, silahkan duduk." Seara dan Anan pun duduk berdampingan. Anan mempersilahkan Seara untuk duduk di kursi yang berada di pojok.

Meeting berjalan lancar, Wisnu terlihat puas dengan apa yang Seara dan Anan sampaikan. Kerjasama pembangunan sebuah gedung perkantoran pun sudah di sepakati dan langsung di sah kan oleh seorang notaris yang menjadi kenalanan Seara.

Meeting pertama Anan pun selesai menjelang pukul 2 siang. Seara dan Anan yang belum melaksanakan sholat dzuhur pun bergegas meninggalkan restoran menuju apartemen Prasetyo kekasih Seara yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat mereka bertemu klien mereka tadi.

Seara dan Prasetyo menjalin hubungan karena kesepakatan yang sudah kedua orang tua mereka buat ketika mereka masih kecil. Karena alasan itulah Seara selalu menjaga jarak dengan lawan jenis, terkecuali Anan.

Anan dan Seara sejak kecil memang selalu bersama sebelum Seara melanjutkan sekolah nya di Luar Negeri sepuluh tahun yang lalu. Dan disanalah Dia dipertemukan dengan Prasetyo oleh kedua orang tua mereka, sehingga mereka pun sepakat untuk mengikat kedua dalam perjodohan.

Rencana nya mereka akan bertunangan minggu depan, dan apartemen yang akan Seara dan Anan kunjungi itu adalah hadiah pertunangan mereka yang di berikan oleh keluarga Prasetyo. Dan sesuai kesepakatan Seara dan Prasetyo, sebelum mereka menikah Prasetyo lah yang akan menempati apartemen tersebut.

Anan memarkir kendaraan di basement apartment, setelah itu Pria itu pun menemani Seara berjalan menuju unit apartemen yang berada di lantai 7.

Setelah beberapa menit berada di dalam lift, mereka pun bergegas berjalan menuju unit apartment. Seara menekan nomor unit apartment.

Ceklek

Pintu apartment pun terbuka, Seara pun berjalan memasuki unit apartment, di susul Anan yang berjalan di belakang nya.

"Nona" Anan berbisik pelan kepada Seara kala kedua matanya melihat pakaian berceceran di dalam ruang tamu.

Seara menghela nafas pelan melihat pemandangan pakaian yang berserakan tersebut. Ada rasa kecewa, sedih dan pastinya sakit hati karena di khianati. Namun wanita cantik itu berusaha untuk tetap tenang dan tidak mau terbawa emosi.

Perlahan lahan mereka mengikuti ceceran pakaian yang berserakan hingga sampai di depan pintu kamar, yang sedikit tidak terkunci dan terdengar lah suara ******* dari dalam kamar.

Hati nya semakin sesak, namun akal sehat nya bekerja. Menyadari kalau Prasetyo adalah pria yang pandai bersilat lidah, Seara pun meraih HP nya dan langsung menghubungi seseorang.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

sudah di tambah kan favorit ya.. yukk follow back😊

2022-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 C 1 Pekerjaan Warisan
2 C2. Asisten Dadakan
3 C3. Meeting Pertama
4 C4. Pengkhianat
5 C5. Desakan Ayah
6 C6. Undangan
7 C7. Menikahi Nona
8 C8. Pernikahan Rahasia
9 C9. Istri Kedua
10 C10. Rasa Seara
11 C11. Adilkah ini?
12 C12. Wanita Tak Tersentuh
13 C13. Keputusan Anan
14 C14. Pembatalan Pernikahan
15 C15. Penolakan Ratna
16 C16. Tak Layak
17 C17. Pasar Malam
18 C18. Pasar Malam 2
19 C19. Mengulang Malam Panas
20 C20. I Love You Sea
21 Bab 21 Kunjungan Mantan
22 C22. Maaf
23 C23. Penghinaan
24 C24. Wasiat
25 C25. Wasiat 2
26 C26. Kecurigaan Pak Wibi
27 C27. Bertemu Pak Wibi
28 C28. Kecurigaan Seara
29 C29. Rahasia Pak Budi
30 C30. Kisah Pak Wibi
31 C31. Hak
32 C32. Mitos
33 C33. Fans Garis Keras
34 C34. Jangan Bercanda Pak
35 C35. Fakta Baru Pras
36 C36. Amarah Pras
37 C37. Fakta Tentang Anan
38 C38. Ayah Kandung Pras
39 C39. Kisah Yang Rumit
40 C40. Nitnit
41 C41. Tuduhan Kepada Nita
42 C41. Menjelang Dadakan
43 C43. Sayang
44 C44. Pagi Perdana
45 C45. Sarapan Perdana
46 C46. Go Publik 1
47 C47. Go Public 2
48 C48. Nasib Pras
49 C49.Kelompok Ghibah
50 C50. Pecah Kongsi
51 C51. Berantas Sekarang
52 C52. Tanggung Jawab
53 C53. Bisik Doa Bersama
54 C54. Drama Pinalti
55 C55. Sebuah Kisah
56 C56. Status Pras
57 C57. Kisruh Pras 1
58 C58. Karena Kita Keluarga
59 C58. Kisruh Pras 2
60 C60. Vonis Pras
61 C61. Persiapan Launching
62 C62. Sang Pewaris
63 C63. Bukan Upin Ipin
64 C64. Our Secret
65 C65. Secret Khitbah
66 C66. Hah Dadakan lagi?
67 C67. Malam Pertama
68 C68. Penolakan Davi
69 C69. Ending
70 C70. Ending
Episodes

Updated 70 Episodes

1
C 1 Pekerjaan Warisan
2
C2. Asisten Dadakan
3
C3. Meeting Pertama
4
C4. Pengkhianat
5
C5. Desakan Ayah
6
C6. Undangan
7
C7. Menikahi Nona
8
C8. Pernikahan Rahasia
9
C9. Istri Kedua
10
C10. Rasa Seara
11
C11. Adilkah ini?
12
C12. Wanita Tak Tersentuh
13
C13. Keputusan Anan
14
C14. Pembatalan Pernikahan
15
C15. Penolakan Ratna
16
C16. Tak Layak
17
C17. Pasar Malam
18
C18. Pasar Malam 2
19
C19. Mengulang Malam Panas
20
C20. I Love You Sea
21
Bab 21 Kunjungan Mantan
22
C22. Maaf
23
C23. Penghinaan
24
C24. Wasiat
25
C25. Wasiat 2
26
C26. Kecurigaan Pak Wibi
27
C27. Bertemu Pak Wibi
28
C28. Kecurigaan Seara
29
C29. Rahasia Pak Budi
30
C30. Kisah Pak Wibi
31
C31. Hak
32
C32. Mitos
33
C33. Fans Garis Keras
34
C34. Jangan Bercanda Pak
35
C35. Fakta Baru Pras
36
C36. Amarah Pras
37
C37. Fakta Tentang Anan
38
C38. Ayah Kandung Pras
39
C39. Kisah Yang Rumit
40
C40. Nitnit
41
C41. Tuduhan Kepada Nita
42
C41. Menjelang Dadakan
43
C43. Sayang
44
C44. Pagi Perdana
45
C45. Sarapan Perdana
46
C46. Go Publik 1
47
C47. Go Public 2
48
C48. Nasib Pras
49
C49.Kelompok Ghibah
50
C50. Pecah Kongsi
51
C51. Berantas Sekarang
52
C52. Tanggung Jawab
53
C53. Bisik Doa Bersama
54
C54. Drama Pinalti
55
C55. Sebuah Kisah
56
C56. Status Pras
57
C57. Kisruh Pras 1
58
C58. Karena Kita Keluarga
59
C58. Kisruh Pras 2
60
C60. Vonis Pras
61
C61. Persiapan Launching
62
C62. Sang Pewaris
63
C63. Bukan Upin Ipin
64
C64. Our Secret
65
C65. Secret Khitbah
66
C66. Hah Dadakan lagi?
67
C67. Malam Pertama
68
C68. Penolakan Davi
69
C69. Ending
70
C70. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!