Hasrat Terlarang [Suka Sama Suka]

Hasrat Terlarang [Suka Sama Suka]

Memutuskan untuk menikah

"Ren, emang kamu udah siap untuk menikah?apa gak terlaru terburu-buru? "terdengar ibu berkata dengan nada yang sedih.

" Siap 100%, bu. Lagipula aku dan mas Rangga sudah pacaran empat tahun lamanya. Gak ada salahnya kan kalo aku ingin dihalalin ama mas Rangga secepatnya? "Ucapku sambil menatap wajah ibu dengan tatapan serius.

" Ibu sih senang kalo kamu nikah nak. Hanya saja masih sulit rasanya melepaskan kamu dari sisi ibu. Kan kalo udah nikah, pastinya akan ninggalin ibu dan mengikuti suamimu. "Ucap Ibu dengan raut kesedihan.

" Udahlah bu, jangan sedih begitu dong, kayak aku bakal pergi jauh aja. Walaupun nanti sudah menikah, Renata janji, akan selalu kesini untuk menemui ibu. Lagipula kan masih ada Reni yang temani ibu disini. "Ucapku mencoba menghibur ibu agar tak bersedih lagi.

Yah, seminggu lagi aku akan menikah dengan pacarku. Ada rasa bahagia, kala mas Rangga sebulan yang lalu datang melamar ku. Sehingga akhirnya keluarga kami masing-masing menyarankan agar bulan ini tepatnya pada minggu depan, diadakan pesta pernikahan yang hanya akan dihadiri oleh keluarga saja. Maklum lah yah, dengan dunia sekarang yang lagi kurang sehat akibat covid-19, tidak boleh berkerumun.

Walaupun yah, ibuku seperti tak rela melepaskan ku karena kuakui, ibu sangat sayang padaku.Padahal, walaupun nanti aku pergi mengikuti suami,kan masih ada Reni.Oh iya, Aku dua bersaudara loh. Adik aku yang bungsu baru saja lulus dari sekolah SMA. Kalau dilihat, dia lebih dekat dengan bapak. Jadi impas yah, gak berebutan kasih sayang orangtua.

"Kakaku sayang, nanti kalo udah nikah harus pintar masak yah? biar suami betah dan ingin cepat-cepat pulang dari kantor." Ucap adikku pandang enteng dengan keahlianku dalam memasak.

"Hmmm, bener tuh kata adikmu. Selama ini, belum pernah loh ngeliat kamu memasak. Walaupun ada bibi, setidaknya bantuin sekalian belajar juga kayak adik kamu. Kan kalo bibi pulang kampung, gak bakalan kelaperan karena sudah tau resep memasak yang bener." Kali ini bapak ikut menceramahi juga bikin nafsu makan ilang begitu aja.

"Sudahlah, ngapain pada ngomongin itu sih. Gak apa-apa juga kalo Rena belum pandai memasak. Kan ada bibi yang nyiapin semuanya, kalo bibi pulang kampung gak perlu khawatir, tinggal pesan online aja kok repot. Sekarang mah sudah canggih,pak.tinggal mencet ponsel doang, makanan dianter ampe depan rumah. "Ucap Ibu yang membuatku senang karena sudah mendukungku. Terlihat, bapak dan Reni saling menatap lalu membisu tak bersuara lagi.

Setelah selesai sarapan,bapak seperti biasanya berangkat kerja. Adikku katanya akan merayakan kelulusan disekolahnya. Sehingga hanya ada aku dan ibu dirumah. Kupikir, ibu gak akan keluar rumah, ternyata pergi juga karena ada arisan dengan geng sosialitanya.Karena hanya sendirian, akupun memutuskan untuk istirahat dikamar saja.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Seminggu kemudian, acara pernikahan itu pun tiba. Jujur saja, aku sangat bahagia akhirnya perjalanan cinta kami dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Didalam kamar, aku dirias oleh MUA ternama dikotaku.Dari pantulan kaca, terlihat diriku begitu anggun menggunakan gaun pengantin, aghh, aku masih belum percaya, secepat ini akan menikah bersama mas Rangga.

Sejam kemudian, keluarga mempelai pria sudah datang dikediamanku.Yah, karena keadaan dunia yang tak sehat, pernikahan ini dilangsungkan dirumah saja, dan hanya dihadiri oleh keluarga masing-masing. Akupun keluar menuju ketempat prosesi, lalu duduk disamping mempelai pria.

"Kita mulai yah, apakah nak Rangga sudah siap? "tanya pak penghulu dengan serius.

" Siap. "Ucap mas Rangga singkat, mungkin karena gugup.

Setelah mengucap janji suci..

" Bagaimana para saksi? Sah? "

"Sah.. "

"Alhamdulillah.. "

Aku segera memasang cincin dijari manis mas Rangga begitupun sebaliknya. Lalu kuraih tangan pria yang baru saja sah jadi suamiku tersebut dan menciumi punggung tangannya.Dia pun mencium kening ini sehingga terdengar sorak sorai dari semua tamu undangan,membuat jantung ini berasa mau copot.

Acara resepsi sengaja belum diadakan.Nanti saja menunggu waktu yang pas, dan pastinya kami sabar menunggu keadaan bumi ini pulih kembali.Yang paling penting, kami sudah sah dan bebas melakukan apa saja seperti malam pertama contohnya, hehe.

Malam ini, mas Rangga memutuskan untuk beristirahat dirumah orangtuaku, karena kan aku belum punya rumah dan selama ini masih numpang dirumah ibu dan bapak.Saat mau tidur, adik aku tuh ngeselin banget, masa mau tidur bareng kami?

"Boleh yah, tidur ama penganten baru? Plisss.. " Ucap Reni dengan manja di hadapan suamiku. Pengen ku tabok kepalanya gara-gara ngeganggu aja.

Mas Rangga hanya tertawa melihat tingkah adikku tersebut. Lalu melirik kearahku seperti meminta pertolongan untuk segera mengusir Reni dari hadapannya. Aghh, kelewatan amat sih Reni kayak bocah cilik ngerengek minta permen.

"Issh Reni, kamu tuh malu-maluin aja sih. Kayak bocah SD minta permen aja, sana masuk ke kamarmu! " Ucapku berkacak pinggang.

"Pokoknya, aku mau tidur ama kalian! "Ucap gadis itu lalu masuk begitu saja kedalam kamarku. Hufft, ngeselin amat.

Aku saling bertukar pandang dengan mas Rangga melihat sikap Reni yang tak punya sopan santun. Aghh, anak itu apa tak pernah diajarkan sopan santun oleh orangtuanya? Upsss, orang tuanya kan juga orangtuaku. Tuh kan, jadi nyalahin orangtua segala.

"Gimana nih, mas? " aku bertanya sambil melirik Reni yang sudah tiduran diatas ranjangku.

"Turuti aja gak apa-apa kok. Mungkin dia pengen dimanja sama kamu. Kan besok kamu udah ikut aku pulang kerumah orangtuaku." Ucapnya membuatku kaget mendengar kalimat rumah orangtuanya.

"Loh, mas.. Bukannya, kamu udah punya rumah sendiri? Mengapa harus tinggal dirumah orangtuamu? " Ku beranikan bertanya walaupun ragu takut dia tersinggung.

"Untuk sementara, kita tinggal dirumah orangtuaku yah? Sayang aja rumah segede itu tak ada yang nempatin. Orangtuaku, jarang pulang karena sibuk dengan bisnisnya." Ucap mas Rangga lalu mengajakku masuk kedalam kamar. Aku duduk disofa kamar dan diikuti oleh mas Rangga. Sedangkan Reni terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Bukannya ada adik kamu yah, mas? Kan ada dia yang dirumah itu. " Ucapku teringat pada adiknya karena katanya, dia mempunyai adik lelaki. Namun kami belum pernah bertemu, tadi aja pas nikahan kayaknya gak ada, atau mungkin ada tapi gak kenalan, entahlah.

"Nah, itu dia sayang. Aku kasian kalo dia sendirian dirumah. Dia kan terbilang masih bocah dimataku. Sama tuh kayak yang ada dikasur tuh! " Ucapnya sembari memiringkan bibir kearah Reni.

"Bodoh amat.. " Ucap Reni yang sadar sedang diomongin oleh kakak iparnya.

"Yah udah deh, aku nurut aja sama kamu, mas! " ucapku agar tak menciptakan perdebatan masalah tempat tinggal.

Aku menarik nafas panjang dan menghelanya, lalu melirik kearah bocah yang tak punya sopan santun, namun walau begitu aku sangat menyayangi nya. Mungkin benar kata mas Rangga, kalau Reni ingin bermanja denganku untuk terakhir kalinya. Karena kan, sebelum nikah, sering kami tidur bareng karena takut kalo ditinggal pergi ama bapak dan ibu.

Mas Rangga mengalah dan memilih tidur disofa sedangkan aku tidur bersama Renny. Malam pertamanya tertunda,sehingga akupun tertidur karena kelelahan. Entah jam berapa, aku terbangun karena haus melanda. Kamarku begitu gelap, aku pun mengendap-endap mencari saklar untuk menghidupkan kembali lampu yang dimatikan entah oleh siapa.

"Loh, mas Rangga dan Reni kemana? "

Aku bingung karena hanya diriku yang berada dikamar ini.Pikirku, mungkin Reni sudah balik ke kamarnya, dan mas Rangga mungkin lagi ditoilet atau lagi ngambil minum juga didapur. Tapi, kenapa tadi lampu pake dimatiin segala yah?apa mungkin, mas Rangga kalau tidur harus seperti itu?

Terpopuler

Comments

𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™

𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™

Nikahnya nanti aja jangan buru²

2023-02-15

0

💦Mak Phi-khun

💦Mak Phi-khun

mampir yaa thor..

2023-02-13

0

💦Mak Phi-khun

💦Mak Phi-khun

harus pintar ehem ehem juga yaa 😭

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!