NovelToon NovelToon

Kehidupan Meyra

Awal Mula Kehidupan Meyra

Sekitarr tahun 2012 lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Meyra Artavina ia lahir di keluarga yang begitu sangat sederhana sekali, anaknya polos cantik dan pintar lagi.

Dia di besarkan oleh kedua orang tua yang begitu sangat harmonis dan bahagia, hari harinya Meyra menjadi semangatt karena ia mendapatkan beasiswa untuk pendidikan sampai lulus kuliah nanti.

Pada suatu ketika ia berada di sekolah, yang bernama SD Negeri 5 yang terletak di salah satu kota Jember.

Ia kelas 4 SD, pada saat ituu Meyra tidak mempunyai teman teman dikarenakan dirinya dari golongan orang miskin dan tidak punya uang untuk janjan di kantin. Semua orang tidak ada yang mau berteman dengan Meyra.

Mereka mengejek dan menghina Meyra karena dia miskin dan tidak punya uang, SD Meyra yah sangat mewah dan berduit.

Meyra mendapatkan beasiswa dari halnya pemerintah, orang tuanya tidak mampu untuk membiayai Meyra untuk pergi ke sekolah. Meyra pun tidak pernah jajan sama sekali, hingga waktu istirahat pun telah tiba teman teman SD Meyra bilang kepada Meyra.

"Hey! Dasar anak kampungan miskin lagi, kamu sedang ngapain disini? Ini kan sekolah mahal dan kamu tidak pantasnya di sini," celetuk Dina.

Meyra hanya bisa bersabar dan tidak mau bikin masalah kepada Dina perempuan tercantik diantara lainnya.

Tiba - tiba pak guru pun datang yang bernama pak Heru, guru BK yang siap mensidak teman temannya Dina yang selalu saja membully Meyra.

"Woy! sudah cukup dong kalian ini suka membully Meyra, " ucap pak Heru.

"Kenapa sih pak? Meyra mendapatkan beasiswa padahal dia dari orang yang tidak mampu alias miskin. Hahaha," ucap Dina, di depan mata Meyra langsung.

"Stt! sudah cukup nak, kamu sudah keterlaluan sekali terhadap Meyra," pak heru sangat marah kepada genk Dina.

"Sekarang bapak akan membawa kamu ke ruangan BK SEKARANG JUGA!" Pak Heru sambil meneriaki anak anak yang bully Meyra dan Meyra juga.

Sesampainya di ruangan BK, genk si Dina dan Meyra juga menghadap ke pak Heru guru BK sendiri.

"Gini, kalian tahu kan tata tertibnya disini? Tidak boleh membully siswa yang miskin dan bersikap baiklah. Tapi apa? Kalian berempat malah membully Meyra, Meyra tidak punya teman kan itu semua gara gara kamu yang menghina dan membully Meyra...." ucap pak Heru.

Pada saat itu Meyra memotong pembicaraan pak Heru.

"Maaf pak, saya sudah tidak betah bersekolah disini. Saya tidak kuat dan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah ini...." Meyra dengan sangat berat hati ingin mengundurkan diri.

"Eh? Why? Apakah kamu di bully sama mereka? Lebih baik kamu jujur aja nak...." ucap Pak Heru.

"I-iya pak, saya di bully dan saya tidak punya teman maupun sahabat di sekolah sini...." ucap Meyra.

"Kenapa gitu? Apa salah kami berempat?" ucap Mirna.

Meyra pun menghembuskan nafas.

"Mirna, coba kamu introspeksi diri dulu yah. Aku tidak betah ya gara - gara kalian berempat yang setiap hari membully dan menghina aku, apa salahku terhadap kalian berempat heh! Aku juga manusia biasa ya Allah yang ingin merasakan pendidikan tapi kalian dengan santai dan bangganya menghina, membully terhadap aku. Aku selama ini diam terus dan tidak speak up di depan kalian semuanya, aku sudah muak dengan semua ini. udah ya pak saya mau pamit untuk mengundurkan diri dari sekolahan ini, karena aku tidak pantas untuk berada di sekolah ini, " Meyra mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam hati dan pikiran selama ini.

Berempat pun saling introspeksi diri karena mereka akan mencari korban untuk di bully lagi seperti Meyra dan korban pun hingga pernah sampai tewas.

Pernah suatu ketika ada seorang siswi yang bernama Mary sekolah di sana, kehidupannya persis sama dengan Meyra. Dia di bully oleh berempat yang sama, awalnya Mary betah bersekolah di situ tapi lama kelamaan ia bunuh diri dari lantai 4 di sekolahnya.

Pada waktu jam istirahat pukul 09 : 40 WIB semua orang sedang menikmati sarapan, Mary sang gadis pendiam itu pun naik ke lantai 4 dan bertengker di atasnya. Semua orang tidak ada yang perduli terhadap Mery sang gadis yang begitu cantik, namun sebelum bunuh diri ia sempat menuliskan.

Dear teman teman dan para bapak ibu guru

"Maafkan aku, pak ibu aku sudah tidak betah lagi di sekolah ini gara gara ulah teman teman berempat genk nya si Dina. Maafkan aku ya pak buk dan teman teman Mary yang Mary sayang, Mary pamit terlebih dahulu yah bye bye...."

Pada saat semua orang sarapan tiba tiba saja Mary loncat dari lantai 4.

"Bruk!"

"Brak!"

Semua orang pun terkejut atas apa yang terjadi, dan benar saja dong Mary bunuh diri dari lantai 4 dan pak guru Heru guru BK langsung menelfon polisi untuk menangani lebih lanjut lagi.

"Aaaaah," teriakan para siswa dan siswinya.

Kemudian teman yang sekelas dengan Mary pun menemukan sepucuk surat yang di tulis Mary sebelum Bunuh diri.

Pak guru Heru pun panggil genk Dina yang begitu menyebalkan dan suka membully orang lain.

Pak Heru memanggil Genk Dina dengan wajah penuh dengan amarah.

"Panggilan kepada genk Gina, di mohon untuk menuju ke ruangan BK sekarang juga! Terimakasih," pak heru memanggil semua anggota genk Gina. 

Pada saat itu Genk Dina pun datang ke ruangan BK, dan bertanya kepada pak heru.

"Ada apa pak memanggil kami berempat?" tanya Dina

"Nih baca surat dari Mary sebelum ia meninggal," Pak Heru menyodorkan sepucuk surat.

Setelah mereka membaca surat dari Mary, si Dina pun terkejut dan bertanya kepada pak Heru.

"Ini maksudnya apa ya pak?" tanya Dina.

"Jangan pura pura deh kamu din, Mary bunuh diri karena kamu bully dan hina si Mary apakah kau benar?" tanya pak heru.

"I-iya pak, saya dan teman teman membully dan menghina mary karena dia miskin dan tidak punya apa apa...." ucap Dina. Dengan ekspresi sangat ketakutan.

"Astaga ya Tuhan, kalian itu kenapa sih selalu bikin onar dan bikin onar terus setiap ada murid pindahan ataupun murid baru kalian bully dan hina begitu saja. Bapak kasih kalian berempat SP 3 sekali lagi kalau kalian berulah dengan hal yang sama bapak nggak akan senggang senggang keluarkan kalian berempat dari sekolah ini, bapak nggak mau menerima siswa macam kalian yang akhlaknya kurang dan tidak bisa saling menghargai...." Pak Heru mengucapkan begitu tegas kepada genk Dina.

"Maafkan kami pak, sudah membuat Mary bunuh diri gara gara kami. Kami tidak akan mengulangi kesalahan itu terjadi...." Dina meminta maaf kepada pak Heru.

Kita kembali ke Meyra, setelah Meyra menyampaikan unek-unek bahwa dia tidak betah di sekolahan karena genk berempat yaitu Dina, Mirna, Tina dan Sinta. Mereka melakukan kesalahan lagi yang sama terhadap orang miskin dan menghina orang yang miskin dan kurang mampu.

"Jadi kamu mau keluar dari sekolah ini? Boleh aja ya kan? Kita terbebas dari rakyat miskin seperti kamu!" Ucap Mirna dengan gelagat sombongnya.

"Mirna! Sudah berapa kali bapak bilang kepada kamu jangan pernah membully seseorang yang lemah, mereka manusia seperti halnya kita. Dia semangat untuk menuntut ilmu tapi kamu malah begini mirna!" Pak heru memberitahukan kepada Mirna.

"Sudah pak nggak apa-apa lebih baik saya yang mengundurkan diri, tapi lebih baik saya minta mereka di beri hukuman dan di beri sanksi saja biar mereka kapok atas apa yang mereka perbuat," ucap Meyra.

"Baiklah nak Meyra kalau itu mau kamu, aku akan menjalankan perintah kamu," pak Heru mendengarkan permintaan Meyra.

"Kalian berempat bapak kasih hukuman bersihkan ruangan guru, bersihkan kantin bersihkan halaman sekolahan...." ucap pak Heru.

"T-tapi pak..." ucap mereka berempat

"Tidak ada kata tapi! Ini perintah dari  guru...." ucap Pak Heru.

Di dalam hati Mirna pun mengatakan.

"Ah ****, kenapa harus begini sih aku kan tidak bisa bertemu dengan seseorang," gerutu Mirna.

Pada akhirnya berempat itu di beri hukuman dan Meyra pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah ayah pemilik panti asuhan pun bertanya kepada Meyra.

"Nak, kamu ko udah pulang?" tanya ayah.

"Ayah...aku di bully dan di hina sama teman sendiri aku nggak tahu lagi harus gimana, dan akhirnya aku pun keluar dari sekolah karena aku nggak betah banget ya Allah...." ucap Meyra

"Sudah nggak apa-apa nak, nanti kita cari sekolah yang bisa menerima kamu apa adanya nak...." ucap ayah.

Meyra pun akhirnya bisa tidur dengan nyenyak, namun pada waktu malam telah tiba sekitar pukul 02 : 00 dini hari ada seseorang yang mengirimkan bangkai tikus dan santet di depan pintu rumah Meyra.

Ayah pemilik panti asuhan tersebut pun bertanya kepada penghuni rumah.

"Kenapa ada barang begini sih, ini dari siapa sih ya Allah astaghfirullah...." ucap ayah.

"Ha? Ko bisa sih darimana itu yah?" tanya Meyra.

"Ayah tidak tahu nak itu darimana...." ucap ayah

"Ya udah sekarang mari kita bobo dulu, besok kita beraktivitas seperti biasanya ya anak anakku...." perintah ayah

"Siap ayah....." ucap Meyra

Kemudian semua anak anak yang berada di panti asuhan pun tidur, Meyra pun Sholat tahajud karena waktu sudah menunjukkan pukul 03 : 00 pagi dan ia berdoa kepada Allah karena dia ingin mengeluh dan memohon kepada Allah.

"Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, hamba nggak kuat dan nggak sanggup lagi menerima semua cobaan dari engkau ya Allah. Hamba sudah lelah banget rasanya aku ingin di peluk olehMu ya Allah Aamiin...."

Meyra pun hanya bisa pasrah menerima takdir atas apa yang ia lakukan selama di dunia ini, rasanya ia ingin kembali di pangkuan sang illahi tapi Meyra tersadar belum mempunyai amalan untuk bekal di akhirat. Ia pun hanya bisa pasrah dan bersabar atas semua cobaan dari Allah.

TO BE CONTINUED

Meyra anak gadis yang berprestasi

Pada waktu itu Meyra pun pindah ke sekolah lainnya yang bisa menerima dirinya apa adanya dan yah Alhamdulillah Meyra mendapatkan banyak teman dan sahabat yang sudah mendukung dan mensupport Meyra, hingga saatnya tiba Meyra pun mengikuti serangkaian acara lomba sains yang diadakan oleh pihak sekolah SD nya.

Teman temannya pun mendukung Meyra, teman temannya sontak kegirangan memberikan sebuah dukungan dan support.

"Ayo Meyra, kamu pasti bisa ko menang di olimpiade sains ini Meyra kami mendukung kamu...." ucap salah satu temannya.

"Siap pastinya itu mah...." Meyra pun membalas teriakan teman temannya.

Meyra sudah belajar semaksimal mungkin pada waktu sebelum olimpiade itu pun di mulai, dan yah waktu untuk olimpiade itu pun di mulai. Meyra mengerjakan soal soal yang di berikan oleh panitia olimpiade tersebut, banyak kecurangan yang terjadi di dalamnya.

Ada yang ketahuan mencontek  jawaban dari orang lain padahal yang sudah belajar bersusah payah akan hal itu, namun yang mencontek tidak tahu diri atas apa yang ia lihat barusan. Pernah ada seorang yang mau mencontek milik Meyra namun ketahuan oleh pengawasnya tersebut.

"Hayo...kamu mencontek milik Meyra kan?" tanya pengawas.

"Sekarang kamu keluar dari ruangan ini aku anggap kamu diskualifikasi karena telah mencontek saat melakukan lomba...." ucap pengawas

Pengawas pun merobek robek kertas orang yang telah berbuat curang, Meyra sudah bersusah payah untuk belajar dan mengerjakan soal itu dengan sebaik mungkin.

Sebelumnya di panti asuhan, Meyra sedang belajar dengan sangat sungguh-sungguh agar pada waktu lomba olimpiade, hingga ibu pemilik panti asuhan harapan kasih tersebut bertanya kepada Meyra.

"Nak, kamu sedang apa sih?" tanya ibu

"Anu bu, ini saya lagi belajar untuk lomba olimpiade sains besok...." ucap Meyra

"Wah...yang rajin ya nak...." ucap ibu

Kini waktu menunjukkan pukul 22 : 00 WIB Meyra harus persiapan tidur buat acara besok, sebelum ujian ia berdoa kepada Allah SWT.

Kita kembali ke acara olimpiade sains 1 jam setelah mengerjakan soal, waktunya pembagian hadiah dan uang tunai.

"Oke baik ini acara yang kita tunggu tunggu pembagian acara...." ucap panitia olimpiade

"Oke, karena yang lain itu mencontek kini tinggal pemenang 1,2 dan 3...." ucap panitia

"Langsung saja yaps kita bacakan....." ucap panitia

"Juara 3 jatuh kepada Raditya, juara 2 jatuh kepada Annisa dan ini dia yang kita tunggu-tunggu juara 1 jatuh kepada Meyra Artavina. Silahkan yang dapat juara maju ke depan dan menerima piala penghargaan...." ucap panitia

Meyra artavina pun terkejut dan terheran heran.

"Alhamdulillah aku menang ya Allah juara 1 horay...." ucap Meyra

Kemudian Meyra pun maju ke depan untuk menerima penghargaan dan piala atas menang lomba juara 1.

Kemudian Meyra pun pulang ke panti asuhan untuk memberi kebahagiaan atas prestasi selama ini.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...." Meyra mengucapkan salam

"Wa'alaikumsalam nak, gimana kamu menang lomba? Dapat juara berapa?" tanya ibu

"Alhamdulillah bu, Meyra dapat juara 1 pak buk...." ucap Meyra

"masyaallah, selamat anakku sayang tetap belajarlah yang rajin yaps...." perintah ibu

Akhirnya Meyra mengadakan tasyakuran atas menangnya Meyra dalam hal lomba olimpiade sains di tingkat Nasional.

***

Keesokan pagi harinya meyra pun berangkat ke sekolahan dan teman temannya pun terkejut dan bertanya kepada meyra.

"Selamat ya Meyra, kamu sudah menang lomba nggak menyangka aku kamu menang lomba bakalan ...." Bila pun terkejut kepada meyra.

"Alhamdulillah ini aku sering belajar giat bila, aku tidak menyontek juga bila ...." Ujar Meyra

"Alhamdulillah deh meyra, hasil murni kamu dah aku makin kagum sama kamu mey ajarkan aku dong agar bisa jadi pintar seperti kamu hihi ...." Bila minta Meyra untuk diajarin.

Kemudian meyra pun akhirnya mengajari bila ke semua mata pelajarannya seperti les privat antara bila dengan Meyra.

"Alhamdulillah ilmu aku sangat bermanfaat bagi orang lain dan teman teman aku semakin pandai dan pintar semenjak aku mengajari mereka ...." Ucap meyra di dalam hatinya.

Namun ada seseorang yang begitu tidak suka kepada meyra sehingga ia membully dan membenci meyra namun banyak yang suka kepada meyra.

"Aku akan membalas dendam kepadamu meyra artavina gadis culun dan gadis yang tidak punya uang ...." Karina pun berkata di dalam hatinya.

Meyra pun sangat bersabar menghadapi orang yang menghina dirinya, sebenarnya karina dapat masalah dengan meyra karena meyra jago bela diri dan pintar sekali mengubah orang yang menghina dirinya menjadi kaku dan diam seribu bahasa.

Pernah suatu ketika karina pun ingin memasukan bubuk obat gatal ke minuman meyra, namun sesekali ia di pergoki oleh teman yang membela meyra.

"Hayo kamu mau mencampur racun ke dalam minumannya meyra kan? Woy ada orang yang mau menghancurkan kehidupan meyra nih ...." Bila pun memberitahukan kepada teman temannya.

"Ah ****... kenapa pulak si biang kerok ini memberitahu kepada teman teman yang lain sih huft sebel aku tuh ...." Karina mengucapkan itu di dalam hatinya.

Di dalam kelas teman - teman yang suka kepada Meyra ingin pintar seperti Meyra kecuali Karina, ia sangat benci dan anti banget sama orang yang pintar ia termasuk orang yang pemalas dan suka menunda nunda waktu untuk belajar.

"Ah ****! Kenapa semua orang jadi pintar begini dah, enak jadi orang pemalas tahu lah yah. Kok tidak ada orang yang malas seperti diriku ini sih hem, apakah aku harus rajin dan minta di ajarin sama meyra? Tidak! Tidak akan pernah, lagian ya buat apa belajar sampai keras nih kepala kalau nanti pas kerja nggak di pakai ilmunya," Ujar Karina di dalam hatinya.

Teman Meyra yang bernama Kiran mempunyai indera ke 6 alias mampu mendengar suara hati orang yang ada di sekitarnya, hebat bukan temannya Meyra jadi jika Karina bilang di dalam hatinya pasti Kiran tahu apa yang Karina katakan.

"Ouh hebat ya kamu Karina, aku tahu loh apa yang kamu katakan di dalam hati kamu kalau kamu tidak suka dengan meyra gitu! Dasar kamu yah sungguh tega banget kamu terhadap meyra," Kiran marah besar kepada Karina atas apa yang Karina ucapkan di dalam hatinya.

"E-eh bagaimana kamu bisa tahu Kiran? Padahal aku ngomongnya di dalam hati," Karina tampak risau dan terkejut dong karena Kiran mengucapkan begitu secara langsung.

"Karina Nadila ernesta, elo belum tahu ya bahwa Kiran Nafi Arnett itu memiliki indera ke 6 dan dia bisa mengetahui isi hati seseorang.

Jika orang berbicara di dalam hatinya maka Kiran akan mengetahuinya, jadi elo kalau ngomong di dalam hati jangan suka ngatain orang lain, yang positif atau lebih baik diam saja! Ouh iya kamu kan tidak punya hati nurani kepada semua orang dan berlagak sombong di hadapan semuanya," Ratu  memberitahu sekaligus menyindir Karina.

"...."( Karina pun terdiam seribu bahasa tanpa mengeluarkan kata apapun dari mulutnya).

"Skak matt! Mampus kan elo ngapain harus menghina meyra dia kan pintar dan yah semua orang pada suka sama dia, kamu tidak bisa berkutik apa apa setelah aku memberitahu kamu haha. Karma pasti ada dan kamu akan merasakan sendiri apa yang meyra rasakan," ucap Ratu di dalam hatinya. 

TO BE CONTINUED

Meyra di adopsi?

Pada waktu itu pada tahun 2014 Meyra beranjak remaja, ia sekarang berada di sebuah SMP negeri yang terletak di salah satu Jakarta barat.

Ia juga mendapatkan beasiswa dari sekolah SMP nya, terlalu rajin dan pandai sampai sampai ada seseorang yang memusuhi Meyra yang bernama Vina anak orang kaya dan pintar sekali.

Menginginkan Meyra untuk menyerah dan yah Meyra tidak akan mau menyerah, pernah ada suatu kejadian yang dimana Meyra sedang melakukan belajar di sekolahnya vina teman satu kelas pun ingin banget mengganggu Meyra yang sedang belajar.

Di dalam hatinya pun berkata demikian.

"Awas aja yah kamu Meyra aku akan membalas dendam aku kepadamu, karena aku iri terhadap apa yang kamu kerjakan Meyra Artavina...."

Pada waktu itu Meyra pun pulang ke panti asuhan harapan kasih untuk belajar lebih lanjut lagi, sesampainya di gang kecil ia pun bertanya tanya kepada dirinya sendiri. "ini ada mobil disini? Ada tamu kah?"

Sontak Meyra pun langsung bergegas menuju ke panti asuhan tersebut dan benar dugaan Meyra ada tamu yang datang yang satu berbadan besar yang satunya lagi ibu ibu masih muda sekali, Meyra pun masuk ke dalamnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...." Meyra pun mengucapkan salam kepada tamu dan ibu kos tersebut.

"Wa'alaikumsalam nak, sini duduk dulu kemari...." ibu mengajak Meyra untuk duduk.

"Siapa itu ibu?" Meyra pun bertanya kepada ibunya

"Mereka yang akan mengadopsi kamu nak...." jawab ibu

"Ha? Aku di adopsi? Tetapi bu aku sudah betah berada di panti asuhan ini bu....." Meyra pun merengek kepada ibunya

Orang tua Meyra yang baru itu pun berkata di dalam hatinya.

"Cih...ogah banget merawat dan menjaga kamu nak, justru itu kamu akan aku jadikan kamu budak dan sebagai pengamen jalanan...."

Meyra pun tidak tahu apa isi hatinya mereka berdua tapi yah mau gimana lagi mereka kan hidup orang kaya dan kelas ternama kemungkinan dia akan menjadi orang tua yang baik dan bisa merawat aku seperti aku di rawat di panti asuhan ini.

Beberapa menit kemudian mereka pun membawa Meyra ke sebuah istana yang begitu sangat besar, dan yah tidak hanya Meyra yang tinggal di situ tapi ada juga teman temannya yang berada di dalam rumah tersebut. 

"Hei! Kamu siapa? Kamu pasti penghuni baru disini kan?"ucap Agus.

"Hehe iya ka, saya baru saja itu di adopsi," ucap Meyra

"Wah salam kenal yaps hehe...." ucap Agus

Kemudian mereka pun saling mengobrol satu sama lainnya, tidak ada yang terjadi apa apa pada keluarga ini semuanya hidup aman dan santai sentosa.

***

Pada waktu malam hari, meyra pun sedang mengobrol dengan ibu ibu yang berpuluh puluhan tahun kerja di sana.

"Ibu, kerja di sini sudah berapa lama?" Meyra pun bertanya kepada ibu Pertiwi.

"Alhamdulillah sudah 3 tahun ibu kerja di sini, dulu sih semuanya hidup adem ayem tentram tapi sekarang ini sudah mulai tidak harmonis dan berantakan semuanya gitu ...." Ibu Pertiwi pun menjelaskan kepada meyra.

"Berantakan bagaimana ibu?" Meyra pun bertanya dengan raut wajah menaikan alis satu.

"Mereka berdua sering memanfaatkan anak sekitar usia kamu untuk jadi seorang pengemis dan mencuri harta milik orang lain, bahkan ada anak yang tertangkap karena mencuri mereka berdua tidak panik ataupun tidak mengenali anak itu ...." Ibu pertiwi pun menjelaskan kepada Meyra.

"Lalu apa yang terjadi?" Meyra pun bertanya kepada ibu pertiwi.

"Nggak tahu ibu nak, ibu cuman di jelaskan kepada ibu ibu yang lain yang mengamen juga sih huhu ...." Sahut ibu Pertiwi

***

Akhirnya Meyra Pun penasaran apa yang terjadi pada rumah ini? Kenapa rumah ini mendadak jadi kaya raya dan banyak barang barang mewah di sini? Aku harus menyelidikinya, akan tetapi aku tidak tahu lagi harus bagaimana untuk memulai menyelidikinya yah hem.

***

Meyra pun mendapatkan sebuah ide, dan yah Meyra mengajak ibu pertiwi yang baru saja ia kenal dan diajak ngobrol.

"Ibu, ayo kita cari tahu tentang asal usul rumah ini," Meyra pun mengajak ibu Pertiwi.

"What? Nanti kamu ketahuan bagaimana? Kita nanti akan mencari tahu tentang rumah ini kita harus diam diam," ibu itu pun menjelaskan kepada meyra

"Diam diam itu kek gimana ibu?" Meyra bertanya kepada ibu Pertiwi.

***

Setelah memberitahu dan meyra pun setuju kepada ibu pertiwi untuk pergi secara diam diam pada saat semuanya pada pergi ke luar rumah.

Mereka  berdua pun mencari  sebuah  kebenaran yang terjadi pada rumah ini, kenapa semuanya penghuninya tersebut menjadi seorang pengamen? Tanpa terkecuali pun. Apa gunanya sih menjadi seorang pengamen?

Pantas saja orangtua angkat Meyra mau merawat Meyra agar mau di ajak menjadi  seorang pengemis jalanan dan pencopet di tempat yang ramai, sungguh tega  banget orang tua angkat Meyra.

***

Setelah Meyra  mencari sebuah kebenaran, namun sayang seribu sayang meyra ketahuan oleh orang tuanya dan yah orang  tuanya sangat marah besar terhadap Meyra dan membentak Meyra.

"Kamu! Ngapain di sini? Kamu mau mencuri barang berharga kami, Atau kamu mau mencari  sebuah kebenaran? Jawab Meyra artavina," ujar ayah sambil menunjukkan ekspresi wajah marah dan kesal.

"Mampus gue ketahuan ma bokap gue nih duh bagaimana ini? Apakah aku harus jujur atau tidak? Mati aku kalau udah ketahuan  begini duh," di dalam hatinya meyra sangat gelisah dan resah.

"A-anu yah, aku tadi sama bibi ijah lagi beres beres kamar ayah dan ibu yang berantakan please jangan hukum kami," meyra memohon kepada ayahnya agar tidak di beri hukuman.

"Huft, tidak apa - apa nak, lagian kamu bagus ko membereskan yang beresakan di kamar ayah. Ayah nggak jadi memberi kamu hukuman nak," wajah ayah yang semula galak dan marah tapi seketika wajah pun menjadi senyuman yang khas.

"Maafkan aku ayah, aku sudah masuk tanpa izin dan mengetuk pintu ayah hiks," meyra pun meminta maaf dan menangis

"Sudahlah nak ayah maafin kamu ko makasih ya nak sudah membersihkan kamar ayah," ayah pun memaafkan kesalahan meyra.

"Huft, hampir saja ketahuan ayah kalau aku sedang mencari sebuah kebenaran," ujar meyra di dalam hati.

***

Kemudian meyra pun segera tidur, meskipun di dalam hatinya gelisah dan risau karena udah ketahuan tapi ia berbohong kepada orang tuanya sebelumnya ia selalu berkata jujur.

"Astaghfirullah  apa yang baru saja aku lakukan berbohong kepada kedua orangtua itu hal yang dosa, namun ia terpaksa untuk berbohong  kalau jujur bisa bisa aku di aniaya oleh ayah aku yang dikenal dengan kejam dan pembunuh berantai yang lolos  tanpa  ketahuan sedikitpun oleh pihak polisi setempat," ujar meyra  di dalam hatinya.

TO BE CONTINUED

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!