...Chapter 4: lies....
... Wajah ceria terlihat oleh wajah dengan bekas luka yang ada di beberapa bagian wajah cantik dengan wanita berusia dua puluh tahun yang sedang bersama dengan Dashie....
... Dashie memilihkan banyak model baju untuk sahabatnya itu....
... Mengajak bicara Callie tapi isi pikirannya menjadi complicated. ...
..."Ada apa dengan orang ini tidak biasanya tidak banyak memilih?" tanya Dashie....
..."Coba yang ini?" tanya Dashie....
... Sahabatnya langsung menurut saja....
... Callie menerima baju yang diberikan oleh Dashie lalu segera masuk ke ruang ganti....
... Di luar ruang ganti pakaian wanita....
... Berpikir keras lagi....
... Duduk di kursi depan tunggu ruang ganti....
..."Apa yang telah terjadi padanya yang tidak aku ketahui?" tanya Dashie....
... Bangun dari tempat duduknya dengan perasaan yang janggal....
... Berjalan kesana kemari....
..."Dia bahkan mau memakai baju dengan warna yang tidak ia sukai" kata Dashie....
..."Atau hanya aku yang overthinking" kata Dashie....
... Dia masih dengan rasa curiga dengan menutupi semua perasaan khawatir ini dari Callie lalu dia menyambut Callie lagi....
... Callie telah selesai mengganti bajunya semula dengan baju yang disarankan oleh Dashie....
..."Bagaimana?" tanya Callie....
... Dashie berpura pura menilai....
..."Coba ganti dengan ini" kata Dashie menyarankan baju lain lagi....
... Callie menerima kemudian masuk ke ruang ganti...
... Di luar ruang ganti.....
... Berpikir lagi....
..."Bajunya sangat cantik di pakai olehnya tapi tidak dengan warnanya" kata Dashie....
... Sambil menunggu Callie selesai mengganti pakaian ia juga memilih beberapa setelan yang berbahan menyerap keringat untuk dia pakai dan juga untuk Callie yang kebetulan dia juga harus membeli karena warnanya bagus....
... Callie selesai mengganti pakaian....
... Kehilangan jejak....
..."Dimana anak itu?" tanya Callie....
... Tiba tiba panik....
... Dia mencari dan ketemu. Mereka hanya berjarak dua sekat tembok didalam toko yang menjual pakaian khusus untuk perempuan tersebut....
... Menutupi rasa paniknya didepan Dashie....
... Berjalan empat langkah dan sampai di depan Dashie yang sedang memilih setelan baju....
..."Bagaimana?" tanya Callie....
... Dashie berhenti memilih setelan pakaian....
... Menjawab pakaian yang di kenakan oleh Callie....
..."Kau selalu cantik memakai apa saja" kata Dashie....
... Callie agak heran....
... Dashie menarik Callie menuju kasir dengan membawa empat setelan dengan warna yang berbeda diantaranya adalah merah maroon, merah muda, ungu gelap, dan yang terakhir adalah warna hitam dengan model yang sama....
... Keluar melewati pintu keluar sekaligus pintu masuk toko....
... Menghirup udara bebas lagi penuh ceria....
... Dari dalam toko Jarrel ada didalam toko Neneknya sedang bermain catur bersama dengan neneknya yang sedang berusaha mengalahkan cucunya lagi. Jarrel tidak sengaja lagi melihat keduanya ada diluar sana dengan menyebarkan aura positif....
..."Apa dia orangnya?" tanya Jarrel....
..."Orang yang berhasil lepas dari jeratan pengambil nyawa itu" kata Jarrel....
... Suara dengungan keras terdengar di kedua telinga pemuda ini....
... Sesuatu berlari cepat melewati Jarrel terlihat dengan warna hitam yang berlari cepat....
... Dia akan langsung keluar dari dalam toko mencari....
... Membaca mantra....
..."Jajuja jajiju!" kata Jarrel....
... Berhenti keluar dari dalam toko....
..."Ada apa?" tanya Si Nenek....
..."Tidak" jawab Jarrel....
... Dia kembali lagi masuk kedapam toko....
... Dalam waktu lima detik aura pembunuh itu segera menghilang dari seratus meter dia menghitung....
... Isi pikirannya berbicara tentang situasi ini....
..."Bahkan lebih dari itu sejauh ini mereka pergi" kata Jarrel....
... Bermain catur lagi....
..."Kali ini biarkan aku yang menang. Ayolah!" kata Jarrel....
..."Tidak bisa" kata Si Nenek....
..."Aku selesai bermain caturnya. Aku tidak bisa melawan mu lagi" kata Jarrel....
... Jarrel menyerah dengan Si Nenek yang sejak masih muda sampai pensiun menjadi juara pertama bermain catur sampai tingkat nasional itu....
... Pemuda ini kemudian berpikir ulang untuk memutuskan menyapa Dashie. Dia keluar dari dalam toko menunggu keduanya yang akan menyeberang dan kembali ke arah rumah....
... Dashie melihat sesuatu yang ia anggap tidak wajar dilakukan oleh orang yang selalu mengajaknya bertengkar dan berkelahi....
... Dia berpaling memandang sahabatnya dan dia tidak menatap orang yang ada di seberang jalan itu menatap kearah mereka....
..."Tidak mungkin. Dia menjadi ramah padaku" kata Dashie....
..."Mungkinkah dengannya?" tanya Dashie....
... Dashie kembali dengan melihat Jarrel yang belum pergi....
... Jarrel dengan luka di tangan menggenggam senjata tajam yang terlempar hampir saja membunuh Callie....
... Dia dengan tangan disamping senjata tajam seperti besi panjang lurus menahan untuk tidak sampai menembus leher wanita yang ada di sebelah kiri Dashie....
... Senjata besi itu diremukkan oleh Jarrel....
..."Krakkkk!"...
... Kemudian, semua tampak seperti biasa mereka tak bisa melihat Jarrel yang tidak terlihat dengan kekuatan yang ia gunakan dengan luka berdarah yang mereka dan semua orang orang disana dapat melihat....
... Segera Jarrel pergi....
... Nenek Jarrel selesai merapikan papan catur beserta isinya setelah bermain dengan cucunya tadi....
... Dia keluar mencari Jarrel kemudian ia melihat kedua wanita yang akan menyeberang lalu diamasuk kembali ke tokonya untuk mempersiapkan menutup toko....
... Terkecuali untuk Callie, dia sedang menahan nafas ketika hal itu terjadi nyawanya kali ini terselamatkan lagi....
..."Dia datang lagi" kata Callie....
... Dashie mendengar apa yang dikatakan oleh Callie....
..."Siapa?" tanya Dashie....
..."Dia" kata Callie....
... Dashie menjadi bingung dengan apa yang di katakan oleh sahabatnya itu....
... Waktu untuk mereka menyeberang....
... Menyeberang jalan....
... Kendaraan berhenti menuggu orang orang lewat didepan mereka....
... Mereka berdua dan orang orang yang lain telah menyeberang jalan....
... Callie berhenti sejenak di depan toko lilin milik Neneknya Jarrel....
... Dashie ikut berhenti....
... Toko terlihat sepi tak ada sama sekali orang di dalam sana....
... Memanggil Nenek pemilik toko....
..."Nenek!" panggil Dashie....
..."Kau dimana?" tanya Dashie....
... Callie melihat di bawah lantai dengan air mengalir dari dalam ruangan tempat Dashie masuk melewati pintu masuk toko terus mengalir dan mengalir menyentuh kakinya lalu menghilang....
... Callie menghapus air mata yang jatuh bersembunyi dari sahabatnya kemudian Dashie berbalik ke arah Callie yang masih berada di luar toko....
..."Apa kamu tadi tidak melihat seorangpun disini?" tanya Dashie....
... Callie tidak menjawab....
... Dia dengan ekspresi datar....
..."Mungkin dia bersama cucunya. Ayo kita pergi" kata Dashie....
... Dashie dan Callie memutuskan meninggalkan toko itu untuk pulang ke rumah....
... Banyak pikiran mengusik jiwa wanita itu....
..."Dia tidak akan melihatnya lagi" kata Callie....
... Kembali wajah itu ia tunjukkan ramah ceria kepada Dashie yang tidak perlu ia tahu dan jelaskan apa yang telah terjadi kepada Nenek pemilik toko lilin aromaterapi....
... Canda tawa mereka berdua bercerita berbagi kisah terutama kepada Dashie yang terlihat sangat senang ketika mereka bisa bertemu lagi seakan terlalu jahat jika dia tahu hal yang sudah diketahui oleh Callie....
... Hatinya menangis....
..."Apa aku harus pergi darinya?" tanya Callie....
... Sedangkan, darah milik Jarrel yang masih mengalir dari telapak tangan akibat luka tadi dia tidak terlihat sama sekali oleh orang orang disana....
... Jalanan itu belum terlalu sepi karena belum terlalu malam toko toko masih menyala terang dan orang orang yang berlalu lalang ada di setiap mata Jarrel membuka mata....
... Akan tetapi dia melihat sendiri bahwa orang yang ia sayang telah pergi. Dia dengan raga yang sudah tidak muda lagi langsung jatuh setelah mendapatkan serangan mantra dari seseorang yang tidak diketahui siapa yang telah melakukan hal itu....
... Jarrel kembali berpindah tempat masuk kedalam toko membereskan catur kemudian menaruhnya di sisi lemari yang berisi lilin yang dipajang di etalase di sebelah kiri toko dekat pintu masuk untuk para pengunjung....
..."Apa aku jual saja semua lilin lilin ini?" tanya Jarrel pada diri sendiri....
... Dia mendapatkan sebuah ide....
..."Mungkin ide itu tidak buruk" kata Jarrel....
... Di balik etalase bagian dalam toko....
... Dia bisa terlihat lagi oleh orang orang dengan wujudnya yang kembali....
... Menutup pintu dan tirai toko....
..."Apa aku harus pergi dari mereka?" tanya Jarrel....
..."Tapi, aku juga ingin mencintai dan dicintai" kata Jarrel....
... Menghapus air mata lagi....
... Pada kenyataannya dia tidak bisa melihat lagi Neneknya ada disana....
... Menelepon Dashie....
... Dashie ada di ruang kamar tidur berbaring diatas kasur sedang membaca buku....
... Ponsel di sisi kiri lengan kanan....
... Mengambil ponsel. ...
... Kaget....
..."Dia meneleponku" kata Dashie....
... Mengangkat telepon....
..."Ya. Ada apa?" tanya Dashie....
..."Aku ada lowongan kerja untukmu" kata Jarrel....
..."Untukku?" tanya Dashie....
..."Bagaimana?" tanya Jarrel....
... Berpikir....
..."Kalau untuk temanku bagaimana?" tanya Dashie....
... Jarrel merasa senang kalau idenya akan segera berhasil....
..."Ok. Datanglah besok, jika tertarik dan jika tidak aku akan mencari karyawan baru lagi" kata Jarrel....
... Penuh semangat....
..."Siap!" ...
... Obrolan keduanya berakhir....
... Menaruh ponsel di posisi semula....
... Menunggu Callie yang sedang ada di dalam kamar mandi....
... Lima menit kemudian....
... Callie dengan handuk putih sedang mengeringkan rambut kepala duduk disebelah kanan Dashie yang sedang membaca buku....
... Satu menit kemudian....
..."Apa kau tidak sibuk besok?" tanya Dashie....
... Melihat ke arah Dashie yang sedang mengajaknya bicara....
..."Kenapa?" tanya Callie....
..."Aku ada lowongan pekerjaan untukmu" kata Dashie....
... Senang dalam hati dan semangat lagi.....
..."Pekerjaan apa terus dimana?" tanya Callie....
..."Menjaga toko lilin aromaterapi di depan gang tadi" kata Dashie....
... Hatinya tersentak seketika dengan apa yang dikatakan oleh Dashie....
..."Ada apa. Jika kau tidak tertarik atau kau bisa pertimbangkan hal ini" kata Dashie....
... Lanjut berbicara lagi....
..."Aku akan katakan kepada temanku" kata Dashie....
... Callie langsung berpikir harus segera menerima tawaran ini setidaknya dia masih dengan pura pura tidak mengetahui hilangnya pemilik toko lilin itu. Itulah yang dipikirkan oleh Callie....
... Masih berpikir....
..."Setidaknya tempat kerjaku tidak jauh dari rumah ini" kata Callie....
... Satu menit berlalu....
..."Ok" kata Callie....
..."Besok kita pergi kesana bersama?" ajak Dashie....
... Callie mengangguk....
... Dia mengiyakan tawaran dari Dashie tapi dia juga berpikir bahwa dia yang ia lihat tadi di depan toko lilin aromaterapi adalah seperti sosok yang sama seperti kekasihnya yang belum datang lagi mencarinya. Tapi, dia juga berpikir apa yang ada didalam diri pemuda yang ia lihat tadi tidak sama dengan kekasihnya....
... Penuh tanda tanya....
... Sedang membayangkan kejadian pertemuan tadi....
..."Mereka sepertinya sama tapi kenapa disaat aku melihatnya berbeda dari yang kukira" kata Callie....
... Callie terlihat melamun dengan handuk pengering masih diatas kepala....
... Dashie menyapa lagi....
..."Ada apa lagi?" tanya Dashie....
... Dia menyentuh siku kiri Callie....
... Callie terkejut dengan apa yang ia rasakan semua seakan berubah di matanya melihat menjadi membiru lagi seperti saat dia bersama dengan Veer atau juga Hoshi satu orang yang sama....
... Callie duduk menjauh sedikit dari Dashie....
... Menjadi sebuah kecurigaan....
..."Kenapa?" tanya Dashie....
... Mengelak sekaligus mengalihkan pembicaraan....
..."Aku akan menjemur baju di belakang rumah" kata Callie....
... Callie ke kamar mandi untuk mengambil bajunya yang sudah dicuci dan akan segera ia jemur....
... Masih dengan tidak tahu apa yang sedang dipikirkan dengan sahabatnya itu....
..."Ok" kata Dashie....
... Kembali lagi membaca buku....
... Pesta malam itu telah selesai satu persatu teman teman Aka pulang setelah datang ikut merayakan pesta....
... Aka sedang didepan pantai sendirian mendengar ombak yang datang menyapu pasir dan kerang kerang kecil pantai....
... Apa yang sedang ia pikirkan tentu hanya dirinyalah yang tahu bukan orang lain atau siapapun....
... Dia belum ingin pergi dari tempat itu....
... Terlalu indah untuk pergi laut lepas sangat indah bukan hanya untuk dilihat angin malam terasa tidak begitu kencang datang memberikan sinyal keberadaan. ...
..."Kenapa begitu banyak bintang indah malam ini?" tanya Aka....
..."Kau punya banyak teman bulan" kata Aka....
... Melihat waktu di ponselnya....
... Sudah pukul sebelas malam orang orang masih terlihat banyak sedang menikmati acara mereka....
... Ved menelepon Aka....
... Aka mengangkat panggilan dari Ved....
..."Aku tebak kau ada di depan pantai" kata Ved....
... Aka melihat ke segala arah....
..."Apa kau seorang stalker?" tanya Aka....
... Ved tersenyum layaknya sahabat....
..."Aku hanya menebak" jawab Ved....
... Dia ada di belakang Aka dengan jarak sepuluh meter dengan kekuatan tidak terlihat menatap Aka yang sudah di depan pantai selama dua jam sendirian....
... Aka kembali menatap pantai....
... Aka langsung menutup pembicaraan dengan Ved tanpa kata kata lagi hal ini biasa Ved terima dan terbiasa dengan itu....
... Menggerutu sendiri....
..."Dia hanya terlalu khawatir denganku" kata Aka...
... Berbicara dengan ponsel ditangan kanannya sendiri....
..."Iya. Aku tidak akan mencoba melakukan itu lagi" kata Aka....
... Ved pergi kemudian setelah memastikan bahwa salah satu orang yang ia sayang tidak melakukan hal yang akan disesalinya seumur hidup....
... Dia belum juga pergi dari bibir pantai hingga tiga puluh menit kemudian....
... Dia merasakan sesuatu datang dari arah laut....
... Melihat air laut yang mengenai kakinya....
... Dia yang sedang menikmati pemandangan laut di bibir pantai mendapatkan sesuatu yang membuatnya terdiam seketika....
... Berkedip memastikan....
... Berteriak keras....
..."Aaaaaaaaaaaaa!"...
... Dia terjatuh duduk menjauh dari tempat didepannya. ...
... Berteriak keras lagi....
..."Tolong!" ...
... Berteriak lagi....
..."Tolong!"...
... Seorang mayat dari seorang gadis muda berusia sekitar tujuh belas tahun ada didepan Aka telah membiru terbujur kaku....
... Orang orang datang menghampirinya....
..."Ada apa Nona?" tanya Manajernya sendiri....
... Aka melihat lagi lokasi dimana mayat seorang gadis datang dari arah laut menyentuh kedua kakinya....
... Terkaget....
..."Hah?" suara tanda tanya Aka....
... Dengan terpaksa dan malu ia mengatakan ini....
..."Tadi aku terkilir" kata Aka....
... Semua membubarkan diri setelah mendengar pernyataan dari Aka barusan....
... Menawarkan bantuan kepada Bos mudanya....
..."Aku akan membantu Nona" kata Manajernya Aka....
... Masih dalam keadaan bingung....
..."Terima kasih. Tidak perlu. Aku sudah mulai pulih" kata Aka....
... Aka beranjak bangun dan pergi meninggalkan bibir pantai dengan masih memikirkan orang yang baru saja ia lihat....
..."Dia menghilang?" tanya Aka....
... ...
... ...
... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments