Call Me, You?

Call Me, You?

Chapter 1: I'll Get Over You.

...Chapter 1: I'll Get Over You....

... Langkah kaki seorang wanita berjalan ketakutan diantara langkah kaki kaki orang orang yang juga berada diantara orang orang di kota itu  ramai dengan segala aktivitas.  ...

... Semua gelap terlihat tak ada cahaya bagi wanita ini panik lari dan terus berlari....

... Berbalik dengan cepat melihat ke arah belakang lalu menghadap melihat ke arah depan berlari menerobos ramainya orang orang di tengah kota  di antara banyaknya orang orang yang sedang menyebrang di lampu merah. ...

... Langkah kaki dengan alas kaki berwarna coklat dia sedang berusaha terus lari seperti menjauh dari seseorang yang terus melihat ke arah belakang berusaha menyelamatkan diri....

... Keringat terlihat diantara darah yang mengalir di beberapa titik jemari jemari tangan dan kaki....

... Wajahnya amat panik dengan luka seperti bekas pukulan di mulut sebelah kiri membiru lebam dengan darah....

... Air mata yang ia miliki telah mengering lagi dan rambut panjang straight yang tidak terikat lusuh beserta kaus coklat berlengan pendek dan celana jeans hitam selutut. Gadis berkulit putih langsat itu berlari....

... Orang orang melihat gadis berpenampilan lusuh itu berlari sebagian berempati sebagian lagi sibuk dengan urusan mereka masing masing....

... Gadis itu mengurangi kecepatan berlarinya  sambil melihat orang orang disekitarnya yang tidak sedikit tidak melihatnya melewati mereka. Bangunan bangunan toko dengan tembok berwarna cream tinggi dan tiang lampu klasik  di pinggir jalan kota dengan bunga bunga berwarna warni bunga matthiola incana serta chrysanthemum banyak terlihat di depan toko toko mereka. ...

... Dia melihat ke arah belakang lagi kemudian berjalan pelan terus ke depan....

... Mengambil nafas berhenti dengan kedua tangan bertumpu di lutut kaki membungkuk melihat ke bawah jalan....

..."Tidak mungkin. Dia tidak mengejarku" kata wanita ini....

... Kemudian, dia mempercepat langkah belum ingin berhenti berlari meski ia tahu ia sudah tidak mampu berlari lagi....

... Beberapa orang juga berusaha menyapa atau menanyakan keadaan tentang diri wanita itu akan tetapi dia tidak peduli dengan bantuan yang akan ia terima dari orang orang yang berpapasan dengan dirinya....

... Orang orang terlihat menakutkan baginya saat ini dengan rasa takut dan panik menjadi satu yang muncul akibat alasan alasan itu....

... Berjarak lima ratus meter dari gadis ini yang terus berlari....

... Seseorang sedang menunggu orang lain yang telah membuat janji dengan wanita bergaun style off smocked shoulder long dress dan sandal bertali hitam seseorang dengan tas selempang berbahan kulit hitam sedang membetulkan rambut panjangnya yang terkena angin dari arah barat....

... Wanita ini kemudian melihat ke arah bawah sebentar memeriksa tali sepatu yang ia pakai dalam keadaan baik baik saja....

... Kembali menatap ke arah depan jalan depan gang yang berada dekat dengan rumahnya yang berjarak sekitar sembilan rumah dari wanita ini berdiri di sebelah tiang lampu bergaya klasik hitam di sebelah kanan di depan toko lilin aromaterapi yang sudah buka sejak pagi tadi dengan pemilik yang juga dikenal oleh wanita ini....

..."Kau menunggu dia lagi?" tanya Nenek pemilik toko lilin aromaterapi....

... Senyum ceria wanita itu ditunjukan meraih lengan kirinya....

... Memeluk Nenek itu dengan erat....

..."Nenek. Kenapa aku ingin selalu memelukmu?" tanya wanita itu....

..."Lepaskan. Kau membuatku sulit bernafas!" kata Nenek itu....

..."Oops!" kata Wanita itu....

..."Sorry" kata dia lagi kepada Si Nenek. ...

..."Masih menunggu dia lagi" kata Si Nenek....

..."Ya" kata Wanita itu....

...  Nenek itu dengan alat penyiram bunga menyiram bunga bunga mawar merah yang ia tanam di dalam pot pot didepan toko....

... Menyiram bunga....

... Wanita itu melihat ke jam tangan berwarna putih yang ia pakai di pergelangan tangan sebelah kiri....

..."Dia terlambat sepuluh menit" kata wanita itu....

..."Semoga saja tidak terjadi apapun padanya" kata wanita itu lagi....

... Nenek itu duduk disebuah kursi kayu abu abu di sebelah pot pot bunga mawar merah menaruh alat penyiram bunga di bawah sepatu hitam nenek bergaun biru langit berlengan dan bawahan panjang duduk disana menggenggam kedua telapak tangan menjadi satu melihat depan jalan dengan menatap tenang....

..."Dia tidak akan datang" kata Nenek pemilik toko lilin....

... Wanita yang diajaknya bicara yang berada di sebelah kanan tiang lampu jalan tidak merasa tersinggung karena dia juga merasa dia tidak akan datang lagi. ...

..."Duduk disebelah Nenek" kata Si Nenek....

... Wanita itu mendekat kepada Si Nenek dan duduk disebelah kirinya....

... Ikut melihat jalanan yang ramai dengan kendaraan kendaraan dengan mobilitas mereka....

... Menatap Si Nenek dengan lipstik merah yang terlihat serasi dengan warna bedak dan warna eye shadow yang ia pakai....

..."Apa rahasia nenek yang masih saja cantik?" tanya Wanita itu....

..."Aku sudah tidak bisa dikatakan cantik lagi" kata Si Nenek....

..."Tapi memang Nenek sangat cantik sejak muda" kata wanita itu....

... Dia melihat lagi foto masa muda Nenek yang ada di dalam toko terpajang di dinding....

..."Banyak pria tampan selain dia. Kenapa kau memilihnya?" tanya Si Nenek....

..."Aku bukan pacarnya kok" kata wanita itu....

..."Cucu Nenek jauh lebih tampan darinya dan kalian malah selalu bertengkar" kata Si Nenek....

... Wanita itu merasa memang kata kata dari Si Nenek benar apa lagi untuk yang bagian terakhir itu langsung masuk dengan realita yang ada....

... Seorang pria dengan kacamata hitam sedang mengendarai mobilnya mengamati seseorang yang ia cari akhirnya bisa ditemukan olehnya dari dalam mobil ia mengamati....

... Seseorang yang berlari sangat kencang yang juga diketahui olehnya sedang dalam target seseorang yang cukup berbahaya untuk seorang wanita....

... Dia dengan cepat mengejar wanita itu berniat untuk menyelamatkan wanita yang ia cari....

..."Bommm!"...

... Selanjutnya yang terjadi adalah sebuah kecelakaan yang terjadi di antara dua  mobil pribadi....

... Mobil pemuda itu terpelanting....

... Satu kali lagi....

... Dua kali mobil itu terpelanting....

... Suara mobil satunya lagi juga dengan rusak parah bagian depan yang terbalik terseret sepanjang dua puluh meter sebuah mobil pribadi berwarna silver....

... Asap asap mobil terlihat di antara keduanya pintu mobil berwarna silver terbuka dengan darah mengalir ke bawah dari dalam kemeja biru panjang yang ia pakai darah keluar dari mulut dan kepalanya banyak darah keluar akibat benturan dari dalam kursi pengemudi dia sendiri di dalam mobil....

... Orang orang datang menyelamatkan driver mobil berwarna silver itu. Sedangkan, pemuda itu terbangun dari gelapnya dunia sejenak datang tadi menghampiri detik dalam hidupnya....

... Dia tersenyum dengan dirinya yang baru saja mengalami kecelakaan itu....

... Wanita itu melihat ke arah pemuda yang belum sepenuhnya sadar dalam bayangan belum sempurna melihat wanita itu berhenti dari larinya lalu melihat ke arahnya dalam beberapa detik ia melihat sendiri lalu segera pergi lari lebih cepat lagi meninggalkan pemuda ini. ...

... Indera penglihatannya terlihat lagi semakin jelas melihat apa yang ada di luar mobilnya yang mengeluarkan asap....

... Orang orang menggedor gedor pintu kaca mobil tempat ia baru saja berhenti mengemudikan mobil hitam itu....

... Dia mendengar orang orang berteriak memanggil.   Kemudian, dia bergerak membuka pintu mobil sebelah kirinya itu....

... Dia dengan darah yang terlihat di bagian pelipis sebelah kanannya juga darah di pipi akibat kecelakaan dan tangannya yang juga terluka yaitu bagian bagian atas telapak tangan. ...

... Dia berhasil keluar dari dalam mobil....

... Melihat ke sisi lain dan orang itu segera pergi dengan cepat menghilang tanpa jejak....

... Dia menghapus darah yang keluar dari mulutnya yang ada di bawah bibir sebelah kanan....

... Tatapan tajam yang kesal itu ia tunjukkan kepada bayangan yang baru saja pergi sebelum dia berhasil melihat wajah aslinya....

... Dia dengan diri juga ada darah manusia separuh di tubuhnya hadir disaat seperti sama halnya jika manusia mengalami sebuah kecelakaan seperti tadi pasti akan merasakan rasa sakit meski itu tidak separah yang seharusnya....

... Bersandar di samping mobil....

... Ambulans datang lima menit kemudian membawa pengemudi mobil berwarna silver yang berada di luar mobil berbaring di kursi panjang yang tersedia di pinggir jalan di antara bangunan bangunan toko....

... Para petugas kesehatan disana juga memaksa pemuda yang membawa mobil hitam itu yang tidak mau dibawa kedalam mobil ambulans yang lain padahal semua orang orang juga melihat dia tidak jauh berbeda dengan kondisi pria yang sudah dibawa oleh ambulans lain yang sudah pergi lebih awal menuju rumah sakit....

..."Jangan keras kepala!" ...

... Suara itu membentak keras kepada pemuda berjaket hitam dan celana jeans hitam dan kaos putih serta rambut pirang menjadi sedikit memerah dengan darah yang belum berhenti keluar dari kepala....

... Suara itu membuatnya menjadi patuh seketika dari jiwa keras kepalanya itu....

... Menurut masuk kedalam mobil ambulans dengan pertolongan pertama yang ia dapat dari perawat perawat rumah sakit itu. Di dalam mobil ambulans bergerak cepat menuju rumah sakit membawa pemuda berambut pirang....

... Bayangan itu. ...

... Orang yang ia kejar terus ia kejar lagi dengan mudah dia bisa menemukan wanita itu yang masih dalam keadaan panik mengetahui orang yang sedari tadi mengejarnya masih belum menyerah untuk mendapatkannya kembali....

... Berhenti mengejar wanita yang sedang berlari menjauh darinya....

... Dia dengan senyum dingin membiarkan  wanita targetnya pergi menjauh. ...

... Kemudian, dia pergi lenyap dari ramai dan kesibukan orang orang yang ada di pusat kota di pukul lima lebih lima belas menit sore....

..."Wanitaku pergi meninggalkanku lagi" kata Pemuda itu....

... Wanita itu pergi menjauh dan menjauh berhasil keluar dari mata pemuda bermata seperti bayi itu....

... Semua yang ia lihat kini berubah menjadi sewajarnya apa yang seharusnya ia lihat di pukul lima lebih lima belas menit waktu menjelang matahari terbenam....

... Orang orang yang ia lihat terlihat dengan aura mereka yang normal normal saja dan itu ia sadari akan terjadi dalam waktu beberapa detik saja....

..."Dugaan ku ternyata benar" kata wanita itu....

... Waktu kembali disaat kecelakaan itu terjadi menimpa dua orang yang sedang mengemudikan mobil pribadi mereka masing masing....

... Pemuda berambut pirang itu sempat melemparkan sesuatu segera setelah ia sadar bahwa hal buruk akan menimpa pada dirinya sebuah benda dari dalam genggaman tangannya terlempar oleh tangan kanannya menembus kaca depan mobilnya bergerak sangat cepat pergi tepat mengarah mengenai punggung atas wanita itu....

... Wanita itu berhenti tersadar bahwa ada sesuatu yang telah masuk kedalam raganya....

... Semua yang ia lihat seperti makin berubah jauh lebih berwarna makin pudar atmosfer gelap yang ia lihat....

... Tepat di belakangnya kecelakaan itu terjadi....

... Dia mendengar....

... Berbalik ke arah belakang melihat kedua mobil mengalami kecelakaan....

... Tangan kanan seorang pemuda baru saja menghentikan gerak tangannya tepat ketika wanita itu berbalik ke arah belakang melihat gambaran terjadinya kecelakaan itu menghentikan tangannya membolak balikkan lagi mobil yang dikendarai oleh pemuda berambut pirang....

... Dia melihat kedua korban yang sedang tidak sadarkan diri lalu dia tersadar bahwa dia tidak bisa terus ada disana pergi berbalik ke arah awal tujuannya saat ini ia tuju....

..."Dia berhasil mendapatkan pertolongan dari pria itu" kata pemuda itu....

... Dia mengejar wanita itu hanya untuk memastikan bahwa pertolongan dari pemuda berambut pirang itu tidak bekerja pada wanita itu mengejar dan mengejar wanita itu....

... Pemuda ini merasakan warna atmosfer yang telah wanita itu lewati semakin berubah di tiap langkah yang diambil dalam setiap langkah kaki ia berlari. Pemuda ini merasakan hal itu juga melewati dirinya. ...

... Mengetahui bahwa wanita yang ia kejar itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi untuk sementara waktu ini kemudian ia pergi menghilang....

... Jalanan masih ramai dengan kendaraan didepan toko lilin aromaterapi. Wanita itu masih disana dengan menyanyikan sebuah lagu mengikuti lirik lagu yang diputar di dalam toko lilin aromaterapi itu. Dia juga melihat nenek yang sedang berbicara dengan dua orang sepasang pengantin baru yang datang sebagai pengunjung memilih memilih dan bertanya tentang aroma makna lilin yang akan mereka beli....

..."Sudah lama sekali. Aku baru bisa dengan damai mengikuti lirik lagu lagi" kata wanita yang duduk di sebelah kanan pintu toko lilin aromaterapi....

... Mobil diparkirkan di depan toko....

... Dia keluar dari dalam mobil....

... Dia dengan mobil hitam catchback merah datang dengan kacamata hitam dan rambut pirang berjaket jeans abu abu dan celana jeans hitam bersepatu sport putih bertali tidak lupa dengan kaos kaki putih setinggi mata kaki juga berkaos putih memasukkan kedua tangannya ke tiap sisi kanan dan kiri saku jaket....

... Berjarak setengah meter....

... Memandang wanita yang duduk di depannya....

..."Sorry. Aku terlambat lima belas menit" kata pemuda itu....

... Wanita itu masih duduk memandang pemuda yang sedang meraih hatinya lagi....

..."Baiklah. Aku salah maafkan aku" kata Pemuda itu lagi....

... Meraih kedua tangan wanita yang sedang duduk di kursi abu abu....

... Memandang pria ini....

... Dia masih memandang wanita itu lagi....

... Memohon kepada wanita itu lagi....

..."Dashie. Dashie, maafkan aku ya. Ya, yah!" kata pemuda itu....

..."Hoshi" kata Dashie....

..."Kenapa aku tidak bisa marah padamu?" tanya Dashie....

... Pemuda itu kemudian memberikan kedipan rayuan pada Dashie dengan senyum yang membuat hati wanita ini mudah memaafkan kesalahan dari pemuda ini....

... Kemudian, rencana mereka untuk pergi ke sebuah pesta bertema pantai untuk datang di pesta ulang tahun teman kampus mereka tetap berjalan....

..."Hoshi akan membukakan pintu ini untukmu" kata pemuda itu....

... Dia membukakan pintu mobil sebelah kanan di sebelah kursi pengemudi sebelah kiri....

... Dashie akan pergi bersama dengan Hoshi mesin mobil menyala kemudian pergi membawa mereka berdua untuk pergi ke acara pesta ulang tahun teman mereka....

... Disaat itu pula wanita yang tadi di kejar oleh seorang pemuda pergi masuk menuju gang rumah Dashie dari arah belakang mereka berdua pergi meninggalkan toko lilin aromaterapi....

Episodes
1 Chapter 1: I'll Get Over You.
2 Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3 Chapter 3: Siapa dia?.
4 Chapter 4: Lies.
5 Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6 Chapter 6: Harus pergi?.
7 Chapter 7: Ini perasaanku.
8 Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9 Chapter 9: Bukan idola.
10 Chapter 10: Santai sejenak.
11 Chapter 11: Run On.
12 Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13 Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14 Chapter 14: Luar biasa teman.
15 Chapter 15: Selera Humor.
16 Chapter 16: Yes or No.
17 Chapter 17: Bukan Milikku.
18 Chapter 18: Marshmallow.
19 Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20 Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21 Chapter 21: Stop to Love Again.
22 Chapter 22: Penawaran menarik.
23 Chapter 23: Kemungkinan baik.
24 Chapter 24: Kejutan untukmu.
25 Chapter 25: Teman baru.
26 Chapter 26: Impossible to be possible.
27 Chapter 27: Beautiful Target.
28 Chapter 28: Serius.
29 Chapter 29: Why?.
30 Chapter 30: Ada didekatku.
31 Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32 Chapter 32: Tidak nyata.
33 Chapter 33: Dia telah kembali.
34 Chapter 34: Jangan khawatir.
35 Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36 Chapter 36: Seharusnya?.
37 Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38 Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39 Chapter 39: Menjawab santai.
40 Chapter 40: Ruang gelap.
41 Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42 Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43 Chapter 43: Mungkin hari ini.
44 Chapter 44: Chaotic.
45 Chapter 45: Ada apa denganku?.
46 Chapter 46: Siapa mereka?.
47 Chapter 47: Satu keberuntungan.
48 Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49 Chapter 49: Dia.
50 Chapter 50: Satu jawaban.
51 Chapter 51: Baby, It's okay.
52 Chapter 52: Siapa orang itu?.
53 Chapter 53: Lemons.
54 Chapter 54: Lebih santai.
55 Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56 Chapter 56: Tidak mungkin
57 Chapter 57: Seperti kencan pertama
58 Chapter 58: Chocolate Muffin
59 Chapter 59: Begini begitu
60 Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61 Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62 Chapter 62: Kita.
63 Chapter 63: Tidak nyata.
64 Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65 Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66 Chapter 66: Mengikuti lagi.
67 Chapter 67: Kenapa?.
68 Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69 Chapter 69: Menunggu kabar.
70 Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71 Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72 Chapter 72: Aku kita, dia.
73 Chapter 73: Diam-diam.
74 Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75 Chapter 75: Tentang kita.
76 Chapter 76: Sahabatku.
77 Chapter 77: Tidak disangka.
78 Chapter 78: Hening.
79 Chapter 79: Dia dan aku.
80 Chapter 80: Tidak lupa.
81 Chapter 81: Tertawa gemas.
82 Chapter 82
83 Chapter 83: Dibalik cerita.
84 Chapter 84: Long time.
85 Chapter 85: Kembali lagi.
86 Chapter 86: Curiga.
87 Chapter 87: Kemungkinan.
88 Chapter 88: Tak ingin.
89 Chapter 89: Dimana dia?.
90 Chapter 90: Kesempatan kedua.
91 Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92 Chapter 92: Mereka.
93 Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94 Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95 Chapter 95: Sampai kapan?.
96 Chapter 96: Teman satu sekolah.
97 Chapter 97: Sorry.
98 Chapter 98: Ada sesuatu.
99 Chapter 99: Khusus.
100 Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101 Chapter 101: Kamu berubah.
102 Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103 Chapter 103: Segera kembali.
104 Chapter 104: Kekasihku.
105 Chapter 105: Semudah itu.
106 Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107 Chapter 107: Tidak berubah.
108 Chapter 108: Orang itu.
109 Chapter 109: Berpikir ulang.
110 Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111 Chapter 111: Pertemuan kita.
112 Chapter 112: Mengetuk pintu.
113 Chapter 113: Tanda bahaya.
114 Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115 Chapter 115: Kembali.
116 Chapter 116: Misteri.
117 Chapter 117: Pesan dari kakak.
118 Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119 Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120 Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121 Chapter 121: Dinner.
122 Chapter 122: Tidak bohong.
123 Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124 Chapter 124: Pendengar.
125 Chapter 125: Happiness in the night.
126 Chapter 126: Always sweet.
127 Chapter 127: Pernah disayang.
128 Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129 Chapter 129: Butuh mengerti.
130 Chapter 130: Segera datang.
131 Chapter 131: Tetap menawan.
132 Chapter 132: Sorry.
133 Chapter 133: Watermelon mint soda.
134 Chapter 134: Kau yang terbaik.
135 Chapter 135: Percaya diri.
136 Chapter 136: Sementara waktu.
137 Chapter 137: Sekarang.
138 Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139 Chapter 139: Sore ini.
140 Chapter 140: Tidak bercanda.
141 Chapter 141: Pendengar yang baik.
142 Chapter 142: Berpindah tangan.
143 Chapter 143: Milik Pacarku.
144 Chapter 144: Teman lama.
145 Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146 Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147 Chapter 147: Bertahan.
148 Chapter 148: Berbisik.
149 Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150 Chapter 150: Tidak salah tebak.
151 Chapter 151: Membuat kaget.
152 Chapter 152: Tanya kabar.
153 Chapter 153: Tetap ada.
154 Chapter 154: Dia pergi.
155 Chapter 155: Kau siapa?.
156 Chapter 156: Sore ini.
157 Chapter 157: Tujuan awal.
158 Chapter 158: Sempat tersenyum.
159 Chapter 159: Ya, begini.
160 Chapter 160: Selalu ingat.
161 Chapter 161: Keeper.
162 Chapter 162: Pink!. Pink!.
163 Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164 Chapter 164: Balik.
165 Chapter 165: Dimana sekarang?.
166 Chapter 166: Tidak selevel.
167 Chapter 167: Tidak akan pernah.
168 Chapter 168: Dia datang lagi.
169 Chapter 169: Serba salah.
170 Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171 Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172 Chapter 172: Aku tidak janji.
173 chapter 173: Tidak terburu-buru.
174 Chapter 174: Apakah harus?.
175 Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176 Chapter 176: Perintah.
177 Chapter 177: Detik detik.
178 Chapter 178: All about you.
179 Chapter 179: Terburu-buru.
180 Chapter 180: Bukan musuh.
181 Chapter 181: Bukan orang baik.
182 Chapter 182: Diriku sendiri.
183 Chapter 183: Kau berarti untukku.
184 Chapter 184: Tersapu ombak.
185 Chapter 185: Smoothie.
186 Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187 Chapter 187: Tidak rela.
188 Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189 Chapter 189: Selesai bertengkar.
190 Chapter 190: Aku sudah tahu.
191 Chapter 191: Diam menatap.
192 Chapter 192: Jangan pergi.
193 Chapter 193: Jangan bohong.
194 Chapter 194: Terdiam.
195 Chapter 195: Melewati.
196 Chapter 196: Jeda.
197 Chapter 197: Mungkin.
198 Chapter 198: Di menit seterusnya.
199 Chapter 199: Tuan Muda.
200 Chapter 200: Jeda tiga detik.
201 Chapter 201: Kita.
202 Chapter 202: Chewy Candy.
203 Chapter 203: Sorry.
204 Chapter 204: Anak panah.
205 Chapter 205: Masih disana.
206 Chapter 206: Rumah lain.
207 Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208 Chapter 208: Menoleh.
209 Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210 Chapter 210: Kenapa?.
211 Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212 Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213 Chapter 213: Yakin.
214 Chapter 214: Tidak Mungkin.
215 Chapter 215: Full baterai.
216 Chapter 216: Reaksi.
217 Chapter 217: Berarti.
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Chapter 1: I'll Get Over You.
2
Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3
Chapter 3: Siapa dia?.
4
Chapter 4: Lies.
5
Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6
Chapter 6: Harus pergi?.
7
Chapter 7: Ini perasaanku.
8
Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9
Chapter 9: Bukan idola.
10
Chapter 10: Santai sejenak.
11
Chapter 11: Run On.
12
Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13
Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14
Chapter 14: Luar biasa teman.
15
Chapter 15: Selera Humor.
16
Chapter 16: Yes or No.
17
Chapter 17: Bukan Milikku.
18
Chapter 18: Marshmallow.
19
Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20
Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21
Chapter 21: Stop to Love Again.
22
Chapter 22: Penawaran menarik.
23
Chapter 23: Kemungkinan baik.
24
Chapter 24: Kejutan untukmu.
25
Chapter 25: Teman baru.
26
Chapter 26: Impossible to be possible.
27
Chapter 27: Beautiful Target.
28
Chapter 28: Serius.
29
Chapter 29: Why?.
30
Chapter 30: Ada didekatku.
31
Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32
Chapter 32: Tidak nyata.
33
Chapter 33: Dia telah kembali.
34
Chapter 34: Jangan khawatir.
35
Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36
Chapter 36: Seharusnya?.
37
Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38
Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39
Chapter 39: Menjawab santai.
40
Chapter 40: Ruang gelap.
41
Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42
Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43
Chapter 43: Mungkin hari ini.
44
Chapter 44: Chaotic.
45
Chapter 45: Ada apa denganku?.
46
Chapter 46: Siapa mereka?.
47
Chapter 47: Satu keberuntungan.
48
Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49
Chapter 49: Dia.
50
Chapter 50: Satu jawaban.
51
Chapter 51: Baby, It's okay.
52
Chapter 52: Siapa orang itu?.
53
Chapter 53: Lemons.
54
Chapter 54: Lebih santai.
55
Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56
Chapter 56: Tidak mungkin
57
Chapter 57: Seperti kencan pertama
58
Chapter 58: Chocolate Muffin
59
Chapter 59: Begini begitu
60
Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61
Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62
Chapter 62: Kita.
63
Chapter 63: Tidak nyata.
64
Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65
Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66
Chapter 66: Mengikuti lagi.
67
Chapter 67: Kenapa?.
68
Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69
Chapter 69: Menunggu kabar.
70
Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71
Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72
Chapter 72: Aku kita, dia.
73
Chapter 73: Diam-diam.
74
Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75
Chapter 75: Tentang kita.
76
Chapter 76: Sahabatku.
77
Chapter 77: Tidak disangka.
78
Chapter 78: Hening.
79
Chapter 79: Dia dan aku.
80
Chapter 80: Tidak lupa.
81
Chapter 81: Tertawa gemas.
82
Chapter 82
83
Chapter 83: Dibalik cerita.
84
Chapter 84: Long time.
85
Chapter 85: Kembali lagi.
86
Chapter 86: Curiga.
87
Chapter 87: Kemungkinan.
88
Chapter 88: Tak ingin.
89
Chapter 89: Dimana dia?.
90
Chapter 90: Kesempatan kedua.
91
Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92
Chapter 92: Mereka.
93
Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94
Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95
Chapter 95: Sampai kapan?.
96
Chapter 96: Teman satu sekolah.
97
Chapter 97: Sorry.
98
Chapter 98: Ada sesuatu.
99
Chapter 99: Khusus.
100
Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101
Chapter 101: Kamu berubah.
102
Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103
Chapter 103: Segera kembali.
104
Chapter 104: Kekasihku.
105
Chapter 105: Semudah itu.
106
Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107
Chapter 107: Tidak berubah.
108
Chapter 108: Orang itu.
109
Chapter 109: Berpikir ulang.
110
Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111
Chapter 111: Pertemuan kita.
112
Chapter 112: Mengetuk pintu.
113
Chapter 113: Tanda bahaya.
114
Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115
Chapter 115: Kembali.
116
Chapter 116: Misteri.
117
Chapter 117: Pesan dari kakak.
118
Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119
Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120
Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121
Chapter 121: Dinner.
122
Chapter 122: Tidak bohong.
123
Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124
Chapter 124: Pendengar.
125
Chapter 125: Happiness in the night.
126
Chapter 126: Always sweet.
127
Chapter 127: Pernah disayang.
128
Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129
Chapter 129: Butuh mengerti.
130
Chapter 130: Segera datang.
131
Chapter 131: Tetap menawan.
132
Chapter 132: Sorry.
133
Chapter 133: Watermelon mint soda.
134
Chapter 134: Kau yang terbaik.
135
Chapter 135: Percaya diri.
136
Chapter 136: Sementara waktu.
137
Chapter 137: Sekarang.
138
Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139
Chapter 139: Sore ini.
140
Chapter 140: Tidak bercanda.
141
Chapter 141: Pendengar yang baik.
142
Chapter 142: Berpindah tangan.
143
Chapter 143: Milik Pacarku.
144
Chapter 144: Teman lama.
145
Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146
Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147
Chapter 147: Bertahan.
148
Chapter 148: Berbisik.
149
Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150
Chapter 150: Tidak salah tebak.
151
Chapter 151: Membuat kaget.
152
Chapter 152: Tanya kabar.
153
Chapter 153: Tetap ada.
154
Chapter 154: Dia pergi.
155
Chapter 155: Kau siapa?.
156
Chapter 156: Sore ini.
157
Chapter 157: Tujuan awal.
158
Chapter 158: Sempat tersenyum.
159
Chapter 159: Ya, begini.
160
Chapter 160: Selalu ingat.
161
Chapter 161: Keeper.
162
Chapter 162: Pink!. Pink!.
163
Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164
Chapter 164: Balik.
165
Chapter 165: Dimana sekarang?.
166
Chapter 166: Tidak selevel.
167
Chapter 167: Tidak akan pernah.
168
Chapter 168: Dia datang lagi.
169
Chapter 169: Serba salah.
170
Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171
Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172
Chapter 172: Aku tidak janji.
173
chapter 173: Tidak terburu-buru.
174
Chapter 174: Apakah harus?.
175
Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176
Chapter 176: Perintah.
177
Chapter 177: Detik detik.
178
Chapter 178: All about you.
179
Chapter 179: Terburu-buru.
180
Chapter 180: Bukan musuh.
181
Chapter 181: Bukan orang baik.
182
Chapter 182: Diriku sendiri.
183
Chapter 183: Kau berarti untukku.
184
Chapter 184: Tersapu ombak.
185
Chapter 185: Smoothie.
186
Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187
Chapter 187: Tidak rela.
188
Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189
Chapter 189: Selesai bertengkar.
190
Chapter 190: Aku sudah tahu.
191
Chapter 191: Diam menatap.
192
Chapter 192: Jangan pergi.
193
Chapter 193: Jangan bohong.
194
Chapter 194: Terdiam.
195
Chapter 195: Melewati.
196
Chapter 196: Jeda.
197
Chapter 197: Mungkin.
198
Chapter 198: Di menit seterusnya.
199
Chapter 199: Tuan Muda.
200
Chapter 200: Jeda tiga detik.
201
Chapter 201: Kita.
202
Chapter 202: Chewy Candy.
203
Chapter 203: Sorry.
204
Chapter 204: Anak panah.
205
Chapter 205: Masih disana.
206
Chapter 206: Rumah lain.
207
Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208
Chapter 208: Menoleh.
209
Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210
Chapter 210: Kenapa?.
211
Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212
Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213
Chapter 213: Yakin.
214
Chapter 214: Tidak Mungkin.
215
Chapter 215: Full baterai.
216
Chapter 216: Reaksi.
217
Chapter 217: Berarti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!