Terjerat Hasrat CEO Gila

Terjerat Hasrat CEO Gila

Mahkota yang Terenggut

"Kau sangat nikmat, Sayang."

Deru napas pria itu beradu seiring dengan rasa kenikmatan yang membuncah dalam dirinya. Kecupan manis tersematkan di kening sosok wanita di sebelahnya yang sudah berhasil melepaskan hasrat yang sempat menggelora.

"Kau berengsek!" umpat seorang wanita yang kesuciannya direnggut paksa oleh seseorang yang sama sekali tidak ia kenal itu.

Kejora terisak pilu. Dalam kuasa penuh pria asing tersebut, ia tidak bisa melakukan apa pun. Kesuciannya yang dijaga selama dua puluh dua tahun itu seakan-akan hanya terbuang sia-sia karena seseorang yang merenggutnya dengan paksa.

Kejora bekerja sebagai pelayan di salah satu hotel besar yang ternama. Awalnya Kejora tengah membersihkan salah satu ruangan, lalu oleh salah satu staff hotel menyuruhnya untuk mengantarkan salah satu koper tamu yang tertukar. Kejora pun menurut dan menuju sebuah kamar untuk mengembalikan koper tersebut.

Namun, siapa sangka perihal koper tersebut membawanya menuju pada petaka yang besar. Tanpa tahu apa yang terjadi, tiba-tiba pemilik kamar tersebut menariknya dan membantingnya ke ranjang. Merenggut apa yang telah ia jaga selama ini dengan mudahnya.

Kejora tidak bisa melakukan apa pun untuk menyelamatkan diri. Tenaganya tidak sebanding dengan pria yang tengah mendominasi dirinya itu. Cakaran bahkan jambakan pun sudah Kejora lakukan sebagai perlawanan, tapi tetap tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan kekuatan pria tersebut.

Cukup Kejora akui bahwa pria itu memang tampan. Badan menjulang tinggi penuh dengan otot-otot kekar yang nampak menantang. Rahang tegas, hidung mancung, juga struktur wajah yang sangat menggoda. Kejora pun sempat terpesona ketika waktu awal pintu kamar hotel terbuka, tapi rasa kagumnya pada pria itu langsung sirna ketika dirinya malah diperkosa dengan kasarnya.

"K-kau biadab! Tidak punya hati!" umpat Kejora sambil berlinangan air mata. Memberontak dalam pelukan seorang pria di sebelahnya yang tengah menyembunyikan wajah di ceruk leher milik Kejora.

"Diamlah. Jangan berlagak tidak pernah mengangkangi seorang pria!" ungkap pria itu dengan nada serak basah. Kian mengeratkan pelukannya pada seorang wanita yang terus saja memberontak minta dilepaskan.

Kejora memberontak. Memukuli tangan pria yang berada di atas perutnya tadi dengan kasar. "Aku bukan wanita panggilan, sialan!"

"Baru kali ini aku bertemu wanita panggilan yang sok suci sepertimu," kata pria itu sinis. "Berapa tarif yang kau pasang? Aku dengan senang hati membelimu kesucianmu itu."

"Sudah kukatakan aku bukan wanita seperti itu! Lepaskan aku!"

Kejora menggigit tangan pria di perutnya dengan kuat sampai tercetak jelas giginya membekas di sana. Pria tersebut meringis kesakitan, menarik tangannya dan melihat bekas gigitan itu.

Kejora yang melihat kesempatan itu segera mendorong dengan kasar tubuh pria itu sampai terdorong ke lantai lalu meraih lampu tidur di nakas dan memukulkannya pada kepala pria itu.

"Berani-beraninya kau——Akhhh!" jerit pria itu ketika kepalanya di hantam benda keras dengan kuat. Kesadarannya perlahan mulai menghilang, sampai akhirnya ia terbaring di lantai dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Napas Kejora naik turun memerhatikan pria tadi yang sudah tidak sadarkan diri. Kejora menurunkan lampu tidur yang tadi ia gunakan untuk memukul pria tersebut secara perlahan. Kejora kalut, rencana itu bahkan terlintas saja di benaknya. Berharap saja tidak akan timbul masalah setelahnya.

Kejora segera turun dari ranjang. Memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai akibat kebrutalan pria tadi yang memerkosanya. Kejora mengangkat baju kerjanya yang sudah robek parah.

Kejora bingung, ia tidak mungkin bisa keluar tanpa mengenakan busana. Dia melihat sebuah koper yang berada di dekat pintu. Lantas ia menarik koper yang dibawanya tadi dan mengambil salah satu sweater lalu memakainya.

Kejora membawa semua barang-barangnya dan segera keluar dari kamar tersebut sebelum pria tadi kembali sadar dan menyakitinya lagi. Kejora merasa dirinya kotor, sudah tidak berharga lagi.

Kejora memilih lewat tangga darurat, lalu melewati jalur belakang hotel agar tidak ada siapa pun yang melihat bagaimana kacaunya dirinya.

Kejora tidak mengindahkan rintik hujan yang kian deras membasahi tubuhnya, malahan ia terus menerobos dan berharap air hujan itu bisa menghilangkan noda-noda hitam dalam tubuhnya.

"Aku menjaganya untuk suamiku, tapi kenapa kau membuatnya merenggut kesucianku, Tuhan?" tanya Kejora pilu.

***

"Akhh ... kepalaku," ringis seorang pria memegangi bagian kepalanya yang berdenyut nyeri. Bangkit dari lantai dan duduk sambil mengamati sekitar.

Pria tadi mengedarkan pandangan ke area sekitar. Dia tidak ingat apa yang sudah terjadi semalam. Waktu dirinya bangun, kepalanya sudah terasa sakit seperti dihantam batu besar.

Pria itu mengamati tubuhnya yang berada di lantai tanpa mengenakan busana apa pun. Dia mengamati ranjang yang terlihat acak-acakan dengan selimut yang sudah teronggok di dekat jendela. Pria itu merasa bingung, tapi semakin ia mengingatnya semakin sakit kepalanya.

Dalam rasa kebingungannya, deringan ponsel berbunyi dari dalam saku jas yang berada di atas sofa. Pria itu segera berdiri, meraih bathrobe untuk membungkus tubuhnya lalu mengangkat panggilan itu.

"Bagaimana? Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya seseorang di seberang sana.

Pria tersebut menaikkan alis. "Memangnya aku kenapa?"

"Lah, bukannya kau bilang semalam dijebak oleh seseorang dengan obat perangsang? Kau bahkan memintaku untuk menyewakan seorang wanita."

Pria tersebut mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Merasa penasaran ia berjalan menuju ranjang dan melihat seprainya yang masih acak-acakan. Pria tersebut meyakini bahwa kemungkinan tadi malam memang dirinya bermain dengan wanita panggilan kiriman temannya itu.

"Tapi, sayangnya wanita yang kusewa mendadak tidak bisa datang. Dia terbukti terjangkit HIV. Untung saja dia tidak jadi datang, nasibmu aman kali ini, Nich."

Nicholas bukannya senang, tapi malah merespon dengan berbeda. Ia melihat ada noda merah di atas seprai putih yang nampak kontras di sana. Nicholas jadi bingung, jika tadi malam ia tidak tidur dengan wanita panggilan temannya, lantas siapa yang ia tiduri semalam?

"Tunggu, tunggu, maksudmu kau tidak mengirimkan seorang wanita ke kamarku?" tanya Nicholas resah.

"Iya. Aku sudah mengirimkan pesan ke ponselmu untuk memberitahu bahwa dia tidak datang. Apa kau tidak membacanya?"

Nicholas mengecek pesan di ponselnya, benar saja memang ada satu pesan dari temannya yang tidak ia baca. Nicholas sedikit ingat bahwa kemarin ia memang kepanasan dan sudah tidak tahan lagi dengan obat yang merangsang tubuhnya. Kemungkinan nada pesan tersebut tidak sampai ia dengar.

"Nich, ada apa? Apa ada masalah?"

"Tidak. Aku akan menghubungimu nanti," putus Nicholas menghentikan pembicaraan. Ia menaruh ponsel di saku bathrobe yang dipakainya, lalu mengamati kondisi ranjangnya yang sudah acak-acakan.

Nicholas tidak ingat bagaimana kronologisnya semalam. Seingatnya, waktu ia menginjakkan kaki di hotel ada salah satu staff pria memberikan minuman dengan alasan sebagai hadiah penyambutan karena menjadi tamu ke seratus yang menyewa hotel malam itu.

Karena haus juga, Nicholas akhirnya menerima dan menenggak hingga tandas minuman tersebut. Tanpa sadar bahwa dalam obat tersebut sudah dicampuri dengan obat perangsang.

Hal yang membingungkan lagi adalah siapa yang dia tiduri semalam jika temannya tidak jadi mengirimkan wanita panggilan. Nicholas pun tidak tahu siapa wanita yang ia tiduri, tapi yang jelas wanita itu masih menjaga kesuciannya, alias masih perawan.

"Jika bukan, lantas siapa yang aku tiduri semalam?" gumam Nicholas kebingungan memikirkan siapa yang sudah ia gagahi di ranjang itu.

Nicholas memijit pelipisnya. Kepalanya masih sakit dan sekarang tambah sakit memikirkan siapa wanita itu. Ketika Nicholas hendak beranjak, tidak sengaja ia menemukan sebuah tanda kartu pekerja di bawah kolong ranjang lalu mengamatinya dengan seksama. Terlihat foto seorang wanita dan sebuah nama terpampang jelas di sana.

"Kejora Ayodya? Siapa wanita ini?"

....

Cerita ini hadir dalam versi baru dan ada perubahan nama tokoh dan alur cerita..

Semoga suka...

Terpopuler

Comments

Atmody Mody

Atmody Mody

Udah bca di fb tpi kurang lngkap klhtn nya,trus brlh kesni

2022-11-19

0

i®oh $@nstar🤪

i®oh $@nstar🤪

Thor aku mampir lg nih, semoga gk pindah lg y...... soalnya aku udh suka ma cerita nya

2022-10-31

0

Sukmayani Rizki

Sukmayani Rizki

hadir kak. . maaf telat baru ktemu🤭🤭🤭

2022-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!