BOSSKU CANDUKU

BOSSKU CANDUKU

Meminta Pekerjaan

Amora Sandra namanya seorang perempuan seksi dari kalangan menengah. Sudah 5 tahun menjadi pengangguran tetap. Belum ada kesempatan untuk bekerja kembali setelah sekian lama tidak bekerja. Masih memiliki tabungan jadi belum ada niatan kerja lagi. Suatu hari tabungan yang iya miliki akan habis perlahan-lahan untuk kehidupannya.

Amora melamun di kamar sahabatnya.

"Jadi, apakah kamu akan tetap seperti ini Amora." Amora tersentak lalu menggeleng tidak mau.

Aku ingin menjadi orang kaya raya terus punya perusahaan banyak tanpa lelah. Lah bagaimana mau kaya tapi tidak mau lelah.

"Hem gini ya cantik bantu aku yuk. Bantu aku cari kerjaan yang layak. Jangan terlalu berat tapi bisa membuat aku nyaman. Sudah 5 tahun lamanya aku tidak bekerja lagi."

Sahabatnya menepuk jidat lalu geleng-geleng mendengarkan curahan hati Amora Sandra.

"Siapa yang akan mau memperkerjakan kamu Ra. Lihat kamu sekarang tidak menarik sama sekali. Ayoklah ikut aku ke salon terus permak wajah dan tubuh kamu serta joging memperkecil tubuh kamu. Lihat kamu sekarang, wajah kamu kusam lalu tubuh kamu mulai gemuk." Ujar sahabatnya yang bernama Renata Pandu.

Renata Pandu sahabatnya dari jaman SMP. Mereka sudah lama bersahabat sampai usia mereka 25 tahun. Semoga saja persahabatan mereka tetap baik-baik saja.

"Tuh ujung-ujungnya kamu begitu dengan aku. Gini ya aku malas ke salon terus joging. Aku mau rebahan terus dapat duit gitu."

"Astaga apa yang kamu mau tidak akan terjadi begitu saja. Kamu perlu usaha untuk mendapatkan apa yang kamu mau."

"Aku bingung mau bekerja dimana terus jadi apa." Seketika Amora merenung lalu berpikir apakah dirinya bisa bekerja di sebuah perusahaan besar.

Amora dulu bekerja menjadi manajer restoran. Lumayan 3 tahun bekerja menjadi manajer sampai dirinya mengundurkan diri. Mengundurkan diri karena dirinya ingin melanjutkan study di Singapura. Orang tuanya sudah tidak ada lalu keluarganya membuang Amora. Sungguh kasihan nasib kamu Amora. Andai punya saudara satu atau dua dirinya tidak akan kesepian dan sering menginap di apartemen Renata.

"Bekerja dimana saja terus jadi apa aja yang penting halal. Jangan pilih-pilih pekerjaan Ra, gini ya aku kasih tahu kamu. Banyak orang punya pekerjaan serabutan aja udah alhamdulilah mereka mendapatkan uang halal. Kamu paham maksud aku kan." Amora mengangguk

Amora mendengus lalu membaringkan tubuhnya ke kasur lagi. "Ayoklah bantu aku kerja Renata cantik. Jangan banyak menceramahi aku terus. Aku pusing mendengar ceramah dari kamu terus. Aku butuh uang nih kamu tahu tabungan aku sudah mulai menipis." Oh astaga ini anak gini amat tidak mau berubah.

"Kamu tahu siapa tunangan aku kan." Amora mengangguk

Siapa yang tidak tahu tunangan kamu Renata. Dia laki-laki kaya raya, penguasa bisnis, tampan, seksi, menggoda tapi sayang sudah bertunangan dengan kamu.

"Mau gak mendaftar jadi sekertarisnya. Aku dengar kemarin tunangan aku membutuhkan sekertaris."

Sekertaris sang penguasa bisnis TUNANGAN sahabatnya. Haha apakah dirinya akan mendaftar di sana atau tidak. Harus yeah dirinya harus mendaftar menjadi sekertarisnya.

"Kasih alamat kantornya lalu aku akan datang mendaftar menjadis sekertarisnya."

"Seleksi ketat kamu harus siapin mental dan potensi diri kamu. Jaga tingkah laku konyol kamu, Ra."

Amora mencubit pipi Renata dengan gemas. "Haha kamu tenang aja sayang aku akan menjadi Amora yang lemah lembut tidak sombong." Bangganya

Setelah dari apartemen sahabatnya dirinya kembali ke rumah. Membuka pintu rumah, sepi itu yang iya lihat sekarang. Tidak ada asisten pribadi atau keamanan rumah. Sendirian terus kapan berkumpul bersama keluarganya lagi.

Amora berjalan ke arah ruang tengah lalu mengambil bantal dan tiduran.

Selalu seperti ini kenapa mereka egois tidak memikirkan aku. Kerjaan terus yang mereka pikirkan lalu menelantarkan aku di rumah sendirian. Pengin bersama mereka terus mereka meluangkan waktu untuk aku. Kapan itu semua terjadi ya Tuhan. Kehilangan uang 100k membuat mereka mati-matian bekerja sampai belasan tahun. Amora masih membutuhkan kasih sayang dari mereka.

Kadang Amora iri dengan Renata. Banyak orang yang menyayanginya. Kedua orang tuanya ada bersamanya, ada tunangan yang perhatian dan penyayang, punya Kakak super protektif, dan punya segalanya. Lalu iya apa? minus untuk hidupnya.

Tanpa sadar dirinya kembali tidur di ruang tengah lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Keesokan harinya Amora bangun lalu melihat ke arah handphonenya. Handphonenya sedari tadi berbunyi ternyata ada chat dari Renata.

Renata mengirimkan alamat kantor tunangannya.

Besok akan dilakukan interview calon sekretaris kedua. Oh kedua kirain pertama eh maksudnya kirain sekertaris satu-satunya bos. Amora bangkit lalu mandi segera.

Hari ini mau berkunjung ke rumah Renata. Amora mau bertemu Kenan, Kakak laki-laki Renata. Mereka dekat seperti Kakak beradik. Keluarga Renata baik kepadanya bahkan Wellcome dengannya. Mereka selalu menawarkan dirinya tinggal bersamanya tapi dirinya terus menolak karena tidak enak. Masih tahu diri juga jadi orang.

Gak papa tinghal sendirian yang penting uang ngalir setiap minggu atau bulan.

1 jam kemudian dirinya sudah rapi. Amora menaiki mobilnya lalu melaju ke rumah Renata. Renata juga berada di rumah tidak di apartemen seperti biasa.

Ckit

Mobilnya berhenti karena ada masalah sedikit. Oh Tuhan siapa orang yang tega menabrak kap belakang mobilnya. Amora keluar dari mobil lalu mengetuk kaca pintu mobil milik seseorang.

Pintu terbuka lalu keluarkan laki-laki idaman kaum hawa terutama dirinya.

"Kenapa?"

Pakai tanya kenapa lagi.

"Sopir anda belagu sekali ya tuan. Lihat mobil saya lecet karena sopir anda membawa mobil tidak benar." Ucap Amora memperlihatkan kap belakang mobilnya lecet.

Laki-laki di depannya tetap saja diam. Sungguh wajahnya benar-benar menawan dan tanpa sadar air liurnya hampir mengalir dari mulutnya. Amora mengerjapkan matanya berulang kali memastikan laki-laki di depannya benar-benar nyata atau halusinasinya saja.

Sopir yang mengendarai mobil turun mencegat bosnya memberikan cek ke Amora. Amora langsung berdecak lalu mendelik ke arah sopir si laki-laki di hadapannya. Bentar lagi dapat uang. Eh gak jadi.

"Biar saya saja yang menangani dia bos." Laki-laki bak dewa Yunani di hadapannya langsung masuk ke mobil. Sialan kenapa malah berurusan dengan orang jelek ini. Sopir tidak tahu diri membuatnya badmood.

"Saya akan bertanggung jawab nona. Ini kartu nama saya segera hubungi saya." Lalu sang sopir kembali masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan Amora mencak-mencak seperti orang gila.

Astaghfirullah kok ada orang seperti dia. Tega sekali membiarkan perempuan cantik seperti aku di pinggir jalanan. Gila memang! tidak mendapatkan uang tapi mendapatkan kartu namanya. Amora kamu belum beruntung mendapatkan uang banyak hari ini.

Skip

Amora sudah menjalankan mobilnya lagi.

Beberapa menit kemudian mobilnya terparkir indah di garasi rumah Renata. Amora keluar lalu menghamburkan pelukannya ke Kenan. Ternyata Kenan sudah menunggunya sedari tadi. Kenan mengajak Amora masuk ke dalam.

Hingga akhirnya Amora di kejutkan dengan keberadaan laki-laki bak dewa Yunani.

Apakah dia?

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!