Kehidupan Meyra

Kehidupan Meyra

Awal Mula Kehidupan Meyra

Sekitarr tahun 2012 lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Meyra Artavina ia lahir di keluarga yang begitu sangat sederhana sekali, anaknya polos cantik dan pintar lagi.

Dia di besarkan oleh kedua orang tua yang begitu sangat harmonis dan bahagia, hari harinya Meyra menjadi semangatt karena ia mendapatkan beasiswa untuk pendidikan sampai lulus kuliah nanti.

Pada suatu ketika ia berada di sekolah, yang bernama SD Negeri 5 yang terletak di salah satu kota Jember.

Ia kelas 4 SD, pada saat ituu Meyra tidak mempunyai teman teman dikarenakan dirinya dari golongan orang miskin dan tidak punya uang untuk janjan di kantin. Semua orang tidak ada yang mau berteman dengan Meyra.

Mereka mengejek dan menghina Meyra karena dia miskin dan tidak punya uang, SD Meyra yah sangat mewah dan berduit.

Meyra mendapatkan beasiswa dari halnya pemerintah, orang tuanya tidak mampu untuk membiayai Meyra untuk pergi ke sekolah. Meyra pun tidak pernah jajan sama sekali, hingga waktu istirahat pun telah tiba teman teman SD Meyra bilang kepada Meyra.

"Hey! Dasar anak kampungan miskin lagi, kamu sedang ngapain disini? Ini kan sekolah mahal dan kamu tidak pantasnya di sini," celetuk Dina.

Meyra hanya bisa bersabar dan tidak mau bikin masalah kepada Dina perempuan tercantik diantara lainnya.

Tiba - tiba pak guru pun datang yang bernama pak Heru, guru BK yang siap mensidak teman temannya Dina yang selalu saja membully Meyra.

"Woy! sudah cukup dong kalian ini suka membully Meyra, " ucap pak Heru.

"Kenapa sih pak? Meyra mendapatkan beasiswa padahal dia dari orang yang tidak mampu alias miskin. Hahaha," ucap Dina, di depan mata Meyra langsung.

"Stt! sudah cukup nak, kamu sudah keterlaluan sekali terhadap Meyra," pak heru sangat marah kepada genk Dina.

"Sekarang bapak akan membawa kamu ke ruangan BK SEKARANG JUGA!" Pak Heru sambil meneriaki anak anak yang bully Meyra dan Meyra juga.

Sesampainya di ruangan BK, genk si Dina dan Meyra juga menghadap ke pak Heru guru BK sendiri.

"Gini, kalian tahu kan tata tertibnya disini? Tidak boleh membully siswa yang miskin dan bersikap baiklah. Tapi apa? Kalian berempat malah membully Meyra, Meyra tidak punya teman kan itu semua gara gara kamu yang menghina dan membully Meyra...." ucap pak Heru.

Pada saat itu Meyra memotong pembicaraan pak Heru.

"Maaf pak, saya sudah tidak betah bersekolah disini. Saya tidak kuat dan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah ini...." Meyra dengan sangat berat hati ingin mengundurkan diri.

"Eh? Why? Apakah kamu di bully sama mereka? Lebih baik kamu jujur aja nak...." ucap Pak Heru.

"I-iya pak, saya di bully dan saya tidak punya teman maupun sahabat di sekolah sini...." ucap Meyra.

"Kenapa gitu? Apa salah kami berempat?" ucap Mirna.

Meyra pun menghembuskan nafas.

"Mirna, coba kamu introspeksi diri dulu yah. Aku tidak betah ya gara - gara kalian berempat yang setiap hari membully dan menghina aku, apa salahku terhadap kalian berempat heh! Aku juga manusia biasa ya Allah yang ingin merasakan pendidikan tapi kalian dengan santai dan bangganya menghina, membully terhadap aku. Aku selama ini diam terus dan tidak speak up di depan kalian semuanya, aku sudah muak dengan semua ini. udah ya pak saya mau pamit untuk mengundurkan diri dari sekolahan ini, karena aku tidak pantas untuk berada di sekolah ini, " Meyra mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam hati dan pikiran selama ini.

Berempat pun saling introspeksi diri karena mereka akan mencari korban untuk di bully lagi seperti Meyra dan korban pun hingga pernah sampai tewas.

Pernah suatu ketika ada seorang siswi yang bernama Mary sekolah di sana, kehidupannya persis sama dengan Meyra. Dia di bully oleh berempat yang sama, awalnya Mary betah bersekolah di situ tapi lama kelamaan ia bunuh diri dari lantai 4 di sekolahnya.

Pada waktu jam istirahat pukul 09 : 40 WIB semua orang sedang menikmati sarapan, Mary sang gadis pendiam itu pun naik ke lantai 4 dan bertengker di atasnya. Semua orang tidak ada yang perduli terhadap Mery sang gadis yang begitu cantik, namun sebelum bunuh diri ia sempat menuliskan.

Dear teman teman dan para bapak ibu guru

"Maafkan aku, pak ibu aku sudah tidak betah lagi di sekolah ini gara gara ulah teman teman berempat genk nya si Dina. Maafkan aku ya pak buk dan teman teman Mary yang Mary sayang, Mary pamit terlebih dahulu yah bye bye...."

Pada saat semua orang sarapan tiba tiba saja Mary loncat dari lantai 4.

"Bruk!"

"Brak!"

Semua orang pun terkejut atas apa yang terjadi, dan benar saja dong Mary bunuh diri dari lantai 4 dan pak guru Heru guru BK langsung menelfon polisi untuk menangani lebih lanjut lagi.

"Aaaaah," teriakan para siswa dan siswinya.

Kemudian teman yang sekelas dengan Mary pun menemukan sepucuk surat yang di tulis Mary sebelum Bunuh diri.

Pak guru Heru pun panggil genk Dina yang begitu menyebalkan dan suka membully orang lain.

Pak Heru memanggil Genk Dina dengan wajah penuh dengan amarah.

"Panggilan kepada genk Gina, di mohon untuk menuju ke ruangan BK sekarang juga! Terimakasih," pak heru memanggil semua anggota genk Gina. 

Pada saat itu Genk Dina pun datang ke ruangan BK, dan bertanya kepada pak heru.

"Ada apa pak memanggil kami berempat?" tanya Dina

"Nih baca surat dari Mary sebelum ia meninggal," Pak Heru menyodorkan sepucuk surat.

Setelah mereka membaca surat dari Mary, si Dina pun terkejut dan bertanya kepada pak Heru.

"Ini maksudnya apa ya pak?" tanya Dina.

"Jangan pura pura deh kamu din, Mary bunuh diri karena kamu bully dan hina si Mary apakah kau benar?" tanya pak heru.

"I-iya pak, saya dan teman teman membully dan menghina mary karena dia miskin dan tidak punya apa apa...." ucap Dina. Dengan ekspresi sangat ketakutan.

"Astaga ya Tuhan, kalian itu kenapa sih selalu bikin onar dan bikin onar terus setiap ada murid pindahan ataupun murid baru kalian bully dan hina begitu saja. Bapak kasih kalian berempat SP 3 sekali lagi kalau kalian berulah dengan hal yang sama bapak nggak akan senggang senggang keluarkan kalian berempat dari sekolah ini, bapak nggak mau menerima siswa macam kalian yang akhlaknya kurang dan tidak bisa saling menghargai...." Pak Heru mengucapkan begitu tegas kepada genk Dina.

"Maafkan kami pak, sudah membuat Mary bunuh diri gara gara kami. Kami tidak akan mengulangi kesalahan itu terjadi...." Dina meminta maaf kepada pak Heru.

Kita kembali ke Meyra, setelah Meyra menyampaikan unek-unek bahwa dia tidak betah di sekolahan karena genk berempat yaitu Dina, Mirna, Tina dan Sinta. Mereka melakukan kesalahan lagi yang sama terhadap orang miskin dan menghina orang yang miskin dan kurang mampu.

"Jadi kamu mau keluar dari sekolah ini? Boleh aja ya kan? Kita terbebas dari rakyat miskin seperti kamu!" Ucap Mirna dengan gelagat sombongnya.

"Mirna! Sudah berapa kali bapak bilang kepada kamu jangan pernah membully seseorang yang lemah, mereka manusia seperti halnya kita. Dia semangat untuk menuntut ilmu tapi kamu malah begini mirna!" Pak heru memberitahukan kepada Mirna.

"Sudah pak nggak apa-apa lebih baik saya yang mengundurkan diri, tapi lebih baik saya minta mereka di beri hukuman dan di beri sanksi saja biar mereka kapok atas apa yang mereka perbuat," ucap Meyra.

"Baiklah nak Meyra kalau itu mau kamu, aku akan menjalankan perintah kamu," pak Heru mendengarkan permintaan Meyra.

"Kalian berempat bapak kasih hukuman bersihkan ruangan guru, bersihkan kantin bersihkan halaman sekolahan...." ucap pak Heru.

"T-tapi pak..." ucap mereka berempat

"Tidak ada kata tapi! Ini perintah dari  guru...." ucap Pak Heru.

Di dalam hati Mirna pun mengatakan.

"Ah ****, kenapa harus begini sih aku kan tidak bisa bertemu dengan seseorang," gerutu Mirna.

Pada akhirnya berempat itu di beri hukuman dan Meyra pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah ayah pemilik panti asuhan pun bertanya kepada Meyra.

"Nak, kamu ko udah pulang?" tanya ayah.

"Ayah...aku di bully dan di hina sama teman sendiri aku nggak tahu lagi harus gimana, dan akhirnya aku pun keluar dari sekolah karena aku nggak betah banget ya Allah...." ucap Meyra

"Sudah nggak apa-apa nak, nanti kita cari sekolah yang bisa menerima kamu apa adanya nak...." ucap ayah.

Meyra pun akhirnya bisa tidur dengan nyenyak, namun pada waktu malam telah tiba sekitar pukul 02 : 00 dini hari ada seseorang yang mengirimkan bangkai tikus dan santet di depan pintu rumah Meyra.

Ayah pemilik panti asuhan tersebut pun bertanya kepada penghuni rumah.

"Kenapa ada barang begini sih, ini dari siapa sih ya Allah astaghfirullah...." ucap ayah.

"Ha? Ko bisa sih darimana itu yah?" tanya Meyra.

"Ayah tidak tahu nak itu darimana...." ucap ayah

"Ya udah sekarang mari kita bobo dulu, besok kita beraktivitas seperti biasanya ya anak anakku...." perintah ayah

"Siap ayah....." ucap Meyra

Kemudian semua anak anak yang berada di panti asuhan pun tidur, Meyra pun Sholat tahajud karena waktu sudah menunjukkan pukul 03 : 00 pagi dan ia berdoa kepada Allah karena dia ingin mengeluh dan memohon kepada Allah.

"Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, hamba nggak kuat dan nggak sanggup lagi menerima semua cobaan dari engkau ya Allah. Hamba sudah lelah banget rasanya aku ingin di peluk olehMu ya Allah Aamiin...."

Meyra pun hanya bisa pasrah menerima takdir atas apa yang ia lakukan selama di dunia ini, rasanya ia ingin kembali di pangkuan sang illahi tapi Meyra tersadar belum mempunyai amalan untuk bekal di akhirat. Ia pun hanya bisa pasrah dan bersabar atas semua cobaan dari Allah.

TO BE CONTINUED

Terpopuler

Comments

Siti Sarfiah

Siti Sarfiah

menghina orang miskin sama saja meminta, karena Allah tau apa yg d tanam itu yg d tuai

2023-03-18

0

Gadih Hazar

Gadih Hazar

sikap bullying memang bisa terjadi dimana-mana saja, memang kdg membuat mental anak jd down. stop bullying..

2023-02-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!