Sekitar beberapa tahun kemudian, Meyra beranjak dewasa kini ia duduk di bangku SMP negeri yang terletak di salah satu Jakarta barat.
Pada waktu pagi hari mereka semuanya terbangun dari tidurnya dan yah mereka berdua pun langsung bergegas ke ruangan tengah untuk memberikan breafing terlebih dahulu oleh ibu dan ayah mereka, ayahnya merupakan salah satu bos pemilik rumah dan taman.
"Selamat pagi anak anak ayah dan ibu ayah sedikit breafing terlebih dahulu," ucap ayah
"Breafing apaan ayah?" Fitri pun bertanya kepada ayahnya.
"Breafing kita akan membahas tentang pekerjaan yang akan kalian lakukan," ayah pun memberitahukan kepada anak anaknya.
Meyra pun berfikir dan berkata di dalam hatinya.
"Apakah ini yang dimaksudkan dari ibu pertiwi bahwa breafing tentang pekerjaan yang harus di lakukan oleh semua orang termasuk aku? Jadi pekerjaan ini adalah seorang pengamen jalanan? Selama ini ayah dan ibu berbohong kepadaku dong,"
Beberapa menit kemudian setelah breafing selesai di lanjutkan dengan pembagian tugas untuk pengamen di jalan raya dan perkampungan.
Setelah melakukan pembagian tugas, Meyra kedapatan pengamen di perkampungan, sebenarnya Meyra ingin mencari barang bukti namun ya gitu deh nggak bisa di temukan.
Pada waktu itu Meyra bersama bibi ijah, mereka berdua pun bernyanyi dengan lagu era tahun 90 dan 2000 mereka pun asyik menyanyikan lagu tersebut.
Pada waktu tiba di rumah yang terakhir yang mereka kunjungi adalah panti asuhan tempat tinggalnya Meyra yang dulu sebelum di adopsi.
"Ini kan panti asuhan ku dulu sebelum aku di adopsi oleh kedua orang tua ini," Meyra berbicara di dalam hatinya.
"Kamu kenapa Meyra?" Bibi ijah bertanya kepada meyra
"Ini panti asuhan aku sebelum aku di adopsi sama ayah dan ibu," meyra pun mengatakan demikian.
"Wah mari kita silaturahim dan mengatakan sejujurnya bahwa meyra di paksa oleh ke dua orang tuanya untuk menjadi pengamen jalanan," bibi ijah menyuruh Meyra untuk mengatakan jujur.
"Tapi bu, aku takut sekali ...." Ucap Meyra.
"Sudah tidak apa apa nak, yuk bismillah terlebih dahulu ...." Ucap bibi ijah
***
Kemudian meyra pun masuk ke dalam panti asuhan untuk menyanyikan lagu, dan yah di situ ada ibu dan ayah dan mereka pun terkejut.
"Meyra! Kamu kenapa berpakaian seperti itu dan bernyanyi? Siapa yang menyuruh kamu may?" Ibu pun bertanya kepada meyra dengan wajah penuh khawatir.
"A-anu ibu, aku bisa jelaskan. Hem sebenarnya aku di paksa oleh ayah dan ibu angkat aku untuk menjadikan aku seorang pengamen jalanan, tidak hanya aku saja yang di paksa bu tetapi anak- anak lainnya juga di paksa sama mereka. Meyra tidak tahu lagi harus berbuat apa ibu tolonglah aku ibu," Meyra menjelaskan kepada ibunya.
"What? Ko bisa sih nak! Terus mereka mencari kamu dong?" Ibunya pun terkejut dan bertanya kepada meyra.
"Jelas itu ibu, tapi aku nggak mau jadi seorang pengamen jalanan aku harus bagaimana jika nanti ketahuan aku kembali kepada ibu," Meyra sangat khawatir tentang dirinya.
"Tenang saja anakku, kamu pasti bisa ko. Ibu punya ide untuk kamu," ibunya pun memberikan sebuah ide untuk meyra anaknya.
"Ide apa itu ibu?" Meyra pun bertanya kepada ibunya
"Kalau orangtuamu datang ke sini ibu akan berbohong kepada mereka bahwa meyra tidak ada di sini kemudian mereka pun mencari kamu nak ....." Ucap ibu
"Ya kalau mereka tanpa bantuan polisi, kalau mereka mencari aku dengan bantuan polisi bagaimana bu?" Meyra sangat gelisah dan takut akan hal itu.
"Insyaallah nak, pasti Allah akan membantu bunda degan semuanya ko hehe," ujar ibu dengan percaya dirinya.
Beberapa menit kemudian orang tua meyra pun datang ke panti asuhan harapan kasih menanyakan keberadaan di mana meyra berada.
"Permisi, ada orang di dalam rumah tidak?" Ayah pun mengetuk pintu sangat keras.
"Iya ada apa?" Ibu pemilik panti asuhan pun bertanya kepada ayah angkat.
"Kamu tahu meyra di mana?" Ayah bertanya
"Aku tidak melihatnya hanya ada anak anak panti asuhan yang lainnya, " ibu pun menjawab dengan wajah pucat.
"Baiklah kalau begitu, maaf ya sudah membuat ibu takut," ayah pun meminta maaf kepada ibu panti asuhan.
Setelah ayah itu pergi, kemudian ibu panti asuhan pun bilang kepada meyra yang bersembunyi di kamar ibunya untuk sementara waktu bersama bibi ijah.
"Sudah aman ibu?" Meyra pun bertanya kepada ibunya untuk memastikannya.
"Alhamdulillah sudah aman nak, keluar aja nak dari sini kamu berpura pura habis mengelilingi rumah rumah kecil dan lama sekali," ibu pun memberikan alasan yang begitu sangat klasik.
"Siap ibu kami pergi dulu yah, Assalamualaikum ibu ...." Meyra pun memberikan sebuah salam kepada ibunya.
"Wa'alaikumsalam hati hati di jalan ya anakku," ucap ibu salam perpisahan.
Sesampainya di rumah yang baru ayah pun bertanya kepada meyra dan bibi Ijah.
"Kalian habis dari mana?" Ayah pun bertanya kepada meyra.
"Maaf ayah kami lama sekali mengamen nya karena kami di suruh untuk menyanyi lagi dan di tambah uangnya, ini ayah uangnya total Rp. 75.000," meyra pun menyerahkan uang tersebut kepada sang ayah.
"Wah, makasih banyak ya nak. Besok kamu akan ayah naikan menjadi penyanyi ayah akan menempatkan kamu di salah satu karaoke ternama dan kamu akan menjadi pemandu musik," ayah pun menaikan jabatan meyra dari pengamen hingga ke pemandu musik.
"Baik ayah, terimakasih banyak sudah menaikan jabatan saya ...." Meyra pun berterimakasih kepada sang ayah.
"Aduh, bagaimana ini ya Allah. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa, kalau aku melanggar nanti yang ada aku akan di pukul oleh ayah. Berikanlah hamba petunjuk ya Allah ...." Meyra pun berdoa kepada Allah.
Bibi Ijah pun datang ke kamar meyra dan bertanya kepada meyra..
"Kamu kenapa meyra?" Bi Ijah pun bertanya kepada meyra.
"Aku hanya bisa berdoa kepada Allah bagaimana aku harus melewati semua cobaan," jawab meyra.
"Insyaallah pasti bisa nak, bibi Ijah pasti akan mendukung dan melindungi dirimu nak ...." Ucap bibi Ijah
Keesokan paginya meyra pun pergi ke sebuah cafe dan ke sebuah karaoke untuk memandu musik.
Pada waktu itu ada seorang bapak - bapak yang berumur 30 tahun ke atas yang sedang asik bernyanyi bersama ia pun menggoda meyra untuk menemani dirinya bernyanyi.
"Ayo, kemarilah bernyanyi lah bersama aku maka aku akan memberikan apa yang kamu minta ...." Ucap pria tersebut.
"Baik pak aku akan menemani bapak bernyanyi, " meyra pun membalas pria itu.
Kemudian tangan bapak - bapak tersebut memegang bagian belakang meyra namun meyra menampar wajah bapak bapak itu dengan tamparan keras.
"PLAK!"
"PLAK!"
"Bapak! Jangan pernah melecehkan seseorang! Bapak mau masuk ke dalam penjara ...." Ucap meyra
"Kamu berani yah sama om, bapak laporkan kamu ke atasan kamu karena kamu telah menampar konsumen," pria itu mencari keadilan.
"....."( Seketika meyra pun langsung terdiam tanpa seribu bahasa)
"Ya Allah maafkanlah aku udah berbuat dosa kepadamu, aku hanya seorang sang pendosa yang di paksa oleh orang tua angkat aku sendiri," meyra pun berbicara di dalam hatinya.
***
TO BE CONTINUED
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Sheninna Shen
Sumpah greget bacanyaaa
2023-02-23
1