Ku Gapai Pelangi

Ku Gapai Pelangi

#perceraian#

"Apa?... sudah tidak ada lagi kata damai di antara kalian berdua"ucap ibu mertua Mariana.

"Tidak mi aku sudah tidak bisa lagi bertahan hidup bersama dengan nya, aku menikahi dia hanya untuk membuat kakek senang tapi sekarang kakek sudah tidak ada lagi"ucap pria bernama Dion .

"Mas...aku menerima lamaran mu karena aku mencintai mu, dan aku tidak ingin kita bercerai aku hanya ingin menikah satu kali dalam seumur hidup ku, karena pernikahan bukan mainan, kita sudah berjanji dihadapan Allah mas"ucap Marian.

"Aku tidak pernah mencintai mu Mariana, aku hanya mencintai dia", tunjuk Dion pada wanita yang kini tengah duduk di tengah-tengah keluarga besar nya.

Mariana hanya bisa berderai air mata, dia tidak bisa lagi bertahan dengan semua ini, apa lagi yang Dion,tunjuk adalah putri pengusaha sukses di kota itu.

wanita yang begitu cantik sempurna wanita yang bahkan jauh lebih baik segalanya dari Mariana yang hanya bisa menjadi seorang istri tanpa bisa berbuat lebih, bahkan selama ini dia juga tidak pernah mengandung seorang anak pun karena Dion, selalu menggunakan pengaman saat mereka berhubungan badan.

"Baiklah aku mundur"ujar Mariana lirih, dia pun pergi meninggalkan semua orang yang tengah berkumpul di ruang keluarga saat ini, Mariana berjalan gontai menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

sesampainya di sana wanita itu langsung mengemasi barang-barang milik nya, Mariana tidak menyisakan sedikit pun barang nya disana tidak sampai satu jam, disaat orang tengah sibuk menghabiskan hidangan makan siang nya, Mariana berjalan menuruni tangga sambil membawa dua koper ditangan nya dan satu tas di tangan nya.

disusul tiga orang pelayan yang membawa beberapa koper besar juga kardus semua berisi pakaian dan barang-barang lainnya.

Mariana menghentikan langkahnya dia juga menaruh koper di dekat tangga setelah itu dia berjalan menghampiri suaminya yang kini tengah menatap ke arah nya, tatapan yang sulit untuk diartikan.

Mariana berhenti tepat di hadapan semua nya, yang kini menatap aneh pada nya.

"Mas ini semua kartu yang kamu berikan selama ini ini juga kunci mobil dan rumah kita, terimakasih telah memberikan tumpangan pada ku, selama ini aku pergi tidak membawa apa-apa hanya barang-barang pribadi ku, maaf kan aku jika selama ini aku terlalu banyak kekurangan maafkan aku jika karena kehadiran ku dalam hidup mu,aku tidak pernah memberikan kebahagiaan pada mu,aku pergi... ayah ibu aku pamit semoga kalian semua bahagia"ucap Mariana, sambil melangkah pergi.

"Mariana... ambil kembali apa yang aku berikan pada mu, semua ini aku tidak membutuhkan nya, anggap saja itu sebagai rasa terimakasih ku, karena telah membuat kakek merasa bahagia sebelum beliau meninggal"ucap Dion.

"Maaf mas...aku tidak bisa, kebahagiaan kakek adalah bonus yang tuhan berikan untuk nya,atas segala kebaikan nya"ucap wanita itu dan langsung bergegas pergi.

Mobil Mariana,kini penuh dengan barang-barang nya, mobil yang dulu ayahnya belikan saat dia pertama kali masuk kuliah, Mariana hanya pergi membawa kembali barang pribadi nya.

sementara Dion kini tengah terdiam di balkon melihat kepergian istrinya yang ia nikahi dua tahun yang lalu, ada rasa sakit yang kini ia rasakan biar bagaimanapun Mariana adalah wanita yang selalu mengisi hari-hari nya saat dia berada di rumah, wanita itu selalu memperlakukan nya dengan baik dengan segala hormat sebagai seorang istri pada suaminya.

seluruh kewajiban nya sebagai istri yang baik selalu ia penuhi, hanya saja rasa cinta di hati Dion, tidak kunjung tumbuh, bahkan tidak jarang Dion, tidak menghargai kerja keras istrinya itu.

tapi Mariana tetap bersikap baik pada Dion, wanita itu tidak pernah membantah kata-kata Dion, meskipun itu sangat menyakitkan.

"Aku pulang ayah ibu"ucap Mariana, ketika sampai di depan rumah yang sudah lama kosong itu,ayah ibunya sudah lama meninggal dunia, saat mencoba menyelamatkan kakek nya Dion, saat kejadian naas itu terjadi.

rumah yang lumayan besar itu hanya dihuni oleh tiga orang asisten rumah tangga yang selalu membersihkan dan menjaga nya, tapi kini dia terpaksa harus memberhentikan mereka semua, karena Mariana tidak punya uang untuk membayar mereka bertiga, lagipula mulai saat ini dia akan tinggal di sana.

Mariana dibantu oleh mereka bertiga membawakan barang-barang nya, saat ini menuju lantai atas,kamar milik Mariana, saat dia masih remaja.

Mariana tersenyum kecut, saat mengingat semua nya, hidup nya terlalu menyakitkan tapi hidup harus terus berjalan wanita itu bahkan tidak punya siapa-siapa lagi untuk berkeluh kesah, saat ini.

"BI...maaf kan saya, mulai saat ini kalian bertiga terpaksa harus berhenti bekerja, karena saya sudah tidak punya uang untuk menggaji kalian,ini gaji kalian bulan ini maafkan saya jika selama ini saya tidak bisa memberikan lebih dari ini"ucap Mariana.

"Tidak non... nona tidak usah memberikan uang itu, kami bertiga sudah menerima gaji dari tuan Dion, bahkan lebih dari cukup, tuan Dion bilang untuk terus melayani nona sampai kapan pun"ucap BI Ina.

"Tidak bi saat ini saya sudah bercerai dengan mas Dion meskipun belum resmi dan otomatis uang bulanan akan dihentikan, jadi sebaiknya bibi segera mencari kerja lagi"ucap Mariana.

"Baiklah Nona"ucap ketiganya kompak.

Mariana pun menyimpan uang sebesar sembilan juta itu, itu adalah uang tabungan pribadi nya, selama ini pemberian ayah nya sebelum dia meninggal dunia dua tahun lalu.

kini tabungan itu tinggal dua ratus juta, Mariana harus pandai-pandai menggunakan nya, sampai dia dapat pekerjaan.

"Aku bisa"ucap Mariana.

wanita itu pun membereskan barang-barang nya ke dalam lemari diruangan ganti tersebut satu persatu kenangan terlintas dari setiap barang yang Mariana, bereskan entah itu barang nya sebelum menikah dan setelah menikah .

Mariana hanya bisa menahan pedih atas semua yang terjadi, andaikan kedua orang tua nya masih hidup meskipun mereka bukan pengusaha sukses, tapi mereka cukup bahagia dengan hidup mereka bahkan tercukupi dari hasil berjualan .

mereka memang keluarga sederhana tapi hidup nya selalu bahagia, Mariana adalah anak satu-satunya dari pasangan Imran dan Mariam.

malam pun tiba, kini Mariam pun memasak mie instan untuk makan malam nya, sementara ketiga pembantu nya sudah pergi sore tadi.

Mariana pun menghabiskan mie tersebut setelah itu dia bergegas mencuci mangkuk bekas makan nya, saat dia sedang mencuci mangkok tersebut, tiba-tiba ada seseorang memencet bel.

Mariana yang tengah tanggung meneruskan nya mungkin tamu akan menunggu pikir nya.

......................

Setelah beberapa menit akhirnya Mariana membuka pintu, saat melihat siapa yang hadir saat ini.

"Mas Dion, silahkan masuk"ucap Mariana sopan.

Dion pun tidak berkata apa-apa, dia melihat ke sekeliling ruangan.

"kemana mereka kenapa?... kamu yang membuka pintu"tanya Dion.

"mereka sudah pulang kampung tadi sore"jawab Mariana jujur.

"Kenapa?..... mereka berhenti bekerja"ucap Dion seperti tidak terima.

"Aku tidak punya uang untuk menggaji mereka, jadi aku memberhentikan mereka"jawab Mariana lagi.

"Mariana.... seharusnya kamu tidak melakukan itu, meskipun kita berpisah aku akan memberikan tunjangan setiap bulan nya padamu, seperti janji ku pada kakek untuk terus menjaga mu meskipun kita tidak bisa bersama sebagai suami istri, kamu akan mendapatkan hak mu setiap bulan nya"ucap Dion.

"Tidak mas aku mungkin miskin tapi aku tidak bisa menerima santunan apalagi semua karena rasa belas kasihan,aku tidak akan mau menerima nya"ucap Mariana.

"Mari ....aku melakukan itu bukan atas belas kasih, aku harus memenuhi semua keinginan kakek, untuk terus menjaga mu"ucap Dion.

"Terimakasih mas... tapi kamu tidak perlu melakukan itu, aku akan mencari kerja mulai besok"ucap Mariana.

""Mari... please kali ini tolong jangan menolak nya, ini barang-barang milik mu yang tertinggal, kamu pasti akan membutuhkan ini suatu hari nanti, maafkan aku sudah berlaku tidak baik padamu selama ini, aku sungguh tidak ingin terus menyakiti mu, terlalu lama setelah kita resmi berpisah nanti jika kamu mengandung anak kita, aku akan bertanggung jawab, untuk menghidupi nya, tapi aku tidak mungkin merawat nya dengan Yandra"ucap Dion, sambil menyebut nama wanita yang sangat ia cintai.

"hah... bahkan sebelum dia hadir kamu sudah lebih dulu menolak nya, tapi mas tidak usah khawatir dengan itu aku tidak akan pernah hamil karena selama ini, aku hanya sebagai penghangat ranjang dan kamu memperlakukan ku seperti pel**r yang setiap kali berhubungan akan menggunakan pengaman, terimakasih untuk semua itu mas, setidaknya aku tidak akan rasa sakit berkepanjangan karena kehadiran nya bahkan tidak pernah diinginkan oleh ayah kandung nya sendiri"ucap Mariana.

Dion langsung menunduk, betapa kejamnya dirinya selama ini, terhadap wanita yang berada di hadapan nya,ada rasa nyeri di ulu hati nya, saat ini.

"Maafkan aku Mari ...aku sudah berbuat terlalu jauh pada mu, aku bahkan tidak pernah sekalipun membuat mu bahagia...maaf"ucap Dion, sambil menatap sendu.

"Ya sudah lah mas... semua sudah terjadi, mungkin semua bisa kita jadikan pelajaran dan semua itu tidak akan lagi terjadi pada pasangan mu karena wanita yang akan kamu nikahi adalah wanita yang paling kamu cintai dan dia begitu sempurna , semoga kalian berbahagia nanti nya, maaf kan aku karena telah menjadi penghalang hubungan kalian berdua"ucap Mariana, sambil membuang pandangannya ke arah lain, dia langsung mengusap air mata yang jatuh tanpa ijin.

"Mari...maaf sebenarnya kamu jauh lebih sempurna jika aku adalah orang yang pandai bersyukur, meski diantara kita tidak tumbuh cinta, tapi aku terlanjur mencintai nya dia adalah wanita pertama yang sangat ku cintai hingga kini"ucap Dion, tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ya sudah sekarang terimakasih karena mas, bersedia mengirim bara-barang ini tapi untuk masalah tunjangan aku tidak akan menerima nya,aku aku tak berhak untuk semua itu, setelah perceraian kita resmi aku harap kamu tidak usah menemui ku lagi"ucap Mariana, sambil membawa koper kecil yang Dion berikan tanpa membuka nya terlebih dahulu.

"Aku janji tidak akan melakukan itu, jika tidak ada keperluan"ucap Dion.

pria itu pun pamit tapi sebelum nya, dia mengecup puncak kepala Mariana, sebagai salam perpisahan.

"Mas pergi semoga kamu selalu baik-baik saja"ucap Dion sambil berjalan keluar rumah menuju mobilnya yang diparkir di luar pagar.

Dion, sempat berbalik dan melihat ke arah Mariana yang juga melihat kepergian nya.

ada rasa sakit yang nyata, tapi Dion sudah memilih semua ini, yang menurut nya terbaik.

wanita yang kini berusia dua puluh empat tahun itu, pun berbalik dan menutup pintu, dia berjalan meninggalkan lantai bawah dengan berjalan gontai, tangis nya pecah sesampainya di dalam kamar.

"Hiks hiks hiks... ayah... bunda.... rasanya sungguh sangat menyakitkan, andaikan saja kalian masih ada di sini mungkin tidak akan sesakit ini"ucap Mariana lirih.

Dion, adalah pria yang baru ia temui dua tahun lalu tapi pesona nya mampu meluluhkan hati nya, dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada pria yang telah menjadi suaminya itu, tapi sayang cinta nya bertepuk sebelah tangan, pria itu mungkin memberikan dia nafkah batin tapi namanya tidak terukir di hati pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Mariana pun tertidur pulas di atas ranjang nya bahkan tanpa menggunakan selimut wanita itu tidur dengan posisi meringkuk .

luka nya terlalu dalam, mungkin akan meninggalkan trauma yang cukup besar di hati dan jiwa nya.

kegagalan berumah tangga mungkin sering terjadi tapi jarang ada kasus seperti yang Mariana alami, jika kebanyakan wanita dan pria menikah tanpa cinta sebelum nya tapi kemudian akan tumbuh cinta di antara kedua nya meskipun butuh waktu, tapi yang terjadi pada pernikahan Mariana, adalah hanya satu pihak yang mengalami itu hingga akhirnya rumah tangga itu harus karam.

keesokan paginya, wanita itu bangun dengan wajah sembab setelah menangis, semalaman.

dia langsung masuk kedalam kamar mandi, lalu membersihkan diri, Mariana berencana untuk melamar pekerjaan saat ini .

setelah selesai dan menggunakan pakaian rapi kemeja putih dan rok mini berwarna hitam dia pun pergi dengan mobilnya membawa tas nya, dia akan melamar pekerjaan di sebuah bank yang sesuai dengan studi nya, waktu itu.

sesampainya di sebuah bank swasta, dia turun dari mobil dia menghampiri seorang karyawan untuk menanyakan apa ada lowongan pekerjaan untuk nya saat itu juga.

"Maaf mas, saya boleh tanya apa disini ada lowongan pekerjaan saya ingin melamar pekerjaan"ucap Mariana.

"Maaf nona disini tidak ada lowongan, tapi saya dengan direktur utama Bank ini, tengah membutuhkan seorang karyawan"ucap seorang pria yang merupakan staf bank tersebut.

"kalau begitu saya titip surat lamaran nya disini"ucap Mariana.

"Baiklah"jawab pria yang memiliki nama Adi tersebut.

"Wah bro cantik sekali, ya janda dari tuan Dion, ini tapi sayang tuan Dion memilih wanita lain untuk menjadi istri nya"ucap salah satu pegawai bank tersebut.

"Siapa yang kalian bicarakan"ucap seseorang yang auranya sudah sangat dingin seperti kulkas dua pintu itu.

"I ini tuan"

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-10-04

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-09-06

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku bingung tabungan 9 jutaan ko jd sisa 200 jutaan ....

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 #perceraian#
2 #Pria aneh#
3 #Salah paham#
4 #Seolah tidak mengenal#
5 #Bertemu dengan nya#
6 #Egois#
7 #Mimpi yang panjang#
8 #Pantai#
9 #pernikahan#
10 #Jenuh#
11 #Marah#
12 #Patah hati#
13 #Marah#
14 #Pembuktian#
15 #Adri semakin murka#
16 #Deswita sakit#
17 #Tak mengijinkan#
18 #Deswita jatuh#
19 #Melihat#
20 #Akhir dari mimpi#
21 #Jangan berharap#
22 #Abang Queen#
23 #Denganmu#
24 #Queen yang penurut#
25 #Kuliah#
26 #Hari pertama bekerja#
27 #Patuh#
28 #Belajar dewasa#
29 #Kenzie sakit#
30 #Mengundurkan diri#
31 #Rumah baru#
32 #Melihatmu bersama dengan nya#
33 #Sanum pingsan#
34 #Diam lebih baik#
35 #Mencurigakan#
36 #Mimpi buruk di siang bolong#
37 #Pulang ke rumah#
38 #Harus bagaimana#
39 #Kepulangan Allan#
40 #Sulit untuk terima#
41 #Kembali menyerah#
42 #Bangun#
43 #Kebersamaan#
44 #Petaka tak terduga#
45 #Terungkap#
46 #Berjalan#
47 #Kehamilan Sanum#
48 #Kenangan Kenzo#
49 #Lahir di penjara#
50 #Baik bukan berarti memaafkan#
51 #Kelahiran baby twins K#
52 #Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53 #Pernikahan kedua#
54 #Tangis si kecil#
55 #Pindah#
56 #Jack cemburu#
57 #Hidup baru#
58 #Berita duka#
59 #Mengagumi#
60 #Pertolongan#
61 #Paksa#
62 #Dilema#
63 #Pernikahan#
64 Kelahiran Irene
65 #Bersama#
66 #Dua bulan#
67 #Kamu#
68 #Bintang#
69 #Kelahiran baby Alvin#
70 #Racun#
71 #Gidion sakit#
72 #Bermain#
73 #Dilema#
74 #Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75 #Bertemu#
76 #Teror#
77 #Khawatir#
78 #Pulang#
79 #Kelahiran baby S#
80 #Baby Shania"
81 #Hari pertunangan#
82 #Pernikahan rahasia#
83 #Pulang ke Mension#
84 #Ingin mati saja#
85 #Rasa yang aneh#
86 #Tak tergapai#
87 #Mimpi#
88 #Malam yang gelisah#
89 #Dalam diam#
90 #Kembali pada keluarga#
91 #Pernyataan cinta dari Vino#
92 #Rapuh#
93 #Perubahan#
94 #Geng sosialita#
95 #Masalalu yang menyakitkan#
96 #Tidak butuh alasan#
97 #Tidsk terima#
98 #Coba lah#
99 #Luka dari masalalu#
100 #Kekecewaan Vino#
101 #Ingin pergi#
102 #Haruskah aku mati#
103 #Vino menangis#
104 #Mimpi buruk#
105 #Bunuh diri#
106 #Duka tak berujung#
107 #Persahabatan#
108 #Istri yang cengeng#
109 #Mikaila#
110 #Tamu tak perlu di undang#
111 #Bertemu Mommy#
112 #Bahagia#
113 #Rasa Penasaran Gidion#
114 #Bertemu Gidion#
115 #Cinta#
116 #Ingin ke pantai#
117 #Tangis pilu Julia#
118 #Aluna hilang#
119 #Rindu tak bertepi#
120 #Bertemu dia#
121 #Kabur ulang#
122 #Rindu atau rindu#
123 #Pergi ke pantai#
124 #Gidion datang#
125 #Sungguh keras#
126 #Jangan buat aku khawatir#
127 #I love you#
128 #Pergi#
129 #Tanpa mu#ku
130 # Terbiasa #
131 #Berpisah untuk sementara#
132 #Pilihan ku#
133 #Tidak ingin berpisah#
134 #Cemburu#
135 #Arvin marah#
136 # Pemanasan#
137 #Bertemu Sky#
138 #Bertemu Sky#
139 #Bertemu Sky 2#
140 #Menang#
141 #Pria aneh#
142 Draft
143 #Jauh#
144 #Pernikahan rahasia#
145 #Teman#
146 #Luka baru#
147 #Pergi perlahan#
148 #Bertunangan#
149 #Pesta pertunangan#
150 #Gigitan manis#
151 #Tanggung jawab#
152 #Pesta pertunangan#
153 #Jalan berdua#
154 #Bukan dia tapi aku#
155 #Hantu#
156 #Mulai besok#
157 #Kemarahan Arvin#
158 #Arvin khilaf#
159 #Sakit karena rindu#
160 #Arvin I love you#
161 #Tidak ada keraguan#
162 #Amal untuk orang tak mampu#
163 #Kecemburian Shania#
164 #Mengejar cinta#
165 #Tidak ingin kamu pergi#
166 #Rencana pernikahan#
167 #Menikah#
168 #Perjanjian tertulis#
169 #Lamaran sebelum menikah#
170 #Pesta pernikahan#
171 #Minggat#
172 #Pernikahan #
173 #Terjebak keusilannya sendiri#
174 #Rahasia terbongkar#
175 #Vino pergi#
176 #Berita duka #
177 #Diculik#
178 #Berita#
179 #Kenzie marah#
180 #Lupa#
181 #Pura-pura tidak tahu#
182 #Shania cemburu#
183 #Pertemuan dan pertengkaran#
184 #Tudak ingin kembali#
185 #Rindu Arvin#
186 Bab pengumuman
187 #Kembali tapi tidak sama#
188 #Hanya cinta#
189 #Kepedihan#
190 #Kebahagian di balik duka#
191 #Baby Boy#
192 #Bahagia yang sulit diraih#
193 #Berani mendua#
194 #Malu sendiri#
195 #Sayang Arvin#
196 #Pelangi yang tergapai#
197 #Rindu dan sakit#
198 #Kepergian Mariana#
199 #Duka mendalam#
200 #Akhir cerita#
Episodes

Updated 200 Episodes

1
#perceraian#
2
#Pria aneh#
3
#Salah paham#
4
#Seolah tidak mengenal#
5
#Bertemu dengan nya#
6
#Egois#
7
#Mimpi yang panjang#
8
#Pantai#
9
#pernikahan#
10
#Jenuh#
11
#Marah#
12
#Patah hati#
13
#Marah#
14
#Pembuktian#
15
#Adri semakin murka#
16
#Deswita sakit#
17
#Tak mengijinkan#
18
#Deswita jatuh#
19
#Melihat#
20
#Akhir dari mimpi#
21
#Jangan berharap#
22
#Abang Queen#
23
#Denganmu#
24
#Queen yang penurut#
25
#Kuliah#
26
#Hari pertama bekerja#
27
#Patuh#
28
#Belajar dewasa#
29
#Kenzie sakit#
30
#Mengundurkan diri#
31
#Rumah baru#
32
#Melihatmu bersama dengan nya#
33
#Sanum pingsan#
34
#Diam lebih baik#
35
#Mencurigakan#
36
#Mimpi buruk di siang bolong#
37
#Pulang ke rumah#
38
#Harus bagaimana#
39
#Kepulangan Allan#
40
#Sulit untuk terima#
41
#Kembali menyerah#
42
#Bangun#
43
#Kebersamaan#
44
#Petaka tak terduga#
45
#Terungkap#
46
#Berjalan#
47
#Kehamilan Sanum#
48
#Kenangan Kenzo#
49
#Lahir di penjara#
50
#Baik bukan berarti memaafkan#
51
#Kelahiran baby twins K#
52
#Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53
#Pernikahan kedua#
54
#Tangis si kecil#
55
#Pindah#
56
#Jack cemburu#
57
#Hidup baru#
58
#Berita duka#
59
#Mengagumi#
60
#Pertolongan#
61
#Paksa#
62
#Dilema#
63
#Pernikahan#
64
Kelahiran Irene
65
#Bersama#
66
#Dua bulan#
67
#Kamu#
68
#Bintang#
69
#Kelahiran baby Alvin#
70
#Racun#
71
#Gidion sakit#
72
#Bermain#
73
#Dilema#
74
#Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75
#Bertemu#
76
#Teror#
77
#Khawatir#
78
#Pulang#
79
#Kelahiran baby S#
80
#Baby Shania"
81
#Hari pertunangan#
82
#Pernikahan rahasia#
83
#Pulang ke Mension#
84
#Ingin mati saja#
85
#Rasa yang aneh#
86
#Tak tergapai#
87
#Mimpi#
88
#Malam yang gelisah#
89
#Dalam diam#
90
#Kembali pada keluarga#
91
#Pernyataan cinta dari Vino#
92
#Rapuh#
93
#Perubahan#
94
#Geng sosialita#
95
#Masalalu yang menyakitkan#
96
#Tidak butuh alasan#
97
#Tidsk terima#
98
#Coba lah#
99
#Luka dari masalalu#
100
#Kekecewaan Vino#
101
#Ingin pergi#
102
#Haruskah aku mati#
103
#Vino menangis#
104
#Mimpi buruk#
105
#Bunuh diri#
106
#Duka tak berujung#
107
#Persahabatan#
108
#Istri yang cengeng#
109
#Mikaila#
110
#Tamu tak perlu di undang#
111
#Bertemu Mommy#
112
#Bahagia#
113
#Rasa Penasaran Gidion#
114
#Bertemu Gidion#
115
#Cinta#
116
#Ingin ke pantai#
117
#Tangis pilu Julia#
118
#Aluna hilang#
119
#Rindu tak bertepi#
120
#Bertemu dia#
121
#Kabur ulang#
122
#Rindu atau rindu#
123
#Pergi ke pantai#
124
#Gidion datang#
125
#Sungguh keras#
126
#Jangan buat aku khawatir#
127
#I love you#
128
#Pergi#
129
#Tanpa mu#ku
130
# Terbiasa #
131
#Berpisah untuk sementara#
132
#Pilihan ku#
133
#Tidak ingin berpisah#
134
#Cemburu#
135
#Arvin marah#
136
# Pemanasan#
137
#Bertemu Sky#
138
#Bertemu Sky#
139
#Bertemu Sky 2#
140
#Menang#
141
#Pria aneh#
142
Draft
143
#Jauh#
144
#Pernikahan rahasia#
145
#Teman#
146
#Luka baru#
147
#Pergi perlahan#
148
#Bertunangan#
149
#Pesta pertunangan#
150
#Gigitan manis#
151
#Tanggung jawab#
152
#Pesta pertunangan#
153
#Jalan berdua#
154
#Bukan dia tapi aku#
155
#Hantu#
156
#Mulai besok#
157
#Kemarahan Arvin#
158
#Arvin khilaf#
159
#Sakit karena rindu#
160
#Arvin I love you#
161
#Tidak ada keraguan#
162
#Amal untuk orang tak mampu#
163
#Kecemburian Shania#
164
#Mengejar cinta#
165
#Tidak ingin kamu pergi#
166
#Rencana pernikahan#
167
#Menikah#
168
#Perjanjian tertulis#
169
#Lamaran sebelum menikah#
170
#Pesta pernikahan#
171
#Minggat#
172
#Pernikahan #
173
#Terjebak keusilannya sendiri#
174
#Rahasia terbongkar#
175
#Vino pergi#
176
#Berita duka #
177
#Diculik#
178
#Berita#
179
#Kenzie marah#
180
#Lupa#
181
#Pura-pura tidak tahu#
182
#Shania cemburu#
183
#Pertemuan dan pertengkaran#
184
#Tudak ingin kembali#
185
#Rindu Arvin#
186
Bab pengumuman
187
#Kembali tapi tidak sama#
188
#Hanya cinta#
189
#Kepedihan#
190
#Kebahagian di balik duka#
191
#Baby Boy#
192
#Bahagia yang sulit diraih#
193
#Berani mendua#
194
#Malu sendiri#
195
#Sayang Arvin#
196
#Pelangi yang tergapai#
197
#Rindu dan sakit#
198
#Kepergian Mariana#
199
#Duka mendalam#
200
#Akhir cerita#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!