Beberapa tahun kemudian, Novi berfikir untuk menikahkan Arjun. Novi berharap Arjun akan sembuh dengan adanya pernikahan.
Novi menghampiri Suaminya yang sedang duduk santai sembari membaca koran.
"Pa, bagaimana jika kita Nikahkan saja Arjun? " Usulnya.
Yogi menghentikan aktivitas membacanya, dan menatao Istrinya. " Siapa wanita yang mau dengan Arjun? " Tanyanya.
"Banyak! " Jawab Novi.
"Pasti banyak, tapi siapa yang akan menerima kekurangannya? " Tanyanya lagi.
"Ya, kita jangan kasih tahu dong, Pa! " Sahut Istrinya lagi.
Yogi menghela nafasnya, ia tak setuju dengan Istrinya. Sebab, bagaimana pun hubungan yang di awali dengan dusta akan kandas pada akhirnya.
Yogi dan Novi mulai berdebat tentang pernikahan Arjun. Novi tetap kekeh ingin Arjun menikah, namun Yogi berpendapat lain. Hingga Novi merajuk, dan akhirnya Yogi mengalah dan setuju.
Yogi menghela nafasnya.n" Baiklah, aku setuju. Tapi kita harus membicarakan soal ini pada Arjun terlebih dahulu! " Ucap Yogi.
"Gampang! " Sahut Novi.
Novi pun pergi meninggalkan Yogi, ia pun menghubungi beberapa temannya untuk mencarikan jodoh untuk Arjun.
Hingga seorang teman mengrimkan sebuah Foto wanita muda, cantik dan kelihatan baik.
Kemudian Novi menunjukan Foto tersebut pada Suaminya. " Bagaimana dia, Pa? " Tanyanya.
"Cantik! " Jawabnya.
"Dialah yang akan menjadi Istri Arjun, namanya Jennifer! " Ucap Novi.
"Apa kau sudah membicarakan soal ini pada Arjun? " Tanya Yogi.
Novi menggeleng. " Belum, tapi aku yakin Arjun setuju! " Jawabnya.
"Dari mana kau tahu? "
"Karna Arjun sangat menyayangiku. Sudah, ya. Pa! Mama mau pergi dulu. " Pamitnya.
Yogi menggelengkan kepalanya melihat tingkah Novi. Ia pun memutuskam untuk tidak ikut campur dalam urusan ini, ia pun tidak ingin tahu dengan soal ini. Yogi angkat tangan untuk masalah ini, sebab ia berfirasat tidak baik.
"Aku yakin semuanya tidak akan baik-baik saja! " Gumamnya.
Beberapa hari kemudian, Novi mengumpulkan seluruh keluarganya termasuk Arjun. Novi ingin membicarakan soal pernikahan Arjuna.
"Baiklah. Berhubung semuanya sudah berkumpul. Aku ingin memberitahu pada kalian semua, bahwa sebentar lagi Arjun akan menikah! " Ucapnya lantang.
Arjun kaget bukan kepalang, kala mendengar ucapan Ibunya, Arjun berdiri. "Apa-apaan ini, Ma. Kenapa Mama asal menikahkan aku? " Tanyanya kesal, kenapa Ibunya tidak memberitahunya sejak awal?
"Duduk, Arjun. Mama belum selesai bicara! " Perintah Novi.
Arjun pun duduk kembali, walau dengan keadaan kesal.
Novi menatap Arjun. " Dengarkan Mama baik-baik, Arjun. Kau harus menikah, semoga dengan cara ini kau bisa sembuh! " Papar Novi.
"Aku tidak setuju! Bukannya kalian tahu apa yang terjadi padaku. Mana ada wanita yang mau menikah denganku! " Sahut Arjun.
Arjun pun berdiri dan pergi dari tempat berkumpul keluarganya.
"Tunggu! Jika kau pergi dan menolak pernikahan ini, maka jangan harap kau bisa melihat Ibumu lagi, Arjuna! " Teriak Novi lantang.
Sontak saja hal itu menghentikan langkah Arjun, Arjun menjadi kalut. Jika menolak, maka ia akan kehilangan Ibunya.
Yogi, dan anggota keluarganya menatap ke arah Novi. " Apa yang kau katakan, Novi! " Ucap Yogi lirih.
Novi melirik suaminya. " Diam! " Ucapnya lirih.
Yogi pun diam, tak lagi berkata apapun. Terlihat Arjun menghela nafasnya dan berbalik ke arah Ibunya. "Baiklah. Aku setuju! " Ucapnya seraya berbalik dan pergi meninggalkan keluarganya.
Setelah berdiskusi, akhirnya pernikahan Arjun akan di tetapkan sekitar 1 bulan mendatang.
3 hari menjelang pernikahan, Jennifer berkunjung ke rumah Arjun dan tanpa sepengetahuan Arjun Jennifer diam-diam datang ke kamar Arjun. Namun hal yang tidak di sangka pun terjadi, saat Jennifer masuk ke dalam kamar Arjun, ia tak sengaja melihat Arjun berwujud siluman. Sontak saja Jennifer menjerit ketakutan.
"Aaaahhhh, tolong. Ada siluman!! " Jeritnya ketakutan.
Arjun yang kaget akibat jeritan Jennifer pun melirik ke arah Jennifer. Lantas Arjun berjalan ke arahnya.
"Mau apa kau, Siluman jelek? Jangan sakiti aku! " Teriaknya.
Namun Arjun tak menghiraukan teriakan Jennifer, ia terus melangkah ke arah Jennifer yang kian ketakutan.
"Pergi kau dari sini, Siluman!! " Usirnya.
Arjun tersenyum menyeringai, lalu meraih tubuh Jennifer. Sontak saja Jennifer memberontak, namun tenaganya tak mampu menandingi tenaga Arjun.
"Jangan, jangan sakiti aku! " Ucapnya mengiba, namun Arjun tak menggubris ucapan Jennifer.
Arjun mencengkram bahunya, dan membantingnya ke lantai. Namun Jennifer masih bernafas dan masih memiliki tenaga untuk kabur, walau dengan cara merangkak.
"Toloooong, tolooong aku!! " Teriaknya kencang.
Novi dan Yogi yang mendengar seperti orang berteriak meminta tolong pun segera menuju asal suara.
"Jenni, Pa. Apa jangan-jangan Arjun? " Ucap Novi seraya melirik Suaminya.
Yogi pun melirik Novi, mereka berfikiran sama mengenai Arjun. Gegas keduanya segera berlari menuju kamar Arjun.
"Arjun. Buka pintunya!! " Teriak Yogi seraya menggedor-gedor pintu.
Namun tak ada respon dari Arjun, hingga Yogi berinisiatif untuk mendobrak pintu.
Satu kali dobrakan, Pintu terbuka lebar. Alangkah kagetnya Novi dan Yogi, kala melihat keadaan kamar Arjun yang begitu berantakan. Mereka melihat Arjun tengah mencengkeram bahu Jennifer.
"Jangan lakukan itu, Arjun!! " Teriak Novi.
Arjun melirik sekilas, namun ia tak menghiraukannya. Kemudian Arjun menghempaskan tubuh Jennifer ke lantai, sehingga Jennifer pun langsung tak sadarkan diri dengan bersimbah darah.
Novi membulatkan matanya seraya menggeleng. " Tidak!!! " Teriaknya.
Setelah melakukan hal tersebut, tiba-tiba Arjun tersadar. Ia melihat ke arah tangannya yang penuh dengan noda darah.
Arjun menggeleng. " Tidak, aku tidak mungkin melakukan ini. Aku tidak mungkin membunuh Jenni!! " Ucap Arjun tak percaya.
Kemudian ia berangsur-angsur mundur seraya memegangi kepalanya frustasi. "Tidak!! " Teriaknya.
Novi yang melihat Arjun yang frustasi pun menghampiri sang Putra. Ia mencoba menenangkan Putranya. Novi ikut merasakan apa yang di rasakan oleh Arjun saat ini. Hatinya begitu pilu dengan kenyataan ini.
"Arjun!! " Panggilnya lirih.
Arjun menggeleng, ia terus meracau bahwa dirinya tidak salah. "Tidak, bukan aku. Bukan!! " Teriaknya.
"Arjun!! " Ucap Novi, kali ini di sertai air mata.
Hati Novi begitu terluka dengan ini semua. Ingin rasanya Novi bisa berbagi kesedihan ini dengan Putranya, niscaya akan ia lakukan demi sang Putra.
Novi hanya bisa memeluk Putranya, dan menguatkannya. Ia pun melirik ke arah sang Suami. " Bagaimana keadaan Jenni, Pa? " Tanyanya.
Yogi menggeleng lemah. "Nyawanya tidak tertolong, Ma! " Sahutnya.
Novi makin kian sedih, ini bukan pertama kalinya Arjun gagal menikah. Ini sudah kesekian kalinya. Selalu saja seperti ini, selalu Calonnya meninggal.
"Ya tuhan, mengapa kau begitu tega pada Putra ku! Apa salah kami padamu? " Ucapnya.
Yogi merasa bersalah pada seluruh keluarganya, termasuk Arjun. Ia sangat berdosa pada Arjun.
"Maafkan Papa. Ma, Arjun! " Gumamnya.
Andaikan saja Yogi tidak terbuai dengan bujuk rayunya, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi pada keluarganya. Yogi menyesali perbuatan di masa lalunya. Ia telah tega mengorbankan Arjun demi sebuah ambisi dan obsesi gilanya.
"Tuhan, aku mohon. Tutuplah aib-aib ku dari seluruh keluargaku sampai aku siap mengatakan yang sebenarnya! " Lanjutnya.
Saat itu fikiran Yogi benar-benar buntu, ia tak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi. Sehingga ia memutuskan untuk menempuh jalan pintas sebagai cara yang di pilih. Yogi mengiyakan begitu saja, tanpa memikirkannya matang-matang, hingga akhirnya Arjunlah yang menjadi korban dari keserakahan Papanya sendiri.
Begitulah ketika hati seseorang sedang kosong, tanpa adanya iman di dada. Sehingga setan dengan mudah membawanya pada kesesatan. Hal itu pula yang dulu di rasakan oleh Yogi. Fikiran yang buntu, dan tak tahu apa yang harus di lakukan. Sehingga dengan terpaksa ia memilih jalan yang salah, walau harus mengorbankan Putranya.
Sebisa mungkin Yogi menutupi kesalahannya dengan berpura-pura seolah-olah ia tak tahu. Ia berperan dan bersandiwara bak seorang pemain profesional, sehingga kelurganya tak curiga dengan apa yang Yogi lakukan di luar sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Syavininaz
ngeri ya pakai perjanjian sama setan hi.....
2022-12-09
0