Chapter 3: Siapa dia?.

...Chapter 3: Siapa dia?....

... Hoshi sedang bermain bola voli dengan yang lain memukul bola yang datang lalu melihat Dashie pergi secara diam diam dari pesta itu....

... Berhenti bermain bola voli pantai setelah itu pergi melewati teman temannya yang sedang menonton permainan bola voli pantai....

... Hoshi terlihat marah....

...  Dia dengan wajah tetap tenang meninggalkan area pantai pergi ke suatu tempat....

..."Dia mengambil target baru ku" kata Hoshi....

... Tak tentu arah dia pergi mencari orang lain sebagai pengganti dari Dashie yang berhasil selamat dari target Hoshi selanjutnya....

... Dia seperti dalam kondisi sedang menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam. Dia segera mencari siapa pengganti yang juga sesuai dengan kriteria yang ia butuhkan....

... Berjarak tiga puluh meter, dia merasakan aura target pengganti yang tercium oleh indera penciuman....

... Senyum dingin....

..."Aku menemukannya" kata Hoshi....

... Hoshi pergi menghilang menuju korban selanjutnya....

... Dashie sudah hampir sampai di depan rumah....

... Mencari kunci rumah yang ada di tas hitam yang ia bawa ke pesta tadi....

... Menemukan kunci rumah....

... Berada lima meter di depan rumah yang masih dalam keadaan gelap karena lampu yang belum menyala....

... Dia melihat seseorang ada didepan pintu rumah duduk di anak tangga dengan wajah menunduk dan kedua tangan menyilang di atas lutut....

... Sedang menebak siapa yang ia lihat lalu mendekat dengan perlahan tanpa suara berlebih dari langkah kakinya....

... Ketika dia akan menyapa....

... Berjarak tiga meter....

..."Tidak mungkin wanita itu" kata Dashie....

..."Tapi mungkin saja dunia berputar" kata Dashie....

..."Tapi, jika iya berarti … " kata Dashie....

... Dia sudah agak menundukkan dua puluh derajat bagian tubuhnya untuk menyapa seorang wanita lalu ia tumbang jatuh ke arah kanan diatas lantai dengan sendirinya....

... Terkejut....

..."Sungguh aku tidak berbuat apapun" kata Dashie....

... Mencoba membangunkan wanita yang jatuh di depannya itu segera lalu dia berhenti dengan kepanikan sejenak....

... Tersadar....

..."Callie?!" kata Dashie....

... Mulai panik....

..."Hey. Bangun!" kata Dashie....

... Dia menepuk wajah sebelah kanan dan kiri secara bergantian beberapa kali sahabatnya itu....

... Berencana akan memesan taksi untuk membawa Callie pergi ke rumah sakit....

... Callie tersadar....

... Senyum kelegaan Dashie terlihat....

... Callie sedang berusaha duduk lebih benar....

..."Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Dashie....

... Callie pucat dengan kondisi yang mengkhawatirkan membuat Dashie tidak tega melihatnya menjadi seperti itu....

... Dashie terharu....

... Lalu menangis di hadapan Callie....

..."Kenapa kau menangis?" tanya Callie....

..."Apa kau tidak sadar dengan keadaan mu ini" kata Dashie....

... Callie melihat kondisi raganya saat ini sekali lagi lalu berkata kepada Dashie, dan berkata "Aku lapar"....

... Kunci rumah masih di tangan kiri, Dashie beranjak berdiri lalu memasukkan kunci rumah di lubang kunci yang terbuat dari besi dengan warna gold klasik gagang pintu dan bercat putih pintu depan rumah dan cat abu abu untuk mendominasi warna rumah itu....

... Di ruang tamu....

...Dashie memberikan satu bungkus roti penuh yang berisi beberapa potong bagian dengan selai madu yang juga disediakan dalam satu botol....

..."Makanlah" kata Dashie....

... Duduk di kursi ruang tamu....

...Callie duduk disebelah Dashie berjarak setengah meter....

..."Makanlah. Aku sudah makan banyak tadi sebelum pulang ke rumah" kata Dashie....

... Callie menerima makanan yang sahabatnya berikan....

... Callie membaca majalah di meja ruang tamu....

..."Bolehkah aku tinggal disini?" tanya Callie....

..."Ok" kata Dashie....

... Callie memakan satu helai roti lagi dan ini yang kedua kali dengan selai madu yang ia makan....

... Sedang berpikir sesuatu dan juga serius Dashie melihat lagi kondisi tubuh sahabatnya yang memiliki banyak luka di beberapa bagian....

... Menutup majalah bersampul hitam lalu menaruhnya di atas meja....

..."Kau tidak akan berkelahi dengan siapapun kan" kata Dashie....

... Wajah santai dia menjawabnya, dan berkata "Aku berkelahi dengan pacarku"....

..."Kau tidak melaporkan hal ini kepada polisi?" tanya Dashie....

..."Untuk apa?" tanya Callie....

..."Terserah kau sajalah" kata Dashie....

... Melihat waktu di jam dinding berbahan kayu yang menempel di dalam dinding di ruang tamu bercat abu abu....

... Sudah pukul setengah delapan Dashie mengetahui waktu....

..."Setelah makan kita pergi ke depan gang" kata Dashie....

... Masih dengan roti yang ia gigit....

..."Untuk apa?" tanya Callie....

..."Kau akan memakai pakaian ini lagi?" tanya Dashie....

... ...

..."Oh kau pasti mau membelikan baju untuk ku" kata Dashie....

..."Ya. Tapi, tidak akan semahal baju baju mu" kata Dashie....

... Memeluk Dashie dengan sangat erat....

..."Kau memang sahabatku" kata Callie....

... Mereka berdua bertemu kembali setelah dua tahun tidak bertemu lamanya akhirnya bisa bertemu....

... Kembali ke pesta ulang tahun teman kuliah Ved....

... Dia mengambil face mist spray dari dalam tas...

...putih dengan tali rantai silver....

... Membuka tutup botolnya lalu mengaplikasikan di wajah secara menyeluruh. ...

... Mengambil nafas dengan pose cantik....

... Wanita bersetelan bunga bunga berwarna kuning bertema tropis baju pantai duduk di sebelah Ved dengan kursi pantai putih panjang dengan payung coklat diatasnya sebagai peneduh....

... Ved enjoy dengan dirinya sendiri yang asik bermain game online di sisi kiri wanita itu duduk disana dengan baju masih biasa saat masih bersama Dashie tadi....

... Mengajak bicara wanita itu....

..."Apa aku sudah cantik?" tanya wanita itu....

... Fokus dengan permainan game online....

..."Emm. Kau selalu cantik" kata Ved....

..."Kenapa kau tidak melihatku?" tanya wanita tersebut....

..."Kenapa aku harus melihatmu?" tanya Ved....

... Si wanita mulai kesal....

... Ved menatap wanita itu....

..."Sudahkan?" tanya Ved....

... Menatap wanita di sebelah kanannya  dalam lima detik lalu kembali dengan permainan game di ponsel....

... Wanita itu tersenyum bahagia setelah Ved menatapnya dalam lima detik....

... Duduk bersantai di pesta ulang tahunnya....

..."Kau tidak bermain dengan mereka lagi?" tanya Ved....

..."Sudah. Ternyata olahraga juga membuat kita lelah" kata wanita itu....

... Menaikkan nada suara....

..."Dua jam kau bermain voli!" kata Ved....

..."Jujur dan menyakitkan. Itulah yang ku suka darimu" kata wanita itu....

... Melihat wanita itu....

..."Kau tidak pernah menyukaiku" kata Ved....

... Lima belas menit kemudian wanita itu kemudian memakai selendang coklat berbahan rajut ia kenakan untuk menutupi pundak....

... Datang seseorang tidak dikenal menghampiri wanita yang ada di sebelah kanan Ved....

..."Nona cantik. Bolehkah aku ikut bergabung?" tanya seorang pria....

... Wanita itu menurunkan sedikit kacamata hitam yang ia pakai untuk melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara....

..."Tidak buruk jika dijadikan relasi" kata wanita itu....

... Ved melirik teman satu kampusnya yang juga dalam satu fakultas yang sama....

... Kemudian, bermain game lagi di ponsel....

... Duduk pria berpenampilan kekar dengan tinggi seratus delapan puluh tujuh sentimeter di kursi kosong pantai sebelah kanan wanita ini....

... Tiga menit kemudian....

... Memberanikan diri untuk mengajak mengobrol dengan wanita yang sedang bersantai bersebelahan dengan Ved....

..."Bisakah kita bertukar nomor ponsel?" tanya Si Pria keren....

... Berbalik menanggapi perkataan dari pria yang baru saja ia kenal....

..."Kenapa kita harus bertukar nomor ponsel?" tanya si wanita....

... Ved tidak peduli dengan proses pendekatan mereka  tapi tetap menyimak dengan apa yang ia lihat yang dilakukan oleh orang yang ia kenal....

..."Saya ingin mengenalmu lebih jauh" jawab Si Pria keren....

..."Ok. Tapi, ada syaratnya" kata Si Wanita....

..."Apa?" tanya Si Pria....

... ...

... Teman Ved kemudian memanggil manajer hotel untuk menjelaskan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh Si Pria keren dari semua biaya pesta ulang tahun wanita ini....

... Si Pria keren berpikir dalam dua detik....

... Ved memeriksa perban di kepalanya ketika syarat ini dikatakan oleh temannya itu....

..."Ok" jawab Si Pria keren....

... Menawan sekali senyum Si Wanita bertambah menawan lagi setelah Si Pria keren membayar semua biaya pesta ulang tahunnya malam ini....

... Setelah selesai dengan membayar biaya pesta ulang tahunnya mereka berdua akhirnya saling bertukar nomor ponsel....

... Mereka terlihat memulai dengan obrolan ringan mereka yang juga didengar oleh Ved tentunya....

... Melirik ke arah Si Wanita yang sedang mengobrol dengan orang baru itu....

..."Rupanya dia temanku" kata Ved....

..."Aku tidak amnesia bahwa benar dia temanku sendiri" kata Ved....

..."Dia tidak mau rugi dengan hotelnya sendiri ini" kata Ved....

... ...

... Mengobrol lagi dan lagi dengan keduanya disana di sebelah Ved dan terus  tidak bisa tidak peduli untuk cepat pergi dari sana....

... Ada sesuatu hal yang membuat dia juga lebih tidak ingin pergi dari sisinya padahal ia ingin pergi karena sudah jelas saat ini secara tidak langsung menjadi pengganggu di antara dua orang yang  sedang melakukan pendekatan dalam topik asmara....

... Dengungan itu kembali dalam level ringan dalam indera pendengaran....

... Ved menghentikan bermain game online memeriksa di lingkungan sekitarnya....

... Ia melihat aura orang orang disana sama seperti manusia manusia normal seperti biasa....

... Dengungan itu semakin kuat....

... Ved jauh lebih waspada duduk dari tempat kursi pantai setelah berbaring tadi....

... Dengungan itu semakin mendekat kuat terasa oleh Ved....

... Mencari dan mencari dia belum berhenti....

... Lagi lagi tak ada apapun disana seseorang yang ia cari....

... Hoshi datang kepada Wanita yang sedang melakukan pendekatan dengan Si Pria keren....

..."Kau siapa?" tanya Hoshi....

... Pertunjukan baru dimulai....

..."Kau siapa?" tanya Si Pria Keren balik....

... Ved berpikir mungkin sebentar lagi akan terjadi perkelahian di antara mereka berdua lalu dia berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk dia pergi....

... Memakai kacamata lagi kemudian pergi....

... Dalam tiga langkah dari tempat itu lalu dia berpikir bahwa ia meninggalkan sesuatu yang berharga disana. Akhirnya, dia kembali lagi ke tempat itu....

... Mengulurkan tangan kanannya kepada wanita di antara kedua pria yang akan berkelahi itu....

..."Kau tidak ikut dengan ku?" tanya Ved ...

... Terkejut sebentar lalu teman Ved menerima bantuan dari temannya itu....

... Ved langsung menarik temannya itu untuk ikut pergi bersamanya meninggalkan mereka berdua....

... Satu langkah pergi dari kedua pria yang tadi akan berkelahi....

..."Aku ada urusan dengannya. Kalian lanjutkan lagi" kata Ved....

... Sudah berjalan menjauh dari mereka sekitar jarak dua puluh meter....

... Wanita itu terlihat senang digandeng oleh Ved....

..."Mau sampai kapan kau menggandeng tangan ku?" tanya wanita itu....

... Baru sadar bahwa mereka sudah jauh dari Hoshi dan Si Pria yang tadi baru saja temannya itu kenal. ...

... Tanpa rasa bersalah melepas tangan temannya itu dengan cepat....

..."Oh. Sorry!"...

... Tangan kanan naik ke atas di depan temannya....

... Berbicara di telinga Ved....

... Agak berteriak....

..."Ok!" ...

... Tangan kanan Ved memegang mulut wanita yang berteriak lumayan keras....

... Sebenarnya disaat itu pula ia mendengar dengungan cukup kuat dari keberadaan orang yang dia cari....

... Ekspresi serius Ved tunjukkan....

... Temannya memanggil....

..."Ved!" kata teman Ved....

... Berbicara lebih tegas....

..."Hello, Ved!" kata teman Ved....

... Melihat Temannya yang memanggil....

..."Aku dengar. Ayo kita pergi ke mereka" kata Ved....

... Mereka berdua ikut bergabung dengan yang lain yang sedang menikmati atraksi api yang dilakukan oleh seorang yang profesional dalam bidang ini di dekat api unggun dekat pantai....

... Jarrel datang....

..."Ku lihat kau bersama Aka tadi" kata Jarrel....

... Sambil Ved menunjuk ke arah barat bersama teman teman Aka yang lain yang sedang menikmati pertunjukkan api....

..."Apakah dia sudah mengetahui tindakan kita?" tanya Ved....

..."Dari kekuatan dengungan yang kita tahu. Dia pasti menyadari hal ini" kata Jarrel....

..."Dia mungkin akan berhenti sejenak mencari mangsa kira kira dua hari lagi kan?" tanya Jarrel....

..."Kita harus bersiap untuk hari itu" kata Ved....

... Beberapa menit kemudian....

... Sedang menghafal sebuah mantra....

... Ved memperhatikan seseorang sedang berusaha keras untuk menghafalnya....

... Suasana sangat ramai....

..."Kau lupa lagi mantranya?" tanya Ved....

... Jarrel berusaha mengingat lagi mantra yang Ved maksud....

... Mulai berantem....

..."Bagaimana kau bisa lupa itu. Itu kan mantra yang kuajarkan padamu?!" kata Ved....

... Mulai merasa rendah diri....

..."Kakak saja yang lakukan. Kenapa harus aku yang menghafal!" kata Jarrel....

... Membaca mantra....

..."Jajuja jajiju!" kata Ved....

... Semua terlihat bayangan biru gambar yang terlihat orang orang yang berada disana....

... Mulai memeriksa lagi mencari seseorang yang sudah melenyapkan wanita wanita yang telah diambil aura yang mereka miliki hingga menghilang tanpa berjejak....

..."Aku ingin makan ayam goreng" kata Jarrel....

... Jarrel pergi setelah sudah memastikan bahwa orang yang ia cari tidak ada disana sekarang....

... Berteriak....

..."Ini belum selesai!" kata Ved....

... ...

... Berteriak juga....

..."Sudah!" kata Jarrel....

... Jarrel pergi meninggalkan kakak seniornya yang sangat rajin bekerja sekali....

... Ved memastikan lagi bahwa orang yang ia cari tidak ada disana....

...  Membaca mantra....

..."Jajuja jajiju!" kata Ved....

... Selesai menutup mantra itu dengan mantra yang sama Ved pergi berbeda arah dari adik seniornya barusan yang telah pergi juga dengan mode teleportasi di dalam gelap di bagian dari area pantai....

... Dia menghilang ditempat gelap yang berbeda dengan Jarrel tadi....

... Mereka sedang memakan ayam goreng buatan rumah....

..."Kau kemari?" tanya seorang Nenek....

..."Aku merindukan masakan Nenek. Apa tidak boleh" kata Jarrel....

..."Kenapa sebulan sekali?" tanya Neneknya Jarrel....

... Toko belum ditutup oleh pemiliknya masih terbuka pintu dan tirai toko....

... Sedang makan paha ayam goreng....

... Melihat ke arah luar toko, Jarrel melihat Dashie sedang bersama Callie akan menyeberang ke seberang jalan....

... Duduk di kursi dengan makanan di meja memperhatikan dengan seksama lalu Neneknya menegur....

..."Kau sedang melihat Dashie" kata Si Nenek....

... Masih dengan tatapan mata yang melihat fokus kepada Dashie....

..."Ya" jawab Jarrel....

... Neneknya juga ikut melihat keluar dengan apa yang dilihat oleh cucunya itu....

..."Siapa wanita itu?" tanya Si Nenek ...

..."Ya. Siapa dia?" tanya Jarrel....

... ...

... ...

Episodes
1 Chapter 1: I'll Get Over You.
2 Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3 Chapter 3: Siapa dia?.
4 Chapter 4: Lies.
5 Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6 Chapter 6: Harus pergi?.
7 Chapter 7: Ini perasaanku.
8 Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9 Chapter 9: Bukan idola.
10 Chapter 10: Santai sejenak.
11 Chapter 11: Run On.
12 Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13 Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14 Chapter 14: Luar biasa teman.
15 Chapter 15: Selera Humor.
16 Chapter 16: Yes or No.
17 Chapter 17: Bukan Milikku.
18 Chapter 18: Marshmallow.
19 Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20 Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21 Chapter 21: Stop to Love Again.
22 Chapter 22: Penawaran menarik.
23 Chapter 23: Kemungkinan baik.
24 Chapter 24: Kejutan untukmu.
25 Chapter 25: Teman baru.
26 Chapter 26: Impossible to be possible.
27 Chapter 27: Beautiful Target.
28 Chapter 28: Serius.
29 Chapter 29: Why?.
30 Chapter 30: Ada didekatku.
31 Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32 Chapter 32: Tidak nyata.
33 Chapter 33: Dia telah kembali.
34 Chapter 34: Jangan khawatir.
35 Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36 Chapter 36: Seharusnya?.
37 Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38 Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39 Chapter 39: Menjawab santai.
40 Chapter 40: Ruang gelap.
41 Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42 Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43 Chapter 43: Mungkin hari ini.
44 Chapter 44: Chaotic.
45 Chapter 45: Ada apa denganku?.
46 Chapter 46: Siapa mereka?.
47 Chapter 47: Satu keberuntungan.
48 Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49 Chapter 49: Dia.
50 Chapter 50: Satu jawaban.
51 Chapter 51: Baby, It's okay.
52 Chapter 52: Siapa orang itu?.
53 Chapter 53: Lemons.
54 Chapter 54: Lebih santai.
55 Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56 Chapter 56: Tidak mungkin
57 Chapter 57: Seperti kencan pertama
58 Chapter 58: Chocolate Muffin
59 Chapter 59: Begini begitu
60 Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61 Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62 Chapter 62: Kita.
63 Chapter 63: Tidak nyata.
64 Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65 Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66 Chapter 66: Mengikuti lagi.
67 Chapter 67: Kenapa?.
68 Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69 Chapter 69: Menunggu kabar.
70 Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71 Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72 Chapter 72: Aku kita, dia.
73 Chapter 73: Diam-diam.
74 Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75 Chapter 75: Tentang kita.
76 Chapter 76: Sahabatku.
77 Chapter 77: Tidak disangka.
78 Chapter 78: Hening.
79 Chapter 79: Dia dan aku.
80 Chapter 80: Tidak lupa.
81 Chapter 81: Tertawa gemas.
82 Chapter 82
83 Chapter 83: Dibalik cerita.
84 Chapter 84: Long time.
85 Chapter 85: Kembali lagi.
86 Chapter 86: Curiga.
87 Chapter 87: Kemungkinan.
88 Chapter 88: Tak ingin.
89 Chapter 89: Dimana dia?.
90 Chapter 90: Kesempatan kedua.
91 Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92 Chapter 92: Mereka.
93 Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94 Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95 Chapter 95: Sampai kapan?.
96 Chapter 96: Teman satu sekolah.
97 Chapter 97: Sorry.
98 Chapter 98: Ada sesuatu.
99 Chapter 99: Khusus.
100 Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101 Chapter 101: Kamu berubah.
102 Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103 Chapter 103: Segera kembali.
104 Chapter 104: Kekasihku.
105 Chapter 105: Semudah itu.
106 Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107 Chapter 107: Tidak berubah.
108 Chapter 108: Orang itu.
109 Chapter 109: Berpikir ulang.
110 Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111 Chapter 111: Pertemuan kita.
112 Chapter 112: Mengetuk pintu.
113 Chapter 113: Tanda bahaya.
114 Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115 Chapter 115: Kembali.
116 Chapter 116: Misteri.
117 Chapter 117: Pesan dari kakak.
118 Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119 Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120 Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121 Chapter 121: Dinner.
122 Chapter 122: Tidak bohong.
123 Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124 Chapter 124: Pendengar.
125 Chapter 125: Happiness in the night.
126 Chapter 126: Always sweet.
127 Chapter 127: Pernah disayang.
128 Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129 Chapter 129: Butuh mengerti.
130 Chapter 130: Segera datang.
131 Chapter 131: Tetap menawan.
132 Chapter 132: Sorry.
133 Chapter 133: Watermelon mint soda.
134 Chapter 134: Kau yang terbaik.
135 Chapter 135: Percaya diri.
136 Chapter 136: Sementara waktu.
137 Chapter 137: Sekarang.
138 Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139 Chapter 139: Sore ini.
140 Chapter 140: Tidak bercanda.
141 Chapter 141: Pendengar yang baik.
142 Chapter 142: Berpindah tangan.
143 Chapter 143: Milik Pacarku.
144 Chapter 144: Teman lama.
145 Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146 Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147 Chapter 147: Bertahan.
148 Chapter 148: Berbisik.
149 Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150 Chapter 150: Tidak salah tebak.
151 Chapter 151: Membuat kaget.
152 Chapter 152: Tanya kabar.
153 Chapter 153: Tetap ada.
154 Chapter 154: Dia pergi.
155 Chapter 155: Kau siapa?.
156 Chapter 156: Sore ini.
157 Chapter 157: Tujuan awal.
158 Chapter 158: Sempat tersenyum.
159 Chapter 159: Ya, begini.
160 Chapter 160: Selalu ingat.
161 Chapter 161: Keeper.
162 Chapter 162: Pink!. Pink!.
163 Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164 Chapter 164: Balik.
165 Chapter 165: Dimana sekarang?.
166 Chapter 166: Tidak selevel.
167 Chapter 167: Tidak akan pernah.
168 Chapter 168: Dia datang lagi.
169 Chapter 169: Serba salah.
170 Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171 Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172 Chapter 172: Aku tidak janji.
173 chapter 173: Tidak terburu-buru.
174 Chapter 174: Apakah harus?.
175 Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176 Chapter 176: Perintah.
177 Chapter 177: Detik detik.
178 Chapter 178: All about you.
179 Chapter 179: Terburu-buru.
180 Chapter 180: Bukan musuh.
181 Chapter 181: Bukan orang baik.
182 Chapter 182: Diriku sendiri.
183 Chapter 183: Kau berarti untukku.
184 Chapter 184: Tersapu ombak.
185 Chapter 185: Smoothie.
186 Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187 Chapter 187: Tidak rela.
188 Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189 Chapter 189: Selesai bertengkar.
190 Chapter 190: Aku sudah tahu.
191 Chapter 191: Diam menatap.
192 Chapter 192: Jangan pergi.
193 Chapter 193: Jangan bohong.
194 Chapter 194: Terdiam.
195 Chapter 195: Melewati.
196 Chapter 196: Jeda.
197 Chapter 197: Mungkin.
198 Chapter 198: Di menit seterusnya.
199 Chapter 199: Tuan Muda.
200 Chapter 200: Jeda tiga detik.
201 Chapter 201: Kita.
202 Chapter 202: Chewy Candy.
203 Chapter 203: Sorry.
204 Chapter 204: Anak panah.
205 Chapter 205: Masih disana.
206 Chapter 206: Rumah lain.
207 Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208 Chapter 208: Menoleh.
209 Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210 Chapter 210: Kenapa?.
211 Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212 Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213 Chapter 213: Yakin.
214 Chapter 214: Tidak Mungkin.
215 Chapter 215: Full baterai.
216 Chapter 216: Reaksi.
217 Chapter 217: Berarti.
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Chapter 1: I'll Get Over You.
2
Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3
Chapter 3: Siapa dia?.
4
Chapter 4: Lies.
5
Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6
Chapter 6: Harus pergi?.
7
Chapter 7: Ini perasaanku.
8
Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9
Chapter 9: Bukan idola.
10
Chapter 10: Santai sejenak.
11
Chapter 11: Run On.
12
Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13
Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14
Chapter 14: Luar biasa teman.
15
Chapter 15: Selera Humor.
16
Chapter 16: Yes or No.
17
Chapter 17: Bukan Milikku.
18
Chapter 18: Marshmallow.
19
Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20
Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21
Chapter 21: Stop to Love Again.
22
Chapter 22: Penawaran menarik.
23
Chapter 23: Kemungkinan baik.
24
Chapter 24: Kejutan untukmu.
25
Chapter 25: Teman baru.
26
Chapter 26: Impossible to be possible.
27
Chapter 27: Beautiful Target.
28
Chapter 28: Serius.
29
Chapter 29: Why?.
30
Chapter 30: Ada didekatku.
31
Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32
Chapter 32: Tidak nyata.
33
Chapter 33: Dia telah kembali.
34
Chapter 34: Jangan khawatir.
35
Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36
Chapter 36: Seharusnya?.
37
Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38
Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39
Chapter 39: Menjawab santai.
40
Chapter 40: Ruang gelap.
41
Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42
Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43
Chapter 43: Mungkin hari ini.
44
Chapter 44: Chaotic.
45
Chapter 45: Ada apa denganku?.
46
Chapter 46: Siapa mereka?.
47
Chapter 47: Satu keberuntungan.
48
Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49
Chapter 49: Dia.
50
Chapter 50: Satu jawaban.
51
Chapter 51: Baby, It's okay.
52
Chapter 52: Siapa orang itu?.
53
Chapter 53: Lemons.
54
Chapter 54: Lebih santai.
55
Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56
Chapter 56: Tidak mungkin
57
Chapter 57: Seperti kencan pertama
58
Chapter 58: Chocolate Muffin
59
Chapter 59: Begini begitu
60
Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61
Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62
Chapter 62: Kita.
63
Chapter 63: Tidak nyata.
64
Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65
Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66
Chapter 66: Mengikuti lagi.
67
Chapter 67: Kenapa?.
68
Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69
Chapter 69: Menunggu kabar.
70
Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71
Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72
Chapter 72: Aku kita, dia.
73
Chapter 73: Diam-diam.
74
Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75
Chapter 75: Tentang kita.
76
Chapter 76: Sahabatku.
77
Chapter 77: Tidak disangka.
78
Chapter 78: Hening.
79
Chapter 79: Dia dan aku.
80
Chapter 80: Tidak lupa.
81
Chapter 81: Tertawa gemas.
82
Chapter 82
83
Chapter 83: Dibalik cerita.
84
Chapter 84: Long time.
85
Chapter 85: Kembali lagi.
86
Chapter 86: Curiga.
87
Chapter 87: Kemungkinan.
88
Chapter 88: Tak ingin.
89
Chapter 89: Dimana dia?.
90
Chapter 90: Kesempatan kedua.
91
Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92
Chapter 92: Mereka.
93
Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94
Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95
Chapter 95: Sampai kapan?.
96
Chapter 96: Teman satu sekolah.
97
Chapter 97: Sorry.
98
Chapter 98: Ada sesuatu.
99
Chapter 99: Khusus.
100
Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101
Chapter 101: Kamu berubah.
102
Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103
Chapter 103: Segera kembali.
104
Chapter 104: Kekasihku.
105
Chapter 105: Semudah itu.
106
Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107
Chapter 107: Tidak berubah.
108
Chapter 108: Orang itu.
109
Chapter 109: Berpikir ulang.
110
Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111
Chapter 111: Pertemuan kita.
112
Chapter 112: Mengetuk pintu.
113
Chapter 113: Tanda bahaya.
114
Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115
Chapter 115: Kembali.
116
Chapter 116: Misteri.
117
Chapter 117: Pesan dari kakak.
118
Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119
Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120
Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121
Chapter 121: Dinner.
122
Chapter 122: Tidak bohong.
123
Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124
Chapter 124: Pendengar.
125
Chapter 125: Happiness in the night.
126
Chapter 126: Always sweet.
127
Chapter 127: Pernah disayang.
128
Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129
Chapter 129: Butuh mengerti.
130
Chapter 130: Segera datang.
131
Chapter 131: Tetap menawan.
132
Chapter 132: Sorry.
133
Chapter 133: Watermelon mint soda.
134
Chapter 134: Kau yang terbaik.
135
Chapter 135: Percaya diri.
136
Chapter 136: Sementara waktu.
137
Chapter 137: Sekarang.
138
Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139
Chapter 139: Sore ini.
140
Chapter 140: Tidak bercanda.
141
Chapter 141: Pendengar yang baik.
142
Chapter 142: Berpindah tangan.
143
Chapter 143: Milik Pacarku.
144
Chapter 144: Teman lama.
145
Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146
Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147
Chapter 147: Bertahan.
148
Chapter 148: Berbisik.
149
Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150
Chapter 150: Tidak salah tebak.
151
Chapter 151: Membuat kaget.
152
Chapter 152: Tanya kabar.
153
Chapter 153: Tetap ada.
154
Chapter 154: Dia pergi.
155
Chapter 155: Kau siapa?.
156
Chapter 156: Sore ini.
157
Chapter 157: Tujuan awal.
158
Chapter 158: Sempat tersenyum.
159
Chapter 159: Ya, begini.
160
Chapter 160: Selalu ingat.
161
Chapter 161: Keeper.
162
Chapter 162: Pink!. Pink!.
163
Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164
Chapter 164: Balik.
165
Chapter 165: Dimana sekarang?.
166
Chapter 166: Tidak selevel.
167
Chapter 167: Tidak akan pernah.
168
Chapter 168: Dia datang lagi.
169
Chapter 169: Serba salah.
170
Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171
Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172
Chapter 172: Aku tidak janji.
173
chapter 173: Tidak terburu-buru.
174
Chapter 174: Apakah harus?.
175
Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176
Chapter 176: Perintah.
177
Chapter 177: Detik detik.
178
Chapter 178: All about you.
179
Chapter 179: Terburu-buru.
180
Chapter 180: Bukan musuh.
181
Chapter 181: Bukan orang baik.
182
Chapter 182: Diriku sendiri.
183
Chapter 183: Kau berarti untukku.
184
Chapter 184: Tersapu ombak.
185
Chapter 185: Smoothie.
186
Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187
Chapter 187: Tidak rela.
188
Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189
Chapter 189: Selesai bertengkar.
190
Chapter 190: Aku sudah tahu.
191
Chapter 191: Diam menatap.
192
Chapter 192: Jangan pergi.
193
Chapter 193: Jangan bohong.
194
Chapter 194: Terdiam.
195
Chapter 195: Melewati.
196
Chapter 196: Jeda.
197
Chapter 197: Mungkin.
198
Chapter 198: Di menit seterusnya.
199
Chapter 199: Tuan Muda.
200
Chapter 200: Jeda tiga detik.
201
Chapter 201: Kita.
202
Chapter 202: Chewy Candy.
203
Chapter 203: Sorry.
204
Chapter 204: Anak panah.
205
Chapter 205: Masih disana.
206
Chapter 206: Rumah lain.
207
Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208
Chapter 208: Menoleh.
209
Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210
Chapter 210: Kenapa?.
211
Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212
Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213
Chapter 213: Yakin.
214
Chapter 214: Tidak Mungkin.
215
Chapter 215: Full baterai.
216
Chapter 216: Reaksi.
217
Chapter 217: Berarti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!