Aku, Kepahitan Dan Kebahagiaan

Aku, Kepahitan Dan Kebahagiaan

Singkat Cerita di SMA (Hari Pertama Sekolah)

Pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya, suara ayam berkokok kembali membangunkan ku dari tidur nyenyak. Akibat semalam begadang rasanya pagi ini kepala lumayan pusing. Meski begitu aku tetap bangun dan duduk walau berkali-kali menguap hingga sudut mata berair. Angel, itu adalah nama panggilanku. Nama yang kata mama penuh dengan makna. Hari ini kembali ku awali dengan seuntaian harapan yang kupanjatkan pada sang pencipta, berharap mimpi yang indah akan segera menjadi nyata saat aku terus mengasanya dengan perjuangan. Setelah berpasrah pada sang kuasa, tidak menunggu lama aku melangkah menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi. Namun di depan pintu kamar aku berpapasan dengan mama yang juga telah bangun dan sedang menyiapkan sarapan. "Nak, sudah bangun? Kamu tidak begadang lagi kan semalam? Ingat lho hari ini kamu mulai masuk SMA. Sudah siap segalanya kan?". Sapa mama yang tanpa jeda. Rasanya situasi ini sudah menjadi kebiasaan tiap kali bangun pagi, diberondong berbagai pertanyaan.

"Selamat pagi juga ma. Salam dulu kali ma" jawabku.

"Pokoknya mama tenang saja. Semua kebutuhan sekolah sudah siap, aku pun siap jiwa raga, hehehe" lanjut ku dengan penuh semangat. Yup, pagi ini, aku mulai masuk sekolah, tepat banget diusiaku yang masih 15 tahun aku sudah bisa masuk Sekolah Menengah Atas. Hari ini akan mulai Masa Orientasi Siswa atau Mos di sekolah. Rasanya tidak sabar untuk segera ke sekolah. Singkatnya setelah membantu mama menyiapkan sarapan diselingi candaan, aku segera mandi langsung mengenakan pakaian seragam putih abu, rambut dikuncir dua dengan pita bendera merah putih, dan tas selempang dari karung beras yang menggunakan ikatan tali rafia. Sambil bercemin aku terkikik, melihat penampilanku yang culun, lucu dan yah ku akui imut juga. Saat sarapan aku diwejangi berbagai nasehat oleh mama, seperti biasa, layaknya tahun-tahun sebelumnya. Karena aku dan mama hanya hidup berdua, sementara ayahku sudah kembali ke sang kuasa semenjak aku berumur 6 Tahun. sekarang aku dan dan mama hanya bisa mengenangnya dalam kenangan kami. semenjak papa meninggal mama memilih untuk mengurus dan membesarkanku, entah saat itu dan kini ada keinginan untuk menikah lagi, aku tidak tahu dan tidak pernah bertanya. Mama bilang, dia bahagia walau kami cuma berdua. Ibu kesehariannya hanya pedagang kue dan usaha warung makan kecil-kecilan.

"Jangan salah memilih teman bergaul, belajar yang benar, jangan mikir untuk pacaran dulu". Pesan mama disela mengunyah nasi.

"Siap ma". Jawabku singkat.

"Jangan lupa bekalmu nak". Hari ini tidak sampai sore kan di sekolah?" Tanya mama lagi.

"Iya ma, cuma sampai jam 1 siang kalau tidak salah. aku berangkat ya ma. Sampai ketemu nanti siang. Jawabku pamitan sambil menyalim tangan mama.

"Hati-hati nak, sepedanya jangan terlalu laju" aku hanya menyahuti mama dengan anggukan. Meskipun membawa selempang karung beras, aku tetap membawa tas untuk menyimpan bekal dan minuman agar tetap aman.

Sesampainya di gerbang sekolah, aku melihat banyak siswa baru yang juga berpenampilan sepertiku masuk ke halaman sekolah untuk mencari rekan kelompok seperti yang telah diberitahukan melalui email. Aku pun sama, setelah memarkirkan sepeda aku segera ke halaman upacara untuk mencari rekan sekelompok. Kebetulan di sana ada Noval dan Bestie temanku sedari kecil yang juga satu sekolah sampai sekarang. Aku dan Bestie satu kelompok sementara Noval dikelompok lain.

"Hei little Rabit. Wah lihatlah kelinci ini sangat manis pagi ini". Noval menyambutku dengan antusias. sementara bestie hanya melambai tangan sambil memasang ekspresi muntah mendengar sapaan Noval untukku. Mereka ini seperti Tom dan Jerry yang selalu bertengkar tiap bertemu. Entah kenapa, dari usia kami 12 Tahun, Noval memanggilku little rabit. Katanya aku seperti kelinci kecil yang manis. Munkin ya karena badanku yang memang kecil tapi lumayan tinggi, sekitar 164 Cm masih ada kemungkinan makin tinggi.

"Hai kalian berdua. Apakah kalian sudah pemanasan, atau nunggu aku?" Jawabku menghampiri mereka. Pemanasan yang aku maksudkan adalah perdebatan Noval dan bestie, karena itu sudah menjadi ciri mereka, tiap bertemu selaku diawali dengan perdebatan.

"Apaan Angela Abichail. Hari ini aku malas berdebat. Hari ini aku berencana mau cari cogan yang senior atau yang seangatan juga boleh". Respon bestie dengan menyebut nama panjangku sambil lirik sana sini. Inilah kebiasaannya, suka tebar pesona dimana-dimana.

"Eh beruang percaya diri banget, memang ada cowok yang suka sama kamu. Ini ku kasih cermin biar ngaca dulu". Noval mulai mencicipi bestie.

"Nah mulaikan, apa aku bilang kalian pasti berdebat tapi nunggu aku dulu. aduh gemas deh, jangan sampai nanti saling cinta lho" aku mulai mengejek kebiasaan debat mereka yang sebenarnya lucu tapi kadang bikin kesal juga.

"Tidak akan. Aku tidak suka dia". Jawab Noval dan bestie Kompak.

"Duh kompaknya, sehati nhi ya" ledekku mendengar jawaban kompak mereka. Sementara keduanya saling melihat sambil memasang muka kesal.

Sapaan panitia MOS mengalihkan perhatian kami. di depan sudah ada satu orang panitia yang mengatur barisan. Semua siswa baru nampak tertib dan tenang mendengar arahan panitia. Satu di antara panitia cowok menjadi pusat perhatian karena visualnya sangat menonjol, lantas Bestie yang berada di sampingku langsung heboh sendiri saat sang senior mengambil alih mikrofon dari kanannya untuk memberi arahan kepada kami. Bestie tidak berhenti heboh, mungkin suaranya bahkan ke dengaran sampai ujung barisan. Tanganku pun dia tarik-tarik sambil bicara pokoknya kakak itu harus jadi pacarnya. Aku yang tidak bisa fokus yang menimpali dengan senyum canggung karena diperhatikan teman-teman sekeliling kami. Sampai akhirnya aku dan Bestie ditegur dan suruh maju karena dianggap sengaja tidak mendengar dan mengabaikan arahan panitia. Aku sendiri merasa malu dan juga gugup. Beda halnya dengan besti yang tampak senyum tidak jelas seperti orang gila. bukannya takut dihukum malah senang dipanggil ke depan. Bahkan sampai di depan dia dengan semangatnya menyapa senior tadi yang menjadi pusat perhatian siswa baru.

"Hai kak, tampan banget sih, jangan marah dong kak, nanti makin ganteng. Aku kan makin salting" ungkap bestie dengan tidak tahu malunya. Sementara aku, dengar itu merasa malu, rasanya aku ingin sembunyi saja di tas selempangku. Teman-teman yang lain langsung menyoraki kami khusus si Bestie yang masih menatap senior tadi sambil tersenyum. Saat itu untuk menghindari tatapan orang-orang, aku mengalihkan perhatian ke atas ke lantai 3 gedung sekolah. di sana tanpa sengaja, mataku bertemu dengan sepasang mata elang, yang entah kenapa kurasa menatapku dengan tajam. Untuk sesaat pandangan kami saling terkunci. Terpesona, sungguh aku terpesona, untuk pertama kalinya aku terpesona dengan lawan jenis hanya dengan tatapannya yang sangat tegas, dia nampak seperti menantangku dengan memasang senyum devil yang langsung membuatku kaget dan menoleh ke arah lain. Rasanya pacuan jantungku sangat kuat. Aku jadi tidak fokus mendengarkan arahan panitia yang menghukum aku dan bestie. Ternyata aku dan bestie di suruh menyanyi lagu Wajib Garuda Pancasila. Saat bestie mulai menyanyi aku justru masih melihat ke arah lain. Akhirnya untuk kedua kalinya aku tegur panitia dan diberi hukum tambahan, yaitu membuat satu puisi untuk satu orang panitia cowok dan akan dibacakan oleh aku sendiri saat puncak acara MOS. Aku antara, malu kesal dan juga menyesal. Ini pertama kalinya aku dihukum seperti ini. Dari barisan belakang aku mendengar teriakan noval sambil menyebut little rabit kau semakin manis kalau tersipu, yang malah membuatku makin malu karena disoraki semua orang. Setelah melewati rangkaian Kegiatan, tepat jam 12 siang kami disuruh istirahat dan makan siang. Aku mengambil bekal dan membawanya ke kantin sekolah. Di sana sudah ada Noval dan bestie yang dari jauh nampak sedang berdebat. Entah apalagi yang sedang mereka debatkan. Aku melanjutkan langkah hingga tiba di meja mereka. aku mengambil kursi duduk tepat di depan mereka yang nampaknya masih belum sadar dengan kehadiranku. Aku mengabaikan mereka dan membuka kotak bekal dan langsung melahap isinya, perut dari tadi sudah mulai sakit karena menahan lapar. Saat suapqn ketiga, aku menatap ke depan, dengan tak ku sangka mata itu kembali lagi menatapku dengan tegas namun diselip dengan senyuman miringnya. Aku sedikit berisik antara takut, malu dan juga bingung. Entah kenapa mata itu membuat sekali lagi jantungku bergetar. Apakah aku Jatuh cinta pada pandangan pertama? pikiranku berkecamuk namun aku tidak mengalihkan pandangan darinya. Sampai sapaan Noval mengagetkan ku.

"Little Rabit, sejak kapan kau di sini"? tanya noval.

"sejak kau memarahi Bestie karena cemburu Bestie suka sama senior" jawabku asal yang membuat Bestie langsung memasang wajah garang menatapku seolah menjawab itu tidak benar. Aku kembali menyuap nasi ke dalam mulut, rasanya aku kurang nyaman karena si pemilik mata itu masih setia menatapku. Hingga Kegiatan MOS hari pertama selesai, aku masih dibayangi tatapan itu. Pertanyaan yang tercinta dalam benakku adalah apakah esok kami akan bertatapan seperti itu lagi? aAku pun tidak tahu. hati dan pikiran antara ingin dan tidak.

Terpopuler

Comments

Andriyati

Andriyati

jangan mudah baper nduk

2024-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Singkat Cerita di SMA (Hari Pertama Sekolah)
2 Aku Jatuh Cinta
3 Puisi ini untuk...
4 Kenapa Aku Harus Marah?
5 Taruhan 3M Sekawan
6 Tatap Mataku
7 Aku di Sini, Semua Baik-Baik saja
8 Angel Trauma
9 Proses Penyembuhan
10 Kamu Tidak Sendiri
11 Pahit dan Manisnya Kehidupan
12 Semuanya Selesai
13 Kamu Tidak Ingat?
14 Karena Sekarang Kau adalah Milikku
15 Mereka Sudah Tahu
16 Dia Bukan Barang, Ambil Saja Uangnya!
17 Kencan Pertama
18 Cemburu dan posesif
19 Sorry and Please Believe Me
20 Membeli Kado dan Kencan
21 Menantu Untuk Mom Helena
22 Maaf, Aku Bukan Pria Yang Baik
23 Rindu
24 Satu Semester Berlalu
25 Natal Dan Tahun Baru
26 Angel Menghilang!
27 Sayang, Tolong Bertahan
28 Pelaku Dan Efek Jera
29 Kembali Normal
30 Mom Helena Ingin Punya Anak Gadis
31 Ternyata Semua Ini Hanya permainan
32 Kau Pergi dan Meninggalkan Luka Untuk Ku
33 Liburan Panjang Kenaikan Kelas
34 Kabar Dari Indonesia
35 Jangan Pulang Sebelum Saya Minta
36 Apa Yang Terjadi?
37 Bertemu Angel
38 Jadilah Laki-laki Yang Bertanggung Jawab
39 Kita Sama-sama Berjuang Menuju Mimpi Kita
40 Mengingat Kembali
41 Berhenti Ikut Campur!!
42 Lama Tidak Bertemu, Mom Kangen!
43 Kau Semakin Dewasa
44 Empat Tahun Kemudian
45 I Miss you
46 Menyiapkan Kejutan dan Terkejut
47 Perasaan Ini Tidak Berubah
48 Beb, Kok Kamu Jadi Misterius
49 Turut Bahagia
50 Maaf
51 Lama Tidak Bertemu
52 Semoga Kamu Bahagia
53 Matthew Akan Bertunangan
54 Ada Apa Denganku?
55 Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
56 Saya Tidak Mau
57 Aku Akan Membatalkannya
58 Kamu sangat Cantik
59 Bertemu Masa Lalu
60 Kita akan Menikah Kalau Angel Siap
61 Biar Aku saja Yang Terluka
62 Sama-Sama Berjuang
63 Semua Karena Cinta
64 Mencintai Tanpa Harus Memiliki
65 Ada Apa?
66 Kenapa Rasanya Sesakit Ini
67 Pernikahan Bestie dan Noval
68 Dia Tidak pernah Menerimaku
69 Aku yang Salah
70 Matthew ya Matthew
71 Apakah Perempuan Memang Begini
72 Rencana Liburan
73 Mood booster Matthew
74 Liburan
75 Hanya kamu
76 Hari Pertama Liburan
77 Yes I Will!!!
78 Dendam dan Amarah Dua Wanita VS Obrolan Dewasa
79 Bertemu Teman Lama
80 Berita
81 Kenapa Aku Harus Mengampuni Mereka?
82 Dalang
83 Biarkan Hukum Yang Bicara
84 Segala Permintaan Matthew
85 Prawedding
86 Biarkan Saja
87 Ingin Dipanggil Apa?
88 Akhirnya
89 Aku Tidak Sanggup
90 Janji Suci
91 Matthew Mulai Mencicil
92 Malam Bahagia
93 Menunda Tapi Manja
94 Pagi Pertama Menuju Honeymoon
95 Positano
96 Seutuhnya
97 Manja
98 Kabar
99 Pulang
100 Sahabat adalah Saudara
101 Masih ada Penganggu
102 Suka-Suka Matthew
103 Ingin Melindungi Mu
104 Milik Ku Milik Kamu Juga
105 Rencana Pindah
106 Kabar Bahagia
107 kebahagiaan Untuk Keluarga
108 Perkara Rujak
109 Calon Pelakor Baru
110 Apakah Kalian Pernah Bersama?
111 Permintaan Leo
112 weekend
113 Ada Acara apa?
114 Rencana Pernikahan Leo dan Enzy
115 Mengidam
116 Gara-gara Ubi Panggang
117 Kembali Mengganggu
118 Keadaan
119 CCTV
120 Rencana Licik
121 Scandal
122 Berbohong
123 Serangan Balik
124 Pernikahan
125 Wanita Gila
126 Teman Lama?
127 Masih Kisah Masa Lalu
128 Permintaan Para Bumil
129 Sekutu
130 permintaan
131 Tidak Terduga
132 Aku Akan Membereskannya
133 Penawaran
134 Dad Marcel Tahu Segalanya
135 Cerita Dad Marcel
136 Mengunjungi Teman Lama
137 Sedikit Terungkap
138 Fakta
139 Kehilangan
140 Resah
141 Nasib Margaret
142 Sebenarnya
143 Baikan
144 Menghilang
145 Biadab
146 Terlambat dan Gagal
147 Jangan Menaruh Dendam
148 Beristirahat Dalam Damai
149 Setelah Kehilangan
150 Harus Diterima
151 Perlengkapan Bayi
152 Memohon
153 Panik
154 Anugerah dan Kebahagiaan
155 Yuk, Terus Bersama
156 Waktu Berlalu
157 Akhirnya
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Singkat Cerita di SMA (Hari Pertama Sekolah)
2
Aku Jatuh Cinta
3
Puisi ini untuk...
4
Kenapa Aku Harus Marah?
5
Taruhan 3M Sekawan
6
Tatap Mataku
7
Aku di Sini, Semua Baik-Baik saja
8
Angel Trauma
9
Proses Penyembuhan
10
Kamu Tidak Sendiri
11
Pahit dan Manisnya Kehidupan
12
Semuanya Selesai
13
Kamu Tidak Ingat?
14
Karena Sekarang Kau adalah Milikku
15
Mereka Sudah Tahu
16
Dia Bukan Barang, Ambil Saja Uangnya!
17
Kencan Pertama
18
Cemburu dan posesif
19
Sorry and Please Believe Me
20
Membeli Kado dan Kencan
21
Menantu Untuk Mom Helena
22
Maaf, Aku Bukan Pria Yang Baik
23
Rindu
24
Satu Semester Berlalu
25
Natal Dan Tahun Baru
26
Angel Menghilang!
27
Sayang, Tolong Bertahan
28
Pelaku Dan Efek Jera
29
Kembali Normal
30
Mom Helena Ingin Punya Anak Gadis
31
Ternyata Semua Ini Hanya permainan
32
Kau Pergi dan Meninggalkan Luka Untuk Ku
33
Liburan Panjang Kenaikan Kelas
34
Kabar Dari Indonesia
35
Jangan Pulang Sebelum Saya Minta
36
Apa Yang Terjadi?
37
Bertemu Angel
38
Jadilah Laki-laki Yang Bertanggung Jawab
39
Kita Sama-sama Berjuang Menuju Mimpi Kita
40
Mengingat Kembali
41
Berhenti Ikut Campur!!
42
Lama Tidak Bertemu, Mom Kangen!
43
Kau Semakin Dewasa
44
Empat Tahun Kemudian
45
I Miss you
46
Menyiapkan Kejutan dan Terkejut
47
Perasaan Ini Tidak Berubah
48
Beb, Kok Kamu Jadi Misterius
49
Turut Bahagia
50
Maaf
51
Lama Tidak Bertemu
52
Semoga Kamu Bahagia
53
Matthew Akan Bertunangan
54
Ada Apa Denganku?
55
Aku Tidak Akan Melepaskan Kamu
56
Saya Tidak Mau
57
Aku Akan Membatalkannya
58
Kamu sangat Cantik
59
Bertemu Masa Lalu
60
Kita akan Menikah Kalau Angel Siap
61
Biar Aku saja Yang Terluka
62
Sama-Sama Berjuang
63
Semua Karena Cinta
64
Mencintai Tanpa Harus Memiliki
65
Ada Apa?
66
Kenapa Rasanya Sesakit Ini
67
Pernikahan Bestie dan Noval
68
Dia Tidak pernah Menerimaku
69
Aku yang Salah
70
Matthew ya Matthew
71
Apakah Perempuan Memang Begini
72
Rencana Liburan
73
Mood booster Matthew
74
Liburan
75
Hanya kamu
76
Hari Pertama Liburan
77
Yes I Will!!!
78
Dendam dan Amarah Dua Wanita VS Obrolan Dewasa
79
Bertemu Teman Lama
80
Berita
81
Kenapa Aku Harus Mengampuni Mereka?
82
Dalang
83
Biarkan Hukum Yang Bicara
84
Segala Permintaan Matthew
85
Prawedding
86
Biarkan Saja
87
Ingin Dipanggil Apa?
88
Akhirnya
89
Aku Tidak Sanggup
90
Janji Suci
91
Matthew Mulai Mencicil
92
Malam Bahagia
93
Menunda Tapi Manja
94
Pagi Pertama Menuju Honeymoon
95
Positano
96
Seutuhnya
97
Manja
98
Kabar
99
Pulang
100
Sahabat adalah Saudara
101
Masih ada Penganggu
102
Suka-Suka Matthew
103
Ingin Melindungi Mu
104
Milik Ku Milik Kamu Juga
105
Rencana Pindah
106
Kabar Bahagia
107
kebahagiaan Untuk Keluarga
108
Perkara Rujak
109
Calon Pelakor Baru
110
Apakah Kalian Pernah Bersama?
111
Permintaan Leo
112
weekend
113
Ada Acara apa?
114
Rencana Pernikahan Leo dan Enzy
115
Mengidam
116
Gara-gara Ubi Panggang
117
Kembali Mengganggu
118
Keadaan
119
CCTV
120
Rencana Licik
121
Scandal
122
Berbohong
123
Serangan Balik
124
Pernikahan
125
Wanita Gila
126
Teman Lama?
127
Masih Kisah Masa Lalu
128
Permintaan Para Bumil
129
Sekutu
130
permintaan
131
Tidak Terduga
132
Aku Akan Membereskannya
133
Penawaran
134
Dad Marcel Tahu Segalanya
135
Cerita Dad Marcel
136
Mengunjungi Teman Lama
137
Sedikit Terungkap
138
Fakta
139
Kehilangan
140
Resah
141
Nasib Margaret
142
Sebenarnya
143
Baikan
144
Menghilang
145
Biadab
146
Terlambat dan Gagal
147
Jangan Menaruh Dendam
148
Beristirahat Dalam Damai
149
Setelah Kehilangan
150
Harus Diterima
151
Perlengkapan Bayi
152
Memohon
153
Panik
154
Anugerah dan Kebahagiaan
155
Yuk, Terus Bersama
156
Waktu Berlalu
157
Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!