Bab 7

Pulang dari cafe Naya langsung saja berjalan ke halte untuk menunggu bus. Tapi sampai dihalte dia langsung saja teringat dengan kejadian yang menimpanya kemarin yang mengakibatkan ada janin didalam rahimnya.

"Bunda akan merawat kamu nak, kita akan pergi dari kota ini dan mulai hidup baru ya nak."kata Naya sambil mengusap perutnya.

Untung saja tak butuh waktu lama bus yang dia akan naiki datang. Naya langsung saja naik ke dalam bus, Naya juga dapat tempat duduk karena biasanya dia tak pernah dapat tempat duduk. Memang hari ini adalah hari keberuntungan untuknya.

Sampai rumah Naya langsung saja masuk ke dalam rumah. Tapi baru saja dia mau masuk ke dalam kamarnya Reyna memanggilnya.

"Nay...Naya tunggu dulu jangan masuk ke dalam dulu."kata Reyna.

"Ada apa Rey?"kata Naya yang tak jadi masuk ke dalam kamarnya.

"Nih tolong cuciin bajuku sekarang juga besok mau aku pakai."kata Reyna sambil melemparkan gaunnya.

"Harus sekarang juga ya?"kata Naya.

"Iya, awas saja kalau sampai rusak gaun ini mahal tau, oh ya kamu nyucinya jangan pakai mesin cuci tapi pakai tangan."kata Reyna.

"Tapi Rey kalau pakai tangan gaun ini besok gak akan bisa kering, memangnya kamu mau pakai jam berapa?"kata Naya.

"Aku ada pemotretan jam 10 besok, aku gak mau tau yang aku tau besok gaunku sudah kering ngerti."kata Reyna.

"Aku nyucinya pakai tangan tapi kalau buat ngeringinnya boleh pakai pengering dimesin cuci?"kata Naya.

"Terserah kamu asal gaunnya gak rusak, kamu pikirin saja sendiri bagaimana cara mengeringkannya."kata Reyna sambil pergi dari sana kembali naik kekamarnya.

Naya setelah kepergian Reyna langsung saja masuk ke dalam kamarnya untuk meletakkan barang-barangnya. Setelah ganti baju dia langsung saja menuju tempat untuk mencuci baju yang ada dibelakang. Naya mencuci gaun Reyna mengunakan tangan tapi saat mau mengeringkan dia bingung mau memakai apa kalau tak boleh menggunakan mesin cuci.

Naya saat mau berdiri merasakan pinggangnya sakit, dia akhirnya memutuskan untuk berdiam diri sejenak. Setelah rasa nyeri punggungnya hilang dia langsung mejemur gaun dan tak lupa dia menyalakan kipas angin yang berada diruang cuci itu.

Selesai menjemur baju Naya kembali ke kamarnya dia memutuskan untuk mandi karena badannya lengket semua. Selesai mandi dia langsung menuju meja belajarnya untuk mengerjakan tugas. Tapi saat dia sedang mengerjakan tugas perutnya terasa lapar. Naya memutuskan untuk keluar dan mencari makanan. Saat dia sedang membuka kulkas om Dito juga berjalan kesana untuk mengambil air minum.

"Kamu cari apa Nay?"kata om Dito.

"Eh om kok belum tidur? Aku mau cari makanan buat ganjar perut."kata Naya.

"Kalau kamu lapar kenapa gak masak mie saja bukannya selalu ada persediaannya!"kata om Dito.

"Ada sih om, tapi aku takut gemuk kalau makan jam segini."kata Naya membuat om Dito langsung tersenyum.

"Memangnya ada makanan didalam kulkas?"kata om Dito.

"Ini ada apel om kemarin waktu belanja aku beli apel 'kan biasanya Reyna kalau malam juga mencari camilan."kata Naya.

"Ya sudah kalau kayak gitu, om naik ke atas dulu. Tante kamu pasti ngomel-ngomel kalau om lama dibawahnya."kata om Dito.

"Iya om, selamat beristirahat."kata Naya.

"Kamu juga cepat tidur pasti capekkan?"kata om Dito.

"Iya om."kata Naya.

Om Dito setelah mendapat jawaban dari Naya langsung saja pergi ke atas menuju kamarnya. Sedangkan Naya sendiri langsung saja mengambil satu buah apel dan langsung membawanya masuk ke dalam kamar setelah makan buah apel Naya langsung berbaring diranjang dan langsung tertidur pulas.

Keesokan paginya Naya bangun karena merasa perutnya mual-mual. Dia langsung berlari menuju kamar mandi. Tante Sarah yag kebetulan sudah bangun lebih awal langsung saja turuun ke bawah. Dia memutuskan untuk pergi ke kamar Naya karena dia pagi ini ingin makan sayur asam dan goreng ayam. Saat dia masuk ke dalam kamar Naya dia mendengar suara orang muntah-muntah dikamar itu.

Tante Sarah curiga dengan Naya karena akhir-akhir ini Gadis itu sering sekali muntah-muntah dipagi hari seperti orang yang sedang hamil. Daripada dia penasaran saat tante Sarah melihat Naya yang keluar dari kamar mandi langsung saja bertanya dengan keponakannya itu.

"Kamu kenapa Nay?"tanya tante Sarah yang buat Naya terkejut.

"Aku gak papa kok tan."kata Naya berbohong dia takut jika tante Sarah tau jika dia hamil maka bisa-bisa Naya diusir dari rumah.

"Gak papa kok aku liat kamu sering muntah-muntah kayak orang hamil saja."kata tante Sarah.

"Iya tan aku ngerti."kata Naya.

'Mungkin sebelum tante usir aku dari sini aku sudah pergi dari sini lebih dulu.'batin Naya.

"Ya sudah kamu nanti setelah bersih-bersih masakin aku sayur asem sama ayam goreng!"kata tante Sarah sambil pergi dari sana.

Tante Sarah akan mencari tau sendiri nanti saat Naya sudah pergi ke kampus. Jika Naya sudah pergi ke kampus maka dia akan lebih leluasa untuk mengeledah kamar Naya. Naya sendiri langsung saja mengambil peralatan untuk bersih-bersih. Selesai bersih-bersih dia langsung saja ke belakang untuk melihat gaun Reyna dan ternyata sudah kering. Naya langsung menyetrikanya, setelah dia setrika Naya langsung saja membawa gaun itu keatas.

"Itu gaun yang akan dipakai oleh Reyna nanti Nay?"kata tante Sarah.

"Iya tan, aku mau antar gaun ini dulu ke Reyna tan."kata Naya.

"Ya sudah sana berikan, kamu sudah masak belum?"kata tante Sarah.

"Belum tan, habis mengantar gaun Reyna baru aku akan masak"kata Naya.

"Ya sudah, tapi nanti masak yang enak ya awas saja gak enak!"kata tante Sarah.

"Iya tan."kata Naya setelah itu langsung saja naik ke atas untuk menuju kamar Reyna.

Setelah mengantar gaun itu Naya langsung saja masak untuk sarapan habis itu dia langsung saja menatanya dimeja makan. Selesai itu barulah dia bersiap untuk pergi ke kampus.

Habis sarapan Naya langsung berpamitan untuk berangkat ke kampus. Sampai kampus dia langsung saja masuk ke dalam kelasnya ternyata disini sudah da Dini.

"Kamu kenapa kok terlihat lesu sekali?"kata Dini yang melihat wajah pucat Naya.

"Aku boleh minta bantuan kamu gak? Hanya kamu yang bisa membantuku."kata Naya.

"Memangnya kamu mau minta bantuan apa?"kata Dini.

"Nanti aku akan ceritakan masalahku setelah kita pulang kuliah, kita cari tempat yang aman buat aku bercerita."kata Naya.

"Aku menanti cerita kamu Nay, aku jadi penasaran tau gak."kata Dini.

"Iya bawel."kata Naya.

Mereka berdua berhenti berbicara setelah dosen yang mengajar mereka masuk ke dalam kelas. setelah semua mata pelajaran mereka ikuti akhirnya sudah waktunya untuk mereka pulang. Dini langsung saja menarik tangan Naya untuk dia ajak ke taman. Dia sudah gak sabar lagi untuk mendengar cerita dari Naya.

"Sudah kamu mau bercerita apa katakan?"kata Dini setelah mereka duduk dibangku taman.

"Aku sekarang sedang hamil."kata Naya membuat Dini terkejut.

"Apa kamu hamil?"kata Dini.

"Iya aku hamil."kata Naya.

"Kamu hamil sama siapa Nay?"kata Dini.

"Aku gak tau malam itu aku diculik oleh seseorang saat aku menunggu bus dan saat pagi aku sadarkan diri. Aku sudah kehilangan semuanya."kata Naya.

"Lalu apa yang bisa aku bantu?"kata Dini.

"Aku ingin pergi dari tapi aku tak punya tujuan kamu bisa bantu aku gak carikan aku tempat diluar kota yang tetangganya gak bergosip?"kata Naya.

"Kamu bisa tinggal diapartemen, aku akan tanya pada papaku nanti."kata Dini.

"Gak sempat Din, aku yakin sekarang tante Sarah sedang menyelidiki tentang kehamilanku karena tadi dia sudah curiga padaku."kata Naya.

"Gini saja kamu niatnya mau kemana?"kata Dini.

"Aku gak tau Din, aku tunggu kabar dari kamu. Aku sekarang pergi ke tempat kerja dulu."kata Naya.

"Ya sudah hati-hati."kata Dini.

Dini memandang kepergian Naya dengan iba karena dia tau jika selama ini Naya pura-pura kuat tapi yang sebenarnya hatinya rapuh. Saat Naya sedang pusing mau pergi kemana setelah keluar dari rumahnya berbeda dengan tante Sarah yang baru pulang dari arisan.

Tante Sarah tak langsung masuk ke kamarnya tapi dia lebih memilih untuk masuk ke dalam kamar Naya. Dia penasaran dengan Naya, apa benar firasatnya jika sekarang Naya sedang hamil. Tante Naya langsung saja mengobrak abrik barang-barang Naya. Dia juga membuka semua laci yang ada dikamar Naya. Saat dia membuka laci terakhir dia menemukan sebuah surat dari sebuah Rumah Sakit. Tante Sarah langsung saja membuka betapa terkejutnya dia saat mengetahui jika itu adalah hasil pemeriksaan Rumah Sakit yang menyatakan jika Naya hamil.

Tante Sarah bukannya marah tapi dia senang karena akhirnya dia bisa mengusir Naya dari rumah ini. Dengan kepergian Naya maka semua harta orangtua Naya akan dia kuasai penuh.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

mestny yg nyidam si Gabriel...

2023-10-11

0

yahniez

yahniez

om dito kayak baik org nya.

2023-08-21

0

yuce

yuce

dasar keluarga benalu gak tahu diri.

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 33
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Pengumuan
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Ban 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bbab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 168
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 Bab 208
210 Bab 209
211 Bab 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Bab 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 BAb 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Bab 246
248 Bab 247
249 Bab 248
250 Bab 249
251 Terimakasih
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 33
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Pengumuan
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Ban 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bbab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 168
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
Bab 208
210
Bab 209
211
Bab 210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Bab 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
BAb 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Bab 246
248
Bab 247
249
Bab 248
250
Bab 249
251
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!