#Bertemu dengan nya#

Akhirnya Mariana membatalkan kepergian nya saat ini, karena janji dari Kenzo.

Kenzo kini duduk menunggu di ruang tamu bersama dengan Mariana, sementara Dion sudah kembali ke rumah nya karena sang istri tengah mengidam saat dia menelpon ada rasa sakit yang teramat dalam hati Mariana tapi dia mencoba untuk menepis semua itu.

Mariana sadar bahwa ia tidak bisa lagi bersama dengan Dion.

"Aku sudah memasukkan mu bekerja di kantor, mulai besok kamu bisa langsung bekerja"ucap Kenzo memecah keheningan.

"Oh, makasih"ucap Mariana tanpa bertanya apa pekerjaan nya saat ini.

"Kamu tidak penasaran kerja di bagian mana"ucap Kenzo.

"Tidak perlu aku tanyakan soal itu kamu tau dimana seharusnya aku bekerja, dan jika kamu salah menempatkan ku maka kamu yang akan rugi"ucap Mariana.

"Heummm... tapi aku menempatkan mu sebagai asisten pribadi ku"ucap Kenzo.

"Aku lebih baik kerja di club malam, dari pada harus melayani kebutuhan mu setiap hari nya"ucap Mariana.

"Apa? salah jika aku membutuhkan bantuan mu untuk mengerjakan tugas kantor, dan apa? yang tadi kamu katakan.aku sudah tegaskan bahwa kamu tidak bisa lagi bekerja di sana"ucap Kenzo.

"Apa? bedanya sama-sama melayani yang mau beli"ucap Mariana.

"Kalau begitu layani juga aku yang mau membeli mu, itu jauh lebih baik dari pada kamu melayani banyak orang pria"ucap wanita itu.

"Aku tidak menjual diri, aku hanya"ucapan Mariana terhenti saat itu juga karena Kenzo menarik nya keatas pangkuan nya.

"Apa-apaan ini, tuan sudah kelewat batas"ucap Mariana.

"Apa? aku tidak melakukan apa-apa hanya meminta mu duduk disini karena ada sesuatu dalam dirimu"ucap Kenzo berlagak seperti seseorang yang tidak pernah berbuat salah.

"Aku tidak suka posisi ini"ucap Mariana.

"Lalu mau bagaimana aku tidak keberatan"ucap Kenzo yang kini menatap wanita dengan setatus janda tanpa anak.

"Maukah kamu menjadi istri kedua ku"ucap Kenzo to the points.

"Aku tidak mau, biarpun aku janda yang tidak punya apa-apa, tapi aku tidak ingin hadir menjadi orang ketiga , aku tau bagaimana rasanya,, sakit...."ucap Mariana yang kini menatap lekat mata Kenzo yang menatap kearah nya.

"Aku tidak pernah ingin menjadikan mu yang kedua tapi keadaan telah memaksa ku untuk memilih ini, apa kamu tau alasan ku menghilang satu tahun yang lalu"ucap Kenzo yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Mariana.

"Aku tidak tau dan tak ingin tau"ucap Mariana, yang hendak pergi dari pangkuan Kenzo.

"Karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada mu, tapi kedua orang tua ku sudah terlanjur menjodohkan ku dengan wanita yang kini menjadi istri ku"ucap Kenzo sambil menahan posisi Mariana saat ini.

"Itu bukan urusan ku, dan jangan jadikan semua itu sebagai alasan, lihat lah dari sisi positif, kamu dan dirinya begitu bahagia, jadi... jangan merusak apa? yang sudah ada nanti kamu akan menyesal jika kamu berani melakukan itu"ucap Mariana, yang langsung turun tanpa aba-aba.

"Tapi aku sangat mencintaimu"ucap Kenzo.

"Katakan padaku, dari bagian mana yang bisa membuat mu jatuh cinta, bahkan mas Dion saja yang sudah dua tahun hidup bersama ku, dia masih tidak bisa mencintai ku,atau merasa iba padaku"ucap Mariana, sambil berjalan dengan posisi melipat tangannya di dada.

"Aku bukan dia, dan jangan pernah menyamakan aku dengan nya, karena aku bukan pria seperti itu"ucap Kenzo yang kini berdiri mendekat.

"Tuan masih tidak sadar hal apa? yang membuat kau sama dengan nya"ucap Mariana datar.

"Jelas-jelas kamu mencintai wanita lain, setelah menikah, dan wanita itu adalah cinta pertama nya"ujar Mariana lagi.

"Tidak Mari,,,aku bahkan tidak pernah menginginkan pernikahan ini"ucap Kenzo.

"Itu juga yang dilakukan oleh nya terhadap ku"ucap Mariana, hingga dia mendengar suara yang menggelegar dan ternyata di teras Lion sudah kembali.

"Lion, hiks hiks hiks Lion kamu sudah kembali"ucap Mariana yang langsung memeluk singa jantan itu.

"Lion maafkan Mari"ucap nya sambil mencium singa yang kini tengah menatap nya.

"Kau baik-baik saja kan sayang"ucap Mariana yang kini meneliti sekujur tubuh Lion, betapa terkejutnya dia, saat melihat luka yang cukup serius yang ada di bagian leher dan kaki nya.

"Owh ya ampun kamu terluka sayang"ucap Mariana, sambil menangis dia sangat khawatir.

Mariana langsung berteriak"Siapa yang berani melakukan ini pada adikku!"teriak nya.

orang-orang yang bertugas membawa Lion kembali mereka semua menunduk, tidak berani menjawab.

"Aku tanya siapa yang sudah melukai adikku,aku akan menuntut nya saat ini juga!"wanita itu sudah kehilangan kesabaran, sementara Kenzo sedang menelepon seseorang, menanyakan kenapa? Lion bisa terluka.

"Kami tidak tau Nona,kami hanya ditugaskan untuk mengantar singa itu"ucap mereka memberanikan diri.

"Bilang pada mereka, siapapun yang telah membuat Lion menderita aku akan buat perhitungan dengan nya sekarang juga"ucap Mariana.

"Baik Nona akan saya sampaikan.

Mariana langsung menelpon dokter spesialis hewan untuk mengobati Lion, yang kini tengah tiduran dengan posisi kepala bersandar di pangkuan nya, sudah seperti manusia saja.

"Lion, apa? kamu makan dengan baik"ucap Mariana, sambil menatap sendu.

"Mari, mereka bilang mereka akan bertanggung jawab atas luka Lion karena luka itu disebabkan kelalaian mereka saat hendak membawa Lion kedalam hutan"ucap Kenzo.

"Aku tidak mau berdamai,aku ingin mereka diberi pelajaran, karena telah membiarkan adikku terluka"ucap Mariana.

"Mari sebaiknya kita bawa dia ke dokter hewan, biar diobati dengan benar"ucap Kenzo.

"Aku sudah memanggil dokter nya"ucap Mariana.

"Tuan Kenzo bisa kembali, Lion sudah ada disini, terimakasih"ucap Mariana.

"Mari, dia butuh bantuan ku"ucap Kenzo.

"Tidak perlu tuan aku yang akan menangani nya dengan dokter itu"ucap Mariana kekeuh, Kenzo tidak mengiyakan tapi dia melihat seorang pria tampan dan gagah berjas putih itu, yang menandakan bahwa dia adalah seorang dokter hewan.

"Dokter, bagaimana dengan luka ini apa tidak akan infeksi"ucap Mariana yang kini membantu dokter menenangkan Lion.

"Hi Lion, masih ingat aku"ucap dokter itu sambil tersenyum.

"Dia sudah lama tidak bertemu dengan saya Mari, tapi Lion pasti masih ingat ini kan ini mainan kamu jika main ke klinik"ucap sang dokter.

"Sepertinya dia tau dok makanya anteng"ucap Mariana.

"Dia anteng karena masih dalam pengaruh obat bius"ucap dokter itu, Mariana begitu terkejut, saat mendengar penuturan dokter.

"Dia tidak buas untuk apa?... mereka membius nya"ucap Kenzo.

"Yang dia itu hewan, pasti di satu sisi naluri hewan nya keluar karena merasa terancam"ucap Kenzo yang langsung mendapat kan tatapan mata tajam dari Mariana.

"Yang?"ucap Mariana.

sementara dokter itu hanya tersenyum, dia tau Kenzo sedang menunjukkan bahwa wanita yang ada di hadapannya adalah miliknya.

🌹💖💖💖🌹

"Bos aku pulang dulu, nanti setelah Lion makan aku langsung kembali"ucap Mariana kepada Kenzo.

"Lion terus yang kamu perhatikan, aku kapan?..."ucap Kenzo kesal.

Ya... saat ini Mariana sudah bekerja di kantor Kenzo atas paksaan dari pria itu, yang tidak pernah bisa dibantah.

sementara saat jam makan siang tiba, Mariana akan pulang, untuk memberikan Lion makan.

dan bermain dengan hewan buas itu, sebentar setelah itu langsung balik ke kantor lagi.

sudah satu bulan semenjak hari dimana Lion, kembali Mariana juga hanya ingin berterima kasih, karena jika dihitung dengan uang mungkin biyaya untuk jaminan Lion kembali itu mungkin dia sendiri tidak akan sanggup untuk membayar denda dan mengurus surat izin nya kembali.

setelah selesai membersihkan Lion yang habis makan Mariana membuat makan siang untuk Kenzo , pria itu senang dengan olahan ikan, dan Mariana ingin masak sesuatu dengan bahan ikan dia langsung memasak nasi setelah itu dia langsung membersihkan ikan yang akan dia masak.

sampai tiga puluh menit kemudian akhirnya selesai juga tidak hanya itu dia juga membuat tumis brokoli dan udang.

setelah selesai semua nya dibungkus dengan rapi lalu dimasukkan kedalam totti bag dan langsung meraih tas dan juga kunci mobil, saat ini hujan deras beruntung Mariana menggunakan mobil nya,itu adalah yang Kenzo pinjamkan setiap kali dia pulang agar bisa cepat dan tidak kena tilang karena bisa mengambil jalur khusus.

Mariana pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia ingin cepat sampai di kantor karena sudah terlambat tiga puluh menit, karena jarak nya tidak terlalu jauh akhirnya dia sudah sampai di basement kantor khusus untuk mobil para petinggi perusahaan.

tidak hanya itu Mariana juga memakai lift khusus Presdir seperti yang selalu Kenzo perintahkan selama ini.

akhirnya dia sampai di lantai teratas gedung pencakar langit tersebut, Mariana langsung menuju ruangan CEO untuk memberikan makanan tadi.

"Maaf telat bos"ucapan nya terhenti saat tidak sengaja melihat Kenzo tengah bercumbu mesra dengan wanita yang kini berada di pangkuan nya, wanita itu langsung menoleh dan terlihat sangat marah karena terganggu dengan kedatangan nya.

"Maaf bos tidak sengaja, ucap nya sambil berbalik dan pergi menuju ruangan nya dia tidak jadi memberikan masakan yang dia buat.

Mariana menyimpan bekal itu dimeja dia juga tidak berselera untuk makan, wanita itu menarik nafas panjang lalu menghembuskan setelah itu dia memulai kembali pekerjaan nya, hingga satu jam kemudian saat dia masih fokus dengan laptop nya, tiba-tiba seseorang datang dengan stelan jas rapih dan baru dengan rambut ke limis khas orang habis mandi, wajah tampan itu terlihat berseri tapi Mariana, hanya menatap nya sekilas setelah itu kembali fokus dengan laptop nya.

"Kamu bawa apa? tadi "ucap pria itu.

"Tidak ada"jawab Mariana.

"Kamu bohong ini apa?"tanya nya lagi.

"Makan basi "ucap Mariana.

"Ayo ikut aku"ucap pria itu , tapi Mariana tidak menghiraukan perkataan Kenzo.

"Apa? kamu tuli"ucap Kenzo datar .

"Tidak bos, aku sedang bekerja"ucap Mariana beralasan.

"Kamu bekerja pada siapa?"ucap Kenzo dingin.

"Pada CEO perusahaan ini"ucap Mariana.

"Kalau begitu ikut aku"ucap Kenzo.

"Bos maaf aku tidak ingin bertemu dengan dia"ucap Mariana, jujur.

"Kenapa?"ujar Kenzo.

"Aku hanya tidak ingin mengganggu kalian"ucap Mariana.

"Dia sudah pergi, ayo bawa makanan itu aku laper "ucap Mariana.

"Sudah basi"ucap Mariana dingin.

"Mari.... apa? aku melakukan kesalahan"ucap Kenzo menatap lekat wajah cantik yang terlihat sangat murung itu.

"Tidak ada, hanya saja aku ingin berhenti bekerja seperti nya tidak cocok untuk ku"ucap Mariana.

"Mari,aku tidak mungkin melakukan kekeliruan dalam membuat keputusan, mungkin kamu sedang butuh waktu untuk menenangkan pikiran, kamu bisa ambil cuti"ucap Kenzo.

"Aku akan resign"

"Tidak, Mariana apapun yang terjadi aku tidak akan pernah memecat atau mengijinkan mu pergi dari kantor ini, apa fasilitas yang aku berikan masih kurang"ujar Kenzo.

Mariana hanya menggeleng.

"Ayo ikut aku, atau aku akan berbuat sesuatu padamu"ucap Mariana.

"Kamu itu pemaksaan terus ya"ucap Mariana.

Kenzo menarik tangan Mariana dan meraih Totti bag tersebut.

sesampainya di ruangan Kenzo langsung mengunci pintu.

Mariana langsung ditarik ke sofa dan Kenzo meminta nya untuk membuka makanan tersebut, beruntung semua dikemas dalam wadah yang tahan panas jadi suhu makanan tersebut masih terasa hangat.

Mariana pun menuruti perintah Kenzo, dia langsung membuka satu persatu, dan Kenzo langsung meminta sendok pada Mariana pria itu sudah tidak kuat ini makanan yang menggoda lidah.

"Apa? tadi kamu memasak ini khusus untuk ku"tanya Kenzo.

"Bukan nya bos minta diperhatikan"ucap Mariana.

"Aku bahagia ternyata kamu peduli dengan ku, tapi sayang kenapa? harus aku minta dulu"ujarnya sambil kembali mengambil makanan yang sudah selesai dihidangkan oleh Mariana.

"Karena kamu adalah bos ku, bukan suami ku"ucap Mariana.

"Aku sudah meminta mu untuk menjadi istri ku"ucap Kenzo.

"Tidak, terimakasih aku akan memilih pria singgel untuk menjadi suami ku"ucap Mariana.

"Mari... tidak akan ada yang berani mendekat padamu karena mereka harus berhadapan dengan ku lebih dulu"ucap Kenzo tegas.

pria itu tiba-tiba menghentikan makannya, dia benar-benar marah.

"Bos apa? makanan nya tidak enak"ucap Mariana.

"Tidak hanya saja aku terluka karena, wanita ku lebih memilih orang lain"ucap Kenzo.

"Bos, aku memang bukan wanita yang perfek tapi aku juga butuh teman hidup, tapi jika pun tidak ada yang mau padaku aku akan terima takdir hidup ku"ucap Mariana.

Kenzo langsung mendekat"aku tidak akan membiarkan laki-laki manapun mendekat kepada mu, karena kamu hanya milikku"ucap Kenzo.

pria itu mengambil piring yang tadi ia simpan dan makan semua isinya hingga tandas, setelah itu dia langsung minum air putih yang Mariana sajikan di meja nya tadi.

sementara Mariana masih makan siang, meskipun sudah tidak berselera.

"Kita akan segera pergi melihat rumah baru, untuk mu dan Lion"ucap Kenzo.

"Aku tidak mau pergi dari rumah ku, rumah masa kecil ku yang penuh kenangan bersama dengan Lion"ucap Mariana.

Episodes
1 #perceraian#
2 #Pria aneh#
3 #Salah paham#
4 #Seolah tidak mengenal#
5 #Bertemu dengan nya#
6 #Egois#
7 #Mimpi yang panjang#
8 #Pantai#
9 #pernikahan#
10 #Jenuh#
11 #Marah#
12 #Patah hati#
13 #Marah#
14 #Pembuktian#
15 #Adri semakin murka#
16 #Deswita sakit#
17 #Tak mengijinkan#
18 #Deswita jatuh#
19 #Melihat#
20 #Akhir dari mimpi#
21 #Jangan berharap#
22 #Abang Queen#
23 #Denganmu#
24 #Queen yang penurut#
25 #Kuliah#
26 #Hari pertama bekerja#
27 #Patuh#
28 #Belajar dewasa#
29 #Kenzie sakit#
30 #Mengundurkan diri#
31 #Rumah baru#
32 #Melihatmu bersama dengan nya#
33 #Sanum pingsan#
34 #Diam lebih baik#
35 #Mencurigakan#
36 #Mimpi buruk di siang bolong#
37 #Pulang ke rumah#
38 #Harus bagaimana#
39 #Kepulangan Allan#
40 #Sulit untuk terima#
41 #Kembali menyerah#
42 #Bangun#
43 #Kebersamaan#
44 #Petaka tak terduga#
45 #Terungkap#
46 #Berjalan#
47 #Kehamilan Sanum#
48 #Kenangan Kenzo#
49 #Lahir di penjara#
50 #Baik bukan berarti memaafkan#
51 #Kelahiran baby twins K#
52 #Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53 #Pernikahan kedua#
54 #Tangis si kecil#
55 #Pindah#
56 #Jack cemburu#
57 #Hidup baru#
58 #Berita duka#
59 #Mengagumi#
60 #Pertolongan#
61 #Paksa#
62 #Dilema#
63 #Pernikahan#
64 Kelahiran Irene
65 #Bersama#
66 #Dua bulan#
67 #Kamu#
68 #Bintang#
69 #Kelahiran baby Alvin#
70 #Racun#
71 #Gidion sakit#
72 #Bermain#
73 #Dilema#
74 #Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75 #Bertemu#
76 #Teror#
77 #Khawatir#
78 #Pulang#
79 #Kelahiran baby S#
80 #Baby Shania"
81 #Hari pertunangan#
82 #Pernikahan rahasia#
83 #Pulang ke Mension#
84 #Ingin mati saja#
85 #Rasa yang aneh#
86 #Tak tergapai#
87 #Mimpi#
88 #Malam yang gelisah#
89 #Dalam diam#
90 #Kembali pada keluarga#
91 #Pernyataan cinta dari Vino#
92 #Rapuh#
93 #Perubahan#
94 #Geng sosialita#
95 #Masalalu yang menyakitkan#
96 #Tidak butuh alasan#
97 #Tidsk terima#
98 #Coba lah#
99 #Luka dari masalalu#
100 #Kekecewaan Vino#
101 #Ingin pergi#
102 #Haruskah aku mati#
103 #Vino menangis#
104 #Mimpi buruk#
105 #Bunuh diri#
106 #Duka tak berujung#
107 #Persahabatan#
108 #Istri yang cengeng#
109 #Mikaila#
110 #Tamu tak perlu di undang#
111 #Bertemu Mommy#
112 #Bahagia#
113 #Rasa Penasaran Gidion#
114 #Bertemu Gidion#
115 #Cinta#
116 #Ingin ke pantai#
117 #Tangis pilu Julia#
118 #Aluna hilang#
119 #Rindu tak bertepi#
120 #Bertemu dia#
121 #Kabur ulang#
122 #Rindu atau rindu#
123 #Pergi ke pantai#
124 #Gidion datang#
125 #Sungguh keras#
126 #Jangan buat aku khawatir#
127 #I love you#
128 #Pergi#
129 #Tanpa mu#ku
130 # Terbiasa #
131 #Berpisah untuk sementara#
132 #Pilihan ku#
133 #Tidak ingin berpisah#
134 #Cemburu#
135 #Arvin marah#
136 # Pemanasan#
137 #Bertemu Sky#
138 #Bertemu Sky#
139 #Bertemu Sky 2#
140 #Menang#
141 #Pria aneh#
142 Draft
143 #Jauh#
144 #Pernikahan rahasia#
145 #Teman#
146 #Luka baru#
147 #Pergi perlahan#
148 #Bertunangan#
149 #Pesta pertunangan#
150 #Gigitan manis#
151 #Tanggung jawab#
152 #Pesta pertunangan#
153 #Jalan berdua#
154 #Bukan dia tapi aku#
155 #Hantu#
156 #Mulai besok#
157 #Kemarahan Arvin#
158 #Arvin khilaf#
159 #Sakit karena rindu#
160 #Arvin I love you#
161 #Tidak ada keraguan#
162 #Amal untuk orang tak mampu#
163 #Kecemburian Shania#
164 #Mengejar cinta#
165 #Tidak ingin kamu pergi#
166 #Rencana pernikahan#
167 #Menikah#
168 #Perjanjian tertulis#
169 #Lamaran sebelum menikah#
170 #Pesta pernikahan#
171 #Minggat#
172 #Pernikahan #
173 #Terjebak keusilannya sendiri#
174 #Rahasia terbongkar#
175 #Vino pergi#
176 #Berita duka #
177 #Diculik#
178 #Berita#
179 #Kenzie marah#
180 #Lupa#
181 #Pura-pura tidak tahu#
182 #Shania cemburu#
183 #Pertemuan dan pertengkaran#
184 #Tudak ingin kembali#
185 #Rindu Arvin#
186 Bab pengumuman
187 #Kembali tapi tidak sama#
188 #Hanya cinta#
189 #Kepedihan#
190 #Kebahagian di balik duka#
191 #Baby Boy#
192 #Bahagia yang sulit diraih#
193 #Berani mendua#
194 #Malu sendiri#
195 #Sayang Arvin#
196 #Pelangi yang tergapai#
197 #Rindu dan sakit#
198 #Kepergian Mariana#
199 #Duka mendalam#
200 #Akhir cerita#
Episodes

Updated 200 Episodes

1
#perceraian#
2
#Pria aneh#
3
#Salah paham#
4
#Seolah tidak mengenal#
5
#Bertemu dengan nya#
6
#Egois#
7
#Mimpi yang panjang#
8
#Pantai#
9
#pernikahan#
10
#Jenuh#
11
#Marah#
12
#Patah hati#
13
#Marah#
14
#Pembuktian#
15
#Adri semakin murka#
16
#Deswita sakit#
17
#Tak mengijinkan#
18
#Deswita jatuh#
19
#Melihat#
20
#Akhir dari mimpi#
21
#Jangan berharap#
22
#Abang Queen#
23
#Denganmu#
24
#Queen yang penurut#
25
#Kuliah#
26
#Hari pertama bekerja#
27
#Patuh#
28
#Belajar dewasa#
29
#Kenzie sakit#
30
#Mengundurkan diri#
31
#Rumah baru#
32
#Melihatmu bersama dengan nya#
33
#Sanum pingsan#
34
#Diam lebih baik#
35
#Mencurigakan#
36
#Mimpi buruk di siang bolong#
37
#Pulang ke rumah#
38
#Harus bagaimana#
39
#Kepulangan Allan#
40
#Sulit untuk terima#
41
#Kembali menyerah#
42
#Bangun#
43
#Kebersamaan#
44
#Petaka tak terduga#
45
#Terungkap#
46
#Berjalan#
47
#Kehamilan Sanum#
48
#Kenangan Kenzo#
49
#Lahir di penjara#
50
#Baik bukan berarti memaafkan#
51
#Kelahiran baby twins K#
52
#Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53
#Pernikahan kedua#
54
#Tangis si kecil#
55
#Pindah#
56
#Jack cemburu#
57
#Hidup baru#
58
#Berita duka#
59
#Mengagumi#
60
#Pertolongan#
61
#Paksa#
62
#Dilema#
63
#Pernikahan#
64
Kelahiran Irene
65
#Bersama#
66
#Dua bulan#
67
#Kamu#
68
#Bintang#
69
#Kelahiran baby Alvin#
70
#Racun#
71
#Gidion sakit#
72
#Bermain#
73
#Dilema#
74
#Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75
#Bertemu#
76
#Teror#
77
#Khawatir#
78
#Pulang#
79
#Kelahiran baby S#
80
#Baby Shania"
81
#Hari pertunangan#
82
#Pernikahan rahasia#
83
#Pulang ke Mension#
84
#Ingin mati saja#
85
#Rasa yang aneh#
86
#Tak tergapai#
87
#Mimpi#
88
#Malam yang gelisah#
89
#Dalam diam#
90
#Kembali pada keluarga#
91
#Pernyataan cinta dari Vino#
92
#Rapuh#
93
#Perubahan#
94
#Geng sosialita#
95
#Masalalu yang menyakitkan#
96
#Tidak butuh alasan#
97
#Tidsk terima#
98
#Coba lah#
99
#Luka dari masalalu#
100
#Kekecewaan Vino#
101
#Ingin pergi#
102
#Haruskah aku mati#
103
#Vino menangis#
104
#Mimpi buruk#
105
#Bunuh diri#
106
#Duka tak berujung#
107
#Persahabatan#
108
#Istri yang cengeng#
109
#Mikaila#
110
#Tamu tak perlu di undang#
111
#Bertemu Mommy#
112
#Bahagia#
113
#Rasa Penasaran Gidion#
114
#Bertemu Gidion#
115
#Cinta#
116
#Ingin ke pantai#
117
#Tangis pilu Julia#
118
#Aluna hilang#
119
#Rindu tak bertepi#
120
#Bertemu dia#
121
#Kabur ulang#
122
#Rindu atau rindu#
123
#Pergi ke pantai#
124
#Gidion datang#
125
#Sungguh keras#
126
#Jangan buat aku khawatir#
127
#I love you#
128
#Pergi#
129
#Tanpa mu#ku
130
# Terbiasa #
131
#Berpisah untuk sementara#
132
#Pilihan ku#
133
#Tidak ingin berpisah#
134
#Cemburu#
135
#Arvin marah#
136
# Pemanasan#
137
#Bertemu Sky#
138
#Bertemu Sky#
139
#Bertemu Sky 2#
140
#Menang#
141
#Pria aneh#
142
Draft
143
#Jauh#
144
#Pernikahan rahasia#
145
#Teman#
146
#Luka baru#
147
#Pergi perlahan#
148
#Bertunangan#
149
#Pesta pertunangan#
150
#Gigitan manis#
151
#Tanggung jawab#
152
#Pesta pertunangan#
153
#Jalan berdua#
154
#Bukan dia tapi aku#
155
#Hantu#
156
#Mulai besok#
157
#Kemarahan Arvin#
158
#Arvin khilaf#
159
#Sakit karena rindu#
160
#Arvin I love you#
161
#Tidak ada keraguan#
162
#Amal untuk orang tak mampu#
163
#Kecemburian Shania#
164
#Mengejar cinta#
165
#Tidak ingin kamu pergi#
166
#Rencana pernikahan#
167
#Menikah#
168
#Perjanjian tertulis#
169
#Lamaran sebelum menikah#
170
#Pesta pernikahan#
171
#Minggat#
172
#Pernikahan #
173
#Terjebak keusilannya sendiri#
174
#Rahasia terbongkar#
175
#Vino pergi#
176
#Berita duka #
177
#Diculik#
178
#Berita#
179
#Kenzie marah#
180
#Lupa#
181
#Pura-pura tidak tahu#
182
#Shania cemburu#
183
#Pertemuan dan pertengkaran#
184
#Tudak ingin kembali#
185
#Rindu Arvin#
186
Bab pengumuman
187
#Kembali tapi tidak sama#
188
#Hanya cinta#
189
#Kepedihan#
190
#Kebahagian di balik duka#
191
#Baby Boy#
192
#Bahagia yang sulit diraih#
193
#Berani mendua#
194
#Malu sendiri#
195
#Sayang Arvin#
196
#Pelangi yang tergapai#
197
#Rindu dan sakit#
198
#Kepergian Mariana#
199
#Duka mendalam#
200
#Akhir cerita#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!