Yunna Pov
Aku berjalan dengan langkah sebal menuju rumahku, ada rasa jengkel disana. Disaat aku benar benar dalam situasi yang cukup tak terkendali, dia datang kembali. Dan saat aku mulai menikmati ini kau hanya sekedar mampir mirip mimpi.
Aku sampai di depan rumah, seperti biasa jika aku pergi sendiri dan saat jam menunjukan pukul sembilan malam aku belum pulang maka sudah di pastikan nyonya besar akan menjaga pintu rumah. Aku tahu mungkin karena aku anak gadis dan aku pula yang masih tetap meminta dimanja dan dianggap bocah di keluarga ini. Aku menghembuskan nafasku lalu aku berjalan mendekatinya yang sudah melotot dan bersiap mengomeliku.
"Ya ampun Yunna, kamu itu dari mana jam segini baru pulang?", Tanya mama
"Yunna dari pantai kok ma, dari restoran bibi jung beli udang", jawabku
"Lololo kok lesu gini anak gadis mama?, Bukannya habis makan udang? Kok cemberut?", Tanya lagi seperti mengetahui gelagatku
"Yunna capek ma, mau ke kamar aja ya", jawabku lalu berlalu
"Eeeh tunggu, hey kamu kenapa? Yunna hey?", Teriak mama lalu mengikuti masuk ke rumah. Aku tak ada niat menjawab semuanya. Ya aku Yunna gadis 21 tahun yang masih memiliki pemikiran anak anak ini bisa begitu susah hanya di tinggal lelaki yang sebenarnya hampir 4 tahun ini yang mengisi sebagian dari hatiku.
"Cie yang habis ketemu sama kang masnya lagi", suara Tama tiba tiba mengagetkanku
"Apaan sih lu, sok tau banget. Sana minggir", perintahku karena Tama menghadang jalanku.
"Eh kamu habis ketemu siapa?", Mama ternyata masih setia di belakangku dan mendengar yang tama ucapkan. Jiwa emak emak memang begitu apalagi mamaku ini tipikal orang yang memiliki kadar ingin tahu yang luar biasa apalagi tentang gosip maupun perkembangan asmara anak anaknya.
"Kenalin ke mama dong sayang, apa sekalian suruh orang tuanya datang kesini gih biar kita bisa bahas pernikahan kalian gimana?, Gak sabar mama tu punya mantu terus dapet cucu deh bener gak pa?", Ucap mama panjang lebar yang hanya mendapat anggukan dari papa. Sedangkan aku? Aku hanya memutar bola mataku dan berlanjut jalan menuju kamarku. Aku tak menghiraukan mereka yang memanggil maupun menggodaku. Namun suara mereka berhenti setelah aku menutup pintu dengan membantingnya dengan keras.
"Dasar menyebalkan!!!!, Aku benci kamu benciii sekali", ucapku dengan menutupi mukaku dengan bantal. Ditengah kegelisahan dan pikiran yang begitu uring uringan sebuah notifikasi hp ku membuyarkan kemurkaanku. Ku lihat siapa yang tengah mengirim pesan untukku. Ternyata dia, lelaki yang bak malaikat datang lalu menghilang tanpa jejak.
Mas Mario
Kamu marah?
Maafin aku ya?
Aku gak marah kok mas 😊
Read
Bohongkan? Mas tau
Kamu sedang bohong kan?
Mas janji besok mas pulang
Mas janji 😘😘
Iya mas, oh iya mas yunna tidur
dulu udah ngantuk soalnya
Bye 😊😊
Read
Aku membanting hpku ke kasur, dan akhirnya aku lebih memilih mengurung diriku di kamar mandi. Mungkin saja aku butuh berendam untuk waktu yang lumayan lama. Aku benar benar lelah hari ini.
"Padahal ini adalah kali pertamanya kita bertemu setelah dua tahun kamu pergi mas", ucapku sembari menghembuskan nafas berat.
"Jika boleh jujur dengan keadaan, aku tak ingin hanya kau anggap sebagai adikmu", ujarku lalu
"Yunna sadar, kamu gak ada apa apanya sekarang. Kamu hanya adik buat dia", ujarku sambil menunduk.
Setelah selesai membersihkan diri dan pikiranku, aku berjalan menuju meja belajar yang mungkin sudah hampir 4 tahun tak pernah ku jamah. Aku mengambil sebuah album foto di sana, terlihat empat orang disana.
Tanpa ku sadari aku tersenyum sendiri membayangkan masa itu, masa di mana aku, Mas Mario, Tama dan Reino sedang membuat api unggun di dekat pantai. Kami tertawa disana dimana pertama kali aku mendapatkan sebuah rasa nyaman yang berlebihan dari seorang yang tak pernah aku sadari dan harapan.
Dirimu
Dirimu adalah rasa tersulit yang selalu aku alami
Tak ingin berharap namun masih ingin disini
Menunggu kepastian darimu
Adalah hal yang tak kunjung pasti
Aku sakit, merasa bodoh dalam rasa cinta ini
Dirimu satu satunya hal yang ingin aku lupakan
Namun denagan tiba tiba kau datang tanpa perasaan
Meninggalkanku lagi dengan beribu rasa kesakitan
September, 2019
Ku tutup bukuku, aku mulai menatap langit kamarku, rasanya begitu lelah. Ku putuskab untuk berbaring di ranjang kamarku, ku ingin terpejam dan tergaja dalam tidurku. Namun bayangan Mas Mario selalu menghampiri. Lalu aku teringat tentang kartu Atm yang aku bawa.
"Apa lebih baik aku kembalikan saja besok kerumah mami aja?", Kataku sambil berpikir.
"Gak ada salahnya juga kan, lagian ini kan atm mas Mario aku juga gak berhak bawa", akhirnya ku taruh kartu atm mas Mario di dalam tas dan aku melanjutkan pergi tidur.
"Mas, Yunna boleh tidur kan? Jangan muncul terus Yunna gak bisa tidur kalau mas muncul terus di pikiran Yunna", ucapku yang tak terasa sudah mulai terlelap.
Pov Normal
Pagi datang dengan kiacau burung menyapa Yunna, namun hari ini Yunna tidak seperti biasanya. Jika dalam rutinitas biasanya suara merdu mama akan membuat gaduh pagi hari untuk membangunkan Yunna, maka hari ini adalah hari berbeda. Yunna bahkan sudah siap di ruang makan menyantap roti selasi coklat dan segelas jus alpukat. Semua menatap yunna dengan heran dan saling bergantian melempar pandangan. Akhirnya mamapun yang sudah tak nyaman dengan situasi hening pun bertanya pada Yunna.
"Sudah cantik mau kemana", tanya mama
"Mau kerumah Mami mah", ucap Yunna sambil mengunyah makanan.
"Lo ngapain kesana?, Mau nyari Reino?", Giliran Tama yang bertanya
"Enggak kok. Mau main aja kesana", jawabku lagi.
"Mending kalau mau ketemu Reino lu suruh dia kesini aja. Gak usah kesana", balas Tama tanpa menoleh ke arah Yunna
"Suka suka Yunna ih", jawab Yunna sewot.
"Yang penting gw udah peringatin elu dek", bisiknya yang hanya di tanggapin acuh.
"Udah udah makan dulu sana, nanti kalau kamu kerumah Mami. Mama titip ya, bawain kue yang ada di atas meja itu buat Mami", kata mama
"Iya maah"
****
Yunna berjalan menyusuri jalan menuju rumah kediaman Keluarga Gibran. Tak terasa langkah kakinya telah sampai di depan rumah kelaurga Gibran. Akhirnya Yunna pun mengetuk pintu dengan Muka ceria
Toktoktok....
Sebentar teriak seseorang dari dalam rumah setelah pintu di buka.
"Mamih.. ini ada titipan kue dari mama", cuap Yunna sebelum menoleh ke arah siapa yang membuka pintu.
"KAMU??!!", ucap Yunna dan orang itu secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Antonema
maaf, aku egois
2020-08-06
0