#Pria aneh#

Setelah kepergian Mariana, datang lah dua orang pria tampan yang tiba-tiba membuat dua orang pria yang telah bergosip tentang wanita yang tadi sempat melamar kerja bahkan mereka tengah mengintip profil Mariana dari surat lamaran tersebut.

"Janda tuan Dion, begitu cantik tapi sayang, masih muda sudah menjadi janda tuan Dion memilih yang lebih segala nya dari wanita ini"ucap salah seorang pria.

"Apa pekerjaan kalian, seperti ini, siapa yang sedang kalian bicarakan"ucap seseorang yang auranya terasa seperti kulkas dua pintu tersebut.

"I ini tuan, tadi ada wanita yang melamar pekerjaan"ucap Adi sambil terbata-bata karena kaget saat melihat wajah dua orang pria petinggi perusahaan tersebut.

"Ken... lihat ini"ucap Adri pada sepupu nya itu, yang merupakan atasan nya.

"Apa?..."ucap Kenzo pria tampan itu terlihat datar sambil terus berjalan dia tidak menoleh pada sepupu nya yang sekaligus wakil nya.

sementara kedua asisten nya mengekor di belakang.

"Wanita yang sangat cantik, seperti nya cocok untuk menggantikan posisi sekertaris ku"ucap Adri.

"Apa?... masih kurang wanita yang setiap hari kau kencani "ucap Kenzo sambil berbalik menatap adik sepupu nya itu.

"Hehehe...tau aja"ujar Adri sambil nyengir kuda.

"Apa?... semua sudah siap"ucap Kenzo .

"Sudah tuan semua sudah menunggu Anda berdua"ucap asisten Kenzo.

mereka pun masuk kedalam ruangan rapat, yang sudah di agendakan dari kemarin.

mereka pun menjalankan rapat tersebut hingga beberapa jam.

sementara itu saat ini Mariana tengah berada di sebuah restaurant, dia menemui sahabatnya yang sudah dua tahun ini tidak pernah ditemui nya, karena Dion tidak memperbolehkan Mariana pergi, selain menemani dia menghadiri sebuah acara.

mengobrol panjang lebar, bahkan Deswita menyayangkan sikap Dion selama ini, Deswita adalah salah satu penggemar berat Dion.

"Benar-benar ya, si Dion itu dia bukan pria sejati tapi mirip banci, berani-beraninya dia mencampakkan sahabat gue yang paling cantik ini, apa dia katarak makanya tidak bisa membedakan mana wanita baik-baik dan yang hanya pencitraan"ucap Deswita.

"Sudah lah... tidak perlu dibahas lagi,aku sudah pusing, yang pasti saat ini aku ingin menikmati kesendirian ku, sambil mencari pekerjaan untuk menyambung hidup"ucap Mariana, sambil menunduk.

Mariana bukan tanpa alasan tiba-tiba menunduk, dia melihat pria yang selama ini mengejar cinta nya.

pria yang menjadi idola kampus tersebut, selalu mengejar cinta nya, saat dia masih gadis dulu hingga akhir lulus kuliah Mariana tidak pernah bertemu lagi dengan nya ,baru kali ini dia melihat nya.

"Mari.... apa?..kabar"ucap Agung... pria tampan itu masih terlihat seperti dulu.

"Masih gini-gini aja kak, hanya saja ada perbedaan saat ini"ucap Mariana sambil tersenyum kecut.

"Tidak usah berkecil hati, jadi janda itu lebih baik dari pada hanya dijadikan pemuas"ucap Agung, yang tau semua yang terjadi karena pria itu selalu mencari tau tentang Mariana, bahkan hal terkecil pun dia tau.

Mariana hanya mengangguk seolah mengiyakan ucapan pria itu, tapi kemudian Mariana, pamit hendak menuju toilet, wanita itu tidak bisa memperlihatkan tangis pedih nya didepan orang lain.

sesampainya di toilet wanita itu langsung membasuh wajah nya air mata nya mengalir deras, tanpa bisa di tahan,kini semua orang sudah tau seratus nya.

bahkan Dion, sudah mengumumkan perceraian nya pada khalayak ramai.

kini dunia nya seakan sudah runtuh bahkan dia sudah tidak punya ruang gerak lagi.

tangisnya terhenti saat Deswita, langsung menarik nya kedalam pelukan, sahabat nya tau bahwa saat ini Mariana, tengah menangis dari kebiasaan nya, karena dia tidak suka ke toilet jika tidak terpaksa atau sedang ingin menangis gadis itu tidak suka toilet umum sedari kecil.

menurut nya, itu sangat menjijikkan meskipun terlihat bersih karena di pakai oleh banyak orang, dari semua penjuru.

"Kenapa?...Lo menangis disini.... kenapa?... tidak masuk ke ruangan gue saja, Lo masih punya gue Mari.... gue gak akan pernah ninggalin Lo"ucap Deswita yang masih setia memeluk Mariana sambil mengelus punggung wanita itu.

hingga beberapa menit kemudian setelah Mariana tenang, mereka berdua pun langsung bergegas keluar setelah Mariana merapihkan penampilan nya meskipun wajah sembab itu tidak bisa ditutupi dengan makeup natural itu.

Mariana berjalan bergandengan dengan Deswita kedua sahabat itu, kini kembali tak terpisahkan, seperti dulu persahabatan mereka sedari lahir hingga kuliah dan terpisah setelah menikah dan kini kembali lagi.

"Bu di ruang VVIP ada tuan Kenzo member utama kita"ucap salah satu karyawan.

"Bawakan semua pesanan nya,biar saya dan teman saya yang kesana"ucap Deswita.

"Des... gue gak ikut, gue tidak punya bakat untuk melayani tamu restaurant"ucap Mariana.

"Mari Lo cukup diam temani gue, setelah itu kita bebas, karena pria yang satu ini tidak suka dilayani oleh pelayan lain"ucap Deswita.

"Heummm... seperti nya"ucap Mariana menggoda Deswita.

"Apa?... gue gak tertarik dengan nya, dia itu jauh di atas Dion, segalanya sama Dion aja gue minder apalagi ini"ucap Deswita sambil mengambil alih meja troli itu.

"Ayo ikut gue"ucap Deswita.

"Lo benar-benar ahli jadi seorang wiater kenapa?... tidak kuliah di jurusan itu saja malah jurusan akuntansi"ucap Mariana.

"Di restaurant atau pun di bang bagiku sama saja, melayani nasabah atau pelanggan iya kan"jawab Deswita sambil mendorong meja ke depan pintu otomatis itu.

ini adalah restaurant bintang lima milik orang tua Deswita yang kini di kelola oleh nya.

"Kalau begitu gue, ngelamar kerja disini saja Des... lagipula gajinya tetap besar bukan udah gitu gue dikasih makan gratis pula ayah bunda gue pasti akan sangat senang di surga karena sahabat gue, memberikan kehidupan yang layak pada yatim Pi"ucapan Mariana terhenti saat tanpa sadar sudah tiba di meja pelanggan utama restaurant tersebut.

"Kenapa Lo gak buka toko perhiasan milik nyokap bokap Lo"ucap Deswita yang langsung menghidangkan makanan tersebut sambil mengobrol karena keempat pria itu tengah sibuk dengan handphone nya masing-masing.

"Gue mau pinjam modal dari mana, gak punya jaminan juga"ucap Mariana.

"Itu sih gampang tanpa harus pinjam modal pun, Lo masih bisa buka toko, bukan nya tunjangan dari mantan suami Lo bakalan ngalir setiap bulan nya"ucap Deswita sambil menyimpan hidangan terakhir.

"Ah... Lo gak asik... gue udah jelasin gue udah nolak semua itu, gue tidak butuh itu, apalagi itu gue anggap sebagai uang santunan anak yatim ogah gue, selama gue masih bernyawa gue gak akan mau duduk berpangku tangan begitu saja itu bukan gue, bahkan nafkah yang selama ini dia berikan gue balikin lagi sama dia, gue bukan pengemis"ucap Mariana

"Tuan selamat menikmati"ucap Deswita yang langsung pamit.

tapi Adri menghentikan langkah mereka berdua.

"Bisa temani kami disini, setidaknya jelaskan tentang semua menu di sini terutama nona Mariana"ucap Adri.

Kenzo langsung menoleh saat Adri menyebut nama itu.

"Maaf saya tidak punya pengalaman tentang itu, tapi saya bisa panggil koki nya kemari"jawab Mariana yang langsung pergi, nyelonong begitu saja namun Deswita menarik tangan Mariana saat itu juga.

"jangan coba-coba kabur"ucap Deswita.

"Des... gue ditunggu kak agung kasihan nanti dia pikir gue pergi hindari dia lagian tas gue masih disana"ucap Mariana.

"Dia sudah pergi, silahkan anda duduk"ucap Kenzo datar.

"Tap"bibir Mariana langsung dibungkam oleh Deswita, karena jika Mariana menolak Kenzo bisa meratakan restaurant tersebut dengan tanah.

"Jangan menolak gue mohon, jika Lo menolak perkataan nya tempat ini bisa rata dengan tanah"bisik Deswita pelan.

"Owh ya ampun baik'lah"ucap Mariana sambil menarik kursi dan duduk dengan malasnya disampingnya ada Deswita.

......................

setelah beberapa detik kemudian Kenzo mulai menyantap hidangan nya, sementara Adri masih menatap kearah Deswita, tiba-tiba garpu melayang beruntung tidak menancap di mata nya, Adri langsung mengerti dengan perbuatan Kenzo bahwa wanita itu sudah ditandai oleh nya.

"Des gue ambil tas gue dulu soalnya hari ini gue belum ngasih makan satpam rumah gue"ucap Mariana berujar.

mereka mengira bahwa Mariana akan memberi makan kepada satpam rumah beneran tapi Deswita tau Mariana memiliki singa peliharaan di rumah nya, setelah ayahnya meninggal kini Lion,di urus oleh nya.

"Lo belum kasih makan dia, siap-siap aja Lo yang dimakan sama dia, lagian gue heran ya... udah jadi janda tunjangan juga Lo tolak Lo masih melihara kucing gede itu, gimana cara Lo menghidupi dia, sementara Lo aja gak ada kerjaan" ucap Deswita.

"Dia itu sudah seperti adik gue, mana tega gue lepasin dia gitu aja lagian Ayah bilang seberapa susah hidup kita jangan pernah membuang nya, karena ibunya dulu sudah nolongin bokap gue saat akan ditembak oleh musuhnya"ucap Mariana.

"Kalo dipikir-pikir rantai hutang Budi itu harus di potong deh Lo, sadar gak sih Lo dinikahi oleh Dion, hanya karena hutang Budi kakek nya dia sama nyokap bokap Lo yang udah nolongin dia hingga nyawa keduanya melayang"ucap Deswita.

"Des... jangan bahas itu lagi, gue pamit ya gue takut nanti Ade gue makan gue kan gak lucu janda diterkam singa lapar"ucap Mariana yang langsung membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak kecuali Kenzo.

"Gimana tuan sudah boleh pergi bukan, makanan nya, tinggal dikit, juga"ucap Mariana memohon.

"Biar saya antar sepertinya saya tertarik dengan hewan peliharaan nya"ucap Mariana yang langsung menolak.

"Tidak tuan anda akan sangat repot jika mengantar saya saya perlu ke ATM dulu setelah itu ke pasar dan saya juga belum tau si bibi beli ayam nya dimana, lupa nanya jadi bakalan ribet lebih baik lain kali saja"ucap Mariana beralasan.

"Lo mikir kelamaan ATM didepan resto gue dan soal ayam Lo minta saja sama koki gue"ucap Deswita.

"Des bukan hanya itu vitamin nya juga habis gue belum beli"ucap Mariana lagi.

"Seperti nya, kamu suka banyak alasan ya, apa perlu saya kirim petugas kepolisian untuk mengambil singa milik mu"ucap Kenzo menggertak.

"Eh... jangan sembarangan saya pelihara "lagi-lagi Deswita membungkam mulut Mariana yang kini berontak.

"Mari... jangan cari masalah, sudah diperingatkan juga nanti kalau si Lion diambil bagaimana, dia bisa membalikkan keadaan"ucap Deswita.

"**Baiklah Des Lo ikut gue"Ucay Mariana.

"Gue masih ada kerjaan nanti gue nyusul ok"ucap Deswita.

"Yasudah nanti Lo nyusul pake mobil gue sekalian suruh orang kirim ayam kerumah gue, ingat yang bersih dan jangan lupa dimasak dengan lezat,biar dia tau menu restaurant bintang lima seperti apa"ucap Mariana.

Kenzo pun berdiri sementara asisten nya tetap duduk karena Kenzo, memberi isyarat untuk tetap diam di tempat bersama dengan yang lain.

Mariana, seperti orang linglung saat ini apalagi saat dia berjalan keluar dari ruangan tersebut, dia langsung mematung menatap pria dan wanita yang baru saja datang.

Dion juga menghentikan langkahnya dan dia menatap ke arah Mariana yang diikuti oleh Kenzo dan di susul oleh Deswita.

semuanya ikut berhenti, sedetik kemudian Deswita langsung sadar.

"Mari.... jangan tunjukkin kebodohan Lo"ucap Deswita yang langsung melewati Kenzo.

Mariana langsung berjalan melewati Dion lalu meraih tasnya dan langsung berlari keluar, kenapa?...rasa sakit itu tidak pernah mau pergi Mariana langsung berlari menuju mobilnya dia tidak peduli dengan Kenzo yang berjalan cepat kearah nya, dan langsung menarik nya, dengan kasar membawa nya kedalam mobil nya.

"Jangan pernah menangisi kepergian laki-laki bodoh seperti dia, dan hentikan tangis itu sekarang juga"ucap pria itu sambil membuka pintu meminta Mariana, masuk kedalam mobil nya.

"Kau tidak akan pernah tau tuan, rasanya begitu sakit saat melihat seseorang yang bahkan belum resmi bercerai berani membawa calon baru kehadapan nya, dan itu sudah dua kali mereka lakukan"ucap Mariana.

"Aku tau.... bahkan lebih tau dari mu, dan jangan pernah sia-siakan air mata berharga mu itu"ucap Kenzo.

pria itu pun langsung menghidupkan mesin mobil nya, setelah itu dia bertanya dimana alamat rumah Mariana.

sepanjang perjalanan Mariana dan Kenzo keduanya tidak ada obrolan lagi, suasana terasa sangat hening, sampai mereka tiba di tempat tujuan, Mariana pun turun terlebih dahulu untuk membuka gerbang karena tidak ada satpam di rumah besar itu.

"Apa tidak ada satpam satupun"ujar Kenzo yang membantu wanita yang kini kesulitan untuk membuka gerbang.

"Aku tinggal sendiri dan ketiga pembantu ku, sudah aku berhentikan karena saat ini aku pengangguran dan mungkin sebentar lagi juga jadi gelandangan jika tidak dapat pekerjaan"ujarnya.

"Lalu kenapa?... kamu menolak tunjangan dari suamimu yang sebentar lagi jadi mantan mu itu"ucap Kenzo yang sudah kembali ke dalam mobil sementara Mariana masih berdiri di depan gerbang.

"Aku bukan pengemis, meskipun hidup ku begitu sederhana"ucap Mariana.

"Heummm"Kenzo pun langsung memasukkan mobil nya,ke dalam halaman rumah Mariana yang lumayan luas.

sementara gadis itu masih sibuk menutup pintu gerbang.

"Biar aku saja"ucap Kenzo**.

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku masih lier...

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 #perceraian#
2 #Pria aneh#
3 #Salah paham#
4 #Seolah tidak mengenal#
5 #Bertemu dengan nya#
6 #Egois#
7 #Mimpi yang panjang#
8 #Pantai#
9 #pernikahan#
10 #Jenuh#
11 #Marah#
12 #Patah hati#
13 #Marah#
14 #Pembuktian#
15 #Adri semakin murka#
16 #Deswita sakit#
17 #Tak mengijinkan#
18 #Deswita jatuh#
19 #Melihat#
20 #Akhir dari mimpi#
21 #Jangan berharap#
22 #Abang Queen#
23 #Denganmu#
24 #Queen yang penurut#
25 #Kuliah#
26 #Hari pertama bekerja#
27 #Patuh#
28 #Belajar dewasa#
29 #Kenzie sakit#
30 #Mengundurkan diri#
31 #Rumah baru#
32 #Melihatmu bersama dengan nya#
33 #Sanum pingsan#
34 #Diam lebih baik#
35 #Mencurigakan#
36 #Mimpi buruk di siang bolong#
37 #Pulang ke rumah#
38 #Harus bagaimana#
39 #Kepulangan Allan#
40 #Sulit untuk terima#
41 #Kembali menyerah#
42 #Bangun#
43 #Kebersamaan#
44 #Petaka tak terduga#
45 #Terungkap#
46 #Berjalan#
47 #Kehamilan Sanum#
48 #Kenangan Kenzo#
49 #Lahir di penjara#
50 #Baik bukan berarti memaafkan#
51 #Kelahiran baby twins K#
52 #Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53 #Pernikahan kedua#
54 #Tangis si kecil#
55 #Pindah#
56 #Jack cemburu#
57 #Hidup baru#
58 #Berita duka#
59 #Mengagumi#
60 #Pertolongan#
61 #Paksa#
62 #Dilema#
63 #Pernikahan#
64 Kelahiran Irene
65 #Bersama#
66 #Dua bulan#
67 #Kamu#
68 #Bintang#
69 #Kelahiran baby Alvin#
70 #Racun#
71 #Gidion sakit#
72 #Bermain#
73 #Dilema#
74 #Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75 #Bertemu#
76 #Teror#
77 #Khawatir#
78 #Pulang#
79 #Kelahiran baby S#
80 #Baby Shania"
81 #Hari pertunangan#
82 #Pernikahan rahasia#
83 #Pulang ke Mension#
84 #Ingin mati saja#
85 #Rasa yang aneh#
86 #Tak tergapai#
87 #Mimpi#
88 #Malam yang gelisah#
89 #Dalam diam#
90 #Kembali pada keluarga#
91 #Pernyataan cinta dari Vino#
92 #Rapuh#
93 #Perubahan#
94 #Geng sosialita#
95 #Masalalu yang menyakitkan#
96 #Tidak butuh alasan#
97 #Tidsk terima#
98 #Coba lah#
99 #Luka dari masalalu#
100 #Kekecewaan Vino#
101 #Ingin pergi#
102 #Haruskah aku mati#
103 #Vino menangis#
104 #Mimpi buruk#
105 #Bunuh diri#
106 #Duka tak berujung#
107 #Persahabatan#
108 #Istri yang cengeng#
109 #Mikaila#
110 #Tamu tak perlu di undang#
111 #Bertemu Mommy#
112 #Bahagia#
113 #Rasa Penasaran Gidion#
114 #Bertemu Gidion#
115 #Cinta#
116 #Ingin ke pantai#
117 #Tangis pilu Julia#
118 #Aluna hilang#
119 #Rindu tak bertepi#
120 #Bertemu dia#
121 #Kabur ulang#
122 #Rindu atau rindu#
123 #Pergi ke pantai#
124 #Gidion datang#
125 #Sungguh keras#
126 #Jangan buat aku khawatir#
127 #I love you#
128 #Pergi#
129 #Tanpa mu#ku
130 # Terbiasa #
131 #Berpisah untuk sementara#
132 #Pilihan ku#
133 #Tidak ingin berpisah#
134 #Cemburu#
135 #Arvin marah#
136 # Pemanasan#
137 #Bertemu Sky#
138 #Bertemu Sky#
139 #Bertemu Sky 2#
140 #Menang#
141 #Pria aneh#
142 Draft
143 #Jauh#
144 #Pernikahan rahasia#
145 #Teman#
146 #Luka baru#
147 #Pergi perlahan#
148 #Bertunangan#
149 #Pesta pertunangan#
150 #Gigitan manis#
151 #Tanggung jawab#
152 #Pesta pertunangan#
153 #Jalan berdua#
154 #Bukan dia tapi aku#
155 #Hantu#
156 #Mulai besok#
157 #Kemarahan Arvin#
158 #Arvin khilaf#
159 #Sakit karena rindu#
160 #Arvin I love you#
161 #Tidak ada keraguan#
162 #Amal untuk orang tak mampu#
163 #Kecemburian Shania#
164 #Mengejar cinta#
165 #Tidak ingin kamu pergi#
166 #Rencana pernikahan#
167 #Menikah#
168 #Perjanjian tertulis#
169 #Lamaran sebelum menikah#
170 #Pesta pernikahan#
171 #Minggat#
172 #Pernikahan #
173 #Terjebak keusilannya sendiri#
174 #Rahasia terbongkar#
175 #Vino pergi#
176 #Berita duka #
177 #Diculik#
178 #Berita#
179 #Kenzie marah#
180 #Lupa#
181 #Pura-pura tidak tahu#
182 #Shania cemburu#
183 #Pertemuan dan pertengkaran#
184 #Tudak ingin kembali#
185 #Rindu Arvin#
186 Bab pengumuman
187 #Kembali tapi tidak sama#
188 #Hanya cinta#
189 #Kepedihan#
190 #Kebahagian di balik duka#
191 #Baby Boy#
192 #Bahagia yang sulit diraih#
193 #Berani mendua#
194 #Malu sendiri#
195 #Sayang Arvin#
196 #Pelangi yang tergapai#
197 #Rindu dan sakit#
198 #Kepergian Mariana#
199 #Duka mendalam#
200 #Akhir cerita#
Episodes

Updated 200 Episodes

1
#perceraian#
2
#Pria aneh#
3
#Salah paham#
4
#Seolah tidak mengenal#
5
#Bertemu dengan nya#
6
#Egois#
7
#Mimpi yang panjang#
8
#Pantai#
9
#pernikahan#
10
#Jenuh#
11
#Marah#
12
#Patah hati#
13
#Marah#
14
#Pembuktian#
15
#Adri semakin murka#
16
#Deswita sakit#
17
#Tak mengijinkan#
18
#Deswita jatuh#
19
#Melihat#
20
#Akhir dari mimpi#
21
#Jangan berharap#
22
#Abang Queen#
23
#Denganmu#
24
#Queen yang penurut#
25
#Kuliah#
26
#Hari pertama bekerja#
27
#Patuh#
28
#Belajar dewasa#
29
#Kenzie sakit#
30
#Mengundurkan diri#
31
#Rumah baru#
32
#Melihatmu bersama dengan nya#
33
#Sanum pingsan#
34
#Diam lebih baik#
35
#Mencurigakan#
36
#Mimpi buruk di siang bolong#
37
#Pulang ke rumah#
38
#Harus bagaimana#
39
#Kepulangan Allan#
40
#Sulit untuk terima#
41
#Kembali menyerah#
42
#Bangun#
43
#Kebersamaan#
44
#Petaka tak terduga#
45
#Terungkap#
46
#Berjalan#
47
#Kehamilan Sanum#
48
#Kenangan Kenzo#
49
#Lahir di penjara#
50
#Baik bukan berarti memaafkan#
51
#Kelahiran baby twins K#
52
#Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53
#Pernikahan kedua#
54
#Tangis si kecil#
55
#Pindah#
56
#Jack cemburu#
57
#Hidup baru#
58
#Berita duka#
59
#Mengagumi#
60
#Pertolongan#
61
#Paksa#
62
#Dilema#
63
#Pernikahan#
64
Kelahiran Irene
65
#Bersama#
66
#Dua bulan#
67
#Kamu#
68
#Bintang#
69
#Kelahiran baby Alvin#
70
#Racun#
71
#Gidion sakit#
72
#Bermain#
73
#Dilema#
74
#Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75
#Bertemu#
76
#Teror#
77
#Khawatir#
78
#Pulang#
79
#Kelahiran baby S#
80
#Baby Shania"
81
#Hari pertunangan#
82
#Pernikahan rahasia#
83
#Pulang ke Mension#
84
#Ingin mati saja#
85
#Rasa yang aneh#
86
#Tak tergapai#
87
#Mimpi#
88
#Malam yang gelisah#
89
#Dalam diam#
90
#Kembali pada keluarga#
91
#Pernyataan cinta dari Vino#
92
#Rapuh#
93
#Perubahan#
94
#Geng sosialita#
95
#Masalalu yang menyakitkan#
96
#Tidak butuh alasan#
97
#Tidsk terima#
98
#Coba lah#
99
#Luka dari masalalu#
100
#Kekecewaan Vino#
101
#Ingin pergi#
102
#Haruskah aku mati#
103
#Vino menangis#
104
#Mimpi buruk#
105
#Bunuh diri#
106
#Duka tak berujung#
107
#Persahabatan#
108
#Istri yang cengeng#
109
#Mikaila#
110
#Tamu tak perlu di undang#
111
#Bertemu Mommy#
112
#Bahagia#
113
#Rasa Penasaran Gidion#
114
#Bertemu Gidion#
115
#Cinta#
116
#Ingin ke pantai#
117
#Tangis pilu Julia#
118
#Aluna hilang#
119
#Rindu tak bertepi#
120
#Bertemu dia#
121
#Kabur ulang#
122
#Rindu atau rindu#
123
#Pergi ke pantai#
124
#Gidion datang#
125
#Sungguh keras#
126
#Jangan buat aku khawatir#
127
#I love you#
128
#Pergi#
129
#Tanpa mu#ku
130
# Terbiasa #
131
#Berpisah untuk sementara#
132
#Pilihan ku#
133
#Tidak ingin berpisah#
134
#Cemburu#
135
#Arvin marah#
136
# Pemanasan#
137
#Bertemu Sky#
138
#Bertemu Sky#
139
#Bertemu Sky 2#
140
#Menang#
141
#Pria aneh#
142
Draft
143
#Jauh#
144
#Pernikahan rahasia#
145
#Teman#
146
#Luka baru#
147
#Pergi perlahan#
148
#Bertunangan#
149
#Pesta pertunangan#
150
#Gigitan manis#
151
#Tanggung jawab#
152
#Pesta pertunangan#
153
#Jalan berdua#
154
#Bukan dia tapi aku#
155
#Hantu#
156
#Mulai besok#
157
#Kemarahan Arvin#
158
#Arvin khilaf#
159
#Sakit karena rindu#
160
#Arvin I love you#
161
#Tidak ada keraguan#
162
#Amal untuk orang tak mampu#
163
#Kecemburian Shania#
164
#Mengejar cinta#
165
#Tidak ingin kamu pergi#
166
#Rencana pernikahan#
167
#Menikah#
168
#Perjanjian tertulis#
169
#Lamaran sebelum menikah#
170
#Pesta pernikahan#
171
#Minggat#
172
#Pernikahan #
173
#Terjebak keusilannya sendiri#
174
#Rahasia terbongkar#
175
#Vino pergi#
176
#Berita duka #
177
#Diculik#
178
#Berita#
179
#Kenzie marah#
180
#Lupa#
181
#Pura-pura tidak tahu#
182
#Shania cemburu#
183
#Pertemuan dan pertengkaran#
184
#Tudak ingin kembali#
185
#Rindu Arvin#
186
Bab pengumuman
187
#Kembali tapi tidak sama#
188
#Hanya cinta#
189
#Kepedihan#
190
#Kebahagian di balik duka#
191
#Baby Boy#
192
#Bahagia yang sulit diraih#
193
#Berani mendua#
194
#Malu sendiri#
195
#Sayang Arvin#
196
#Pelangi yang tergapai#
197
#Rindu dan sakit#
198
#Kepergian Mariana#
199
#Duka mendalam#
200
#Akhir cerita#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!