#Salah paham#

setelah tiba di depan rumah Mariana pun memencet angka yang tertera di pintu sebagai pengaman dan tidak lupa mengarahkan sidik jari nya pintu pun berbunyi lalu Mariana mendorong nya setelah pintu terbuka wanita itu mempersilahkan Kenzo masuk.

"Silahkan masuk"ucap Mariana.

"Nana... rumah ini lumayan nyaman, pantas kalau kamu betah sendirian di sini"ucap Kenzo.

"Lalu siapa lagi yang mau tinggal bersama ku disini, tidak akan ada"ucap Mariana"kecuali adikku"ucap nya lagi sambil menunjuk foto dirinya dan Lion sedang bersantai di halaman.

"Sedekat itu kah"ucap Kenzo kaget pasalnya Mariana memeluk leher Lion.

"Kenapa?...aku tidak akan pernah membuangnya meskipun nyawaku taruhan nya, Lion, adalah yatim Piatu seperti ku, dia kehilangan ibunya, saat Ayah ku akan diserang oleh harimau"ucap Mariana yang terlihat sendu.

"Mari itu panggilan mu iya kan"ucap Kenzo.

"Itu untuk sahabat terdekat ku"ucap Mariana.

"Mari....bagus juga"ucap Kenzo pria itu tidak biasa banyak bicara.

"Tuan silahkan ikut saya, katanya ingin melihat adikku"ucap Mariana yang langsung bergegas menuju dapur, dia mengambil dua ekor ayam yang sudah matang entah kapan masak nya saat itu juga dia melanjutkan perjalanan menuju taman belakang rumah nya, dilihat nya, Lion tengah bermain dengan mainan nya di kandang tiba-tiba dia bangun dan memperlihatkan taring nya pada Kenzo,itu dilakukan untuk melindungi Mariana, singa itu seperti sudah sangat mengerti.

"Lion sayang Mari.. aman kok, jangan marah ya dia orang baik, ini makan siang kamu maafkan Mari telat mari baru pulang cari kerja, doakan supaya aku dapat kerja nanti kita makan enak Ok, ayah akan senang jika Lion tetap bisa makan dengan Mari juga"ucap Mariana, yang langsung masuk tanpa ragu sementara Kenzo hanya diam memperhatikan interaksi mereka dari luar.

"Lion mau main diluar gak Mari mau kenal kan kamu sama tuan aneh"ucap Mariana yang terus menyebut Kenzo dengan sebutan tuan aneh.

"Aku punya nama, dan mamaku Kenzo bukan aneh... seenaknya saja kamu mengganti nama orang"ucap Kenzo datar.

"Sorry gitu aja marah, Lion ayo"ucap Mariana yang langsung membawa Lion seperti merangkul sahabat nya sambil sedikit membungkuk .

tiba-tiba saja lion meloncat menerjang Kenzo, pria itu refleks memukul Lion di bagian lehernya hingga Lion jatuh terkapar Mariana menjerit histeris dia menjatuhkan nampan berisi makanan tersebut.

"Lion..... hiks hiks Lion bangun Mari minta maaf jika semua ini karena Mari Lion bangun hiks hiks Lion Mari tidak punya siapa-siapa lagi jika Lion pergi"ucap wanita itu yang kini memeluk leher singa besar itu, bisa dipastikan berapa kuat pukulan Kenzo hingga mengenai urat syaraf Lion yang kini lemas di rumput.

Kenzo mendekat pada Mariana, dia sejujurnya tidak sengaja dia refleks melakukan itu, karena Lion, seakan ingin menerkam nya, padahal itu cara dia berkenalan.

"Maaf kan aku Nana... aku tidak sengaja"ujar Kenzo.

"Pergi tuan kamu jahat kamu buat adikku kesakitan ucap Mariana yang menepis tangan Kenzo berkali-kali.

"Lion bangun kakak mohon kamu harus kuat, Mari mohon"tangis Mariana menetes di kepala Lion, tiba-tiba kucing besar itu bergerak perlahan tapi pasti Lion kembali bangkit dan Mariana, langsung memeluk dan mencium hewan tersebut.

ada rasa bersalah di hati Kenzo saat ini.

"Lion aku minta maaf, tadi aku kira kamu ingin menyerang ku, ucap Kenzo yang langsung mengelus puncak kepala Lion yang sedang dipeluk Mariana.

"Dia tidak akan makan anda tuan dia hanya akan bersalaman dan itu cara dia berkenalan"ucap Mariana.

"Iya aku minta maaf"ucap Kenzo.

"Ya untuk saat ini aku maafkan"ucap Mariana.

Mariana pun melanjutkan memberikan dia makan dan menyuapi nya, seperti menyuapi manusia dia bahkan tidak takut tangan halusnya tergigit.

"Nana... kamu bisa bekerja di perusahaan ku mulai besok"ucap Kenzo .

"Tidak tuan aku akan bekerja di bank"ucap Mariana.

"Bang yang tadi kamu datangi itu milikku"ucap Kenzo datar.

Mariana, membulatkan matanya tak percaya pasalnya Bank itu berbasis internasional.

"Kenapa?...kok malah bengong"ucap Kenzo heran.

"Tuan serius"ucap Mariana.

"Terserah kamu percaya atau tidak "ucap Kenzo .

"Tap tapi tuan yang saya tau itu adalah milik Adnan Georgio,

"Itu Daddy ku"ucap Kenzo.

Mariana menutup mulutnya tak percaya.

"Lion bobo dulu ya mari mau mandi dulu"ucap Mariana, sambil mengusap kepala Lion, hewan itu pun langsung berjalan masuk kadang dan tidur di kasur khusus milik nya Kenzo yang melihat itu merasa sangat takjub.

"Kamu setiap hari mengurus nya"ucap Kenzo.

"Tidak sudah dua tahun terakhir aku tidak pernah mengurus nya "ucap Mariana terlihat sendu"Aku hanya Vidio call dengan nya setiap hari dan dia mengerti semua yang aku katakan, Ayah pun sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, sempat melakukan video call, dan Lion menangis seakan mengerti apa yang akan terjadi"ucap Mariana.

"Keluarga mu meninggal karena apa?..."ucap Kenzo lagi.

"Mereka menyelamatkan kakeknya mas Dion dari insiden penculikan, kebetulan saat itu kedua orang tua ku tengah melintas di jalan tersebut, saat kakek Dion, tengah ditodong senjata di kepala nya, ayah berusaha menyelamatkan nya hingga dia ditembak oleh para penjahat sementara bunda mencoba menolong kakek, yang kesulitan bernapas karena ada lakban hitam di bagian mulut dan hidung nya hingga akhirnya ia juga tewas di tempat tapi ayah masih bisa diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, oleh keluarga Dion, yang saat itu datang terlambat, tapi sayang bukan nya membaik ayah malah tiada, sesaat setelah melakukan video call bersama Aku, dan Lion.aku kira ayah sedang tiduran di toko, tapi saat aku lihat ada dokter yang menangani nya saat ayah memejamkan mata, aku baru sadar bahwa ayah sudah tiada"ujar Mariana sambil kembali terisak pelan dia tidak kuasa mengenang kejadian itu.

"Mari.... boleh saya panggil begitu"ucap Kenzo.

wanita cantik itu, mengangguk pelan.

"Jika suatu hari kau butuh bantuan ku, kau bisa menghubungi ku di sini"ucap Kenzo.

"Terimakasih tuan, aku sedang berencana untuk pergi dari, sini bersama Lion, tapi aku bingung untuk mengurus izin lintas negara untuk hewan"ucap Mariana.

"Kau mau pergi kemana"ucap Kenzo penasaran.

"Aku ingin meninggalkan negara ini, untuk memulai hidup baru"ucap Mariana.

"Sekarang pun kau sedang memulai hidup baru, jadi untuk apa?... lagi pergi jauh, dan lagi kamu pasti belum ada tempat tujuan"ucap Kenzo tegas.

"Aku ingin pergi ke Thailand"

......................

Malam pun tiba Kenzo sudah pergi dari rumah Mariana, setelah berbicara panjang lebar, pria yang baru dikenalnya itu bahkan menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi padanya, tapi Mariana tidak ingin mengambil kesempatan itu.

dia ingin memulai karirnya dari nol bukan lewat relasi yang akan menimbulkan kecemburuan dan dia takut dengan permusuhan meskipun dia mampu untuk membuktikan diri agar lebih baik.

satu tahun berlalu setelah pertemuan itu, Mariana tidak bertemu dengan pria itu lagi, begitu juga dengan Dion, yang kabarnya sudah pindah ke Amerika, bersama istri barunya, setelah proses perceraian itu berakhir akhirnya Dion langsung menikah dengan kekasihnya itu.

Mariana sendiri saat ini sudah bekerja selama enam bulan di sebuah club malam, sebagai bartender, wanita itu memilih bekerja di situ karena tidak ada pilihan lain, saat ini uang tabungan nya sudah menipis dan untuk mencari lowongan pekerjaan pun, cukup sulit meskipun dia mampu untuk melakukan itu, tapi lowongan kerja hanya diperuntukkan bagi lulusan luar negeri, dan jarang ada yang menerima lulusan dalam negeri kalau pun ada itu di tempat kan di kota lain, sedang dirinya tidak bisa meninggalkan Lion.

Mariana akan datang pukul sembilan malam mengganti teman nya, yang sudah bekerja dari pukul lima sore.

sebenarnya dia tidak ingin bekerja seperti itu tapi gaji nya, lumayan besar dan dia bisa membahagiakan Lion saat ini dengan makanan lezat setiap hari nya.

sementara itu seseorang yang sudah satu tahun ini pergi kini kembali ke tanah air bersama dengan sang istri yang baru ia nikahi delapan bulan lalu, Kenzo sudah lama berhubungan dengan wanita itu adalah seorang model cantik yang sudah go internasional .

Kenzo, tampak mengangguk angguk saat mendengar asistennya berbisik-bisik, entah apa?... yang mereka obrolkan.

Aurora pun tidak peduli dengan itu dia terus berjalan menuju mobil mereka, saat ini, beruntung para wartawan tidak ada di sana, saat ini karena Kenzo, sudah memboking jalur khusus untuk menghindari wartawan.

sesampainya di mobil, pria itu meminta Aurora, untuk naik mobil satunya lagi karena Kenzo, akan pergi ke sebuah club malam untuk menemui seseorang di sana

pria itu tidak pernah kenal lelah, dia bahkan tidak bisa berdiam diri, saat mengetahui sesuatu yang terjadi pada orang yang sangat ia jaga selama ini, secara diam-diam.

dia adalah alasan kenapa Kenzo, mau menikah dengan Aurora, selama ini.

Ya..... pertemuan nya dengan wanita itu membuat Daddy nya, mengancam akan membunuh wanita yang tidak tau apa-apa itu, karena dia tau Kenzo telah jatuh cinta terhadap seorang janda.

Orang tua Kenzo, menganggap predikat janda cerai hidup adalah aib apalagi yang Dion lakukan adalah memanipulasi, keadaan seolah Mariana adalah wanita yang tidak baik.

apa lagi saat ini Mariana, bekerja di tempat terlarang itu, meskipun tidak menjual tubuh tapi segala yang berhubungan dengan dunia malam itu tidak pernah dipandang baik.

pria itu sudah tiba di club tersebut Mariana terlihat begitu lihai memainkan atraksi bersama dengan partnernya dan menyajikan minuman keras tersebut ke dalam gelas penikmat nya.

"Apa ada yang menjual diri di club ini"ucap Kenzo, blak-blakan tanpa rasa bersalah tepat di hadapan Mariana yang kini terlihat menggunakan baju lumayan terbuka dengan dandanan menor ala-ala wanita malam.

"Maaf tuan anda bisa cari di sebelah sana barang kali ada yang minat"ucap Mariana.

"Kalau aku beli kamu saja gimana"ucap Kenzo dingin.

"Aku tidak jualan"ucap Mariana.

"Pulang atau aku ratakan tepat ini dengan tanah"ancam Kenzo.

"Tuan...a"

"Baiklah Lion akan lenyap saat ini juga"ucap Kenzo.

"Dress... tolong bilang izin pada bos...aku pulang cepat hari ini"ucap Mariana yang sudah melihat tampang Kenzo yang sangat dingin.

"Bilang pada bos mu jangan biarkan wanita ini kerja di sini jika tidak aku akan menghancurkan tempat ini"ucap Kenzo tegas tatapan elang nya mampu membuat semua orang ketakutan.

"B baik tuan"orang itu langsung gelagapan.

sementara itu Mariana langsung masuk ke dalam ruangan nya dia berganti pakaian dengan t-shirt kebesaran dengan jeans ketat berwarna hitam tidak lupa topi yang senada dengan celana jeans tersebut.

Mariana keluar dari club tersebut dia hendak memanggil taksi, karena mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar denda, sebesar satu milyar rupiah,atas kesalahan yang diperbuat oleh Lion, saat Mariana pergi mencari kerja dia lupa mengunci pintu gerbang dan singa itu pergi ke jalan raya membuat kekacauan di sana, selain itu dia hampir mati ditembak oleh orang, beruntung Lion dapat diselamatkan.

Mariana dihentikan seseorang, yang ternyata adalah asisten Kenzo.

"Nona, ambilah ini,, dari tuan Kenzo dia tidak bisa menemui anda lagi, gunakan kartu ini sebaiknya"ucap nya.

"Tidak... saya bukan pengemis, dan saya tidak akan menerima sumbangan dari siapapun, apa lagi tuan Kenzo dia bukan siapa-siapa saya"ucap Mariana.

tiba-tiba handphone asisten nya berbunyi saat itu juga.

"Berikan"

"B baik tuan, Nona ini tuan ingin bicara"ucap pria itu .

"Ambil kartu itu, ingat jangan menolak jika kamu tidak ingin terjadi sesuatu pada Lion"ucap pria yang kini tengah menatap tajam kearah nya dari mobil, tatapan nya bertemu dengan Mariana.

"Aku tidak peduli aku tidak akan membiarkan Lion disakiti oleh siapapun, kecuali jika mereka membunuh ku, terlebih dahulu"ucap Mariana yang langsung masuk ke dalam mobil taksi tersebut.

Kenzo memukul kaca mobilnya hingga retak saat ini, karena wanita itu sudah membuat nya marah.

pria itu sudah terlalu mencintai Mariana gadis berusia dua puluh lima tahun itu, masih terlihat seperti dua puluh tahun karena kecantikan alami yang dia miliki.

Mariana pun pulang dengan taksi dia langsung bergegas masuk dalam dan mengunci pintu gerbang, Mariana merasa sedih karena harga diri nya, benar-benar di injak-injak saat ini dia tau dia miskin tapi orang-orang tidak berhak menghakimi nya.

keesokan paginya Mariana terbangun saat mendengar orang-orang tengah ribut di depan gerbang nya, terlihat petugas bksda bersama organisasi pencinta hewan dilindungi datang untuk mengambil Lion dengan paksa Mariana, hanya bisa menangis awalnya dia meminta Lion, untuk kabur tapi Lion menolak dia malah memeluk Mariana, hingga petugas terpaksa melumpuhkan lion dengan bius mereka salah sangka, padahal Lion, tengah memeluk nya karena takut dibawa pergi.

"Lion!!....hiks hiks Lion bangun sayang maafkan Mari, andaikan semalam mari mau mendengarkan dia mungkin tidak akan begini , tolong kalian pergi jangan bawa adikku, tolong aku mohon"

Episodes
1 #perceraian#
2 #Pria aneh#
3 #Salah paham#
4 #Seolah tidak mengenal#
5 #Bertemu dengan nya#
6 #Egois#
7 #Mimpi yang panjang#
8 #Pantai#
9 #pernikahan#
10 #Jenuh#
11 #Marah#
12 #Patah hati#
13 #Marah#
14 #Pembuktian#
15 #Adri semakin murka#
16 #Deswita sakit#
17 #Tak mengijinkan#
18 #Deswita jatuh#
19 #Melihat#
20 #Akhir dari mimpi#
21 #Jangan berharap#
22 #Abang Queen#
23 #Denganmu#
24 #Queen yang penurut#
25 #Kuliah#
26 #Hari pertama bekerja#
27 #Patuh#
28 #Belajar dewasa#
29 #Kenzie sakit#
30 #Mengundurkan diri#
31 #Rumah baru#
32 #Melihatmu bersama dengan nya#
33 #Sanum pingsan#
34 #Diam lebih baik#
35 #Mencurigakan#
36 #Mimpi buruk di siang bolong#
37 #Pulang ke rumah#
38 #Harus bagaimana#
39 #Kepulangan Allan#
40 #Sulit untuk terima#
41 #Kembali menyerah#
42 #Bangun#
43 #Kebersamaan#
44 #Petaka tak terduga#
45 #Terungkap#
46 #Berjalan#
47 #Kehamilan Sanum#
48 #Kenangan Kenzo#
49 #Lahir di penjara#
50 #Baik bukan berarti memaafkan#
51 #Kelahiran baby twins K#
52 #Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53 #Pernikahan kedua#
54 #Tangis si kecil#
55 #Pindah#
56 #Jack cemburu#
57 #Hidup baru#
58 #Berita duka#
59 #Mengagumi#
60 #Pertolongan#
61 #Paksa#
62 #Dilema#
63 #Pernikahan#
64 Kelahiran Irene
65 #Bersama#
66 #Dua bulan#
67 #Kamu#
68 #Bintang#
69 #Kelahiran baby Alvin#
70 #Racun#
71 #Gidion sakit#
72 #Bermain#
73 #Dilema#
74 #Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75 #Bertemu#
76 #Teror#
77 #Khawatir#
78 #Pulang#
79 #Kelahiran baby S#
80 #Baby Shania"
81 #Hari pertunangan#
82 #Pernikahan rahasia#
83 #Pulang ke Mension#
84 #Ingin mati saja#
85 #Rasa yang aneh#
86 #Tak tergapai#
87 #Mimpi#
88 #Malam yang gelisah#
89 #Dalam diam#
90 #Kembali pada keluarga#
91 #Pernyataan cinta dari Vino#
92 #Rapuh#
93 #Perubahan#
94 #Geng sosialita#
95 #Masalalu yang menyakitkan#
96 #Tidak butuh alasan#
97 #Tidsk terima#
98 #Coba lah#
99 #Luka dari masalalu#
100 #Kekecewaan Vino#
101 #Ingin pergi#
102 #Haruskah aku mati#
103 #Vino menangis#
104 #Mimpi buruk#
105 #Bunuh diri#
106 #Duka tak berujung#
107 #Persahabatan#
108 #Istri yang cengeng#
109 #Mikaila#
110 #Tamu tak perlu di undang#
111 #Bertemu Mommy#
112 #Bahagia#
113 #Rasa Penasaran Gidion#
114 #Bertemu Gidion#
115 #Cinta#
116 #Ingin ke pantai#
117 #Tangis pilu Julia#
118 #Aluna hilang#
119 #Rindu tak bertepi#
120 #Bertemu dia#
121 #Kabur ulang#
122 #Rindu atau rindu#
123 #Pergi ke pantai#
124 #Gidion datang#
125 #Sungguh keras#
126 #Jangan buat aku khawatir#
127 #I love you#
128 #Pergi#
129 #Tanpa mu#ku
130 # Terbiasa #
131 #Berpisah untuk sementara#
132 #Pilihan ku#
133 #Tidak ingin berpisah#
134 #Cemburu#
135 #Arvin marah#
136 # Pemanasan#
137 #Bertemu Sky#
138 #Bertemu Sky#
139 #Bertemu Sky 2#
140 #Menang#
141 #Pria aneh#
142 Draft
143 #Jauh#
144 #Pernikahan rahasia#
145 #Teman#
146 #Luka baru#
147 #Pergi perlahan#
148 #Bertunangan#
149 #Pesta pertunangan#
150 #Gigitan manis#
151 #Tanggung jawab#
152 #Pesta pertunangan#
153 #Jalan berdua#
154 #Bukan dia tapi aku#
155 #Hantu#
156 #Mulai besok#
157 #Kemarahan Arvin#
158 #Arvin khilaf#
159 #Sakit karena rindu#
160 #Arvin I love you#
161 #Tidak ada keraguan#
162 #Amal untuk orang tak mampu#
163 #Kecemburian Shania#
164 #Mengejar cinta#
165 #Tidak ingin kamu pergi#
166 #Rencana pernikahan#
167 #Menikah#
168 #Perjanjian tertulis#
169 #Lamaran sebelum menikah#
170 #Pesta pernikahan#
171 #Minggat#
172 #Pernikahan #
173 #Terjebak keusilannya sendiri#
174 #Rahasia terbongkar#
175 #Vino pergi#
176 #Berita duka #
177 #Diculik#
178 #Berita#
179 #Kenzie marah#
180 #Lupa#
181 #Pura-pura tidak tahu#
182 #Shania cemburu#
183 #Pertemuan dan pertengkaran#
184 #Tudak ingin kembali#
185 #Rindu Arvin#
186 Bab pengumuman
187 #Kembali tapi tidak sama#
188 #Hanya cinta#
189 #Kepedihan#
190 #Kebahagian di balik duka#
191 #Baby Boy#
192 #Bahagia yang sulit diraih#
193 #Berani mendua#
194 #Malu sendiri#
195 #Sayang Arvin#
196 #Pelangi yang tergapai#
197 #Rindu dan sakit#
198 #Kepergian Mariana#
199 #Duka mendalam#
200 #Akhir cerita#
Episodes

Updated 200 Episodes

1
#perceraian#
2
#Pria aneh#
3
#Salah paham#
4
#Seolah tidak mengenal#
5
#Bertemu dengan nya#
6
#Egois#
7
#Mimpi yang panjang#
8
#Pantai#
9
#pernikahan#
10
#Jenuh#
11
#Marah#
12
#Patah hati#
13
#Marah#
14
#Pembuktian#
15
#Adri semakin murka#
16
#Deswita sakit#
17
#Tak mengijinkan#
18
#Deswita jatuh#
19
#Melihat#
20
#Akhir dari mimpi#
21
#Jangan berharap#
22
#Abang Queen#
23
#Denganmu#
24
#Queen yang penurut#
25
#Kuliah#
26
#Hari pertama bekerja#
27
#Patuh#
28
#Belajar dewasa#
29
#Kenzie sakit#
30
#Mengundurkan diri#
31
#Rumah baru#
32
#Melihatmu bersama dengan nya#
33
#Sanum pingsan#
34
#Diam lebih baik#
35
#Mencurigakan#
36
#Mimpi buruk di siang bolong#
37
#Pulang ke rumah#
38
#Harus bagaimana#
39
#Kepulangan Allan#
40
#Sulit untuk terima#
41
#Kembali menyerah#
42
#Bangun#
43
#Kebersamaan#
44
#Petaka tak terduga#
45
#Terungkap#
46
#Berjalan#
47
#Kehamilan Sanum#
48
#Kenangan Kenzo#
49
#Lahir di penjara#
50
#Baik bukan berarti memaafkan#
51
#Kelahiran baby twins K#
52
#Cinta Kenzie, untuk Sanum#
53
#Pernikahan kedua#
54
#Tangis si kecil#
55
#Pindah#
56
#Jack cemburu#
57
#Hidup baru#
58
#Berita duka#
59
#Mengagumi#
60
#Pertolongan#
61
#Paksa#
62
#Dilema#
63
#Pernikahan#
64
Kelahiran Irene
65
#Bersama#
66
#Dua bulan#
67
#Kamu#
68
#Bintang#
69
#Kelahiran baby Alvin#
70
#Racun#
71
#Gidion sakit#
72
#Bermain#
73
#Dilema#
74
#Perpisahan yang sangat menyakitkan#
75
#Bertemu#
76
#Teror#
77
#Khawatir#
78
#Pulang#
79
#Kelahiran baby S#
80
#Baby Shania"
81
#Hari pertunangan#
82
#Pernikahan rahasia#
83
#Pulang ke Mension#
84
#Ingin mati saja#
85
#Rasa yang aneh#
86
#Tak tergapai#
87
#Mimpi#
88
#Malam yang gelisah#
89
#Dalam diam#
90
#Kembali pada keluarga#
91
#Pernyataan cinta dari Vino#
92
#Rapuh#
93
#Perubahan#
94
#Geng sosialita#
95
#Masalalu yang menyakitkan#
96
#Tidak butuh alasan#
97
#Tidsk terima#
98
#Coba lah#
99
#Luka dari masalalu#
100
#Kekecewaan Vino#
101
#Ingin pergi#
102
#Haruskah aku mati#
103
#Vino menangis#
104
#Mimpi buruk#
105
#Bunuh diri#
106
#Duka tak berujung#
107
#Persahabatan#
108
#Istri yang cengeng#
109
#Mikaila#
110
#Tamu tak perlu di undang#
111
#Bertemu Mommy#
112
#Bahagia#
113
#Rasa Penasaran Gidion#
114
#Bertemu Gidion#
115
#Cinta#
116
#Ingin ke pantai#
117
#Tangis pilu Julia#
118
#Aluna hilang#
119
#Rindu tak bertepi#
120
#Bertemu dia#
121
#Kabur ulang#
122
#Rindu atau rindu#
123
#Pergi ke pantai#
124
#Gidion datang#
125
#Sungguh keras#
126
#Jangan buat aku khawatir#
127
#I love you#
128
#Pergi#
129
#Tanpa mu#ku
130
# Terbiasa #
131
#Berpisah untuk sementara#
132
#Pilihan ku#
133
#Tidak ingin berpisah#
134
#Cemburu#
135
#Arvin marah#
136
# Pemanasan#
137
#Bertemu Sky#
138
#Bertemu Sky#
139
#Bertemu Sky 2#
140
#Menang#
141
#Pria aneh#
142
Draft
143
#Jauh#
144
#Pernikahan rahasia#
145
#Teman#
146
#Luka baru#
147
#Pergi perlahan#
148
#Bertunangan#
149
#Pesta pertunangan#
150
#Gigitan manis#
151
#Tanggung jawab#
152
#Pesta pertunangan#
153
#Jalan berdua#
154
#Bukan dia tapi aku#
155
#Hantu#
156
#Mulai besok#
157
#Kemarahan Arvin#
158
#Arvin khilaf#
159
#Sakit karena rindu#
160
#Arvin I love you#
161
#Tidak ada keraguan#
162
#Amal untuk orang tak mampu#
163
#Kecemburian Shania#
164
#Mengejar cinta#
165
#Tidak ingin kamu pergi#
166
#Rencana pernikahan#
167
#Menikah#
168
#Perjanjian tertulis#
169
#Lamaran sebelum menikah#
170
#Pesta pernikahan#
171
#Minggat#
172
#Pernikahan #
173
#Terjebak keusilannya sendiri#
174
#Rahasia terbongkar#
175
#Vino pergi#
176
#Berita duka #
177
#Diculik#
178
#Berita#
179
#Kenzie marah#
180
#Lupa#
181
#Pura-pura tidak tahu#
182
#Shania cemburu#
183
#Pertemuan dan pertengkaran#
184
#Tudak ingin kembali#
185
#Rindu Arvin#
186
Bab pengumuman
187
#Kembali tapi tidak sama#
188
#Hanya cinta#
189
#Kepedihan#
190
#Kebahagian di balik duka#
191
#Baby Boy#
192
#Bahagia yang sulit diraih#
193
#Berani mendua#
194
#Malu sendiri#
195
#Sayang Arvin#
196
#Pelangi yang tergapai#
197
#Rindu dan sakit#
198
#Kepergian Mariana#
199
#Duka mendalam#
200
#Akhir cerita#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!