Marriage Contract

Marriage Contract

Perkenalan tiba-tiba

Davin memiliki kehidupan yang terlihat sempurna jika dilihat dari kasat mata. Ia memiliki jabatan yang tinggi dan beberapa bisnis f&b serta lahir dari keluarga yang terpandang. Tapi satu hal yang menjadi kekhawatirannya yaitu ia didesak untuk segera memiliki istri dan keturunan. Itu dikarenakan ayahnya yang memiliki penyakit kronis belum lama ini, dan ayah meminta untuk Davin segera menikah dalam waktu 2 bulan saja. Di umur Davin yang sudah menginjak usia 32 tahun, dia juga mulai mengerti dan mengindahkan keinginan orangtuanya yang sebelumnya selalu ia tolak. Dalam satu bulan ini ia benar-benar sibuk dengan jadwal kencan yang sudah diatur oleh anggota keluarganya. Hampir setiap hari ia bertemu dengan wanita pilihan yang sudah terseleksi, tetapi belum ada yang cocok dengannya. Pembicaraan dengan para wanita itu memiliki topik yang sama saja dan terkesan membosankan. Selain itu Davin berusaha mencari jodohnya melalui berbagai aplikasi dating yang tersedia, namun hasilnya nihil.

"Pak Davin dipanggil bapak sore ini" ucap salah seorang ajudan Ayahnya

"Iyah"

Di Rumah Sakit

"Ayah gimana keadaannya"

"Ya beginilah, bagaimana untuk calon istrimu? apakah sudah ada yang cocok?"

"Belum ada ayah"

"Usaha lagi ya vin, ayah mau melihat kamu menikah sebelum ayah meninggal"

"Ayah ngomong apasih"

"Kita udah sepakat kan kamu akan menikah dalam waktu 2 bulan. Sekarang tinggal 1 minggu lagi sejak kita buat kesepakatan itu"

"Iya, Ayah. Davin usahain lagi. Ayah juga do'ain Davin supaya dapet istri yang baik"

"Iyah"

Selepas dari rumah sakit, Davin memikirkan kembali ucapan Ayahnya.

"Bener juga ya waktunya tinggal 1 minggu" batinnya

Davin membuka laptopnya, dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tersisa hari ini dan untuk esok hari karena akan ada jadwal kencan di jam makan siang. Ia khawatir pekerjaannya menjadi terbengkalai. Setelah menyelesaikan pekerjaan, Davin membuka website untuk melihat berita terkini. Berbagai berita tersedia disana mulai dari berita beberapa artis yang terlibat skandal, berita tentang krisis yang diprediksi akan terjadi di masa mendatang hingga berita mancanegara.

Perhatian Davin teralihkan oleh link berwarna pink di pojok kanan bertuliskan "marriage contract". Tanpa fikir panjang ia langsung mengklik icon tersebut. Setelah di klik muncullah web dengan bertuliskan

"Website ini milik pribadi dan diperuntukkan untuk laki-laki yang setuju untuk menikah dengan kontrak resmi yang disetujui oleh kedua belah pihak. Silahkan transfer 15,000,000 ke nomor rekening ini dan anda bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya"

Sementara itu di sebuah rumah

Kania tengah sibuk dengan laptopnya, seorang lulusan S1 yang sudah satu tahun belum mendapatkan pekerjaan ini sedang mencoba peruntungannya di dunia internet.

"Oke selesai" ucap Kania penuh semangat

Setelah membuat website dan kontrak perjanjian pernikahan. Ia membaringkan dirinya yang sudah bekerja dengan sangat keras selama berhari-hari.

"Aku sudah memikirkannya dengan matang, dan memangnya ada yang mau transfer sebesar itu bahkan belum melihat isi dari website. Pasti banyak yang berfikir bahwa itu penipuan" batinnya

"Lalu kenapa kamu sangat bekerja keras Kania, ntahlah aku hanya bosan dan tidak ada pekerjaan" ucapnya diiringi tawa

Satu minggu kemudian di pagi hari

Kania mengucek matanya, meraba dan mencari dimana keberadaan ponselnya. Setelah melihat aplikasi chatting di handphonenya. Ia membuka massage, dengan kesadaran yang belum penuh ia terkejut karena ada notifikasi transfer sebesar 15 juta rupiah dari seseorang ke rekening pribadinya. Kania mengedip-ngedipkan matanya tak percaya. Ia lalu berlari ke kamar mandi dan mengumpulkan seluruh kesadarannya. Dengan hati yang berdebar dan penasaran Kania kembali membuka pesan itu. Dan benar saja ada seseorang yang mengirimkan uang sejumlah yang ia cantumkan di website.

Kania berteriak tak percaya.

"Ini beneran ada yang transfer, terus gimana ya mana gue ngasih data pribadi lengkap banget lagi sampe alamat rumah nya juga. Kalo orang itu tiba-tiba dateng ke sini gimana" gerutu Kania menyadari kebodohan yang sudah diperbuatnya

Kania menelpon Jeny temannya yang sudah mengetahui ide gilanya ini.

"Halo, Jen. Lu dirumah sekarang?"

"Iyah di rumah kenapa? "

"Jeny lu masih inget ngga yang gue cerita bikin website sama bikin perjanjian buat kawin kontrak?"

"Iyah inget kenapa emang?"

"Tau ngga lu, masa ini beneran ada yang transfer. Gimana dong? Mana ada data diri gue lengkap di website itu sama alamat rumah juga. Kalo itu orang jahat atau orang aneh gimana. Gue takut mati Jen"

"Ih beneran? Gimana ya? Lu juga sih kan gue bilang jangan aneh-aneh. Kan beneran ada yang transfer. Dibawa om om baru tau lu"

"Ko lu malah nakut nakutin sih"

"Kan gue udah ingetin buat liat konsekuensinya kalo mau ngelakuin apa-apa. Yaudah lu tinggal di rumah gue aja dulu sementara sampe lu tenang"

"Iya deh, makasih Jen. Nanti sore gue ke rumah lu"

"Iya"

Selang tiga hari semenjak kejadian itu Kania tidak mendapatkan kabar apapun. Baik kabar tentang seseorang yang datang ke rumah maupun melalui telepon pribadi miliknya.

"Jen, udah tiga hari ini tapi ngga ada apa-apa. Apa gue pulang aja yah. Mungkin orang iseng aja kali yang transfer ke gue"

"Kania Amalia, mana ada jaman sekarang orang iseng transfer sampe 15 juta. Gue juga mau kalo kaya gitu"

"Iya juga sih. Gue balik aja lah ke rumah nanti malem"

"Yakin? Lu ngga takut tiba-tiba ada yang nyariin lu?"

"Ya mau sampe kapan gue di rumah lu? Gue juga pengen balik ke rumah. Yaudahlah apapun yang terjadi itu udah konsekuensi yang harus gue hadapin kan"

"Iya sih, kalo itu keputusan lu gue dukung. Tapi hati-hati ya telpon gue kalo ada apa-apa"

"Okedeh gue packing dulu"

"Hmm"

Setelah sampai di kompleks perumahan Kania berhenti sebentar di pos satpam dan menanyakan kembali kepada satpam yang bertugas.

"Malam Pak, saya mau tanya pak"

"Iya ada apa Mba Kania? "

"Selama 3 hari ini ada yang nyariin saya atau tanya alamat rumah saya ngga ya Pak?"

"Oh ada Mba, sebentar"

"Ini ada titipan dari kurir, paket Mba Kania"

"Oh kirain saya ada yang lain, makasih ya Pak"

"Ngga ada Mba, emangnya ada apa ya? "

"Ngga ada Pak, saya masuk dulu"

"Iya silahkan Mba"

"Yee ngagetin aja nih pak satpam kirain gue orang itu dateng" gerutu Kania

tingnong

Suara bel berbunyi saat Kania baru saja memasuki kamar tidurnya.

"Ya sebentar" teriaknya dari dalam

Gerbang dibuka dan nampak seorang laki-laki dengan pakaian formalnya

"Selamat malam, dengan Kania Amalia?"

"Ya saya sendiri"

"Saya diperintahkan untuk menjemput nona Kania oleh Tuan Davin"

"Davin?" seraya mengerutkan kening

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!