Perkenalkan namaku Arjuna Pratama. Aku seorang Putra dari Yogi Pratama dan Novitasari, sekaligus pembisnis dan CEO di perusahaan Pratama Grup.
Aku di pilih jadi CEO oleh Papa, sebab akulah adalah Putra satu-satunya sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Pratama.
"Kau adalah pewaris tunggal dari keluarga Pratama, Arjun. Maka dari itu kau harus memajukan perusahaan dengan sangat baik! " Ucap papa.
Aku pun mengangguk dan tersenyum. " Baik. Aku akan berusaha sebisa mungkin, agar kalian bangga dengan kemampuan yang aku miliki! " Sahut ku bangga.
Seluruh keluarga terlihat senang dengan keputusan yang aku ambil. Mereka berharap aku bisa menjadi pembisnis yang hebat seperti Papa di kemudian hari.
Tidak sia-sia aku kuliah di jurusan binis, akhirnya aku bisa menikmati hasil pendidikan itu sendiri.
"Kau harus mampu menaklukan dunia, Arjun! " Ucap papa.
"Ya, aku pasti bisa! " Jawabku penuh keyakinan.
Hingga akhirnya aku mulai meneruskan usaha milik keluargaku. Aku berhasil menjalankan bisnis ini hingga berkembang sangat pesat, tentu saja mereka sangat bangga denganku, namun aku bisa sesukses ini, sebab dukungan dari kedua orang tuaku dan juga atas kerja kerasku selama ini. Namun dibalik kesuksesan ini ada sebuah sisi gelap yang tidak seorang pun ketahui!
"Kenapa? Disaat aku sudah meraih segalanya, jutsru petaka datang! " Ucapku heran.
Hanya kelurga ku yang tahu bagaimana kondisi yang tengah terjadi dalam hidupku.
Acap kali aku begitu frustasi dengan kondisi dan situasi ini, aku ingin mengakhiri segalanya. Namun aku tak mampu!
"Mungkin aku harus mati, agar aku tak lagi merasakan keanehan ini. Aku benci dengan tubuh ini, dan Rupa yang mengerikan ini! " Teriak ku frustasi.
Aku selalu berharap, semoga suatu saat ada seorang wanita yang mau menerima kekurangan ini.
"Semoga ada wanita hebat yang akan menerima, dan menemani ku suatu saat nanti. " Gumamku.
Aku selalu berharap seperti itu, walau aku tahu itu semua tidak mungkin. Namun aku selalu berkeyakinan bahwa suatu saat akan ada wanita hebat yang menerima setiap kekurangan ini.
Banyak kenyataan pahit yang aku alami sejak beberapa tahun belakangan ini. Hampir semua calon istri ku meninggal dunia.
"Apa yang terjadi padaku? Apakah ini takdir yang harus aku jalani, atau ini adalah musibah bagiku? " Ucapku.
Walau begitu, orang tua ku tak hentinya terus menjodohkan aku dengan para wanita. Walau sering kali aku menolaknya, namun mereka berharap dengan aku menikah. Kutukan ini akan lenyap begitu saja. Namun, menurutku tidak semudah itu!
"Mama, harap kau mau menikah dengan Delia, Arjun! " Ucap Mama.
"Tidak, aku tidak mau! " Bantahku, seraya berjalan menjauh dari Mama.
Aku pergi dengan perasaan kesal pada orang tuaku, mengapa mereka dengan gencarnya mencarikan aku jodoh. Apakah aku kurang menarik? Entahlah, hingga detik ini aku tidak pernah terlibat asmara dengan wanita mana pun. Jika kalian menganggapku tidak normal, maka kalian salah!
Tentu saja aku ini Pria normal, namun aku takut mengulangi kejadian yang sama. Hingga aku memutuskan untuk tidak pernah menikah.
Aku keluar dari rumah dengan berjalan kaki, namun tanpa di sadari. Aku tak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita berparas cantik, dan entah kenapa seperti ada debaran yang menyelusup dalam hati ini!
Tanpa basa basi, aku pun memperkenalkan diri.
"Perkenalkan, namaku Arjuna! " Ucapku seraya mengulurkan tangan padanya.
Ia pun mengulurkan tangannya. " Rindu! "
Ya, namanya adalah Rindu. Sesuai dengan namanya, aku pun selalu rindu dengan wajah itu.
"Kau adalah wanita pertama yang mampu menghipnotis ku, Rindu! " Gumamku.
Namun aku tak bisa berlama-lama mengobrol dengannya, aku pun memutuskan pergi dan aku berharap bisa kembali bertemu dengannya lain kali. Aku lupa meminta nomor ponselnya, sebab aku begitu terburu-buru!
Itulah Awal pertemuan kami, rasanya sungguh indah dan ini baru pertama kali aku melihat bidadari secantik dirinya.
Ahh Rindu, kau membuatku kian candu.
Beberapa hari kemudian, kami kembali di pertemukan pada saat jam makan siang. Sepertinya Rindu adalah seorang pegawai di kantor sebelah kantorku saat aku tak sengaja melihat lambang perusahaannya.
Lagi-lagi Rindu menabrak tubuh ini. "Mas Arjun! " Ucapnya.
Aku pun tersenyum. " Rindu, mau kemana? " Tanyaku.
Ia pun menunjuk ke arah salah satu tempat makan yang tak jauh dari kantor, hingga kami pun memutuskan untuk makan siang di sana.
"Akankah kau masih mau berteman denganku, bahkan menemuiku lagi saat kau tahu tentang ku? " Gumamku.
Entah kenapa pertanyaan itu melintas begitu saja di fikiranku. Aku takut jika Rindu meninggalkan diri ini. Aku pun tak tahu rasa apa yang aku miliki saat ini?
Aku menatap wajah Rindu dengan lekat. " Wajah ini mampu menyihir ku. Sehingga aku tak mampu berpaling! " Gumamku.
Rindu terlihat salah tingkah. " Kenapa memandang ku seperti itu? Apa ada yang salah denganku? "Tanyanya.
Aku menggeleng seraya tersenyum manis. "Tidak ada yang salah denganmu. Tapi aku salah! " Sahutku.
Rindu mengernyitkan keningnya heran. "Salah apa? " Tanyanya heran.
"Karna aku sudah jatuh cinta padamu! " Ucapku.
Rindu membulatkan matanya tak percaya, namun detik kemudian ia terlihat salah tingkah. " Ah, Mas Arjun bisa aja! " Celetuknya.
Aku hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Mencintai mu adalah Anugerah, memiliki mu adalah keinginan dan melupakanmu adalah musibah! " Gumamku.
Entah kegilaan apa yang aku memiliki, hingga otak ini terlalu traveling kesana kemari. Apakah aku sudah jatuh hati pada Rindu? Entahlah, ini masih misteri!
Namun jika benar aku mencintainya, maka aku mohon. Buat juga dia mencintaiku! Aku tak bisa menerima cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Takdir ini sungguh membuatku dilema, aku ingin hidup normal seperti dulu! Aku tidak ingin hidup dengan wujud ini. Aku membencinya!
"Rindu, kau tinggal di daerah sini? " Tanyaku di sela makan.
Rindu menggeleng. " Tidak, aku tinggal di rumah bukan di kantor! " Candanya.
Aku pun manggut dan tertawa. " Kau benar, aku yang salah bertanya! " Ucapku.
Kami pun tertawa bersama, hingga tanpa terasa benih-benih Cinta itu mulai tumbuh di hati ini. Ya, aku mulai menyukai Rindu. Namun ada ketakutan dalam hati ini, kala mengingat keadaan ku yang amat menyedihkan ini. Akankah Rindu menerima diri ini?
"Tuhan, mengapa kau hukum aku dengan cara seperti ini? Apa salah dan dosaku padamu, Tuhan? " Ucapku dalam hati.
Pertemuan singkat, dan sangat berkesan bagiku. Hingga aku memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel miliknya.
Aku telah berhasil mengantongi nomornya, jadi saat aku rindu padanya aku bisa menikmati suara lembutnya.
Tiba-tiba aku sangat merindukannya, hingga aku memutuskan menelponnya. Namun tangan ini seolah-olah ragu untuk menekan nomornya. Aku pun memberanikan diri.
perlahan ku tekan nomornya, dan menunggu Rindu mengangkat teleponnya. Tak lama kemudian terdengar suara lembut Rindu di seberang sana.
"***hallo! " Ucapnya di seberang sana.
"halo, Rindu. ini aku Arjun! " Jawabku***
Kami mengobrol cukup lama, entah kenapa ada rasa nyaman saat mengobrol dengannya. Apakah ini perasaan nyaman biasa, atau memang ada sesuatu dalam hati ini? entahlah!
Yang pasti aku mulai menginginkan wanita seperti Rindu, namun aku pun tidak tahu apakah Rindu akan menerima dirinya atau tidak.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
jangan lupa mampir ke karya temanku, guys!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
mom_abyshaq
Arjun yang malang
2023-01-02
0
Laila antoniii
awal mula kutukan nya donk Thor
2023-01-02
0
Chiisan kasih
sabar arjut, cinta pasti bisa mnerimamu apa adanya
2023-01-02
0