NovelToon NovelToon

Call Me, You?

Chapter 1: I'll Get Over You.

...Chapter 1: I'll Get Over You....

... Langkah kaki seorang wanita berjalan ketakutan diantara langkah kaki kaki orang orang yang juga berada diantara orang orang di kota itu  ramai dengan segala aktivitas.  ...

... Semua gelap terlihat tak ada cahaya bagi wanita ini panik lari dan terus berlari....

... Berbalik dengan cepat melihat ke arah belakang lalu menghadap melihat ke arah depan berlari menerobos ramainya orang orang di tengah kota  di antara banyaknya orang orang yang sedang menyebrang di lampu merah. ...

... Langkah kaki dengan alas kaki berwarna coklat dia sedang berusaha terus lari seperti menjauh dari seseorang yang terus melihat ke arah belakang berusaha menyelamatkan diri....

... Keringat terlihat diantara darah yang mengalir di beberapa titik jemari jemari tangan dan kaki....

... Wajahnya amat panik dengan luka seperti bekas pukulan di mulut sebelah kiri membiru lebam dengan darah....

... Air mata yang ia miliki telah mengering lagi dan rambut panjang straight yang tidak terikat lusuh beserta kaus coklat berlengan pendek dan celana jeans hitam selutut. Gadis berkulit putih langsat itu berlari....

... Orang orang melihat gadis berpenampilan lusuh itu berlari sebagian berempati sebagian lagi sibuk dengan urusan mereka masing masing....

... Gadis itu mengurangi kecepatan berlarinya  sambil melihat orang orang disekitarnya yang tidak sedikit tidak melihatnya melewati mereka. Bangunan bangunan toko dengan tembok berwarna cream tinggi dan tiang lampu klasik  di pinggir jalan kota dengan bunga bunga berwarna warni bunga matthiola incana serta chrysanthemum banyak terlihat di depan toko toko mereka. ...

... Dia melihat ke arah belakang lagi kemudian berjalan pelan terus ke depan....

... Mengambil nafas berhenti dengan kedua tangan bertumpu di lutut kaki membungkuk melihat ke bawah jalan....

..."Tidak mungkin. Dia tidak mengejarku" kata wanita ini....

... Kemudian, dia mempercepat langkah belum ingin berhenti berlari meski ia tahu ia sudah tidak mampu berlari lagi....

... Beberapa orang juga berusaha menyapa atau menanyakan keadaan tentang diri wanita itu akan tetapi dia tidak peduli dengan bantuan yang akan ia terima dari orang orang yang berpapasan dengan dirinya....

... Orang orang terlihat menakutkan baginya saat ini dengan rasa takut dan panik menjadi satu yang muncul akibat alasan alasan itu....

... Berjarak lima ratus meter dari gadis ini yang terus berlari....

... Seseorang sedang menunggu orang lain yang telah membuat janji dengan wanita bergaun style off smocked shoulder long dress dan sandal bertali hitam seseorang dengan tas selempang berbahan kulit hitam sedang membetulkan rambut panjangnya yang terkena angin dari arah barat....

... Wanita ini kemudian melihat ke arah bawah sebentar memeriksa tali sepatu yang ia pakai dalam keadaan baik baik saja....

... Kembali menatap ke arah depan jalan depan gang yang berada dekat dengan rumahnya yang berjarak sekitar sembilan rumah dari wanita ini berdiri di sebelah tiang lampu bergaya klasik hitam di sebelah kanan di depan toko lilin aromaterapi yang sudah buka sejak pagi tadi dengan pemilik yang juga dikenal oleh wanita ini....

..."Kau menunggu dia lagi?" tanya Nenek pemilik toko lilin aromaterapi....

... Senyum ceria wanita itu ditunjukan meraih lengan kirinya....

... Memeluk Nenek itu dengan erat....

..."Nenek. Kenapa aku ingin selalu memelukmu?" tanya wanita itu....

..."Lepaskan. Kau membuatku sulit bernafas!" kata Nenek itu....

..."Oops!" kata Wanita itu....

..."Sorry" kata dia lagi kepada Si Nenek. ...

..."Masih menunggu dia lagi" kata Si Nenek....

..."Ya" kata Wanita itu....

...  Nenek itu dengan alat penyiram bunga menyiram bunga bunga mawar merah yang ia tanam di dalam pot pot didepan toko....

... Menyiram bunga....

... Wanita itu melihat ke jam tangan berwarna putih yang ia pakai di pergelangan tangan sebelah kiri....

..."Dia terlambat sepuluh menit" kata wanita itu....

..."Semoga saja tidak terjadi apapun padanya" kata wanita itu lagi....

... Nenek itu duduk disebuah kursi kayu abu abu di sebelah pot pot bunga mawar merah menaruh alat penyiram bunga di bawah sepatu hitam nenek bergaun biru langit berlengan dan bawahan panjang duduk disana menggenggam kedua telapak tangan menjadi satu melihat depan jalan dengan menatap tenang....

..."Dia tidak akan datang" kata Nenek pemilik toko lilin....

... Wanita yang diajaknya bicara yang berada di sebelah kanan tiang lampu jalan tidak merasa tersinggung karena dia juga merasa dia tidak akan datang lagi. ...

..."Duduk disebelah Nenek" kata Si Nenek....

... Wanita itu mendekat kepada Si Nenek dan duduk disebelah kirinya....

... Ikut melihat jalanan yang ramai dengan kendaraan kendaraan dengan mobilitas mereka....

... Menatap Si Nenek dengan lipstik merah yang terlihat serasi dengan warna bedak dan warna eye shadow yang ia pakai....

..."Apa rahasia nenek yang masih saja cantik?" tanya Wanita itu....

..."Aku sudah tidak bisa dikatakan cantik lagi" kata Si Nenek....

..."Tapi memang Nenek sangat cantik sejak muda" kata wanita itu....

... Dia melihat lagi foto masa muda Nenek yang ada di dalam toko terpajang di dinding....

..."Banyak pria tampan selain dia. Kenapa kau memilihnya?" tanya Si Nenek....

..."Aku bukan pacarnya kok" kata wanita itu....

..."Cucu Nenek jauh lebih tampan darinya dan kalian malah selalu bertengkar" kata Si Nenek....

... Wanita itu merasa memang kata kata dari Si Nenek benar apa lagi untuk yang bagian terakhir itu langsung masuk dengan realita yang ada....

... Seorang pria dengan kacamata hitam sedang mengendarai mobilnya mengamati seseorang yang ia cari akhirnya bisa ditemukan olehnya dari dalam mobil ia mengamati....

... Seseorang yang berlari sangat kencang yang juga diketahui olehnya sedang dalam target seseorang yang cukup berbahaya untuk seorang wanita....

... Dia dengan cepat mengejar wanita itu berniat untuk menyelamatkan wanita yang ia cari....

..."Bommm!"...

... Selanjutnya yang terjadi adalah sebuah kecelakaan yang terjadi di antara dua  mobil pribadi....

... Mobil pemuda itu terpelanting....

... Satu kali lagi....

... Dua kali mobil itu terpelanting....

... Suara mobil satunya lagi juga dengan rusak parah bagian depan yang terbalik terseret sepanjang dua puluh meter sebuah mobil pribadi berwarna silver....

... Asap asap mobil terlihat di antara keduanya pintu mobil berwarna silver terbuka dengan darah mengalir ke bawah dari dalam kemeja biru panjang yang ia pakai darah keluar dari mulut dan kepalanya banyak darah keluar akibat benturan dari dalam kursi pengemudi dia sendiri di dalam mobil....

... Orang orang datang menyelamatkan driver mobil berwarna silver itu. Sedangkan, pemuda itu terbangun dari gelapnya dunia sejenak datang tadi menghampiri detik dalam hidupnya....

... Dia tersenyum dengan dirinya yang baru saja mengalami kecelakaan itu....

... Wanita itu melihat ke arah pemuda yang belum sepenuhnya sadar dalam bayangan belum sempurna melihat wanita itu berhenti dari larinya lalu melihat ke arahnya dalam beberapa detik ia melihat sendiri lalu segera pergi lari lebih cepat lagi meninggalkan pemuda ini. ...

... Indera penglihatannya terlihat lagi semakin jelas melihat apa yang ada di luar mobilnya yang mengeluarkan asap....

... Orang orang menggedor gedor pintu kaca mobil tempat ia baru saja berhenti mengemudikan mobil hitam itu....

... Dia mendengar orang orang berteriak memanggil.   Kemudian, dia bergerak membuka pintu mobil sebelah kirinya itu....

... Dia dengan darah yang terlihat di bagian pelipis sebelah kanannya juga darah di pipi akibat kecelakaan dan tangannya yang juga terluka yaitu bagian bagian atas telapak tangan. ...

... Dia berhasil keluar dari dalam mobil....

... Melihat ke sisi lain dan orang itu segera pergi dengan cepat menghilang tanpa jejak....

... Dia menghapus darah yang keluar dari mulutnya yang ada di bawah bibir sebelah kanan....

... Tatapan tajam yang kesal itu ia tunjukkan kepada bayangan yang baru saja pergi sebelum dia berhasil melihat wajah aslinya....

... Dia dengan diri juga ada darah manusia separuh di tubuhnya hadir disaat seperti sama halnya jika manusia mengalami sebuah kecelakaan seperti tadi pasti akan merasakan rasa sakit meski itu tidak separah yang seharusnya....

... Bersandar di samping mobil....

... Ambulans datang lima menit kemudian membawa pengemudi mobil berwarna silver yang berada di luar mobil berbaring di kursi panjang yang tersedia di pinggir jalan di antara bangunan bangunan toko....

... Para petugas kesehatan disana juga memaksa pemuda yang membawa mobil hitam itu yang tidak mau dibawa kedalam mobil ambulans yang lain padahal semua orang orang juga melihat dia tidak jauh berbeda dengan kondisi pria yang sudah dibawa oleh ambulans lain yang sudah pergi lebih awal menuju rumah sakit....

..."Jangan keras kepala!" ...

... Suara itu membentak keras kepada pemuda berjaket hitam dan celana jeans hitam dan kaos putih serta rambut pirang menjadi sedikit memerah dengan darah yang belum berhenti keluar dari kepala....

... Suara itu membuatnya menjadi patuh seketika dari jiwa keras kepalanya itu....

... Menurut masuk kedalam mobil ambulans dengan pertolongan pertama yang ia dapat dari perawat perawat rumah sakit itu. Di dalam mobil ambulans bergerak cepat menuju rumah sakit membawa pemuda berambut pirang....

... Bayangan itu. ...

... Orang yang ia kejar terus ia kejar lagi dengan mudah dia bisa menemukan wanita itu yang masih dalam keadaan panik mengetahui orang yang sedari tadi mengejarnya masih belum menyerah untuk mendapatkannya kembali....

... Berhenti mengejar wanita yang sedang berlari menjauh darinya....

... Dia dengan senyum dingin membiarkan  wanita targetnya pergi menjauh. ...

... Kemudian, dia pergi lenyap dari ramai dan kesibukan orang orang yang ada di pusat kota di pukul lima lebih lima belas menit sore....

..."Wanitaku pergi meninggalkanku lagi" kata Pemuda itu....

... Wanita itu pergi menjauh dan menjauh berhasil keluar dari mata pemuda bermata seperti bayi itu....

... Semua yang ia lihat kini berubah menjadi sewajarnya apa yang seharusnya ia lihat di pukul lima lebih lima belas menit waktu menjelang matahari terbenam....

... Orang orang yang ia lihat terlihat dengan aura mereka yang normal normal saja dan itu ia sadari akan terjadi dalam waktu beberapa detik saja....

..."Dugaan ku ternyata benar" kata wanita itu....

... Waktu kembali disaat kecelakaan itu terjadi menimpa dua orang yang sedang mengemudikan mobil pribadi mereka masing masing....

... Pemuda berambut pirang itu sempat melemparkan sesuatu segera setelah ia sadar bahwa hal buruk akan menimpa pada dirinya sebuah benda dari dalam genggaman tangannya terlempar oleh tangan kanannya menembus kaca depan mobilnya bergerak sangat cepat pergi tepat mengarah mengenai punggung atas wanita itu....

... Wanita itu berhenti tersadar bahwa ada sesuatu yang telah masuk kedalam raganya....

... Semua yang ia lihat seperti makin berubah jauh lebih berwarna makin pudar atmosfer gelap yang ia lihat....

... Tepat di belakangnya kecelakaan itu terjadi....

... Dia mendengar....

... Berbalik ke arah belakang melihat kedua mobil mengalami kecelakaan....

... Tangan kanan seorang pemuda baru saja menghentikan gerak tangannya tepat ketika wanita itu berbalik ke arah belakang melihat gambaran terjadinya kecelakaan itu menghentikan tangannya membolak balikkan lagi mobil yang dikendarai oleh pemuda berambut pirang....

... Dia melihat kedua korban yang sedang tidak sadarkan diri lalu dia tersadar bahwa dia tidak bisa terus ada disana pergi berbalik ke arah awal tujuannya saat ini ia tuju....

..."Dia berhasil mendapatkan pertolongan dari pria itu" kata pemuda itu....

... Dia mengejar wanita itu hanya untuk memastikan bahwa pertolongan dari pemuda berambut pirang itu tidak bekerja pada wanita itu mengejar dan mengejar wanita itu....

... Pemuda ini merasakan warna atmosfer yang telah wanita itu lewati semakin berubah di tiap langkah yang diambil dalam setiap langkah kaki ia berlari. Pemuda ini merasakan hal itu juga melewati dirinya. ...

... Mengetahui bahwa wanita yang ia kejar itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi untuk sementara waktu ini kemudian ia pergi menghilang....

... Jalanan masih ramai dengan kendaraan didepan toko lilin aromaterapi. Wanita itu masih disana dengan menyanyikan sebuah lagu mengikuti lirik lagu yang diputar di dalam toko lilin aromaterapi itu. Dia juga melihat nenek yang sedang berbicara dengan dua orang sepasang pengantin baru yang datang sebagai pengunjung memilih memilih dan bertanya tentang aroma makna lilin yang akan mereka beli....

..."Sudah lama sekali. Aku baru bisa dengan damai mengikuti lirik lagu lagi" kata wanita yang duduk di sebelah kanan pintu toko lilin aromaterapi....

... Mobil diparkirkan di depan toko....

... Dia keluar dari dalam mobil....

... Dia dengan mobil hitam catchback merah datang dengan kacamata hitam dan rambut pirang berjaket jeans abu abu dan celana jeans hitam bersepatu sport putih bertali tidak lupa dengan kaos kaki putih setinggi mata kaki juga berkaos putih memasukkan kedua tangannya ke tiap sisi kanan dan kiri saku jaket....

... Berjarak setengah meter....

... Memandang wanita yang duduk di depannya....

..."Sorry. Aku terlambat lima belas menit" kata pemuda itu....

... Wanita itu masih duduk memandang pemuda yang sedang meraih hatinya lagi....

..."Baiklah. Aku salah maafkan aku" kata Pemuda itu lagi....

... Meraih kedua tangan wanita yang sedang duduk di kursi abu abu....

... Memandang pria ini....

... Dia masih memandang wanita itu lagi....

... Memohon kepada wanita itu lagi....

..."Dashie. Dashie, maafkan aku ya. Ya, yah!" kata pemuda itu....

..."Hoshi" kata Dashie....

..."Kenapa aku tidak bisa marah padamu?" tanya Dashie....

... Pemuda itu kemudian memberikan kedipan rayuan pada Dashie dengan senyum yang membuat hati wanita ini mudah memaafkan kesalahan dari pemuda ini....

... Kemudian, rencana mereka untuk pergi ke sebuah pesta bertema pantai untuk datang di pesta ulang tahun teman kampus mereka tetap berjalan....

..."Hoshi akan membukakan pintu ini untukmu" kata pemuda itu....

... Dia membukakan pintu mobil sebelah kanan di sebelah kursi pengemudi sebelah kiri....

... Dashie akan pergi bersama dengan Hoshi mesin mobil menyala kemudian pergi membawa mereka berdua untuk pergi ke acara pesta ulang tahun teman mereka....

... Disaat itu pula wanita yang tadi di kejar oleh seorang pemuda pergi masuk menuju gang rumah Dashie dari arah belakang mereka berdua pergi meninggalkan toko lilin aromaterapi....

Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi

...Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi....

... Ketukan pintu sudah terdengar untuk ketiga kalinya diketuk oleh wanita berkaos coklat....

... Suara yang serak terdengar dari dalam suara Callie....

... Tangan kanan mengepal didepan rumah yang ia anggap rumah sahabatnya itu. ...

..."Dashie!" panggil Callie....

... Orang orang memperhatikan Callie yang baru pertama kali datang di tempat tinggal baru Dashie....

... Dia duduk didepan pintu di anak tangga yang terbuat dari bahan material berat bukan kayu....

... Dia menunggu dan menunggu sahabatnya kembali hingga matahari benar benar tenggelam....

... Lampu lampu penerang satu persatu menyala disekitar rumah tidak dengan rumah yang sedang ia datangi karena penghuninya belum kembali....

... Petugas keamanan datang berjumlah empat orang sedang berkeliling komplek datang menghampiri wanita yang ada di depan rumah warga mereka rasa penasaran dan tanggung jawab membuat mereka datang memberikan beberapa pertanyaan untuk Callie yang sudah sejak tadi kedinginan di luar rumah....

... Selesai dengan pertanyaan yang ia dapat kemudian kembali lagi menunggu Dashie....

... Hatinya bukan tiba tiba sedih akan tetapi dia memang sedang berusaha menyimpannya sendiri hingga sampai sejauh ini ia usahakan hal itu. ...

..."Kenapa Veer belum mengejarku lagi tidak semudah itu dia melepasku?" kata Callie....

... Jalan pikirnya menjadi rumit lagi ketika nama kekasihnya itu teringat lagi di pukul tujuh malam ini....

... Kue tiramisu ada di piring kecil sudah tiga piring kecil dia memakan dessert dengan rasa khas kopi serta rasa manis yang membuat pemuda itu tidak bisa untuk menolaknya kapanpun dan dimanapun....

... Ved dengan tiramisu yang ketiga kalinya duduk di meja pantai bersebelahan dengan wanita juga sekaligus teman satu sekolahnya sejak dulu....

... Sedang memakan sandwich vegetarian....

... Mengajak untuk lebih akrab dengan menawarkan makanan....

..."Kau suka makan dessert?" tanya Ved....

... Ved memang sudah tahu kalau temannya itu  sudah makan sandwich jadi tidak bisa diajak bicara....

... Menonton pertandingan voli pantai yang dilakukan teman teman sendiri termasuk Hoshi dengan melepas jaketnya lalu menitipkan pada wanita yang sedang makan sandwich ini....

... Bertanya tanya dengan pertanyaan yang sama....

..."Apa dia juga sesuaka itu menyukai orang itu?"  tanya Ved....

..."Aku masih bisa dengar" kata Dashie....

... Emosi dengan kejutan waktu secara tiba tiba....

..."Aku sengaja agar kau mendengarnya terus!" kata Ved....

...  Ved mengambil satu sendok kecil kue yang ada diatas meja yang sama dengan Dashie....

... Ekspresi berubah....

... Dia baru melihatnya kali ini dan tidak berkedip seperti bertemu dengan seseorang yang baru untuknya....

..."Dashie!" panggil Ved....

..."Aku baru sadar kalau kau cantik" kata Ved....

..."Tidak mungkin. Kau mau menipuku lagi" kata Dashie....

..."Kau masih mengingat kejadian itu?" tanya Ved....

..."Ya" kata Dashie....

... Kembali menikmati pesta ulang tahun temannya yang belum usai....

... Dashie menghabiskan empat sandwich dengan salad semangka dengan toping ikan yang digoreng kemudian di haluskan....

... Ved makan salad yang sama itu juga ditambah berebut dengan salad milik Dashie....

... Sepuluh menit kemudian tanpa membuat janji lalu mereka berdua mencari waktu untuk pergi melarikan diri dari pesta yang akan selesai pukul sembilan malam nanti....

... Jalan untuk mengarah ke arah pantai sedang sangat ramai ramainya dengan orang orang yang akan pergi kesana dan sebaliknya juga....

..."Minggir!" teriak Dasihe....

... Menarik pemuda yang juga ikut melarikan diri dari sebuah pesta....

... Saling menatap keduanya dengan tangan Dashie setelah meraih tangan Ved....

... Melepas pelukan ketidaksengajaan itu....

... Ved didorong Dashie....

... Dia terjatuh....

..."Agh!" kata Ved....

... Kecanggungan berakhir diantara keduanya....

... Melihat Dashie dengan ekspresi sedikit marah....

..."Apa harus mendorongku sekeras itu?!" kata Ved....

... Dashie masih disana dan hanya melihat Ved yang bangun kembali setelah secara tidak sengaja didorong oleh Dashie....

... Ved sudah terbangun dari tempat ia jatuh....

..."Ayo kita lanjutkan perjalanan pulang" kata Dashie....

... Ved tercengang dengan kalimat yang baru saja ia dengar dari seorang wanita seperti Dashie....

... Bertambah kesal tapi tetap baik....

..."Jangan heran. Kau memang seperti itu!" kata Ved....

... Dashie berjalan meninggalkan orang yang sedang menggerutu seperti biasa jika mereka terlalu lama mengobrol maka akan seperti ini....

... Berteriak....

..."Tunggu!" kata Ved....

... Ved mengejar wanita yang berjalan lebih cepat darinya yang dilakukan secara sengaja....

... Ved mengambil bagian arah yang sama seperti semula di sebelah kanan Dashie....

... Kembali melanjutkan perjalanan mereka....

... Tiga menit kemudian....

..."Kenapa kau tidak pulang bersama dengan pria itu?" tanya Ved....

..."Dia?" tanya balik Dashie....

..."Apa kau cinderella?" tanya Ved....

... Berhenti sejenak....

... Ved ikut berhenti dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Dashie....

...  Dashie melihat ke bawah melihat kedua pasang sepatunya yang ia pakai sebagai alas kaki....

... Kembali mentap temannya itu dengan wajah polosnya....

..."Sepatuku tidak hilang" kata Dashie....

... Tidak bisa berkata apa apa....

..."Hah!" kata Ved....

... Bersuara lebih menaikkan volume suara....

..."Kau tidak harus percaya dengan kata kataku tadi!" kata Ved....

... Memasang wajah naif....

..."Kau bertanya maka aku menjawab" kata Dashie....

... Ved mulai tidak bisa melanjutkan lagi mengajak lebih mengobrol dengan banyak pertanyaan pertanyaan lagi....

... Ved lalu mengalah....

..."Ayo kita pulang!" kata Ved....

... Tersenyum naif lagi kepada Ved....

..."Ok!" jawab Dashie....

... Ved sudah terbiasa dengan Dashie jika mereka berdua  sedang mengobrol dan Dashie melakukan hal hal yang di luar dugaan seperti tadi maka sudah waktunya mereka untuk berhenti berseteru....

... Di dalam isi pikiran wanita yang tidak mau diajak lagi mengobrol dengan pemuda disebelah kanan tepat ia berjalan beriringan. Dia sedang memikirkan sesuatu yang tidak tahu apa penyebab yang sebenarnya hal itu bisa terjadi dengan penuh banyak pertanyaan kenapa dia sudah resah sejak pesta bertema pantai itu di mulai . Dia ingin sekali pulang saja secepatnya dari pesta....

... Dashie melihat perban di kepala Ved yang terlihat baru juga perban lain yang ada di jemari jemari tangan....

... Sambil berjalan bersama untuk menikmati malam pantai yang cerah....

... Dia tidak mungkin tidak peduli dan tak ingin bertanya apa yang baru saja terjadi dengan temannya itu....

... Dia masih dengan wajah senyum seakan tidak terjadi apa apa....

... Berbicara dalam diam sesekali melihat Ved....

..."Sorry. Membuat perban di bagian lenganmu terlepas" kata Dashie....

... Melihat darah mengalir keluar dari lengan kirinya terlihat mengalir sampai telapak tangan. ...

... Ved sudah mengganti pakainnya yang sudah robek dibagian lengan jaket jeans hitamnya tadi sebelum datang ke pesta serta menghapus darah yang juga tadi ada di pipinya....

... Ved tahu bahwa sedari tadi Dashie sedang memperhatikan dirinya dengan teliti di setiap perban perban yang ia miliki dengan luka luka itu....

... Ide baru muncul....

..."Aku terlalu tampan mungkin" kata Ved....

... Sedkit menjaga jarak....

..."Kenapa tidak melanjutkan melihat ku dari atas sampai kaki lagi?" tanya Ved....

...  Berhenti memperdulikan orang yang ada di sebelahnya yang mulai dengan ke narsisnya.....

... Apa yang ia inginkan dalam detik ini, dia tidak yakin menginginkan hal lain selain merasa suasana hatinya tidak nyaman....

...  Berbicara didengar oleh Ved....

..."Tapi, itu apa?" tanya Dashie....

...  Heran....

..."Kau bisa melihat hantu?" tanya Ved....

..."Aku sedang tidak bercanda" kata Dashie....

..."Aku juga" kata Ved....

... Dashie berhenti sambil membuka ponsel menelepon seseorang....

... Serius dengan arah pembicaraan dengan orang yang diajak bicara oleh Dashie. ...

...  Menutup ponsel. ...

..."Dimana mobilmu?" tanya Dashie....

..."Di bengkel" kata Ved....

..."Aku akan ikut nebeng temanku. Apa kau tertarik?" tanya Dashie....

..."Kau tidak berencana menculikku kan?" tanya Ved....

... Mulai emosi lagi dengan kata kata yang Ved ucapkan kepadanya....

... Menarik nafas pelan....

..."Relax" kata Dashie....

...  Ved menunggu Dashie marah kepadanya....

...  Dan dia tidak jadi marah....

...  Ujian yang ia berikan berhasil lulus untuk Dashie melewatinya....

... Karena merasa bersalah dengan kata katanya itu akhirnya ia mau menerima bantuan dari teman teman Dashie....

...  Menunggu dua menit ...

... Tiga menit kemudian datang mereka....

... Mobil hitam berhenti lalu pintu mobil terbuka dan mereka ada disana menyapa keduanya....

..."Kenapa diam saja?" tanya Dashie....

... Ved masih di tempat semula ia dan Dashie menunggu bantuan yang baru saja datang itu....

... Membuat sebuah alasan agar tidak ikut....

..."Aku harus pergi bekerja di bengkel lagi" kata Ved....

... Membaca situasi dari alasan yang diberikan oleh Ved....

... Membuat alasan lain....

..."Kau akan lembur lagi. Baiklah jaga dirimu" kata Dashie....

..."Begitulah" kata Ved....

..."Baiklah. Aku pulang dulu" kata Dashie....

... Pintu mobil sebelah kiri ditutup oleh Dashie, dia pulang dengan rombongan wanita wanita karir yang baru saja pulang setelah mengikuti yoga yang berada di dekat pantai....

... Ved menunggu sampai Dashi pergi dengan teman temannya. ...

... Ved melihat ponselnya dan bertanya dengan seseorang bertanya apakah orang yang ia cari sudah ditemukan olehnya....

..."Sehebat itukah kamu sampai tidak bisa dilacak lagi?" tanya Ved....

... Telinganya berdengung....

... Dia mendapatkan sebuah sinyal baru dari suara dengungan yang diduga dari salah satu korban baru dari orang yang ia cari....

... Dia segera menghilang dari tempat terakhir ia bertemu dengan Dashie lalu pergi ke tempat korban baru....

... Ved langsung pergi menghilang....

..."Dia korban selanjutnya?" tanya Ved....

..."Kau bisa lihat cairan yang keluar dari hidungnya. Aku tidak keliru kan?" tanya Jarrel....

... Lima detik kemudian gadis dengan kulit yang membiru akibat dari serangan seseorang itu dia menghilang hilang menjadi air seketika di hadapan mereka berdua....

... Yang tertinggal hanya pakain milik gadis muda itu....

... Ved melihat dan memeriksa dengan seksama di daerah sekeliling pantai mencari siapa yang sesuai dari ciri ciri orang yang telah mengambil aura gadis tadi....

..."Benarkah berita itu?" tanya Ved....

..."Aku juga takut bisa seperti mereka" kata Jarrel....

..."Dia orang keberapa yang akan kita tangkap?" tanya Ved....

..."Seratus empat orang" jawab Jarrel....

..."Dengan rekan kita yang meninggal hampir tiga ratus lebih orang" kata Ved....

..."Sekarang dia bahkan bisa mengambil aura manusia sekaligus meremukan tulang mereka" kata Jarrel....

... Berbicara bersamaan....

..."Kemudian mereka hilang tanpa jejak" kata Ved dan Jarrel....

..."Kita tahu orang orang itu yang melakukan ini tapi kita tidak tahu wajah mereka" kata Ved....

... Serius memikirkan hal ini dengan tetap memantau semua orang yang ada di pantai....

... Dia juga memeriksa semua teman teman kuliahnya yang sedang menikmati pesta malam ini....

... Hoshi sudah terlihat oleh Ved sejak awal ia memantau seluruh pengunjung pantai semua normal normal saja hingga saat ini....

... Dulu Ved sama sekali tidak peduli dengan segala tindakan mereka dan karena sifat acuh dan tidak acuhnya membuat ia menjadi seperti ini....

... Remaja laki laki itu diam di sebuah lorong yang di atasnya digunakan untuk jalan lain suasana tidak terlihat horor malah terkesan damai dan tenang di waktu pagi ketika ia melewati depan gang rumahnya untuk menunggu bus untuk perjalanan berangkat ke sekolah....

... Merangkak dia lambat dengan rasa sakit yang diketahui oleh remaja laki laki itu....

... Di sedang sekarat semakin melemah untuk menggerakkan tubuhnya lagi....

... Dia melihat sepasang mata dari seorang wanita yang sedang meneteskan air mata di depannya sendiri tanpa luka fisik terlihat dia nampak baik baik saia tapi itu bukanlah apa yang sebenarnya remaja laki laki itu lihat....

..."Tolong aku!" suaranya lirih....

... Tanpa emosi....

... Memandang wajah wanita yang sedang meminta pertolongan darinya....

..."Korban mereka bertambah lagi" kata Ved....

..."Apa yang bisa ku kulakukan. Kau akan tetap mati" kata Ved....

... Dia berusaha untuk meminta pertolongan lagi kepada Ved....

... Ved masih tanpa emosi....

... Wanita itu dengan tangan kanannya meraih ke arah Ved lagi....

... Menyaksikan wanita itu makin menghilang remuk menjadi air mengalir meresap hilang ke dalam tanah....

..."Pada akhirnya kau juga akan mati" kata Ved....

... Ved menunggu memastikan bahwa orang orang tidak bisa melihat kematian menyakitkan ini didepan mereka....

... Berjarak dua puluh delapan meter jarak suara langkah kaki terdengar dari arah Ved berdiri saat ini mendengar langkah kaki dari kedua pasang sepatu hitam bertali hitam dengan kaos kaki putih yang ia pakai....

... Menatap lurus ke tempat wanita itu sekarang telah benar benar pergi....

... Teriakan itu terdengar keras menggema langsung di telinga remaja ini....

..."Ved!" kata Dashie....

... Ved dengan tanpa emosi kemudian langsung berbalik ke arah Dashie dengan ekspresi wajah ramah dan ceria segera....

... Berangkat sekolah dengan arah rute bus yang sama itu yang membuat alasan yang tepat Ved bisa menjadi akrab dengan orang lain yang bukan berasal dari separuh bangsa supranatural yang ada di dalam gen tubuhnya itu....

... Mereka berdua melewati lorong jalan yang tadi menjadi tempat kematian wanita muda tadi....

... Ved melihat lagi tempat itu....

..."Dashie. Aku menunggumu disini sedari tadi" kata Ved....

..."Menunggu!" kata Dashie....

... Ved terlihat tertawa dengan jawaban Dashie itu....

... ...

... Dashie mengingat semua hari hari sebelumnya ketika dia berulang kali memanggilnya dan mengajaknya untuk berangkat bersama kenyataan yang ia terima bahwa Ved tetap diam dan tidak banyak berkomunikasi dengan dirinya....

... Yang menjadi alasan mereka bisa dekat adalah mereka bertetangga tepat bersebelahan rumah mereka....

... Isi pikiran dan hati yang sebenarnya ingin bersahabat....

..."Apa hebatnya punya tetangga pintar dan katanya sempurna?" tanya Dashie....

..."Sepertinya dia malu jika berteman denganku" kata Dashie menduga....

... Ved sedang mencoba akrab dengan Dashie mulai hari itu dan itu tidaklah mudah untuk dirinya untuk mengendalikan diri agar tidak seperti para spesies yang sama seperti dirinya yang telah bertindak seperti yang ia tahu....

..."Aku akan mencoba berteman denganmu" kata Ved....

... Mereka mendapatkan bus dengan arah rute yang sama....

... Tujuh menit kemudian....

... Dashie mengucapkan salam perpisahan lalu turun dari dalam bus menuju ke sekolahnya sedangkan Ved menunggu lima menit lagi untuk sampai di sekolah....

... ...

... ...

Chapter 3: Siapa dia?.

...Chapter 3: Siapa dia?....

... Hoshi sedang bermain bola voli dengan yang lain memukul bola yang datang lalu melihat Dashie pergi secara diam diam dari pesta itu....

... Berhenti bermain bola voli pantai setelah itu pergi melewati teman temannya yang sedang menonton permainan bola voli pantai....

... Hoshi terlihat marah....

...  Dia dengan wajah tetap tenang meninggalkan area pantai pergi ke suatu tempat....

..."Dia mengambil target baru ku" kata Hoshi....

... Tak tentu arah dia pergi mencari orang lain sebagai pengganti dari Dashie yang berhasil selamat dari target Hoshi selanjutnya....

... Dia seperti dalam kondisi sedang menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam. Dia segera mencari siapa pengganti yang juga sesuai dengan kriteria yang ia butuhkan....

... Berjarak tiga puluh meter, dia merasakan aura target pengganti yang tercium oleh indera penciuman....

... Senyum dingin....

..."Aku menemukannya" kata Hoshi....

... Hoshi pergi menghilang menuju korban selanjutnya....

... Dashie sudah hampir sampai di depan rumah....

... Mencari kunci rumah yang ada di tas hitam yang ia bawa ke pesta tadi....

... Menemukan kunci rumah....

... Berada lima meter di depan rumah yang masih dalam keadaan gelap karena lampu yang belum menyala....

... Dia melihat seseorang ada didepan pintu rumah duduk di anak tangga dengan wajah menunduk dan kedua tangan menyilang di atas lutut....

... Sedang menebak siapa yang ia lihat lalu mendekat dengan perlahan tanpa suara berlebih dari langkah kakinya....

... Ketika dia akan menyapa....

... Berjarak tiga meter....

..."Tidak mungkin wanita itu" kata Dashie....

..."Tapi mungkin saja dunia berputar" kata Dashie....

..."Tapi, jika iya berarti … " kata Dashie....

... Dia sudah agak menundukkan dua puluh derajat bagian tubuhnya untuk menyapa seorang wanita lalu ia tumbang jatuh ke arah kanan diatas lantai dengan sendirinya....

... Terkejut....

..."Sungguh aku tidak berbuat apapun" kata Dashie....

... Mencoba membangunkan wanita yang jatuh di depannya itu segera lalu dia berhenti dengan kepanikan sejenak....

... Tersadar....

..."Callie?!" kata Dashie....

... Mulai panik....

..."Hey. Bangun!" kata Dashie....

... Dia menepuk wajah sebelah kanan dan kiri secara bergantian beberapa kali sahabatnya itu....

... Berencana akan memesan taksi untuk membawa Callie pergi ke rumah sakit....

... Callie tersadar....

... Senyum kelegaan Dashie terlihat....

... Callie sedang berusaha duduk lebih benar....

..."Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Dashie....

... Callie pucat dengan kondisi yang mengkhawatirkan membuat Dashie tidak tega melihatnya menjadi seperti itu....

... Dashie terharu....

... Lalu menangis di hadapan Callie....

..."Kenapa kau menangis?" tanya Callie....

..."Apa kau tidak sadar dengan keadaan mu ini" kata Dashie....

... Callie melihat kondisi raganya saat ini sekali lagi lalu berkata kepada Dashie, dan berkata "Aku lapar"....

... Kunci rumah masih di tangan kiri, Dashie beranjak berdiri lalu memasukkan kunci rumah di lubang kunci yang terbuat dari besi dengan warna gold klasik gagang pintu dan bercat putih pintu depan rumah dan cat abu abu untuk mendominasi warna rumah itu....

... Di ruang tamu....

...Dashie memberikan satu bungkus roti penuh yang berisi beberapa potong bagian dengan selai madu yang juga disediakan dalam satu botol....

..."Makanlah" kata Dashie....

... Duduk di kursi ruang tamu....

...Callie duduk disebelah Dashie berjarak setengah meter....

..."Makanlah. Aku sudah makan banyak tadi sebelum pulang ke rumah" kata Dashie....

... Callie menerima makanan yang sahabatnya berikan....

... Callie membaca majalah di meja ruang tamu....

..."Bolehkah aku tinggal disini?" tanya Callie....

..."Ok" kata Dashie....

... Callie memakan satu helai roti lagi dan ini yang kedua kali dengan selai madu yang ia makan....

... Sedang berpikir sesuatu dan juga serius Dashie melihat lagi kondisi tubuh sahabatnya yang memiliki banyak luka di beberapa bagian....

... Menutup majalah bersampul hitam lalu menaruhnya di atas meja....

..."Kau tidak akan berkelahi dengan siapapun kan" kata Dashie....

... Wajah santai dia menjawabnya, dan berkata "Aku berkelahi dengan pacarku"....

..."Kau tidak melaporkan hal ini kepada polisi?" tanya Dashie....

..."Untuk apa?" tanya Callie....

..."Terserah kau sajalah" kata Dashie....

... Melihat waktu di jam dinding berbahan kayu yang menempel di dalam dinding di ruang tamu bercat abu abu....

... Sudah pukul setengah delapan Dashie mengetahui waktu....

..."Setelah makan kita pergi ke depan gang" kata Dashie....

... Masih dengan roti yang ia gigit....

..."Untuk apa?" tanya Callie....

..."Kau akan memakai pakaian ini lagi?" tanya Dashie....

... ...

..."Oh kau pasti mau membelikan baju untuk ku" kata Dashie....

..."Ya. Tapi, tidak akan semahal baju baju mu" kata Dashie....

... Memeluk Dashie dengan sangat erat....

..."Kau memang sahabatku" kata Callie....

... Mereka berdua bertemu kembali setelah dua tahun tidak bertemu lamanya akhirnya bisa bertemu....

... Kembali ke pesta ulang tahun teman kuliah Ved....

... Dia mengambil face mist spray dari dalam tas...

...putih dengan tali rantai silver....

... Membuka tutup botolnya lalu mengaplikasikan di wajah secara menyeluruh. ...

... Mengambil nafas dengan pose cantik....

... Wanita bersetelan bunga bunga berwarna kuning bertema tropis baju pantai duduk di sebelah Ved dengan kursi pantai putih panjang dengan payung coklat diatasnya sebagai peneduh....

... Ved enjoy dengan dirinya sendiri yang asik bermain game online di sisi kiri wanita itu duduk disana dengan baju masih biasa saat masih bersama Dashie tadi....

... Mengajak bicara wanita itu....

..."Apa aku sudah cantik?" tanya wanita itu....

... Fokus dengan permainan game online....

..."Emm. Kau selalu cantik" kata Ved....

..."Kenapa kau tidak melihatku?" tanya wanita tersebut....

..."Kenapa aku harus melihatmu?" tanya Ved....

... Si wanita mulai kesal....

... Ved menatap wanita itu....

..."Sudahkan?" tanya Ved....

... Menatap wanita di sebelah kanannya  dalam lima detik lalu kembali dengan permainan game di ponsel....

... Wanita itu tersenyum bahagia setelah Ved menatapnya dalam lima detik....

... Duduk bersantai di pesta ulang tahunnya....

..."Kau tidak bermain dengan mereka lagi?" tanya Ved....

..."Sudah. Ternyata olahraga juga membuat kita lelah" kata wanita itu....

... Menaikkan nada suara....

..."Dua jam kau bermain voli!" kata Ved....

..."Jujur dan menyakitkan. Itulah yang ku suka darimu" kata wanita itu....

... Melihat wanita itu....

..."Kau tidak pernah menyukaiku" kata Ved....

... Lima belas menit kemudian wanita itu kemudian memakai selendang coklat berbahan rajut ia kenakan untuk menutupi pundak....

... Datang seseorang tidak dikenal menghampiri wanita yang ada di sebelah kanan Ved....

..."Nona cantik. Bolehkah aku ikut bergabung?" tanya seorang pria....

... Wanita itu menurunkan sedikit kacamata hitam yang ia pakai untuk melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara....

..."Tidak buruk jika dijadikan relasi" kata wanita itu....

... Ved melirik teman satu kampusnya yang juga dalam satu fakultas yang sama....

... Kemudian, bermain game lagi di ponsel....

... Duduk pria berpenampilan kekar dengan tinggi seratus delapan puluh tujuh sentimeter di kursi kosong pantai sebelah kanan wanita ini....

... Tiga menit kemudian....

... Memberanikan diri untuk mengajak mengobrol dengan wanita yang sedang bersantai bersebelahan dengan Ved....

..."Bisakah kita bertukar nomor ponsel?" tanya Si Pria keren....

... Berbalik menanggapi perkataan dari pria yang baru saja ia kenal....

..."Kenapa kita harus bertukar nomor ponsel?" tanya si wanita....

... Ved tidak peduli dengan proses pendekatan mereka  tapi tetap menyimak dengan apa yang ia lihat yang dilakukan oleh orang yang ia kenal....

..."Saya ingin mengenalmu lebih jauh" jawab Si Pria keren....

..."Ok. Tapi, ada syaratnya" kata Si Wanita....

..."Apa?" tanya Si Pria....

... ...

... Teman Ved kemudian memanggil manajer hotel untuk menjelaskan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh Si Pria keren dari semua biaya pesta ulang tahun wanita ini....

... Si Pria keren berpikir dalam dua detik....

... Ved memeriksa perban di kepalanya ketika syarat ini dikatakan oleh temannya itu....

..."Ok" jawab Si Pria keren....

... Menawan sekali senyum Si Wanita bertambah menawan lagi setelah Si Pria keren membayar semua biaya pesta ulang tahunnya malam ini....

... Setelah selesai dengan membayar biaya pesta ulang tahunnya mereka berdua akhirnya saling bertukar nomor ponsel....

... Mereka terlihat memulai dengan obrolan ringan mereka yang juga didengar oleh Ved tentunya....

... Melirik ke arah Si Wanita yang sedang mengobrol dengan orang baru itu....

..."Rupanya dia temanku" kata Ved....

..."Aku tidak amnesia bahwa benar dia temanku sendiri" kata Ved....

..."Dia tidak mau rugi dengan hotelnya sendiri ini" kata Ved....

... ...

... Mengobrol lagi dan lagi dengan keduanya disana di sebelah Ved dan terus  tidak bisa tidak peduli untuk cepat pergi dari sana....

... Ada sesuatu hal yang membuat dia juga lebih tidak ingin pergi dari sisinya padahal ia ingin pergi karena sudah jelas saat ini secara tidak langsung menjadi pengganggu di antara dua orang yang  sedang melakukan pendekatan dalam topik asmara....

... Dengungan itu kembali dalam level ringan dalam indera pendengaran....

... Ved menghentikan bermain game online memeriksa di lingkungan sekitarnya....

... Ia melihat aura orang orang disana sama seperti manusia manusia normal seperti biasa....

... Dengungan itu semakin kuat....

... Ved jauh lebih waspada duduk dari tempat kursi pantai setelah berbaring tadi....

... Dengungan itu semakin mendekat kuat terasa oleh Ved....

... Mencari dan mencari dia belum berhenti....

... Lagi lagi tak ada apapun disana seseorang yang ia cari....

... Hoshi datang kepada Wanita yang sedang melakukan pendekatan dengan Si Pria keren....

..."Kau siapa?" tanya Hoshi....

... Pertunjukan baru dimulai....

..."Kau siapa?" tanya Si Pria Keren balik....

... Ved berpikir mungkin sebentar lagi akan terjadi perkelahian di antara mereka berdua lalu dia berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk dia pergi....

... Memakai kacamata lagi kemudian pergi....

... Dalam tiga langkah dari tempat itu lalu dia berpikir bahwa ia meninggalkan sesuatu yang berharga disana. Akhirnya, dia kembali lagi ke tempat itu....

... Mengulurkan tangan kanannya kepada wanita di antara kedua pria yang akan berkelahi itu....

..."Kau tidak ikut dengan ku?" tanya Ved ...

... Terkejut sebentar lalu teman Ved menerima bantuan dari temannya itu....

... Ved langsung menarik temannya itu untuk ikut pergi bersamanya meninggalkan mereka berdua....

... Satu langkah pergi dari kedua pria yang tadi akan berkelahi....

..."Aku ada urusan dengannya. Kalian lanjutkan lagi" kata Ved....

... Sudah berjalan menjauh dari mereka sekitar jarak dua puluh meter....

... Wanita itu terlihat senang digandeng oleh Ved....

..."Mau sampai kapan kau menggandeng tangan ku?" tanya wanita itu....

... Baru sadar bahwa mereka sudah jauh dari Hoshi dan Si Pria yang tadi baru saja temannya itu kenal. ...

... Tanpa rasa bersalah melepas tangan temannya itu dengan cepat....

..."Oh. Sorry!"...

... Tangan kanan naik ke atas di depan temannya....

... Berbicara di telinga Ved....

... Agak berteriak....

..."Ok!" ...

... Tangan kanan Ved memegang mulut wanita yang berteriak lumayan keras....

... Sebenarnya disaat itu pula ia mendengar dengungan cukup kuat dari keberadaan orang yang dia cari....

... Ekspresi serius Ved tunjukkan....

... Temannya memanggil....

..."Ved!" kata teman Ved....

... Berbicara lebih tegas....

..."Hello, Ved!" kata teman Ved....

... Melihat Temannya yang memanggil....

..."Aku dengar. Ayo kita pergi ke mereka" kata Ved....

... Mereka berdua ikut bergabung dengan yang lain yang sedang menikmati atraksi api yang dilakukan oleh seorang yang profesional dalam bidang ini di dekat api unggun dekat pantai....

... Jarrel datang....

..."Ku lihat kau bersama Aka tadi" kata Jarrel....

... Sambil Ved menunjuk ke arah barat bersama teman teman Aka yang lain yang sedang menikmati pertunjukkan api....

..."Apakah dia sudah mengetahui tindakan kita?" tanya Ved....

..."Dari kekuatan dengungan yang kita tahu. Dia pasti menyadari hal ini" kata Jarrel....

..."Dia mungkin akan berhenti sejenak mencari mangsa kira kira dua hari lagi kan?" tanya Jarrel....

..."Kita harus bersiap untuk hari itu" kata Ved....

... Beberapa menit kemudian....

... Sedang menghafal sebuah mantra....

... Ved memperhatikan seseorang sedang berusaha keras untuk menghafalnya....

... Suasana sangat ramai....

..."Kau lupa lagi mantranya?" tanya Ved....

... Jarrel berusaha mengingat lagi mantra yang Ved maksud....

... Mulai berantem....

..."Bagaimana kau bisa lupa itu. Itu kan mantra yang kuajarkan padamu?!" kata Ved....

... Mulai merasa rendah diri....

..."Kakak saja yang lakukan. Kenapa harus aku yang menghafal!" kata Jarrel....

... Membaca mantra....

..."Jajuja jajiju!" kata Ved....

... Semua terlihat bayangan biru gambar yang terlihat orang orang yang berada disana....

... Mulai memeriksa lagi mencari seseorang yang sudah melenyapkan wanita wanita yang telah diambil aura yang mereka miliki hingga menghilang tanpa berjejak....

..."Aku ingin makan ayam goreng" kata Jarrel....

... Jarrel pergi setelah sudah memastikan bahwa orang yang ia cari tidak ada disana sekarang....

... Berteriak....

..."Ini belum selesai!" kata Ved....

... ...

... Berteriak juga....

..."Sudah!" kata Jarrel....

... Jarrel pergi meninggalkan kakak seniornya yang sangat rajin bekerja sekali....

... Ved memastikan lagi bahwa orang yang ia cari tidak ada disana....

...  Membaca mantra....

..."Jajuja jajiju!" kata Ved....

... Selesai menutup mantra itu dengan mantra yang sama Ved pergi berbeda arah dari adik seniornya barusan yang telah pergi juga dengan mode teleportasi di dalam gelap di bagian dari area pantai....

... Dia menghilang ditempat gelap yang berbeda dengan Jarrel tadi....

... Mereka sedang memakan ayam goreng buatan rumah....

..."Kau kemari?" tanya seorang Nenek....

..."Aku merindukan masakan Nenek. Apa tidak boleh" kata Jarrel....

..."Kenapa sebulan sekali?" tanya Neneknya Jarrel....

... Toko belum ditutup oleh pemiliknya masih terbuka pintu dan tirai toko....

... Sedang makan paha ayam goreng....

... Melihat ke arah luar toko, Jarrel melihat Dashie sedang bersama Callie akan menyeberang ke seberang jalan....

... Duduk di kursi dengan makanan di meja memperhatikan dengan seksama lalu Neneknya menegur....

..."Kau sedang melihat Dashie" kata Si Nenek....

... Masih dengan tatapan mata yang melihat fokus kepada Dashie....

..."Ya" jawab Jarrel....

... Neneknya juga ikut melihat keluar dengan apa yang dilihat oleh cucunya itu....

..."Siapa wanita itu?" tanya Si Nenek ...

..."Ya. Siapa dia?" tanya Jarrel....

... ...

... ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!