Pada waktu itu pada tahun 2014 Meyra beranjak remaja, ia sekarang berada di sebuah SMP negeri yang terletak di salah satu Jakarta barat.
Ia juga mendapatkan beasiswa dari sekolah SMP nya, terlalu rajin dan pandai sampai sampai ada seseorang yang memusuhi Meyra yang bernama Vina anak orang kaya dan pintar sekali.
Menginginkan Meyra untuk menyerah dan yah Meyra tidak akan mau menyerah, pernah ada suatu kejadian yang dimana Meyra sedang melakukan belajar di sekolahnya vina teman satu kelas pun ingin banget mengganggu Meyra yang sedang belajar.
Di dalam hatinya pun berkata demikian.
"Awas aja yah kamu Meyra aku akan membalas dendam aku kepadamu, karena aku iri terhadap apa yang kamu kerjakan Meyra Artavina...."
Pada waktu itu Meyra pun pulang ke panti asuhan harapan kasih untuk belajar lebih lanjut lagi, sesampainya di gang kecil ia pun bertanya tanya kepada dirinya sendiri. "ini ada mobil disini? Ada tamu kah?"
Sontak Meyra pun langsung bergegas menuju ke panti asuhan tersebut dan benar dugaan Meyra ada tamu yang datang yang satu berbadan besar yang satunya lagi ibu ibu masih muda sekali, Meyra pun masuk ke dalamnya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...." Meyra pun mengucapkan salam kepada tamu dan ibu kos tersebut.
"Wa'alaikumsalam nak, sini duduk dulu kemari...." ibu mengajak Meyra untuk duduk.
"Siapa itu ibu?" Meyra pun bertanya kepada ibunya
"Mereka yang akan mengadopsi kamu nak...." jawab ibu
"Ha? Aku di adopsi? Tetapi bu aku sudah betah berada di panti asuhan ini bu....." Meyra pun merengek kepada ibunya
Orang tua Meyra yang baru itu pun berkata di dalam hatinya.
"Cih...ogah banget merawat dan menjaga kamu nak, justru itu kamu akan aku jadikan kamu budak dan sebagai pengamen jalanan...."
Meyra pun tidak tahu apa isi hatinya mereka berdua tapi yah mau gimana lagi mereka kan hidup orang kaya dan kelas ternama kemungkinan dia akan menjadi orang tua yang baik dan bisa merawat aku seperti aku di rawat di panti asuhan ini.
Beberapa menit kemudian mereka pun membawa Meyra ke sebuah istana yang begitu sangat besar, dan yah tidak hanya Meyra yang tinggal di situ tapi ada juga teman temannya yang berada di dalam rumah tersebut.
"Hei! Kamu siapa? Kamu pasti penghuni baru disini kan?"ucap Agus.
"Hehe iya ka, saya baru saja itu di adopsi," ucap Meyra
"Wah salam kenal yaps hehe...." ucap Agus
Kemudian mereka pun saling mengobrol satu sama lainnya, tidak ada yang terjadi apa apa pada keluarga ini semuanya hidup aman dan santai sentosa.
***
Pada waktu malam hari, meyra pun sedang mengobrol dengan ibu ibu yang berpuluh puluhan tahun kerja di sana.
"Ibu, kerja di sini sudah berapa lama?" Meyra pun bertanya kepada ibu Pertiwi.
"Alhamdulillah sudah 3 tahun ibu kerja di sini, dulu sih semuanya hidup adem ayem tentram tapi sekarang ini sudah mulai tidak harmonis dan berantakan semuanya gitu ...." Ibu Pertiwi pun menjelaskan kepada meyra.
"Berantakan bagaimana ibu?" Meyra pun bertanya dengan raut wajah menaikan alis satu.
"Mereka berdua sering memanfaatkan anak sekitar usia kamu untuk jadi seorang pengemis dan mencuri harta milik orang lain, bahkan ada anak yang tertangkap karena mencuri mereka berdua tidak panik ataupun tidak mengenali anak itu ...." Ibu pertiwi pun menjelaskan kepada Meyra.
"Lalu apa yang terjadi?" Meyra pun bertanya kepada ibu pertiwi.
"Nggak tahu ibu nak, ibu cuman di jelaskan kepada ibu ibu yang lain yang mengamen juga sih huhu ...." Sahut ibu Pertiwi
***
Akhirnya Meyra Pun penasaran apa yang terjadi pada rumah ini? Kenapa rumah ini mendadak jadi kaya raya dan banyak barang barang mewah di sini? Aku harus menyelidikinya, akan tetapi aku tidak tahu lagi harus bagaimana untuk memulai menyelidikinya yah hem.
***
Meyra pun mendapatkan sebuah ide, dan yah Meyra mengajak ibu pertiwi yang baru saja ia kenal dan diajak ngobrol.
"Ibu, ayo kita cari tahu tentang asal usul rumah ini," Meyra pun mengajak ibu Pertiwi.
"What? Nanti kamu ketahuan bagaimana? Kita nanti akan mencari tahu tentang rumah ini kita harus diam diam," ibu itu pun menjelaskan kepada meyra
"Diam diam itu kek gimana ibu?" Meyra bertanya kepada ibu Pertiwi.
***
Setelah memberitahu dan meyra pun setuju kepada ibu pertiwi untuk pergi secara diam diam pada saat semuanya pada pergi ke luar rumah.
Mereka berdua pun mencari sebuah kebenaran yang terjadi pada rumah ini, kenapa semuanya penghuninya tersebut menjadi seorang pengamen? Tanpa terkecuali pun. Apa gunanya sih menjadi seorang pengamen?
Pantas saja orangtua angkat Meyra mau merawat Meyra agar mau di ajak menjadi seorang pengemis jalanan dan pencopet di tempat yang ramai, sungguh tega banget orang tua angkat Meyra.
***
Setelah Meyra mencari sebuah kebenaran, namun sayang seribu sayang meyra ketahuan oleh orang tuanya dan yah orang tuanya sangat marah besar terhadap Meyra dan membentak Meyra.
"Kamu! Ngapain di sini? Kamu mau mencuri barang berharga kami, Atau kamu mau mencari sebuah kebenaran? Jawab Meyra artavina," ujar ayah sambil menunjukkan ekspresi wajah marah dan kesal.
"Mampus gue ketahuan ma bokap gue nih duh bagaimana ini? Apakah aku harus jujur atau tidak? Mati aku kalau udah ketahuan begini duh," di dalam hatinya meyra sangat gelisah dan resah.
"A-anu yah, aku tadi sama bibi ijah lagi beres beres kamar ayah dan ibu yang berantakan please jangan hukum kami," meyra memohon kepada ayahnya agar tidak di beri hukuman.
"Huft, tidak apa - apa nak, lagian kamu bagus ko membereskan yang beresakan di kamar ayah. Ayah nggak jadi memberi kamu hukuman nak," wajah ayah yang semula galak dan marah tapi seketika wajah pun menjadi senyuman yang khas.
"Maafkan aku ayah, aku sudah masuk tanpa izin dan mengetuk pintu ayah hiks," meyra pun meminta maaf dan menangis
"Sudahlah nak ayah maafin kamu ko makasih ya nak sudah membersihkan kamar ayah," ayah pun memaafkan kesalahan meyra.
"Huft, hampir saja ketahuan ayah kalau aku sedang mencari sebuah kebenaran," ujar meyra di dalam hati.
***
Kemudian meyra pun segera tidur, meskipun di dalam hatinya gelisah dan risau karena udah ketahuan tapi ia berbohong kepada orang tuanya sebelumnya ia selalu berkata jujur.
"Astaghfirullah apa yang baru saja aku lakukan berbohong kepada kedua orangtua itu hal yang dosa, namun ia terpaksa untuk berbohong kalau jujur bisa bisa aku di aniaya oleh ayah aku yang dikenal dengan kejam dan pembunuh berantai yang lolos tanpa ketahuan sedikitpun oleh pihak polisi setempat," ujar meyra di dalam hatinya.
TO BE CONTINUED
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments