...Chapter 3: Siapa dia?....
... Hoshi sedang bermain bola voli dengan yang lain memukul bola yang datang lalu melihat Dashie pergi secara diam diam dari pesta itu....
... Berhenti bermain bola voli pantai setelah itu pergi melewati teman temannya yang sedang menonton permainan bola voli pantai....
... Hoshi terlihat marah....
... Dia dengan wajah tetap tenang meninggalkan area pantai pergi ke suatu tempat....
..."Dia mengambil target baru ku" kata Hoshi....
... Tak tentu arah dia pergi mencari orang lain sebagai pengganti dari Dashie yang berhasil selamat dari target Hoshi selanjutnya....
... Dia seperti dalam kondisi sedang menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam. Dia segera mencari siapa pengganti yang juga sesuai dengan kriteria yang ia butuhkan....
... Berjarak tiga puluh meter, dia merasakan aura target pengganti yang tercium oleh indera penciuman....
... Senyum dingin....
..."Aku menemukannya" kata Hoshi....
... Hoshi pergi menghilang menuju korban selanjutnya....
... Dashie sudah hampir sampai di depan rumah....
... Mencari kunci rumah yang ada di tas hitam yang ia bawa ke pesta tadi....
... Menemukan kunci rumah....
... Berada lima meter di depan rumah yang masih dalam keadaan gelap karena lampu yang belum menyala....
... Dia melihat seseorang ada didepan pintu rumah duduk di anak tangga dengan wajah menunduk dan kedua tangan menyilang di atas lutut....
... Sedang menebak siapa yang ia lihat lalu mendekat dengan perlahan tanpa suara berlebih dari langkah kakinya....
... Ketika dia akan menyapa....
... Berjarak tiga meter....
..."Tidak mungkin wanita itu" kata Dashie....
..."Tapi mungkin saja dunia berputar" kata Dashie....
..."Tapi, jika iya berarti … " kata Dashie....
... Dia sudah agak menundukkan dua puluh derajat bagian tubuhnya untuk menyapa seorang wanita lalu ia tumbang jatuh ke arah kanan diatas lantai dengan sendirinya....
... Terkejut....
..."Sungguh aku tidak berbuat apapun" kata Dashie....
... Mencoba membangunkan wanita yang jatuh di depannya itu segera lalu dia berhenti dengan kepanikan sejenak....
... Tersadar....
..."Callie?!" kata Dashie....
... Mulai panik....
..."Hey. Bangun!" kata Dashie....
... Dia menepuk wajah sebelah kanan dan kiri secara bergantian beberapa kali sahabatnya itu....
... Berencana akan memesan taksi untuk membawa Callie pergi ke rumah sakit....
... Callie tersadar....
... Senyum kelegaan Dashie terlihat....
... Callie sedang berusaha duduk lebih benar....
..."Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Dashie....
... Callie pucat dengan kondisi yang mengkhawatirkan membuat Dashie tidak tega melihatnya menjadi seperti itu....
... Dashie terharu....
... Lalu menangis di hadapan Callie....
..."Kenapa kau menangis?" tanya Callie....
..."Apa kau tidak sadar dengan keadaan mu ini" kata Dashie....
... Callie melihat kondisi raganya saat ini sekali lagi lalu berkata kepada Dashie, dan berkata "Aku lapar"....
... Kunci rumah masih di tangan kiri, Dashie beranjak berdiri lalu memasukkan kunci rumah di lubang kunci yang terbuat dari besi dengan warna gold klasik gagang pintu dan bercat putih pintu depan rumah dan cat abu abu untuk mendominasi warna rumah itu....
... Di ruang tamu....
...Dashie memberikan satu bungkus roti penuh yang berisi beberapa potong bagian dengan selai madu yang juga disediakan dalam satu botol....
..."Makanlah" kata Dashie....
... Duduk di kursi ruang tamu....
...Callie duduk disebelah Dashie berjarak setengah meter....
..."Makanlah. Aku sudah makan banyak tadi sebelum pulang ke rumah" kata Dashie....
... Callie menerima makanan yang sahabatnya berikan....
... Callie membaca majalah di meja ruang tamu....
..."Bolehkah aku tinggal disini?" tanya Callie....
..."Ok" kata Dashie....
... Callie memakan satu helai roti lagi dan ini yang kedua kali dengan selai madu yang ia makan....
... Sedang berpikir sesuatu dan juga serius Dashie melihat lagi kondisi tubuh sahabatnya yang memiliki banyak luka di beberapa bagian....
... Menutup majalah bersampul hitam lalu menaruhnya di atas meja....
..."Kau tidak akan berkelahi dengan siapapun kan" kata Dashie....
... Wajah santai dia menjawabnya, dan berkata "Aku berkelahi dengan pacarku"....
..."Kau tidak melaporkan hal ini kepada polisi?" tanya Dashie....
..."Untuk apa?" tanya Callie....
..."Terserah kau sajalah" kata Dashie....
... Melihat waktu di jam dinding berbahan kayu yang menempel di dalam dinding di ruang tamu bercat abu abu....
... Sudah pukul setengah delapan Dashie mengetahui waktu....
..."Setelah makan kita pergi ke depan gang" kata Dashie....
... Masih dengan roti yang ia gigit....
..."Untuk apa?" tanya Callie....
..."Kau akan memakai pakaian ini lagi?" tanya Dashie....
... ...
..."Oh kau pasti mau membelikan baju untuk ku" kata Dashie....
..."Ya. Tapi, tidak akan semahal baju baju mu" kata Dashie....
... Memeluk Dashie dengan sangat erat....
..."Kau memang sahabatku" kata Callie....
... Mereka berdua bertemu kembali setelah dua tahun tidak bertemu lamanya akhirnya bisa bertemu....
... Kembali ke pesta ulang tahun teman kuliah Ved....
... Dia mengambil face mist spray dari dalam tas...
...putih dengan tali rantai silver....
... Membuka tutup botolnya lalu mengaplikasikan di wajah secara menyeluruh. ...
... Mengambil nafas dengan pose cantik....
... Wanita bersetelan bunga bunga berwarna kuning bertema tropis baju pantai duduk di sebelah Ved dengan kursi pantai putih panjang dengan payung coklat diatasnya sebagai peneduh....
... Ved enjoy dengan dirinya sendiri yang asik bermain game online di sisi kiri wanita itu duduk disana dengan baju masih biasa saat masih bersama Dashie tadi....
... Mengajak bicara wanita itu....
..."Apa aku sudah cantik?" tanya wanita itu....
... Fokus dengan permainan game online....
..."Emm. Kau selalu cantik" kata Ved....
..."Kenapa kau tidak melihatku?" tanya wanita tersebut....
..."Kenapa aku harus melihatmu?" tanya Ved....
... Si wanita mulai kesal....
... Ved menatap wanita itu....
..."Sudahkan?" tanya Ved....
... Menatap wanita di sebelah kanannya dalam lima detik lalu kembali dengan permainan game di ponsel....
... Wanita itu tersenyum bahagia setelah Ved menatapnya dalam lima detik....
... Duduk bersantai di pesta ulang tahunnya....
..."Kau tidak bermain dengan mereka lagi?" tanya Ved....
..."Sudah. Ternyata olahraga juga membuat kita lelah" kata wanita itu....
... Menaikkan nada suara....
..."Dua jam kau bermain voli!" kata Ved....
..."Jujur dan menyakitkan. Itulah yang ku suka darimu" kata wanita itu....
... Melihat wanita itu....
..."Kau tidak pernah menyukaiku" kata Ved....
... Lima belas menit kemudian wanita itu kemudian memakai selendang coklat berbahan rajut ia kenakan untuk menutupi pundak....
... Datang seseorang tidak dikenal menghampiri wanita yang ada di sebelah kanan Ved....
..."Nona cantik. Bolehkah aku ikut bergabung?" tanya seorang pria....
... Wanita itu menurunkan sedikit kacamata hitam yang ia pakai untuk melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara....
..."Tidak buruk jika dijadikan relasi" kata wanita itu....
... Ved melirik teman satu kampusnya yang juga dalam satu fakultas yang sama....
... Kemudian, bermain game lagi di ponsel....
... Duduk pria berpenampilan kekar dengan tinggi seratus delapan puluh tujuh sentimeter di kursi kosong pantai sebelah kanan wanita ini....
... Tiga menit kemudian....
... Memberanikan diri untuk mengajak mengobrol dengan wanita yang sedang bersantai bersebelahan dengan Ved....
..."Bisakah kita bertukar nomor ponsel?" tanya Si Pria keren....
... Berbalik menanggapi perkataan dari pria yang baru saja ia kenal....
..."Kenapa kita harus bertukar nomor ponsel?" tanya si wanita....
... Ved tidak peduli dengan proses pendekatan mereka tapi tetap menyimak dengan apa yang ia lihat yang dilakukan oleh orang yang ia kenal....
..."Saya ingin mengenalmu lebih jauh" jawab Si Pria keren....
..."Ok. Tapi, ada syaratnya" kata Si Wanita....
..."Apa?" tanya Si Pria....
... ...
... Teman Ved kemudian memanggil manajer hotel untuk menjelaskan berapa biaya yang harus dibayarkan oleh Si Pria keren dari semua biaya pesta ulang tahun wanita ini....
... Si Pria keren berpikir dalam dua detik....
... Ved memeriksa perban di kepalanya ketika syarat ini dikatakan oleh temannya itu....
..."Ok" jawab Si Pria keren....
... Menawan sekali senyum Si Wanita bertambah menawan lagi setelah Si Pria keren membayar semua biaya pesta ulang tahunnya malam ini....
... Setelah selesai dengan membayar biaya pesta ulang tahunnya mereka berdua akhirnya saling bertukar nomor ponsel....
... Mereka terlihat memulai dengan obrolan ringan mereka yang juga didengar oleh Ved tentunya....
... Melirik ke arah Si Wanita yang sedang mengobrol dengan orang baru itu....
..."Rupanya dia temanku" kata Ved....
..."Aku tidak amnesia bahwa benar dia temanku sendiri" kata Ved....
..."Dia tidak mau rugi dengan hotelnya sendiri ini" kata Ved....
... ...
... Mengobrol lagi dan lagi dengan keduanya disana di sebelah Ved dan terus tidak bisa tidak peduli untuk cepat pergi dari sana....
... Ada sesuatu hal yang membuat dia juga lebih tidak ingin pergi dari sisinya padahal ia ingin pergi karena sudah jelas saat ini secara tidak langsung menjadi pengganggu di antara dua orang yang sedang melakukan pendekatan dalam topik asmara....
... Dengungan itu kembali dalam level ringan dalam indera pendengaran....
... Ved menghentikan bermain game online memeriksa di lingkungan sekitarnya....
... Ia melihat aura orang orang disana sama seperti manusia manusia normal seperti biasa....
... Dengungan itu semakin kuat....
... Ved jauh lebih waspada duduk dari tempat kursi pantai setelah berbaring tadi....
... Dengungan itu semakin mendekat kuat terasa oleh Ved....
... Mencari dan mencari dia belum berhenti....
... Lagi lagi tak ada apapun disana seseorang yang ia cari....
... Hoshi datang kepada Wanita yang sedang melakukan pendekatan dengan Si Pria keren....
..."Kau siapa?" tanya Hoshi....
... Pertunjukan baru dimulai....
..."Kau siapa?" tanya Si Pria Keren balik....
... Ved berpikir mungkin sebentar lagi akan terjadi perkelahian di antara mereka berdua lalu dia berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk dia pergi....
... Memakai kacamata lagi kemudian pergi....
... Dalam tiga langkah dari tempat itu lalu dia berpikir bahwa ia meninggalkan sesuatu yang berharga disana. Akhirnya, dia kembali lagi ke tempat itu....
... Mengulurkan tangan kanannya kepada wanita di antara kedua pria yang akan berkelahi itu....
..."Kau tidak ikut dengan ku?" tanya Ved ...
... Terkejut sebentar lalu teman Ved menerima bantuan dari temannya itu....
... Ved langsung menarik temannya itu untuk ikut pergi bersamanya meninggalkan mereka berdua....
... Satu langkah pergi dari kedua pria yang tadi akan berkelahi....
..."Aku ada urusan dengannya. Kalian lanjutkan lagi" kata Ved....
... Sudah berjalan menjauh dari mereka sekitar jarak dua puluh meter....
... Wanita itu terlihat senang digandeng oleh Ved....
..."Mau sampai kapan kau menggandeng tangan ku?" tanya wanita itu....
... Baru sadar bahwa mereka sudah jauh dari Hoshi dan Si Pria yang tadi baru saja temannya itu kenal. ...
... Tanpa rasa bersalah melepas tangan temannya itu dengan cepat....
..."Oh. Sorry!"...
... Tangan kanan naik ke atas di depan temannya....
... Berbicara di telinga Ved....
... Agak berteriak....
..."Ok!" ...
... Tangan kanan Ved memegang mulut wanita yang berteriak lumayan keras....
... Sebenarnya disaat itu pula ia mendengar dengungan cukup kuat dari keberadaan orang yang dia cari....
... Ekspresi serius Ved tunjukkan....
... Temannya memanggil....
..."Ved!" kata teman Ved....
... Berbicara lebih tegas....
..."Hello, Ved!" kata teman Ved....
... Melihat Temannya yang memanggil....
..."Aku dengar. Ayo kita pergi ke mereka" kata Ved....
... Mereka berdua ikut bergabung dengan yang lain yang sedang menikmati atraksi api yang dilakukan oleh seorang yang profesional dalam bidang ini di dekat api unggun dekat pantai....
... Jarrel datang....
..."Ku lihat kau bersama Aka tadi" kata Jarrel....
... Sambil Ved menunjuk ke arah barat bersama teman teman Aka yang lain yang sedang menikmati pertunjukkan api....
..."Apakah dia sudah mengetahui tindakan kita?" tanya Ved....
..."Dari kekuatan dengungan yang kita tahu. Dia pasti menyadari hal ini" kata Jarrel....
..."Dia mungkin akan berhenti sejenak mencari mangsa kira kira dua hari lagi kan?" tanya Jarrel....
..."Kita harus bersiap untuk hari itu" kata Ved....
... Beberapa menit kemudian....
... Sedang menghafal sebuah mantra....
... Ved memperhatikan seseorang sedang berusaha keras untuk menghafalnya....
... Suasana sangat ramai....
..."Kau lupa lagi mantranya?" tanya Ved....
... Jarrel berusaha mengingat lagi mantra yang Ved maksud....
... Mulai berantem....
..."Bagaimana kau bisa lupa itu. Itu kan mantra yang kuajarkan padamu?!" kata Ved....
... Mulai merasa rendah diri....
..."Kakak saja yang lakukan. Kenapa harus aku yang menghafal!" kata Jarrel....
... Membaca mantra....
..."Jajuja jajiju!" kata Ved....
... Semua terlihat bayangan biru gambar yang terlihat orang orang yang berada disana....
... Mulai memeriksa lagi mencari seseorang yang sudah melenyapkan wanita wanita yang telah diambil aura yang mereka miliki hingga menghilang tanpa berjejak....
..."Aku ingin makan ayam goreng" kata Jarrel....
... Jarrel pergi setelah sudah memastikan bahwa orang yang ia cari tidak ada disana sekarang....
... Berteriak....
..."Ini belum selesai!" kata Ved....
... ...
... Berteriak juga....
..."Sudah!" kata Jarrel....
... Jarrel pergi meninggalkan kakak seniornya yang sangat rajin bekerja sekali....
... Ved memastikan lagi bahwa orang yang ia cari tidak ada disana....
... Membaca mantra....
..."Jajuja jajiju!" kata Ved....
... Selesai menutup mantra itu dengan mantra yang sama Ved pergi berbeda arah dari adik seniornya barusan yang telah pergi juga dengan mode teleportasi di dalam gelap di bagian dari area pantai....
... Dia menghilang ditempat gelap yang berbeda dengan Jarrel tadi....
... Mereka sedang memakan ayam goreng buatan rumah....
..."Kau kemari?" tanya seorang Nenek....
..."Aku merindukan masakan Nenek. Apa tidak boleh" kata Jarrel....
..."Kenapa sebulan sekali?" tanya Neneknya Jarrel....
... Toko belum ditutup oleh pemiliknya masih terbuka pintu dan tirai toko....
... Sedang makan paha ayam goreng....
... Melihat ke arah luar toko, Jarrel melihat Dashie sedang bersama Callie akan menyeberang ke seberang jalan....
... Duduk di kursi dengan makanan di meja memperhatikan dengan seksama lalu Neneknya menegur....
..."Kau sedang melihat Dashie" kata Si Nenek....
... Masih dengan tatapan mata yang melihat fokus kepada Dashie....
..."Ya" jawab Jarrel....
... Neneknya juga ikut melihat keluar dengan apa yang dilihat oleh cucunya itu....
..."Siapa wanita itu?" tanya Si Nenek ...
..."Ya. Siapa dia?" tanya Jarrel....
... ...
... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments