Si Dingin Milik Tuan Erland
* Reina Hayes.
Reina merupakan wanita yang terkenal sangat cantik dengan berwajah dingin, ia juga salah satu primadona di kampusnya.
Sikapnya memang terkesan acuh dan dingin pada siapa saja. Bukan karena Reina sombong atau tak tahu diri. Tapi sikapnya itu memang sudah menjadi sifatnya sejak dulu.
Reina anak yang mandiri, ia bekerja serta mencari uang sejak kelas 1 SMP. Memiliki seorang ayah yang seperti bukan ayah kandungnya, karena lelaki itu sering menyiksanya sejak kecil, laki-laki itu bernama Jack. Selain itu, Reina memiliki seorang ibu yang bernama Rossa, dan kakak perempuan yang bernama Alisa.
* Erland Samoni.
Tuan tampan berwajah dingin yang tak lain adalah seorang pengusaha terbesar di Eropa dan Amerika. Hampir seluruh pasar Eropa dan Amerika ia kuasa, seakan dirinya bisa saja memonopoli perdagangan yang ada di sana.
Memiliki sikap berwajah dingin dan datar, tapi suatu hari ia mengalami hilang ingatan karena sebuah insiden.
Orang yang pertama menyelamatkan adalah Reina, tapi kata pertama yang ia ucapkan saat sadar, ia memanggil Reina dengan sebutan Mamah'
Entah apa yang membuat laki-laki itu bisa memanggilnya, yang jelas hanya ia yang tahu.
...*****...
Saat itu.
Reina, kini ia sedang bekerja di sebuah restoran tempat ia bekerja seperti biasa. Reina tiba-tiba merasa bingung saat ada seorang wanita yang berpakaian glamor tengah menatap kearahnya dengan tatapan tajam.
Wanita itu hanya diam tanpa berkata apa-apa, ia dengan jelas menatap tak suka dan meremehkan pada Reina.
“Di mana Erland?” kata wanita itu dengan tatapan tak sukanya.
“Erland siapa?” tanya Reina yang terkesan dingin dan acuh. Bukan berarti Reina sombong, tapi ia memang sudah terbiasa dan terkenal akan sikap acuh dan dinginnya.
Berbeda dengan wanita yang ada dihadapan Reina saat ini, ia merasa tidak terima dengan nada dan ucapan dingin dari Reina. Ia dengan tatapan yang merendahkan menatap Reina dengan semakin tajam. “Bukankah kamu mengenalnya? bahkan mungkin semua orang kenal dengannya.”
Masih dengan tatapan tak suka dan meremehkan. Wanita yang bernama Elisa young itu langsung menunjukkan foto seorang laki-laki yang terlihat amat sangat tampan.
“Kamu kenal 'kan?” tanya Elisa sinis.
Lagi-lagi Reina hanya diam, ia awalnya tidak kenal dengan Erland. Tapi saat melihat jika nama dan apa yang terlihat di foto itu sama dengan yang Reina kenal. Kini Reina hanya bungkam seakan tidak bisa berkata-kata.
“Tuan Erland Samoni. Dari keluarga Samoni yang terkenal. Dia memiliki perusahaan yang terbesar di Eropa dan Amerika. Dan tidak mungkin jika kamu tidak tahu tentangnya.”
Perkataan panjang lebar itu membuat Reina kembali hanya bungkam dan tak berkata-kata.
Reina awalnya memang sempat berfikir jika orang yang ia selamatkan waktu itu mungkin saja adalah Erland Samoni yang sangat terkenal itu. Tapi Reina yang memang tidak tahu dan tidak pernah bertemu sekalipun dengan tuan Erland Samoni, dan ia yang hanya pernah mendengarnya saja, membuat Reina berfikir ulang jika Erland yang ia selamatkan adalah orang yang berbeda.
“Jangan-jangan, niat kamu menyelamatkannya itu palsu. Kamu hanya berniat untuk menguras harta dari tunangan saya?” sinis Elisa lagi.
Reina hanya diam mematung tak percaya dengan hal itu. Kenyataan yang ia dengar adalah sesuatu hal yang tak terduga. Tentang status Erland, serta tuduhan Elisa, belum lagi saat dirinya mendengar kenyataan tentang Elisa yang merupakan tunangan dari Erland.
Reina tiba-tiba mengingat kembali awal mula pertemuannya dengan Erland waktu itu.
Flashback.
Reina saat itu sedang berjalan menuju tempat dimana lelaki yang bernama Rayyan berada.
Rayyan itu nama dari kekasih Reina yang sudah menjalin hubungan kurang lebih sekitar 6 bulan. Kekasihnya itu ketahuan selingkuh oleh sahabat baik Reina, maka itu Reina awalnya berniat untuk mendatangi kekasihnya yang mungkin kini tengah asyik berselingkuh.
Tapi ditengah jalan, langkah Reina terhenti saat ia melihat seorang laki-laki yang terbaring dengan berlumuran darah.
Reina ingin pergi begitu saja dan mengabaikan lelaki yang terbaring itu, karena Reina juga tidak pernah menganggap dirinya itu baik. Tapi hati nuraninya menolak, ia seolah ingin memastikan jika laki-laki itu masih hidup atau sudah mati.
“Masih bernafas,” kata Reina yang tak menyangka jika lelaki yang terlihat terbaring itu masih bernafas. Padahal jelas banyak sekali darah yang berlumuran ditubuhnya.
Sekuat tenaga, Reina berusaha untuk mengangkat laki-laki itu walau dengan sempoyongan. Badan laki-laki itu jelas jauh lebih tinggi dan lebih besar darinya. Tapi karena Reina memiliki ketahanan tubuh yang cukup kuat, hal itu membuatnya bisa bertahan walau harus memegang dinding saat berjalan.
“Tolong, tolong antar kami ke rumah sakit,” ungkap Reina saat melihat sebuah mobil mewah yang kini langsung berhenti tepat di depan Reina.
Sepertinya lelaki tua pemilik mobil itu orang baik, ia bahkan langsung setuju dan mengantar Reina ke rumah sakit.
..........
Reina memasuki sebuah ruangan rawat inap yang memiliki fasilitas sangat bagus, itu tak lain berkat pertolongan lelaki tua yang dermawan.
Sudah sekitar 3 hari Reina menunggu kabar tentang laki-laki yang ia selamatkan, dan kini laki-laki itu sudah sadar.
“Mamah,” panggil laki-laki itu yang pertama kali ia ucapkan saat melihat Reina. Hal itu sontak saja langsung membuat Reina terheran. Bahkan tanpa sadar Reina sampai menunjuk dirinya sendiri saking terherannya dirinya dengan panggilan lelaki itu.
“Saya?” tunjuk Reina pada dirinya sendiri saat melihat jika dibelakangnya tidak ada siapa-siapa.
“Mamah, Mamah ke mana saja, Erland mencari Mamah dari tadi,” ucap laki-laki itu lagi.
Reina menoleh, ia menatap laki-laki yang berada tepat di sampingnya. “Dok, maksudnya apa ini?” tanya Reina yang merasa tidak mengerti.
“Sepertinya tuan ini mengalami amnesia sebagian. Sebagian dari ingatannya itu hilang dan tidak ia ingat, kemungkinan ingatan terakhir yang diingat olehnya adalah saat ia berusia sekitar 5 tahun,” jelas dokter itu.
“Tapi dok, kenapa saya harus disebut Mamah?” pertanyaan yang langsung ia layangkan seakan sedang mengungkapkan kebingungannya itu.
Coba bayangkan jika ada orang yang tiba-tiba memanggil kamu dengan sebutan Mamah', apalagi kamu belum menikah, dan lebih parahnya lagi orang yang memanggil kamu Mamah' ini adalah orang yang lebih tua darimu.
“Tidak apa-apa nona, ini sebuah ujian juga berkah. Mungkin nanti jika ingatannya sudah kembali, dia akan menjadi suami Anda di masa depan,” ungkap dokter yang sebenarnya berniat bercanda.
Tapi Reina hanya memandang datar. Suami? masalah ia yang diselingkuhin saja belum selesai, sudah dapat calon suami yang amnesia saja. Apakah kehidupannya ini memang sedrama ini?
“Terima kasih dok, untuk masalah biayanya-”
“Sudah dibayar oleh Bapak yang mengantar kalian dengan menggunakan mobil mewah tadi, ia bahkan menyewa hingga pasien sembuh,” jelas Sang dokter yang hanya Reina jawab anggukan.
Untuk sekarang sepertinya Reina bisa tenang, ia akan memikirkan bagaimana nasib ke depannya dari laki-laki yang amnesia ini. Memperhatikan kembali laki-laki itu yang kini melihat Reina dengan tatapan anak kucing yang seolah meminta dielus, Reina hanya terdiam.
Harus diakui, jika lelaki yang ada di depannya kini adalah laki-laki yang amat sangat tampan. Reina rasa jika lelaki ini adalah saingan setara dari seorang tuan Erland Samoni yang dikatakan sebagai laki-laki paling tampan di seluruh benua Eropa dan Amerika.
Meski sebenarnya Reina tidak tahu dan tidak pernah melihat langsung seorang Erland Samoni itu. Ia yang terlalu sibuk dengan kuliahnya dan pekerjaannya itu, bahkan tidak memiliki waktu untuk melihat sebuah gosip.
Ketampanan Erland Samoni itu pun hanya Reina tahu sekilas karena sahabat baiknya Asyila selalu mengatakan betapa tampannya Seorang tuan Erland Samoni, yang merupakan pemimpin sekaligus pemilik perusahaan King', perusahaan yang terbesar dan terkuat di benua Eropa dan Amerika.
Eh tapi tunggu, kenapa Reina tadi mendengar jika lelaki itu menyebut dirinya dengan sebutan Erland?Apa itu Erland Samoni yang sering temannya bicarakan?
“Nama kamu Erland?” tanya Reina yang ingin memastikan.
Dengan tatapan lugu yang tidak cocok untuk raut wajah yang tegas dan berwibawa itu, Erland lalu menjawab dengan anggukan. Untung wajahnya amat sangat tampan, hingga saat menunjukkan ekspresi apapun akan terlihat cocok di wajahnya itu.
“Kenapa mirip dengan pengusaha kaya yang terkenal itu? apa kamu itu titisannya,” ucap Reina yang tidak menganggap serius ucapannya itu.
“Tidak mungkin, tuan yang sangat terhormat itu mana mungkin bisa ada di sini,” tepis Reina yang langsung membuang jauh pemikirannya itu.
Flashback end.
“Di mana Erland sekarang? apa kamu tuli?” sinis Elisa lagi. Ia bersidekap dada dan memandang Reina dingin dan angkuh.
“Apa Anda benar-benar tunangannya?” tanya Reina lagi. Entah kenapa ada rasa sedikit tak rela saat Reina mengetahui kenyataan itu. Seolah ada perasaan takut kehilangan yang tidak Reina sadari.
#####
Selamat membaca dan semoga suka ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Citra Ayu
nyimak dl thorrr🙏🙏🙏🙏
2022-11-11
1
Joanita Permata Sari
semngat thorrrrrr💜💜💜
2022-10-27
1