Terlihat semua warga memberi jalan serta bersorak untuk mereka yang di sebut jenderal.
Ren yang merasa di perhatikan oleh jenderal itu, merasa sangat risih dan berusaha untuk keluar dari kerumunan itu.
"Gawat jika dia mengetahuiku!" ujar Ren mencoba menembus kerumunan itu.
Setelah terlepas dari kerumunan aneh itu Ren selalu menggerutu di sepanjang jalan tanpa memperhatikan langkahnya dan tiba-tiba menabrak seseorang di depannya.
"Kyaaaa," pekik Ren, namun dengan segera tangannya di tarik dan seseorang itu langsung menariknya kepelukan agar tidak jatuh.
Tudung Ren terbuka dan terbang hanya menyisakan wajahnya yang di tutup kain tipis.
Ren membuka matanya perlahan dan dengan terkejut ia di peluk oleh seorang laki-laki tampan lainnya. Mereka berdua cukup bertatapan lama membuat Ren sedikit terpana akan suasana indah ini, wajah pria ini sungguh tampan.
Rambut orange kemerahan di ikat ala gaya kuno China, matanya yang berwarna kuning emas menatap Ren dengan lembut.
"Kaisar,"
Panggil seorang pengawal membuat Ren dan pria itu terkejut lalu melepas pelukan mereka.
"Kaisar apakah anda baik-baik saja?" tanya pengawal itu.
"Ka... Kaisar matilah, orang yang kutabrak ini adalah kaisar," ujar Ren dalam hati panik.
"Ya, tidak apa-apa," ujar Kaisar itu datar.
Sang pengawal memperhatikan si gadis yang terlihat panik, terlihat mencurigakan.
"Kau! Kau mencurigakan! Apa kau warga sini? Lalu kenapa kau memakai penutup wajah?" langsung di introgasi oleh pengawal kaisar.
Kaisar itu hanya menatapnya datar tidak peduli, tapi ia juga sedikit curiga. Siapa gadis ini? Seertinya Kaisar tidak pernah bertemu dengannya.
"Dan berani sekali kau menabrak Kaisar Xiaou Zen, kalau dia terluka kau akan langsung kami penggal," ancamnya langsung.
Ren gemetar tidak di sangka jika menabrak kaisar dengan gerakan sekecil itu, bahkan jika kaisar lecet sedikit saja maka hukumannya sangat berat. Benar-benar gelar yang luar biasa menjadi kaisar ini.
Kakinya ingin sekali melangkah berlari dari dua serigala yang mengerikan ini, memang tampan tapi hati mereka pasti serigala. Dan burung Gulfan itu.
"Gulfan nanti kalau ketemu akan langsung ku bakar saja," gerutu Ren dalam hati.
Pengawal itu mendekat dan menatap Ren dengan jelas dari dekat.
Tanganya ingin menyentuh kain penutup wajah itu, ingin membongkar wajah di balik penutup wajah itu.
Ren sangat panik, jika saja ia kabur maka pedang yang sedang ada di tangan pengawal itu akan langsung menebasnya.
Ren langsung menahan tangan itu tidak ada cara lain.
"Lepaskan penutup itu! Atau tidak bersiaplah untuk ku tebas!" ancam pengawal itu.
"Seperti biasa Bai Ling kau selalu kejam terhadap orang-orang yang terlihat mencurigakan," ujar Xiaou Zen datar sambil tersenyum sinis.
"Tentu saja! Kaisar Xiaou Zen aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi meskipun sekecil apa itu,"
Ren tidak bisa menahan tangan yang kuat itu, dan tangan pria ini hampir mendapatkan penutup wajahnya itu.
"Matilah aku," rutuk Ren.
"Wah Kaisar dan pengawal Ling. Xiu Ye memberi hormat," ujar seseorang tiba-tiba membuyarkan suasana yang ternyata itu adalah jenderal Xiu Ye tadi.
"Astaga ada srigala lagi!"
Dengan sigap Bai Ling langsung menahan tangan Ren agar ia tidak kabur. Ren terlihat panik dan memberontak untuk melepaskan diri.
"Jenderal Ye selamat datang kembali, terima kasih untuk kerja kerasnya," balas Xiaou Zen.
"Aku senang melihat anda yang sekarang sudah lebih sehat, oh ya ngomong-ngomong siapa orang yang kau tahan itu pengawal Ling?" tanya Ye penasaran karena di kerumunan warga tadi ia juga sekilas melihat gadis ini dengan mencurigakan.
"Dia pemberontak aku akan langsung memenggalnya!" ujar Ling tersenyum sinis.
Ren benar-benar merasa ketakutan ia ingin menangis dan segera meninggalkan kota ini.
"Oyah, jangan kasar seperti itu pengawal Bai Ling. Bagaimana pun memenggal tanpa alasan yang jelas itu juga sebuah kejahatan yang sangat berdosa besar," tiba-tiba seseorang datang lagi dan ternyata itu adalah_
"Tuan Muda Yuan Jiang, temanku," ujar Xiaou Zen langsung memeluk sahabatnya itu. "Sudah lama sekali kau tidak datang kesini,"
"Maaf sahabatku, kali ini aku datang untuk merayakan ulang tahunmu dalam tiga hari lagi," ujar Jiang.
Ren ingat pria itu yang ia temui di pasar kota tadi, saat ia hendak membeli kalung giok itu. Ren tidak menyangka kenapa semuanya bisa berkumpul disini.
Apa benar-benar mereka adalah srigala yang kelaparan lalu mendapatkan mangsa yang langka super enak ini. Ibaratnya seperti dirinya yang di kelilingi empat pria tampan berhati serigala ini.
"Lepaskan aku! Aku memang orang sini," ujar Ren memberontak.
"Wah wanita kah,"
Jiang dan yang lainnya tersenyum sinis terlihat menatap Ren dengan mata yang begitu menakutkan.
Karena tudungnya yang terbang terbawa angin sehingga rambut Ren yang panjang itu juga terlepas dari ikatan sanggulnya.
Penutup wajah itu akhirnya terbuka oleh tangan kasar pengawal itu. Membuat semua pria itu membelalakan mata terkejut melihat pemandangan yang indah ini di depan mereka.
Mata cokelat keemasan yang sangat bersinar dengan indah, rambut cokelatnya yang panjang tergerai di tiup hembusan angin.
Air mata Ren langsung jatuh wajahnya memerah karena malu, ia seperti baru saja melakukan sesuatu yang memalukan.
"Hah!"
"Ka... Kau! Wanita yang waktu itu di sungai itu?" ujar Ye terkejut tak bisa mengalihkan pandangannya.
"Sudah ku duga di balik penutup wajah itu tersimpan sesuatu yang indah," timpal Jiang.
"Ca... Siapa kau?" tanya Kaisar Xiou Zen dengan suara lantang, meski ia juga tak bisa menyembunyikan jantungnya yang berdegup kencang melihat gadis cantik ini.
"Ce... Cepat beritahu aku namamu?" timpal Pengawal Ling juga tak bisa melepas tangan mungil Ren.
Ren menangis, membuat empat pria itu merasa bersalah karena telah melakukan hal kasar kepada gadis itu.
Gulfan tiba-tiba melihat Ren yang tengaj di kelilingi empat pria itu.
"Hah Ren!"
Gulfan langsung terbang kearah empat pria itu lalu mematuk mereka masing-masing.
"Rasakan, kalian membuat Ren ku menangis. Chip, Chip, Chip,"
"Oi oi ada apa dengan burung kecil ini?" tanya Ye kesal mendapat patukan di wajahnya.
"Aduh burung kecil ini sepertinya sedang marah," timpal Jiang juga mendapat patukan di wajahnya.
"Gulfan," ujar Ren merasa lega.
"Aku datang menyelamatkanmu," ujar Gulfan lalu mematuk Kaisar dan tangan pengawal itu sehingga Ren terlepas.
Kesal Ren menginjak kaki pengawal itu lalu melarikan diri. Gulfan langsung hinggap di pundak Ren dan menggunakan sedikit sihir untuk membuat kabut sehingga empat pria itu tidak bisa mengejar Ren.
"Oyaya, gadis cantik di selamatkan burung kenari kecil," ujar Jiang mengipasi dirinya.
"Tcih, siapa sebenarnya gadis itu?" ujar Ye terlihat kesal.
Pengawal Ling hanya menatap tangannya yang telah menyentuh gadis itu dan juga mendapatkan penutup wajahnya, jantungnya sangat berdebar melihat keindahan gadis itu.
"Menarik," ujar Zen tersenyum licik.
Gulfan tidak bisa di dengar oleh manusia biasa, kekuatannya hanya khusus untuk Ren yang bisa berkomunikasi dengannya. Karena saat di bumi Ren adalah majikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments