BUKAN MANUSIA

BUKAN MANUSIA

EPISODE 1

Namaku Rindu. saat aku sedang berjalan, tanpa sengaja aku menabrak seorang Pria tampan.

Aku begitu terpana dengan pesona yang di pancarkan oleh Pria di hadapanku. Ia bertubuh kekar, wajah tampan, dan juga senyumnya yang manis membuat hati ini meleleh seketika.

"Ya tuhan, seindah ini Ciptaan mu! " Gumam ku dalam hati.

"Hallo! kau baik-baik saja, Nona? " ujarnya.

Ucapannya membuyarkan lamunanku. "Eh! tidak, Aku tidak apa! " Sahutku.

"Syukurlah! " Ucapnya seraya tersenyum manis.

Senyumnya sungguh membuat hati ini begitu meleleh. Apakah ini yang di namakan Cinta pada pandangan pertama. Entahlah!

"Apa, Mas baik-baik saja? " Tanya ku padanya.

Ia pun mengangguk. "Ya, Aku baik-baik saja! " Jawabnya.

Aku menghela nafas lega. " Syukurlah. Maaf atas kejadian yang tidak mengenakan tadi! " Ucapku.

"It's Oke, No problem! " Sahutnya.

Ia pun memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya. " Perkenalkan Namaku Arjuna! " Ucapnya memperkenalkan diri.

"Rindu! " Sahutku seraya mengulurkan tangan.

Ia tersenyum dengan sangat manis. "Oke, Rindu! salam kenal dari ku. Next time, kita bisa bertemu lagi. Jika begitu aku pamit! " Pamitnya.

Arjun pun pergi seraya melambaikan tangannya padaku.

"Bye! " Aku tersenyum seraya melambaikan tanganku.

Aku melanjutkan langkahku membeli beberapa makanan ringan.

"Pagi-pagi udah ketemu Pangeran tampan kayak gitu! " Ucapku.

Setelah selesai membeli beberapa makanan yang aku inginkan, Lekas aku segera pulang.

"Apakah nanti aku bisa bertemu kembali dengan Arjuna? " Tanya ku dalam hati.

Aku berharap bisa bertemu kembali dengan Arjuna. Entah, mengapa aku begitu candu dengan senyum dan juga parasnya yang Rupawan.

Wanita mana pun menginginkan Pria seperti Arjun, termasuk diriku. Ya, wanita mana pun aku begitu terpikat dengan pahatan wajah dari Arjuna.

"Ya tuhan, Semoga Arjun adalah jodohku. Namun jika dia bukan jodohku, Maka jodohkan kami berdua! " Pinta ku pada sang Kholiq.

Permintaan ku sungguh gila, Bukan? bagaimana tidak, Bahkan aku dan Arjuna baru pertama kali bertemu. Ah, mengapa aku lupa meminta Nomornya?

Ah, Aku berharap bisa kembali bertemu dengan Arjuna. Agar aku bisa meminta nomornya, dan jika bisa aku ingin meminta hatinya sekalian!

"Permintaan konyol macam apa ini? " Rutuk ku.

Malam hari tiba, Lekas aku segera beranjak menuju kamar tidurku. Rasanya begitu lelah seharian ini.

"Semoga aku bisa bertemu dengan Arjuna, Walau dalam mimpi! " Ucapnya seraya merebahkan diri dan memejamkan mata.

Aku tidur dengan sangat nyenyak, hingga tanpa sengaja Aku bertemu kembali dengan Arjuna.

"Rindu, aku mencintaimu! " Bisiknya lirih di telingaku.

Mata ku berbinar, kala Arjuna mengatakan hal itu. "Benarkah, apa yang kau katakan? " Ucapnya padanya.

Arjun mengangguk seraya tersenyum, kemudian ia mulai mendekati bibir ini.

Semakin dekat, dan lebih dekat. Sontak saja aku memejamkan mataku!

Tiba-tiba aku terbangun oleh suara Alarm yang begitu memekikan telinga. Lekas aku terbangun, dan melempar Alarm tersebut ke atas kasur.

"Dasar alarm sialan! " Decakku kesal.

Baru saja aku bermimpi indah, tapi mimpi itu sudah buyar oleh suara Alarm. Apakah dia tidak bisa menungguku sebentar saja?

Ingin rasanya aku memaki, namun Alarm hanyalah sebuah benda mati yang taj bisa mendengar omelanku.

Bisa saja aku memakinya, namun aku akan di cap sebagai orang gila oleh semua orang, sebab mengomeli sebuah Alarm.

Dengan berat hati aku pun bangun walau begitu malas bagiku beranjak dari tempat tidur. "Malas sekali rasanya harus berpisah dengan tempat ternyaman ini! " Ucapku sembari menepuk tempat tidur ini.

Dengan lemas aku pun segera meraih handuk dan lekas mandi pagi. Itu adalah kebiasan ku setiap pagi.

Selesai mandi, aku pun turun ke bawah untuk sarapan pagi. Sarapan pagi ini adalah nasi goreng, namun aku harus membuatnya terlebih dahulu.

"Andai, aku ini orang kaya. Akan aku suruh mereka ini dan itu! " Gumamku.

Aku menghela nafas, kemudian mulai membuat sarapan. Walau malas, namun aku harus memaksa diri ini untuk melakukannya.

Selesai memasak, aku pun menyajikannya di atas meja makan. Lantas segera menikmatinya seorang diri.

Ya, aku tinggal sendiri di rumah ini. Jika kalin bertanya mengapa? Sebab aku sudah menjadi yatim piatu sejak usiaku baru 15 tahun. Aku berjuang sendiri banting tulang, agar bisa melanjutkan hidup.

Rumah ini adalah peninggalan dari kedua orang tuaku. Orang tua ku tewas, sebab terlibat sebuah kecelakaan yang harus menewaskan kedua orang tuaku.

Saat itu aku ingin menyerah, aku ingin ikut bersama mereka. Namun keadaan terus memaksaku untuk bangkit. Hingga akhirnya aku pun bangkit dari sebuah keterpurakan ini.

Aku menikmati sarapan pagi ini dengan hati yang menahan kerinduan akan orang tua, rasanya hidup ini begitu hampa tanpa mereka. Ingin rasanya kembali ke masa dulu, aku ingin merasakan kebersamaan itu untuk terakhir kalinya. Ah, namun itu semua hanyalah sebuah harapan yang tak mungkin jadi nyata!

"Rindu kangen sama kalian semua " Gumamku

Aku menghentikan aktivitas makanku. rasanya hati ini begitu Rindu, akan sosok seorang Ayah dan Ibu. Bisakah aku bertemu dengan kalian berdua?

Tanpa terasa air mata pun jatuh dari pipi ini, betapa sulitnya hidup sendirian tanpa seorang pedoman dan penuntun dari kedua orang tua.

"Ayolah, Rindu. Kau harus bisa melewati masa-masa ini. Ayo semangat!! " Ucapku menyemati diri sendiri.

Lantas aku melanjutkan acara makanku dengan sedikit lebih tenang.

Selesai sarapan, gegas aku segera pergi ke kantor. Ya, aku seorang karyawan di sebuah perusahaan. Gaji yang tidak seberapa, tapi lumayan untuk menyambung hidup.

Aku harus bekerja dengan sangat keras di tengah Ibu kota yang begitu kejam ini. jika bekerja kita bisa makan, tapi jika tidak bekerja, maka jangan harap ada orang yang akan memberinya dengan percuma.

Jika kalian bertanya, mengapa aku tidak menjual rumah bertingkat ini? Alasannya adalah, karna ini adalah peninggalan satu-satunya dari orang tua ku. Ini adalah Kenangan masa kecil ku dulu. Maka dari itu aku enggan menjualnya, walau banyak yang menawar dengan harga fantastis.

"Kerja lagi, kerja lagi. Kaya enggak, pusing iya! " Sungutku.

Sudah bertahun-tahun aku bekerja di perusahaan, namun aku tidak pernah menjadi orang kaya. Gajinya hanya cukup untuk makan selama satu bulan saja. Itu pun sudah sangat beruntung, sebab hidup di kota yang segalanya terasa mahal. Maka kita harus pintar-pintar berhemat.

Aku pun menaiki angkot untuk bisa sampai di perusahaan tempatku bekerja. Sebenarnya malas jika harus berdesak-desakan dengan orang-orang di angkot ini, namun bagaimana lagi. Tarif yang begitu murah membuat kami tergiur untuk menumpanginya setiap hari. Walau rasa sesak, dan terkadang bau-bau aneh dari para penumpang kerap kali muncul, dan mengganggu indra penciuman.

"Kiri, kiri! " Teriakku.

Angkot pun berhenti di depan sebuah perusahaan yang telah menghidupi ku selama bertahun-tahun ini.

Aku segera masuk ke dalam, dan bergegas menuju ruanganku.

"Rindu, kok Loe telat sih? " Ucap temanku.

Aku menghela nafas. " Kayak gak tahu aja, kan di jalan macet, say! " Jawabku.

"Ya sudah, tapi kata Pak Ryan, kalo Loe telat lagi. Maka Loe harus out dari kantor ini! " Ungkapnya.

Aku yang mendengar hal itu pun, membulatkan mataku. "Apa? Loe seriusan? " Tanya ku.

Temanku mengangguk. " Soalnya Loe udah sering telat, Rindu. " Ucapnya.

Aku hanya bisa menghela nafas gusar sembari memikirkan nasib ini. Jika memang aku harus di keluarkan dari kantor ini.

Kemana aku harus mencari pekerjaan lagi?

"Ya tuhan, semoga aku tidak di pecat dari kantor ini! " Harapku.

Lantas aku duduk dan kembali bekerja seperti biasanya. Sampai jam istirahat siang pun tiba.

Aku segera menuju tempat makan terdekat dari kantor ini, agar tidak menyita waktu.

Saat aku berjalan, tapi fikiranku begitu melayang entah kemana. Tiba-tiba aku kembali bertabrakan dengan seseorang.

"Aww!! " Pekik ku.

"Sorry, sorry. Aku tidak sengaja! " Ucap seorang Pria.

Aku pun menganggat wajahnya ini, seketika aku begitu terkejut sekaligus senang.

"Mas Arjuna! " Ucapku sembari tersenyum.

Arjuna pun menyipitkan matanya, sepertinya ia sedang mengingat-ingat. " Rindu. Ya, kau Rindu kan? " Tanyanya sembari tersenyum.

Aku pun mengangguk sembari menampilkan senyum manisku, siapa tahu Arjuna terpincut!

"Ya tuhan, kita bertemu lagi di sini! Apa kabarmu? Apakah ada yang sakit? " Tanyanya cemas.

Aku menggelengkan kepalaku. " Tidak ada! " Sahutku.

"Kau mau kemana? " Tanyanya.

Aku menunjuk ke rumah makan sederhana yang berada diseberang sana. " Aku mau makan! " Jawabku.

Arjun melirik ke arah yang aku tunjuk. "Ya sudah, kebetulan sekali. Aku pun belum makan. Mari kita makan disana! " Ajaknya.

Sumpah demi apa, seorang Pria tampan ingin makan bersama ku di tempat makan lesehan kelas bawah. Ya tuhan, ini Pria idaman sekali!

Tanpa berbasa basi atau pun bertanya, aku pun menganggukan kepala seraya berjalan mengikuti Arjuna.

Terpopuler

Comments

Laila antoniii

Laila antoniii

semangat, ya akak lanjut lanjut

2022-12-31

0

mom_abyshaq

mom_abyshaq

apatuh yang nongol dibawah 🤭🤭🤭

2022-12-31

0

Juliantary

Juliantary

lalu arjun sebagai apa?

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1
2 POV ARJUN
3 Awal mula Terjadinya
4 KESALAHAN DI MASA LALU
5 BERTEMU SESOSOK MAKHLUK
6 PEMECATAN RINDU
7 FLASHBACK
8 PERTEMUAN ARJUN DAN ARYA
9 DENDAM ARYA
10 BERTEMU RINDU
11 PENGEROYOKAN YOGI
12 ANTARA ARYA, RINDU DAN ARJUN
13 FLASHBACK
14 ARYA DAN YOGI
15 ARUM
16 TEWASNYA WIRA
17 SEBUAH BERITA HOAX
18 RINDU MENJADI PENYELAMAT
19 DINNER ROMANTIS
20 PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN NOVI
21 ARJUN MENCARI TAHU
22 DENDAM ARUMI
23 KE KHAWATIRAN ARYA
24 MENEMUKAN TITIK TERANG
25 PENEMBAKAN CAVIN
26 PENYELIDIKAN
27 MENYELINAP MASUK
28 ARYA POV
29 EPISODE 29 #RENCANA MAKAN SIANG YANG GAGAL
30 EPISODE 30 #RENCANA JAHAT CLARA
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Chapter 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Flashback
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 EPISODE 68
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 EPISODE 100
101 EPISODE 101
102 EPISODE 102
103 EPISODE 103
104 EPISODE 104
105 EPISODE 105
106 ARJUN MENGETAHUI KENYATAAN
107 EPISODE 107 #AKHIR SEBUAH CERITA ARJUN, ARYA DAN RINDU
108 EPISODE 108 #BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN
109 EPISODE 109 #KERINDUAN ARJUN
110 EPISODE 110 #SEBUAH IKATAN
111 EPISODE 111 #REINKARNASI DAN SEBUAH KEHIDUPAN KEDUA
112 EPISODE 112 #SIAPAKAH THANIA?
113 EPISODE 113 #BAYANGAN ARJUN
114 EPISODE 114 # MAKHLUK YANG MENGHADANG
115 EPISODE 115 #AKANKAH ARJUN MEMBUKA HATINYA?
116 EPISODE 116 #KEDEKATAN ARJUN DAN LITA
Episodes

Updated 116 Episodes

1
EPISODE 1
2
POV ARJUN
3
Awal mula Terjadinya
4
KESALAHAN DI MASA LALU
5
BERTEMU SESOSOK MAKHLUK
6
PEMECATAN RINDU
7
FLASHBACK
8
PERTEMUAN ARJUN DAN ARYA
9
DENDAM ARYA
10
BERTEMU RINDU
11
PENGEROYOKAN YOGI
12
ANTARA ARYA, RINDU DAN ARJUN
13
FLASHBACK
14
ARYA DAN YOGI
15
ARUM
16
TEWASNYA WIRA
17
SEBUAH BERITA HOAX
18
RINDU MENJADI PENYELAMAT
19
DINNER ROMANTIS
20
PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN NOVI
21
ARJUN MENCARI TAHU
22
DENDAM ARUMI
23
KE KHAWATIRAN ARYA
24
MENEMUKAN TITIK TERANG
25
PENEMBAKAN CAVIN
26
PENYELIDIKAN
27
MENYELINAP MASUK
28
ARYA POV
29
EPISODE 29 #RENCANA MAKAN SIANG YANG GAGAL
30
EPISODE 30 #RENCANA JAHAT CLARA
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Chapter 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Flashback
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
EPISODE 68
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
EPISODE 100
101
EPISODE 101
102
EPISODE 102
103
EPISODE 103
104
EPISODE 104
105
EPISODE 105
106
ARJUN MENGETAHUI KENYATAAN
107
EPISODE 107 #AKHIR SEBUAH CERITA ARJUN, ARYA DAN RINDU
108
EPISODE 108 #BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN
109
EPISODE 109 #KERINDUAN ARJUN
110
EPISODE 110 #SEBUAH IKATAN
111
EPISODE 111 #REINKARNASI DAN SEBUAH KEHIDUPAN KEDUA
112
EPISODE 112 #SIAPAKAH THANIA?
113
EPISODE 113 #BAYANGAN ARJUN
114
EPISODE 114 # MAKHLUK YANG MENGHADANG
115
EPISODE 115 #AKANKAH ARJUN MEMBUKA HATINYA?
116
EPISODE 116 #KEDEKATAN ARJUN DAN LITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!