Bab 4

Naya dan Dini selesai makan bubur langsung saja pergi dari kantin untuk menuju ruang kelas mereka. Didalam kelas Naya bukannya fokus dengan mata kuliah tapi pikirannya entah kemana. Dia juga mengingat wajah pria yang sudah mengambil kesuciannya. Dini yang melihat jika Naya melamun dan tak fokus dengan penjelasan dari dosen langsung saja menyengol lengan Naya membuat dia terkejut.

"Ada apa?"kata Naya yang tersadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa kok aku liat daritadi melamun terus?"kata Dini yang penasaran ada apa dengan Naya karena gak biasanya Naya murung. Naya yang dia kenal selalu ceria dan mudah tersenyum.

"Aku gak papa kok, kayaknya aku lagi gak enak badan."kata Naya.

"Kamu habis ini kerja?"kata Dini yang khawatir dengan keadaan Naya.

"Iya, kalau aku gak kerja aku akan lama lagi keluar dari rumah itu."kata Dini.

"Kamu benar yakin mau pindah dari sana bagaimana kalau untuk sementara waktu kamu tinggal sama aku saja? Kamu 'kan tau jika aku dirumah sendirian gak ada temannya."kata Dini.

"Makasih, tapi aku gak mau ngerepotin kamu."kata Naya.

"Kalian berdua dengerin saya atau mau berbicara dalam kelas? kalau mau berbicara silahkan keluar."kata dosen.

"Maaf bu."kata Naya dan Dini secara bersamaan.

Setelah itu mereka langsung fokus dengan dosen yang menerangkan tak berbicara lagi, Selesai dosen mengajar Naya langsung saja pergi dari kampus untuk menuju tempat kerjanya. Dia saat dihalte bus mencoba menghilangkan rasa takutnya, dia teringat dengan penculikan kemarin. Untung saja bus yang dia tunggu segera datang jadi tak perlu lama dia merasakan ketakutan. Dia sampai tempat kerjanya langsung ke belakang untuk berganti pakaian.

Dicafe hari ini sibuk banget hingga membuatnya lupa dengan kejadian yang menimpanya. Saat istirahat dia juga bercanda dengan teman-temannya disana. Naya penasaran dengan Gabriel Atmajaya yang selalu dibicarakan oleh teman-teman perempuan katanya dia adalah pembisnis muda yang sangat sukses dan hartanya tidak akan habis tujuh turunan. Tapi lelaki itu sangat dingin dan susah untuk didekati.

"Emang seperti apa sih tampangnya kok kalian kayaknya senang banget sama dia?"kata Naya.

"Ya ampun Nay kamu kalau ketemu sama dia pasti akan terpesona juga sama dia."kata Luna.

"Iya luna benar aku yang laki-laki saja mau sama dia."kata Budi.

"Ih kamu gak usah aneh-aneh deh, masak jeruk makan jeruk?"kata Luna.

"Kalian mau kerja atau ngobrol?"kata manager cafe.

"Maaf pak, kami waktunya istirahat."kata Budi.

"Nanti saja kalian istirahat lagi sekarang kalian tolong bantuin yang lain."kata manager.

"Memangnya hari ini akan ada tamu penting pak?"kata Naya.

"Iya ini penting banget, apalagi kalau dia puas dengan pelayanan kita pasti cafe kita akan semakin terkenal tapi kalau gak mungkin cafe bisa ditutup."kata manager membuat mereka bertiga langsung berdiri mereka tak mau jika harus kehilangan pekerjaan. Cari kerja zaman sekarang susah.

"Kalian boleh istirahat lagi setelah tamu itu pergi."kata manager.

"Siap pak."kata mereka bertiga serempak.

Mereka langsung saja sibuk membantu karyawan yang lainya, bertepatan mereka menyelesaikan pekerjaan masing-masing Gabriel dan Nuno datang ke cafe. Mereka berdua langsung duduk dikursi yang paling ujung mereka sudah buat janji dengan klien yang desainnya hilang itu. Perwakilan dari mereka memajukan jadwal pertemuan untung saja Gabriel semalam sudah membuat desain cadangan jadi dia tak terlalu bingung jika mereka mengajak bertemu.

"Mana orang itu No?"kata Gabriel.

"Katanya sedikit terlambat karena dia terkena macet tuan muda."kata Nuno.

"Baiklah, kalau gitu kamu pesan minum saja dulu. Nanti pesan makannya saat klien kita datang, gak sopan kalau kita pesan makanan dulu."kata Gabriel.

Nuno yang dapat perintah dari Gabriel langsung saja memanggil karyawan cafe dan langsung memesan minuman. Saat minuman mereka datang bertepatan dengan perwakilan dari klien datang dengan asistennya. Gabriel langsung saja mempersilahkan kliennya itu untuk duduk.

"Maaf tuan Gabriel kalau saya terlambat karena tadi terjebak macet."kata klien yang tak enak hati karena telah membuat Gabriel menunggunya.

"Gak papa kok, saja juga baru datang."kata Gabriel.

"Oh ya tuan kita mau makan dulu atau bicara soal kerjasama kita dulu?"kata Nuno.

"Bagaimana kalau kita makan dulu? Biar kita enak nanti membicarakan kerjasama."kata klien.

"Baiklah, tunggu sebentar."kata Nuno.

"Mbak permisi kami mau pesan makanan."kata Nuno saat melihat Naya.

Naya yang mendengar ada yang memanggil langsung saja menghampiri tapi saat dia mendekat, dia terkejut karena yang duduk disebelah orang yang memanggilnya itu adalah pria yang sudah mengambil kesuciannya. Naya bisa mengenali pria itu karena pagi itu dia sempat memadang pria itu. Naya berharap semoga pria itu tak ingat dengannya karena dia tak mau terikat dengan pria kaya.

"Mbak kamu niat ngelayani kami atau mau memandang tuan muda Gabriel?"kata asisten klien yang tak suka jika Gabriel dipandang oleh Naya.

"Eh maaf nona, mau pesan apa?"kata Naya yang tersadar dari lamunannya.

Mereka langsung pesan makanan mereka masing-masing tapi saat Gabriel yang memesan makanan tanpa melihat kearah Naya membuatnya kesal. Tapi dia juga bersyukur karena dengan begitu pria itu tak akan mengenalinya. Tapi saat Naya membacakan kembali pesanan mereka, Gabriel merasa familiar dengan suara itu. Gabriel langsung memandang kearah Naya dan merasa pernah bertemu dengan perempuan yang ada didepannya itu.

"Apa ada lagi yang mau dipesan?"kata Naya saat dia selesai membacakan pesanan mereka satu persatu.

"Sudah itu saja mbak."kata Nuno.

"Baiklah kalau begitu silahkan tunggu sebentar."kata Naya yang mau pergi darisana.

"Tunggu."kata Gabriel mencegah Naya untuk pergi darisana.

"Iya ada apa tuan?"kata Naya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya karena aku merasa familiar denganmu?"kata Gabriel yang membuat Naya terkejut tapi sebisa mungkin dia menenangkan diri.

"Saya tidak pernah bertemu dengan tuan, baru hari ini saya bertemu tuan."kata Naya bohong.

"Baiklah mungkin karena suara kamu mirip dengan seseorang."kata Gabriel.

"Apa ada lagi tuan?"kata Naya.

"Gak ada kamu bisa pergi dari sini."kata Gabriel.

"Baik saya permisi dulu tuan."kata Naya.

Naya langsung pergi darisana tapi Gabriel tetap memandang Naya sampai perempuan itu masuk ke dalam. Nuno yang melihat tuan mudanya jadi bingung karena baru kali ini tuan mudanya perduli dengan seorang perempuan karena biasanya dia akan cuek.

"Nay, gimana rasanya dekat dengan tuan muda Gabriel?"kata Luna.

"Tuan muda Gabriel?"kata Naya yang tak mengerti dengan pembicaraan teman-temannya membuat Luna langsung menepuk jidatnya.

"Tuan muda Gabriel yang tadi kita bilang masak kamu gak ingat?"kata Luna.

"Yang mana?"kata Naya.

"Yang didekat tembok."kata Budi.

"Oh biasa saja."kata Naya berbohong.

Naya tak menyangka jika orang yang tidur dengannya semalam adalah tuan muda Gabriel yang dibicarakan oleh teman-temannya. Seandainya mereka tau apa yang akan terjadi dengannya, Naya hanya berharap agar hubungan mereka malam itu tak akan membuat makhluk lain dirahimnya. Jika dia hamil apa yang akan dia lakukan pasti tuan muda itu tak akan percaya jika anak yang dikandung adalah darah dagingnya.

"Eh kok malah ngelamun sih, ngelamuni apa hayo?"kata Budi.

"Gak ada kok, aku hanya teringat jika belum belanja barang-barang dirumah sudah habis."kata Naya.

"Memang tante kamu gak mau belanja apa?"kata Luna yang tau sedikit banyak tentang kehidupan Naya.

"Dia sudah serahkan semua sama aku."kata Naya.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

semoga Gabriel stlh nodain naya,itunya ngga bisa hdup lagi sm cwe lain...biar tau rsa dia

2023-10-11

0

eve martapura

eve martapura

ceritanya sangat

2023-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 33
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Pengumuan
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Ban 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bbab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 168
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 Bab 208
210 Bab 209
211 Bab 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Bab 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 BAb 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Bab 246
248 Bab 247
249 Bab 248
250 Bab 249
251 Terimakasih
Episodes

Updated 251 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 33
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Pengumuan
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Ban 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bbab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 168
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
Bab 208
210
Bab 209
211
Bab 210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Bab 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
BAb 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Bab 246
248
Bab 247
249
Bab 248
250
Bab 249
251
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!