The Future Is In The Hands Of The Girl

The Future Is In The Hands Of The Girl

Lahirnya Puteri Yang Cantik

Malam itu, cahaya bulan dan bintang-bintang menyinari sebuah rumah.

Di sebuah desa yang sedang tidak baik-baik saja, karena kerajaannya sedang berperang melawan kerajaan musuh.

Meski kedua kerajaan berperang di perbatasan namun ada juga mata-mata kerajaan musuh yang datang kedesa dan membantai seluruh penduduk.

Terlihat seorang ibu yang tengah mempersiapkan mental untuk melahirkan, perut besar itu dan ekspresi yang kesakitan itu sudah tentu sang ibu sudah tidak kuat dan segera melahirkan anak.

Terlihay sang suami yang terengah-engah berlari karena mencari tabib di sekitar desa dan akhirnya membawanya pulang.

Sang istri hanya terbaring lemah di kasurnya sambil mengatur nafas menahan rasa sakitnya.

"Maaf aku terlambat, Nona bisakah kau meminum ramuan bunga teratai ini dulu?"

Sang tabib memberikan ibu itu sebuah ramuan dan di minum. Rasanya sangat lega seperti bius yang meredakan rasa sakitnya.

"Di perbatasan sedang berperang, hari kacau ini sang bayi cantik akan lahir kedunia demi memperbaiki keseimbangan dunia dan antara kerajaan," ujar Tabib itu mulai membantu sang ibu melahirkan.

"Ughhh, sakitt," pekik ibu itu berjuang sekuat tenaga untuk melahirkan anaknya.

"Kau kuat kau pasti bisa," ujar sang suami memberikan semangat kepada istrinya yang berjuanh melahirkan.

Tak lama kemudian lahirlah seorang bayi perempuan yang cantik.

Rambutnya berwarna cokelat muda dan mata cokelat keemasan. Tangisannya menggema di seluruh rumah itu.

Rumah yang satu-satunya di sinari oleh cahaya bulan dan bintang-bintang begitu spesialnya bayi perempuan ini, dan kemudian di beri nama Li Ren dari keluarga bermarga Li.

"Tuan dan Nona Li, aku ingin memberi sebuah ramalan kepada kalian. Segera bawa bayi ini ketempat yang jauh dari kerajaan dan jangan pernah membiarkannya kembali kesini,"

"A... Apa maksudmu?" tanya tuan Li terkejut mendengar ramalan itu.

"Bayimu adalah perempuan cantik, saat dia menjadi dewasa dia begitu sangat cantik sehingga menimbulkan keseimbangan negara terpecah belah. Kelak saat lelaki mana pu yang melihag dan menemuinya pasti akan berlomba-lomba memenangkan hati puterimu bahkan sampai bertarung dengan lelaki lainnya. Ini akan menjadi lautan darah agar bisa memenangkan hati sang gadis," jelas Tabib.

"Apa... Ti.. Tidak mungkin puteriku kelak akan punya masa depan seperti ini?" ujar Nona Li juga terkejut dan tidak ingin mendengar hal buruk ini.

"Ini hanya sebatas ramalan saat puterimu dewasa, jika kelak dia bisa menemukan jawabannya di masa depan maka dia lah yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran, bulan dan bintang mengitari bayimu. Ini adalah sara terakhir agar puterimu bisa tumbuh dan damai untuk sementara mohon kau bawa jauh dia dari sini, aku adalah tabib dewa dan pesan ini di sampaikan dari langit,"

Seminggu telah melahirkan keluarga Li memutuskan untuk pergi dari desa, meski kerajaan masih berperang dan di larang keluar dari desa. Namun mereka tetap nekad pergi diam-diam sehingga tidak tertangkap dari kerajaan musuh.

Selama tiga hari tiga malam berjalan akhirnya telah menemukan tempat yang cukup jauh, di sebuah gunung perbatasan anatara tujuh kerajaan.

Dan membangun sebuah gubuk kecil untuk mereka tinggal.

Tiga tahun telah berlalu sang puteri tumbuh dengan sehat dan juga bertambah cantik. Meski tidak ada seorang pun yang tinggal di gunung perbatasan ini. Mereka bertiga selalu merasa hidup damai.

Memanfaatkan sungai dan buah-buahan yang tumbub di hutan untuk menjadi olahan makanan mereka.

"Puteriku kau benar-benar cantik sangat cantik," ujar sang ayah menggendong puteri kecilnya itu saat adalah musim salju.

Dan tak lama sang puteri jatuh sakit, dan ini adalah pertama kalinya sejak lahir puterinya itu jatuh sakit

Merasa bingung karena di sini tidak ada seorang pun yang tinggal.

Akhirnya mereka bertiga kembali datang kedesa dengan secepatnya.

Saat kepergian mereka kerajaan dam para warga menganggap mereka telah mati karena keluarga Li begitu misterius dan menghilang.

Saat mereka kembali, semua orang terkejut setengah mati sepertk menganggap mereka adalah mayat hidup.

Keluarga bersimpuh memohon terhadap keluarga kerajaan agar mengobatk puterinya.

Karena kaisar sangat marah pada mereka yang hilang secara misterius dan akhirnya kembali dengan mengejutkn dengan seorang puteri kecil mereka.

Karena merasa kasihan terhadap puteri mereka akhirnya tabib kerajaan datang dan mengobati sang puteri kecil di dalam istana.

"Baiklah dengan apa kau akan membayar tabibku?" tanya Kaisar yang bermarga Xiou itu sinis tak suka.

"Hamba tidak punya uang, hamba juga sudah berkeliling mencari tabib agar menyelamatkan nyawa anakku tapi mereka tidak mau mengobatinya karena aku tidak punya uang," ujar Li.

Selama tiga tahun ini ia hidup di gunung perbatasan bersama keluarganya dan hanya memanfaatkan tumbuhan dan sungai untuk kebutuhan hidup mereka. Sehingga Li tidak pernah mencari uang lagi karena saat itu ia adalah prajurit kerajaan ini dan tiba-tiba menghilang.

"Baiklaj Li, karena posisimu masih kosong apa kau mau kembali mengabdi untuk kerajaan ini?" tanya Kaisar Xiou.

"Ba... bagaimana dengan keluarga hamba?" tanya Li, ia tidak mungkin membiarkan Ren dan istrinya tinggal di sini lagi.

"Dia bisa tinggal di sini sebagai pelayan dan Puterimu juga boleh tinggal di sini,"

Akhirnya Li kembali mengambil posisinya sebagai prajurit kerajaan dan istrinya juga boleh tinggal di sini.

Tapi itu merasa tidak mungkin bagi Li, saat malam hari ia menyuruh istrinya untuk pergi bersama anak mereka.

Masih ingat dengan ramalan tiga tahun lalu, jika Ren kembali melihat kota dan kerajaan itu pasti akan menjadi bencana.

Puterinya saat lahir benar-benar cantik, secantik bunga teratai dan bersinar seterang bulan.

Li meminta beberapa teman prajuritnya untuk merahasiakan ini kepada kaisar bahwa istrinya harus pulang ketempat asalnya.

Untungnya Li masih berteman akrab dengan beberapa temannya dan mempersilahkan istrinya untuk pergi.

"Aku akan segera mengunjugi kalian nanti," ujar Li memeluk istrinya itu.

"Kau harus kembali, Li Ren pasti akan menangis jika kai tidak segera kembali," ujar sang istri sambil menangis.

"Aku janji, apa kau telah membawa beberapa obat dari kerajaan?" tanya Li.

"Aku membawanya,"

"Puteri ku tumbuh dengan sehat ya, ayah akan bekerja sehingga bisa memenuhi kebutuhanmu saat kau dewasa,"

Sang istri dan anaknya akhirnya kembali ke gunung perbatasan itu.

Li hanya menangis bahwa anaknya memiliki takdir seperti itu.

Seorang pangeran kecil terbangun dari tidurnya, pangeran yang sangat imut merupakan anak pertama dari Kaisar Xiou dan permaisuri Du.

Pangeran kecil berambut putih keperakan dan warna matanya yang hitam keperakan ia tak sengaja melihat jendela kamarnya dan melihat seseorang telah melarikan diri dari kerajaan.

Seorang ibu dan anak yang cantik.

"Anak perempuan itu cantik,"

Terpopuler

Comments

it's me_Jaeminwife

it's me_Jaeminwife

punten

2023-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!