Setelah kelas memasak selesai, Kania bersiap untuk pergi dengan Jeny. Setelah menitipkan pesan kepada ART, Kania berangkat dengan angkutan online yang sudah di pesannya.
"Jeny, lu baru dateng?"
"Lu yang baru dateng, ini jam berapa Kania Amalia?"
"Kan janjiannya jam 4"
"Jam 4 udah di tempat, bukan baru berangkat"
"Yaudah sih nunggu bentar"
"Huu yaudah ayo makan"
"Hayu, mau makan dimana"
Mereka memutuskan makan di salah satu restoran yang menjual makanan berkuah. Jeny memesan menu dengan level pedas tertinggi. Kania sudah melarangnya, namun sahabatnya itu tidak menggubris. Ia hanya bisa pasrah melihat tingkah sahabatnya itu.
Dari meja mereka terdengar suara seseorang yang tidak asing bagi Kania. Ia mengedarkan pandangannya, terlihat Davin yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya. Namun ada yang mengganggu dirinya, yaitu seorang wanita yang sangat dekat dengan Davin dan menatapnya sedari tadi.
"Lu liatin siapa sih"
"Hah? Ngga liatin siapa siapa"
Ada perasaan tidak nyaman yang dirasakan Kania. Ia menyadari, namun mengabaikannya. Tidak mungkin perasaan ini ia miliki terlebih pada hubungan aneh yang saat ini dijalaninya. Tapi lagi, ia teringat perkataan Davin saat itu yang mengatakan bahwa ia tak akan memiliki pacar selama kontrak ini berlangsung.
"Kantor temen gue lagi buka loker, mau nyoba ngelamar ngga?"
"Ngga, gue udah kerja"
"Beneran?" dengan ekspresi tak percaya
"Iyah, gue tadinya mau ngomong lewat HP tapi kan kita mau ketemuan jadi langsung aja. Kantornya jauh jadi gue udah ngga tinggal di rumah itu lagi"
"Dimana?"
"Di Pasuruan"
"Jauh yah"
"Makanya gue ngekost, capek kalo harus pulang pergi"
"Jadi apa?"
"Admin"
"Ooh"
Pelayan menaruh pesanan makanan satu persatu di atas meja. Jeny memakan makanannya dan lama terdiam. Kania menyadarinya dan tidak lama kemudian air mata menetes perlahan lahan di pipinya. Ia menyeka air mata Jeny dengan tissue.
"Jen, ngga apa-apa?"
"Pedes banget ini" sambil meneteskan air mata
"Jeny" pergi menghampiri jeny
"Kania" ucapnya sambil menangis dengan menutupi wajahnya
Kania memeluk Jeny dan menenangkannya. Beruntung pengunjung tidak terlalu ramai karena tempatnya yang terkesan terpencil dan belum banyak orang yang tau. Hanya ada Davin dengan teman-temannya yang sedang membayar bill dan sebentar lagi akan pergi.
Setelah merasa lega, Jeny mulai menceritakan tentang Renald yang diam diam berselingkuh dibelakangnya. Dia tak pernah menyangka Renald tega melakukan hal itu.
"Lu tau apa yang bikin sakit banget? dia ngaku kalo dia emang selingkuh dan ngga ngasih penjelasan apa-apa. Dia cuma minta maaf. Gue tanya emang apa yang kurang dari gue? dan segala macem gue tanyain tapi dia tetep diem. Jadi hubungan yang 5 tahun ini ngga ada arti apa-apa buat dia"
"Pasti sedih banget di posisi lu. Entah karna apa, alesannya ya cuma dia sendiri yang tau"
"Gue sayang sama Renald, Ia"
Kania menepuk punggung Jeny dan menenangkannya.
"Gue pengen labrak selingkuhannya"
"Jangan Jen, kan itu juga terjadi karna Renald yang mau. Dia bisa aja loh milih buat setia segimanapun cewek gatel diluar sana"
"Tapi gue kepo sama selingkuhannya"
"Tau kan efek dari kepo apa? "
"Gue ngga peduli, gue pengen tau percakapan mereka, ngebahas gue apa ngga"
"Yakin? Kalo kata gue itu cuma bikin lu tambah sakit. tapi ya terserah lu juga sih"
"Yakin banget gue. Lebih baik tau kebenaran meskipun sakit, ya itung-itung biar gue cepet lupain dia juga"
"Iya juga sih"
"Udah yuk, nonton gue udah capek nangis"
"Eh abisin dulu makanannya"
"Ngga ah ayo, gue udah ngga nafsu makannya"
"Yeeh, yaudah ayo"
Bullet Train menjadi film yang mereka pilih. Film action-comedy yang diperankan Brad Bitt ini bercerita tentang pembunuh bayaran dengan sebutan Ladybug.
Ladybug punya misi untuk mencuri koper besi berisi uang yang disimpan di kereta cepat Jepang atau Shinkansen yang berangkat dari Tokyo menuju Kyoto.
Berbagai scene action yang ditampilkan oleh Brad Pitt dan Artis Hollywood lainnya sukses membuat penonton terpukau, film ini terkesan lebih segar karena sinematografi yang cenderung brutal dan blak-blakan, juga menunjukan layaknya gambar aksi komik yang berasal dari Jepang.
Ditengah menonton terdengar seorang wanita yang sedang berbicara dan suaranya tidak asing bagi Kania. Sementara yang diajak bicara hanya diam menonton film yang sedang disiarkan.
"Vin seru ya filmnya, abis ini pasti ada pemeran penjahatnya lagi nih" ucapnya sembari merangkul tangan Davin
Kania melirik mereka dan tidak lama kemudian Davin menoleh ke arahnya. Kania tersenyum canggung, kemudian kembali melihat ke depan layar.
Penayangan film selesai, Jeny menarik tangan Kania dan membawanya ke sebuah tempat karaoke. Ketika akan masuk ke dalam ruangan Kania bertemu kembali dengan Davin. Mereka sama-sama sedang mengambil makanan ringan yang disediakan oleh tempat karaoke tersebut.
Kania hanya tersenyum, karena ia tidak tahu harus bersikap seperti apa ketika bertemu diluar dengan Davin seperti yang terjadi saat ini. Ketika Davin ingin menegur Kania, tiba-tiba datang seorang wanita yang sedari tadi sangat lengket dengannya.
"Vin ngga bilang bilang sih mau ambil snack, gue juga kan mau" ucapnya
Davin hanya diam tidak menggubris
"Nih snack yang ini kesukaan lu kan, yang ini juga. Ini juga jangan ketinggalan" ucapnya sambil menaruh beberapa macam snack di wadah yang dibawa Davin.
Kania mengambil beberapa snack dengan cepat dan berlalu meninggalkan mereka berdua. Dengan perasaan sedikit kesal karena insiden yang terjadi hari ini, kedekatan Davin dengan temannya membuat Kania ingin merebut posisi itu.
Sebetulnya bukan karena teman Davin yang sangat lengket dengannya, tapi lebih menyesali mengapa ia sangat mudah menyukai Davin. Padahal sebelumnya ia tidak mudah jatuh hati pada laki-laki yang menyatakan cinta padanya. Hatinya seolah terkunci dengan sangat rapat. Namun bagi Davin, itu terkesan sangat mudah.
Didalam ruangan terlihat Jeny yang sudah sangat heboh menyanyikan lagu dengan memakai beberapa aksesoris yang disediakan di tempat karaoke. Kania melupakan kekesalannya dan memilih ikut bernyanyi bersama sahabatnya.
"Are you ready, Kania?"
"Yeah i'm ready huuuuuu" ucap Kania sambil memainkan tamborin
Setelah menyanyikan lagu dengan vibes ceria, mereka memilih lagu barat mellow. Kali ini lagu yang dipilih adalah on bended knee milik boyz ill men.
Bercerita tentang penggambaran perasaan seseorang yang ingin kembali dengan kekasihnya seperti yang dirasakan oleh Jeny saat ini. Ia tidak bisa membendung air matanya. Bulir air mata sudah tertahan di pelupuk matanya, namun Kania membiarkan sahabatnya itu bernyanyi sambil sesekali meneteskan air mata.
Saat Jeny mulai menutup wajahnya, Kania menghampiri dan merangkul pundak sahabatnya lalu kembali bernyanyi bersama setelah beberapa part lagu dinyanyikan sendiri oleh Jeny.
Setelah beberapa lagu mellow dinyanyikan, mereka menutup lagu terakhir dengan lagu girlband korea sambil menirukan dance practice lagu tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments