Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi

...Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi....

... Ketukan pintu sudah terdengar untuk ketiga kalinya diketuk oleh wanita berkaos coklat....

... Suara yang serak terdengar dari dalam suara Callie....

... Tangan kanan mengepal didepan rumah yang ia anggap rumah sahabatnya itu. ...

..."Dashie!" panggil Callie....

... Orang orang memperhatikan Callie yang baru pertama kali datang di tempat tinggal baru Dashie....

... Dia duduk didepan pintu di anak tangga yang terbuat dari bahan material berat bukan kayu....

... Dia menunggu dan menunggu sahabatnya kembali hingga matahari benar benar tenggelam....

... Lampu lampu penerang satu persatu menyala disekitar rumah tidak dengan rumah yang sedang ia datangi karena penghuninya belum kembali....

... Petugas keamanan datang berjumlah empat orang sedang berkeliling komplek datang menghampiri wanita yang ada di depan rumah warga mereka rasa penasaran dan tanggung jawab membuat mereka datang memberikan beberapa pertanyaan untuk Callie yang sudah sejak tadi kedinginan di luar rumah....

... Selesai dengan pertanyaan yang ia dapat kemudian kembali lagi menunggu Dashie....

... Hatinya bukan tiba tiba sedih akan tetapi dia memang sedang berusaha menyimpannya sendiri hingga sampai sejauh ini ia usahakan hal itu. ...

..."Kenapa Veer belum mengejarku lagi tidak semudah itu dia melepasku?" kata Callie....

... Jalan pikirnya menjadi rumit lagi ketika nama kekasihnya itu teringat lagi di pukul tujuh malam ini....

... Kue tiramisu ada di piring kecil sudah tiga piring kecil dia memakan dessert dengan rasa khas kopi serta rasa manis yang membuat pemuda itu tidak bisa untuk menolaknya kapanpun dan dimanapun....

... Ved dengan tiramisu yang ketiga kalinya duduk di meja pantai bersebelahan dengan wanita juga sekaligus teman satu sekolahnya sejak dulu....

... Sedang memakan sandwich vegetarian....

... Mengajak untuk lebih akrab dengan menawarkan makanan....

..."Kau suka makan dessert?" tanya Ved....

... Ved memang sudah tahu kalau temannya itu  sudah makan sandwich jadi tidak bisa diajak bicara....

... Menonton pertandingan voli pantai yang dilakukan teman teman sendiri termasuk Hoshi dengan melepas jaketnya lalu menitipkan pada wanita yang sedang makan sandwich ini....

... Bertanya tanya dengan pertanyaan yang sama....

..."Apa dia juga sesuaka itu menyukai orang itu?"  tanya Ved....

..."Aku masih bisa dengar" kata Dashie....

... Emosi dengan kejutan waktu secara tiba tiba....

..."Aku sengaja agar kau mendengarnya terus!" kata Ved....

...  Ved mengambil satu sendok kecil kue yang ada diatas meja yang sama dengan Dashie....

... Ekspresi berubah....

... Dia baru melihatnya kali ini dan tidak berkedip seperti bertemu dengan seseorang yang baru untuknya....

..."Dashie!" panggil Ved....

..."Aku baru sadar kalau kau cantik" kata Ved....

..."Tidak mungkin. Kau mau menipuku lagi" kata Dashie....

..."Kau masih mengingat kejadian itu?" tanya Ved....

..."Ya" kata Dashie....

... Kembali menikmati pesta ulang tahun temannya yang belum usai....

... Dashie menghabiskan empat sandwich dengan salad semangka dengan toping ikan yang digoreng kemudian di haluskan....

... Ved makan salad yang sama itu juga ditambah berebut dengan salad milik Dashie....

... Sepuluh menit kemudian tanpa membuat janji lalu mereka berdua mencari waktu untuk pergi melarikan diri dari pesta yang akan selesai pukul sembilan malam nanti....

... Jalan untuk mengarah ke arah pantai sedang sangat ramai ramainya dengan orang orang yang akan pergi kesana dan sebaliknya juga....

..."Minggir!" teriak Dasihe....

... Menarik pemuda yang juga ikut melarikan diri dari sebuah pesta....

... Saling menatap keduanya dengan tangan Dashie setelah meraih tangan Ved....

... Melepas pelukan ketidaksengajaan itu....

... Ved didorong Dashie....

... Dia terjatuh....

..."Agh!" kata Ved....

... Kecanggungan berakhir diantara keduanya....

... Melihat Dashie dengan ekspresi sedikit marah....

..."Apa harus mendorongku sekeras itu?!" kata Ved....

... Dashie masih disana dan hanya melihat Ved yang bangun kembali setelah secara tidak sengaja didorong oleh Dashie....

... Ved sudah terbangun dari tempat ia jatuh....

..."Ayo kita lanjutkan perjalanan pulang" kata Dashie....

... Ved tercengang dengan kalimat yang baru saja ia dengar dari seorang wanita seperti Dashie....

... Bertambah kesal tapi tetap baik....

..."Jangan heran. Kau memang seperti itu!" kata Ved....

... Dashie berjalan meninggalkan orang yang sedang menggerutu seperti biasa jika mereka terlalu lama mengobrol maka akan seperti ini....

... Berteriak....

..."Tunggu!" kata Ved....

... Ved mengejar wanita yang berjalan lebih cepat darinya yang dilakukan secara sengaja....

... Ved mengambil bagian arah yang sama seperti semula di sebelah kanan Dashie....

... Kembali melanjutkan perjalanan mereka....

... Tiga menit kemudian....

..."Kenapa kau tidak pulang bersama dengan pria itu?" tanya Ved....

..."Dia?" tanya balik Dashie....

..."Apa kau cinderella?" tanya Ved....

... Berhenti sejenak....

... Ved ikut berhenti dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Dashie....

...  Dashie melihat ke bawah melihat kedua pasang sepatunya yang ia pakai sebagai alas kaki....

... Kembali mentap temannya itu dengan wajah polosnya....

..."Sepatuku tidak hilang" kata Dashie....

... Tidak bisa berkata apa apa....

..."Hah!" kata Ved....

... Bersuara lebih menaikkan volume suara....

..."Kau tidak harus percaya dengan kata kataku tadi!" kata Ved....

... Memasang wajah naif....

..."Kau bertanya maka aku menjawab" kata Dashie....

... Ved mulai tidak bisa melanjutkan lagi mengajak lebih mengobrol dengan banyak pertanyaan pertanyaan lagi....

... Ved lalu mengalah....

..."Ayo kita pulang!" kata Ved....

... Tersenyum naif lagi kepada Ved....

..."Ok!" jawab Dashie....

... Ved sudah terbiasa dengan Dashie jika mereka berdua  sedang mengobrol dan Dashie melakukan hal hal yang di luar dugaan seperti tadi maka sudah waktunya mereka untuk berhenti berseteru....

... Di dalam isi pikiran wanita yang tidak mau diajak lagi mengobrol dengan pemuda disebelah kanan tepat ia berjalan beriringan. Dia sedang memikirkan sesuatu yang tidak tahu apa penyebab yang sebenarnya hal itu bisa terjadi dengan penuh banyak pertanyaan kenapa dia sudah resah sejak pesta bertema pantai itu di mulai . Dia ingin sekali pulang saja secepatnya dari pesta....

... Dashie melihat perban di kepala Ved yang terlihat baru juga perban lain yang ada di jemari jemari tangan....

... Sambil berjalan bersama untuk menikmati malam pantai yang cerah....

... Dia tidak mungkin tidak peduli dan tak ingin bertanya apa yang baru saja terjadi dengan temannya itu....

... Dia masih dengan wajah senyum seakan tidak terjadi apa apa....

... Berbicara dalam diam sesekali melihat Ved....

..."Sorry. Membuat perban di bagian lenganmu terlepas" kata Dashie....

... Melihat darah mengalir keluar dari lengan kirinya terlihat mengalir sampai telapak tangan. ...

... Ved sudah mengganti pakainnya yang sudah robek dibagian lengan jaket jeans hitamnya tadi sebelum datang ke pesta serta menghapus darah yang juga tadi ada di pipinya....

... Ved tahu bahwa sedari tadi Dashie sedang memperhatikan dirinya dengan teliti di setiap perban perban yang ia miliki dengan luka luka itu....

... Ide baru muncul....

..."Aku terlalu tampan mungkin" kata Ved....

... Sedkit menjaga jarak....

..."Kenapa tidak melanjutkan melihat ku dari atas sampai kaki lagi?" tanya Ved....

...  Berhenti memperdulikan orang yang ada di sebelahnya yang mulai dengan ke narsisnya.....

... Apa yang ia inginkan dalam detik ini, dia tidak yakin menginginkan hal lain selain merasa suasana hatinya tidak nyaman....

...  Berbicara didengar oleh Ved....

..."Tapi, itu apa?" tanya Dashie....

...  Heran....

..."Kau bisa melihat hantu?" tanya Ved....

..."Aku sedang tidak bercanda" kata Dashie....

..."Aku juga" kata Ved....

... Dashie berhenti sambil membuka ponsel menelepon seseorang....

... Serius dengan arah pembicaraan dengan orang yang diajak bicara oleh Dashie. ...

...  Menutup ponsel. ...

..."Dimana mobilmu?" tanya Dashie....

..."Di bengkel" kata Ved....

..."Aku akan ikut nebeng temanku. Apa kau tertarik?" tanya Dashie....

..."Kau tidak berencana menculikku kan?" tanya Ved....

... Mulai emosi lagi dengan kata kata yang Ved ucapkan kepadanya....

... Menarik nafas pelan....

..."Relax" kata Dashie....

...  Ved menunggu Dashie marah kepadanya....

...  Dan dia tidak jadi marah....

...  Ujian yang ia berikan berhasil lulus untuk Dashie melewatinya....

... Karena merasa bersalah dengan kata katanya itu akhirnya ia mau menerima bantuan dari teman teman Dashie....

...  Menunggu dua menit ...

... Tiga menit kemudian datang mereka....

... Mobil hitam berhenti lalu pintu mobil terbuka dan mereka ada disana menyapa keduanya....

..."Kenapa diam saja?" tanya Dashie....

... Ved masih di tempat semula ia dan Dashie menunggu bantuan yang baru saja datang itu....

... Membuat sebuah alasan agar tidak ikut....

..."Aku harus pergi bekerja di bengkel lagi" kata Ved....

... Membaca situasi dari alasan yang diberikan oleh Ved....

... Membuat alasan lain....

..."Kau akan lembur lagi. Baiklah jaga dirimu" kata Dashie....

..."Begitulah" kata Ved....

..."Baiklah. Aku pulang dulu" kata Dashie....

... Pintu mobil sebelah kiri ditutup oleh Dashie, dia pulang dengan rombongan wanita wanita karir yang baru saja pulang setelah mengikuti yoga yang berada di dekat pantai....

... Ved menunggu sampai Dashi pergi dengan teman temannya. ...

... Ved melihat ponselnya dan bertanya dengan seseorang bertanya apakah orang yang ia cari sudah ditemukan olehnya....

..."Sehebat itukah kamu sampai tidak bisa dilacak lagi?" tanya Ved....

... Telinganya berdengung....

... Dia mendapatkan sebuah sinyal baru dari suara dengungan yang diduga dari salah satu korban baru dari orang yang ia cari....

... Dia segera menghilang dari tempat terakhir ia bertemu dengan Dashie lalu pergi ke tempat korban baru....

... Ved langsung pergi menghilang....

..."Dia korban selanjutnya?" tanya Ved....

..."Kau bisa lihat cairan yang keluar dari hidungnya. Aku tidak keliru kan?" tanya Jarrel....

... Lima detik kemudian gadis dengan kulit yang membiru akibat dari serangan seseorang itu dia menghilang hilang menjadi air seketika di hadapan mereka berdua....

... Yang tertinggal hanya pakain milik gadis muda itu....

... Ved melihat dan memeriksa dengan seksama di daerah sekeliling pantai mencari siapa yang sesuai dari ciri ciri orang yang telah mengambil aura gadis tadi....

..."Benarkah berita itu?" tanya Ved....

..."Aku juga takut bisa seperti mereka" kata Jarrel....

..."Dia orang keberapa yang akan kita tangkap?" tanya Ved....

..."Seratus empat orang" jawab Jarrel....

..."Dengan rekan kita yang meninggal hampir tiga ratus lebih orang" kata Ved....

..."Sekarang dia bahkan bisa mengambil aura manusia sekaligus meremukan tulang mereka" kata Jarrel....

... Berbicara bersamaan....

..."Kemudian mereka hilang tanpa jejak" kata Ved dan Jarrel....

..."Kita tahu orang orang itu yang melakukan ini tapi kita tidak tahu wajah mereka" kata Ved....

... Serius memikirkan hal ini dengan tetap memantau semua orang yang ada di pantai....

... Dia juga memeriksa semua teman teman kuliahnya yang sedang menikmati pesta malam ini....

... Hoshi sudah terlihat oleh Ved sejak awal ia memantau seluruh pengunjung pantai semua normal normal saja hingga saat ini....

... Dulu Ved sama sekali tidak peduli dengan segala tindakan mereka dan karena sifat acuh dan tidak acuhnya membuat ia menjadi seperti ini....

... Remaja laki laki itu diam di sebuah lorong yang di atasnya digunakan untuk jalan lain suasana tidak terlihat horor malah terkesan damai dan tenang di waktu pagi ketika ia melewati depan gang rumahnya untuk menunggu bus untuk perjalanan berangkat ke sekolah....

... Merangkak dia lambat dengan rasa sakit yang diketahui oleh remaja laki laki itu....

... Di sedang sekarat semakin melemah untuk menggerakkan tubuhnya lagi....

... Dia melihat sepasang mata dari seorang wanita yang sedang meneteskan air mata di depannya sendiri tanpa luka fisik terlihat dia nampak baik baik saia tapi itu bukanlah apa yang sebenarnya remaja laki laki itu lihat....

..."Tolong aku!" suaranya lirih....

... Tanpa emosi....

... Memandang wajah wanita yang sedang meminta pertolongan darinya....

..."Korban mereka bertambah lagi" kata Ved....

..."Apa yang bisa ku kulakukan. Kau akan tetap mati" kata Ved....

... Dia berusaha untuk meminta pertolongan lagi kepada Ved....

... Ved masih tanpa emosi....

... Wanita itu dengan tangan kanannya meraih ke arah Ved lagi....

... Menyaksikan wanita itu makin menghilang remuk menjadi air mengalir meresap hilang ke dalam tanah....

..."Pada akhirnya kau juga akan mati" kata Ved....

... Ved menunggu memastikan bahwa orang orang tidak bisa melihat kematian menyakitkan ini didepan mereka....

... Berjarak dua puluh delapan meter jarak suara langkah kaki terdengar dari arah Ved berdiri saat ini mendengar langkah kaki dari kedua pasang sepatu hitam bertali hitam dengan kaos kaki putih yang ia pakai....

... Menatap lurus ke tempat wanita itu sekarang telah benar benar pergi....

... Teriakan itu terdengar keras menggema langsung di telinga remaja ini....

..."Ved!" kata Dashie....

... Ved dengan tanpa emosi kemudian langsung berbalik ke arah Dashie dengan ekspresi wajah ramah dan ceria segera....

... Berangkat sekolah dengan arah rute bus yang sama itu yang membuat alasan yang tepat Ved bisa menjadi akrab dengan orang lain yang bukan berasal dari separuh bangsa supranatural yang ada di dalam gen tubuhnya itu....

... Mereka berdua melewati lorong jalan yang tadi menjadi tempat kematian wanita muda tadi....

... Ved melihat lagi tempat itu....

..."Dashie. Aku menunggumu disini sedari tadi" kata Ved....

..."Menunggu!" kata Dashie....

... Ved terlihat tertawa dengan jawaban Dashie itu....

... ...

... Dashie mengingat semua hari hari sebelumnya ketika dia berulang kali memanggilnya dan mengajaknya untuk berangkat bersama kenyataan yang ia terima bahwa Ved tetap diam dan tidak banyak berkomunikasi dengan dirinya....

... Yang menjadi alasan mereka bisa dekat adalah mereka bertetangga tepat bersebelahan rumah mereka....

... Isi pikiran dan hati yang sebenarnya ingin bersahabat....

..."Apa hebatnya punya tetangga pintar dan katanya sempurna?" tanya Dashie....

..."Sepertinya dia malu jika berteman denganku" kata Dashie menduga....

... Ved sedang mencoba akrab dengan Dashie mulai hari itu dan itu tidaklah mudah untuk dirinya untuk mengendalikan diri agar tidak seperti para spesies yang sama seperti dirinya yang telah bertindak seperti yang ia tahu....

..."Aku akan mencoba berteman denganmu" kata Ved....

... Mereka mendapatkan bus dengan arah rute yang sama....

... Tujuh menit kemudian....

... Dashie mengucapkan salam perpisahan lalu turun dari dalam bus menuju ke sekolahnya sedangkan Ved menunggu lima menit lagi untuk sampai di sekolah....

... ...

... ...

Episodes
1 Chapter 1: I'll Get Over You.
2 Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3 Chapter 3: Siapa dia?.
4 Chapter 4: Lies.
5 Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6 Chapter 6: Harus pergi?.
7 Chapter 7: Ini perasaanku.
8 Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9 Chapter 9: Bukan idola.
10 Chapter 10: Santai sejenak.
11 Chapter 11: Run On.
12 Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13 Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14 Chapter 14: Luar biasa teman.
15 Chapter 15: Selera Humor.
16 Chapter 16: Yes or No.
17 Chapter 17: Bukan Milikku.
18 Chapter 18: Marshmallow.
19 Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20 Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21 Chapter 21: Stop to Love Again.
22 Chapter 22: Penawaran menarik.
23 Chapter 23: Kemungkinan baik.
24 Chapter 24: Kejutan untukmu.
25 Chapter 25: Teman baru.
26 Chapter 26: Impossible to be possible.
27 Chapter 27: Beautiful Target.
28 Chapter 28: Serius.
29 Chapter 29: Why?.
30 Chapter 30: Ada didekatku.
31 Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32 Chapter 32: Tidak nyata.
33 Chapter 33: Dia telah kembali.
34 Chapter 34: Jangan khawatir.
35 Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36 Chapter 36: Seharusnya?.
37 Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38 Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39 Chapter 39: Menjawab santai.
40 Chapter 40: Ruang gelap.
41 Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42 Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43 Chapter 43: Mungkin hari ini.
44 Chapter 44: Chaotic.
45 Chapter 45: Ada apa denganku?.
46 Chapter 46: Siapa mereka?.
47 Chapter 47: Satu keberuntungan.
48 Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49 Chapter 49: Dia.
50 Chapter 50: Satu jawaban.
51 Chapter 51: Baby, It's okay.
52 Chapter 52: Siapa orang itu?.
53 Chapter 53: Lemons.
54 Chapter 54: Lebih santai.
55 Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56 Chapter 56: Tidak mungkin
57 Chapter 57: Seperti kencan pertama
58 Chapter 58: Chocolate Muffin
59 Chapter 59: Begini begitu
60 Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61 Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62 Chapter 62: Kita.
63 Chapter 63: Tidak nyata.
64 Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65 Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66 Chapter 66: Mengikuti lagi.
67 Chapter 67: Kenapa?.
68 Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69 Chapter 69: Menunggu kabar.
70 Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71 Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72 Chapter 72: Aku kita, dia.
73 Chapter 73: Diam-diam.
74 Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75 Chapter 75: Tentang kita.
76 Chapter 76: Sahabatku.
77 Chapter 77: Tidak disangka.
78 Chapter 78: Hening.
79 Chapter 79: Dia dan aku.
80 Chapter 80: Tidak lupa.
81 Chapter 81: Tertawa gemas.
82 Chapter 82
83 Chapter 83: Dibalik cerita.
84 Chapter 84: Long time.
85 Chapter 85: Kembali lagi.
86 Chapter 86: Curiga.
87 Chapter 87: Kemungkinan.
88 Chapter 88: Tak ingin.
89 Chapter 89: Dimana dia?.
90 Chapter 90: Kesempatan kedua.
91 Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92 Chapter 92: Mereka.
93 Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94 Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95 Chapter 95: Sampai kapan?.
96 Chapter 96: Teman satu sekolah.
97 Chapter 97: Sorry.
98 Chapter 98: Ada sesuatu.
99 Chapter 99: Khusus.
100 Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101 Chapter 101: Kamu berubah.
102 Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103 Chapter 103: Segera kembali.
104 Chapter 104: Kekasihku.
105 Chapter 105: Semudah itu.
106 Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107 Chapter 107: Tidak berubah.
108 Chapter 108: Orang itu.
109 Chapter 109: Berpikir ulang.
110 Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111 Chapter 111: Pertemuan kita.
112 Chapter 112: Mengetuk pintu.
113 Chapter 113: Tanda bahaya.
114 Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115 Chapter 115: Kembali.
116 Chapter 116: Misteri.
117 Chapter 117: Pesan dari kakak.
118 Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119 Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120 Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121 Chapter 121: Dinner.
122 Chapter 122: Tidak bohong.
123 Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124 Chapter 124: Pendengar.
125 Chapter 125: Happiness in the night.
126 Chapter 126: Always sweet.
127 Chapter 127: Pernah disayang.
128 Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129 Chapter 129: Butuh mengerti.
130 Chapter 130: Segera datang.
131 Chapter 131: Tetap menawan.
132 Chapter 132: Sorry.
133 Chapter 133: Watermelon mint soda.
134 Chapter 134: Kau yang terbaik.
135 Chapter 135: Percaya diri.
136 Chapter 136: Sementara waktu.
137 Chapter 137: Sekarang.
138 Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139 Chapter 139: Sore ini.
140 Chapter 140: Tidak bercanda.
141 Chapter 141: Pendengar yang baik.
142 Chapter 142: Berpindah tangan.
143 Chapter 143: Milik Pacarku.
144 Chapter 144: Teman lama.
145 Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146 Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147 Chapter 147: Bertahan.
148 Chapter 148: Berbisik.
149 Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150 Chapter 150: Tidak salah tebak.
151 Chapter 151: Membuat kaget.
152 Chapter 152: Tanya kabar.
153 Chapter 153: Tetap ada.
154 Chapter 154: Dia pergi.
155 Chapter 155: Kau siapa?.
156 Chapter 156: Sore ini.
157 Chapter 157: Tujuan awal.
158 Chapter 158: Sempat tersenyum.
159 Chapter 159: Ya, begini.
160 Chapter 160: Selalu ingat.
161 Chapter 161: Keeper.
162 Chapter 162: Pink!. Pink!.
163 Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164 Chapter 164: Balik.
165 Chapter 165: Dimana sekarang?.
166 Chapter 166: Tidak selevel.
167 Chapter 167: Tidak akan pernah.
168 Chapter 168: Dia datang lagi.
169 Chapter 169: Serba salah.
170 Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171 Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172 Chapter 172: Aku tidak janji.
173 chapter 173: Tidak terburu-buru.
174 Chapter 174: Apakah harus?.
175 Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176 Chapter 176: Perintah.
177 Chapter 177: Detik detik.
178 Chapter 178: All about you.
179 Chapter 179: Terburu-buru.
180 Chapter 180: Bukan musuh.
181 Chapter 181: Bukan orang baik.
182 Chapter 182: Diriku sendiri.
183 Chapter 183: Kau berarti untukku.
184 Chapter 184: Tersapu ombak.
185 Chapter 185: Smoothie.
186 Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187 Chapter 187: Tidak rela.
188 Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189 Chapter 189: Selesai bertengkar.
190 Chapter 190: Aku sudah tahu.
191 Chapter 191: Diam menatap.
192 Chapter 192: Jangan pergi.
193 Chapter 193: Jangan bohong.
194 Chapter 194: Terdiam.
195 Chapter 195: Melewati.
196 Chapter 196: Jeda.
197 Chapter 197: Mungkin.
198 Chapter 198: Di menit seterusnya.
199 Chapter 199: Tuan Muda.
200 Chapter 200: Jeda tiga detik.
201 Chapter 201: Kita.
202 Chapter 202: Chewy Candy.
203 Chapter 203: Sorry.
204 Chapter 204: Anak panah.
205 Chapter 205: Masih disana.
206 Chapter 206: Rumah lain.
207 Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208 Chapter 208: Menoleh.
209 Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210 Chapter 210: Kenapa?.
211 Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212 Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213 Chapter 213: Yakin.
214 Chapter 214: Tidak Mungkin.
215 Chapter 215: Full baterai.
216 Chapter 216: Reaksi.
217 Chapter 217: Berarti.
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Chapter 1: I'll Get Over You.
2
Chapter 2: Fungsi sistem dibatasi
3
Chapter 3: Siapa dia?.
4
Chapter 4: Lies.
5
Chapter 5: Kemarin penuh cinta?.
6
Chapter 6: Harus pergi?.
7
Chapter 7: Ini perasaanku.
8
Chapter 8: Demi menyelamatkan?.
9
Chapter 9: Bukan idola.
10
Chapter 10: Santai sejenak.
11
Chapter 11: Run On.
12
Chapter 12: Petunjuk Pulang.
13
Chapter 13: Mengapa aku tidak jadi pacarnya?.
14
Chapter 14: Luar biasa teman.
15
Chapter 15: Selera Humor.
16
Chapter 16: Yes or No.
17
Chapter 17: Bukan Milikku.
18
Chapter 18: Marshmallow.
19
Chapter 19: Tidak pergi jauh.
20
Chapter 20: Apa dia lebih keren dariku?.
21
Chapter 21: Stop to Love Again.
22
Chapter 22: Penawaran menarik.
23
Chapter 23: Kemungkinan baik.
24
Chapter 24: Kejutan untukmu.
25
Chapter 25: Teman baru.
26
Chapter 26: Impossible to be possible.
27
Chapter 27: Beautiful Target.
28
Chapter 28: Serius.
29
Chapter 29: Why?.
30
Chapter 30: Ada didekatku.
31
Chapter 31: Sudah menjadi mantan
32
Chapter 32: Tidak nyata.
33
Chapter 33: Dia telah kembali.
34
Chapter 34: Jangan khawatir.
35
Chapter 35: Tidak ingin melepasmu.
36
Chapter 36: Seharusnya?.
37
Chapter 37: Apa ada yang salah?.
38
Chapter 38: Menunggu untuk bertemu.
39
Chapter 39: Menjawab santai.
40
Chapter 40: Ruang gelap.
41
Chapter 41: Peduli dengan mu lagi.
42
Chapter 42: Dia bisa kembali lagi.
43
Chapter 43: Mungkin hari ini.
44
Chapter 44: Chaotic.
45
Chapter 45: Ada apa denganku?.
46
Chapter 46: Siapa mereka?.
47
Chapter 47: Satu keberuntungan.
48
Chapter 48: Bisa dijelaskan?.
49
Chapter 49: Dia.
50
Chapter 50: Satu jawaban.
51
Chapter 51: Baby, It's okay.
52
Chapter 52: Siapa orang itu?.
53
Chapter 53: Lemons.
54
Chapter 54: Lebih santai.
55
Chapter 55: Tentang dirinya sendiri
56
Chapter 56: Tidak mungkin
57
Chapter 57: Seperti kencan pertama
58
Chapter 58: Chocolate Muffin
59
Chapter 59: Begini begitu
60
Chapter 60: Jaga dirimu baik-baik.
61
Chapter 61: Kita bertemu lagi.
62
Chapter 62: Kita.
63
Chapter 63: Tidak nyata.
64
Chapter 64: Aku melihat sesuatu.
65
Chapter 65: Dia dan pacar barunya.
66
Chapter 66: Mengikuti lagi.
67
Chapter 67: Kenapa?.
68
Chapter 68: Dia kenapa lagi?.
69
Chapter 69: Menunggu kabar.
70
Chapter 70: Ayo kita pergi!.
71
Chapter 71: Tanpa basa-basi.
72
Chapter 72: Aku kita, dia.
73
Chapter 73: Diam-diam.
74
Chapter 74: Siapa nama gadis itu?.
75
Chapter 75: Tentang kita.
76
Chapter 76: Sahabatku.
77
Chapter 77: Tidak disangka.
78
Chapter 78: Hening.
79
Chapter 79: Dia dan aku.
80
Chapter 80: Tidak lupa.
81
Chapter 81: Tertawa gemas.
82
Chapter 82
83
Chapter 83: Dibalik cerita.
84
Chapter 84: Long time.
85
Chapter 85: Kembali lagi.
86
Chapter 86: Curiga.
87
Chapter 87: Kemungkinan.
88
Chapter 88: Tak ingin.
89
Chapter 89: Dimana dia?.
90
Chapter 90: Kesempatan kedua.
91
Chapter 91: Tak jauh berbeda.
92
Chapter 92: Mereka.
93
Chapter 93: Mengenal lebih dekat.
94
Chapter 94: Bisakah aku tetap percaya padamu?.
95
Chapter 95: Sampai kapan?.
96
Chapter 96: Teman satu sekolah.
97
Chapter 97: Sorry.
98
Chapter 98: Ada sesuatu.
99
Chapter 99: Khusus.
100
Chapter 100: Aku akan mengganggumu.
101
Chapter 101: Kamu berubah.
102
Chapter 102: Gedung pencakar langit.
103
Chapter 103: Segera kembali.
104
Chapter 104: Kekasihku.
105
Chapter 105: Semudah itu.
106
Chapter 106: Wajahnya yang dingin.
107
Chapter 107: Tidak berubah.
108
Chapter 108: Orang itu.
109
Chapter 109: Berpikir ulang.
110
Chapter 110: Sebuah halusinasi.
111
Chapter 111: Pertemuan kita.
112
Chapter 112: Mengetuk pintu.
113
Chapter 113: Tanda bahaya.
114
Chapter 114: Membutuhkan waktu.
115
Chapter 115: Kembali.
116
Chapter 116: Misteri.
117
Chapter 117: Pesan dari kakak.
118
Chapter 118: Ibu menelepon mu.
119
Chapter 119: Sejak tadi pagi.
120
Chapter 120: Bertahan satu sama lain.
121
Chapter 121: Dinner.
122
Chapter 122: Tidak bohong.
123
Chapter 123: Lima belas sentimeter.
124
Chapter 124: Pendengar.
125
Chapter 125: Happiness in the night.
126
Chapter 126: Always sweet.
127
Chapter 127: Pernah disayang.
128
Chapter 128: Akhirnya, dia melihatku.
129
Chapter 129: Butuh mengerti.
130
Chapter 130: Segera datang.
131
Chapter 131: Tetap menawan.
132
Chapter 132: Sorry.
133
Chapter 133: Watermelon mint soda.
134
Chapter 134: Kau yang terbaik.
135
Chapter 135: Percaya diri.
136
Chapter 136: Sementara waktu.
137
Chapter 137: Sekarang.
138
Chapter 138: Hibiscus ice tea.
139
Chapter 139: Sore ini.
140
Chapter 140: Tidak bercanda.
141
Chapter 141: Pendengar yang baik.
142
Chapter 142: Berpindah tangan.
143
Chapter 143: Milik Pacarku.
144
Chapter 144: Teman lama.
145
Chapter 145: Dedaunan jatuh.
146
Chapter 146: Sulit untuk percaya.
147
Chapter 147: Bertahan.
148
Chapter 148: Berbisik.
149
Chapter 149: Kapan. aku lupa.
150
Chapter 150: Tidak salah tebak.
151
Chapter 151: Membuat kaget.
152
Chapter 152: Tanya kabar.
153
Chapter 153: Tetap ada.
154
Chapter 154: Dia pergi.
155
Chapter 155: Kau siapa?.
156
Chapter 156: Sore ini.
157
Chapter 157: Tujuan awal.
158
Chapter 158: Sempat tersenyum.
159
Chapter 159: Ya, begini.
160
Chapter 160: Selalu ingat.
161
Chapter 161: Keeper.
162
Chapter 162: Pink!. Pink!.
163
Chapter 163: Melihat lebih dekat.
164
Chapter 164: Balik.
165
Chapter 165: Dimana sekarang?.
166
Chapter 166: Tidak selevel.
167
Chapter 167: Tidak akan pernah.
168
Chapter 168: Dia datang lagi.
169
Chapter 169: Serba salah.
170
Chapter 170: Apakah aku harus pergi?.
171
Chapter 171: Kamu dan sahabatku.
172
Chapter 172: Aku tidak janji.
173
chapter 173: Tidak terburu-buru.
174
Chapter 174: Apakah harus?.
175
Chapter 175: Dia cantik bukan?.
176
Chapter 176: Perintah.
177
Chapter 177: Detik detik.
178
Chapter 178: All about you.
179
Chapter 179: Terburu-buru.
180
Chapter 180: Bukan musuh.
181
Chapter 181: Bukan orang baik.
182
Chapter 182: Diriku sendiri.
183
Chapter 183: Kau berarti untukku.
184
Chapter 184: Tersapu ombak.
185
Chapter 185: Smoothie.
186
Chapter 186: Dia dan ancaman itu.
187
Chapter 187: Tidak rela.
188
Chapter 188: Tetap menjadi diri sendiri.
189
Chapter 189: Selesai bertengkar.
190
Chapter 190: Aku sudah tahu.
191
Chapter 191: Diam menatap.
192
Chapter 192: Jangan pergi.
193
Chapter 193: Jangan bohong.
194
Chapter 194: Terdiam.
195
Chapter 195: Melewati.
196
Chapter 196: Jeda.
197
Chapter 197: Mungkin.
198
Chapter 198: Di menit seterusnya.
199
Chapter 199: Tuan Muda.
200
Chapter 200: Jeda tiga detik.
201
Chapter 201: Kita.
202
Chapter 202: Chewy Candy.
203
Chapter 203: Sorry.
204
Chapter 204: Anak panah.
205
Chapter 205: Masih disana.
206
Chapter 206: Rumah lain.
207
Chapter 207: Kenapa dia bersikap seperti itu?.
208
Chapter 208: Menoleh.
209
Chapter 209: Aku suka atau tidak suka.
210
Chapter 210: Kenapa?.
211
Chapter 211: Ohh. Hatiku sakit!.
212
Chapter 212: Aku tenang berada didekat mu.
213
Chapter 213: Yakin.
214
Chapter 214: Tidak Mungkin.
215
Chapter 215: Full baterai.
216
Chapter 216: Reaksi.
217
Chapter 217: Berarti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!