Saat itu juga petugas langsung membawa hewan tersebut kedalam mobil yang sudah terdapat kandang besi itu.
"Tolong jangan bawa Lion,aku mohon jangan bawa adikku, dia keluarga ku satu-satunya, tolong"ucap Mariana yang terus memohon dia bahkan terus memohon tapi para petugas tidak menghiraukan nya.
"Baik lah, kalian bisa bawa dia tapi tolong pastikan jangan beri dia daging mentah dan satu lagi makan nya dua kali sehari empat kilo daging , dan vitamin nya tolong jangan lupa diberikan hiks hiks hiks "tangis Mariana pun pecah tapi tidak ada yang peduli dengan itu, mereka pun akhirnya pergi.
Mariana, melihat Lion menatap nya, dia berkata Lion, bertahan lah aku akan segera menjemput meskipun kita harus kehilangan rumah kita"ucap nya lirih.
wanita itu segera masuk kedalam rumah dia berlari menuju tangga hingga tiba di kamar nya, Mariana langsung mandi dan berganti pakaian dengan menggunakan kaos putih dan topi putih dipadukan dengan celana jeans panjang berwarna hitam dia pergi berlari membawa tas punggung kecil berisi surat-surat berharga miliknya itu adalah surat rumah dan toko nya, dia ingin mencari Kenzo di perusahaan nya saat itu juga.
dia yakin semua itu ada hubungannya dengan Kenzo.
sesampainya di sana dia langsung turun dari taksi, dia langsung masuk ke lobi kantor yang memiliki empat puluh lantai tersebut.
"Maaf nona anda cari siapa"ucap resepsionis yang melihat gadis cantik itu kebingungan di sana.
"Saya sedang mencari tuan Kenzo Georgio"ucap Mariana.
"Tapi CEO, belum datang"ucap salah satu nya, sebaiknya anda buat janji dulu,biar nanti saya sampaikan.
tapi saat Mariana menolak dia berbalik dia melihat Kenzo diikuti oleh dua orang asisten dan satu wanita cantik yang bergelayut manja di lengan kekar itu.
Mariana hendak menyapa tapi pria itu melewati nya begitu saja, pura-pura tidak mengenal nya.
"Tolong bantu aku, Lion dirampas dari ku, aku akan menjual rumah dan barang berharga ku untuk membayar nya, tapi tolong kembalikan Lion ku"ucap Mariana yang kini berlutut di belakang mereka yang menghentikan langkahnya"Tolong kembalikan adikku, tolong dia satu-satunya keluarga yang aku punya aku mohon kembalikan"ucap Mariana sambil menangis sesenggukan.
"Nona berdiri lah, jangan berbuat keributan di sini"ucap asisten Kenzo.
"Aku janji tidak akan datang lagi,aku hanya minta tolong, tolong bawa kembali Lion ku, tolong"ucap Mariana yang kini terlihat sangat hancur, Kenzo tidak menoleh sedikit pun karena cermin yang menjulang tinggi itu, sudah membuat nya bisa melihat betapa hancur wanita yang sangat ia cintai dalam diam tersebut.
"Aku akan menjual rumah ku sekarang untuk membayar mu,aku mohon kembalikan Lion ku"ucap Mariana.
Tiba-tiba... Aurora berbalik dan mendekat dia berdiri dengan angkuhnya, saat ini.
"Memang nya kau siapa nya suamiku dan apa hubungan nya dengan adikmu, apa kau tidak malu memohon-mohon di kantor orang, memang nya kau punya uang berapa, ingin membayar suamiku.
"Aku mohon tuan tolong kembalikan Lion ku,ini surat-surat berharga yang aku punya mungkin tidak seberapa bagimu tapi itu sangat berarti untuk ku, dan Lion,aku mohon tolong kembalikan Lion ku, hiks hiks hiks"dia tidak menjawab pertanyaan Aurora, tapi terus memohon kepada Kenzo dan itu membuat Aurora, murka dia bahkan ingin menampar wajah Mariana, tapi Kenzo langsung menghentikan nya.
"Sayang ayo masuk nanti kamu terlambat untuk mengikuti pemotretan, biarkan asisten ku yang mengurus wanita ini"ucap Kenzo yang langsung memberikan isyarat pada asisten nya.
"Nona, sebaiknya ada bawa kembali surat-surat itu, tuan sedang sangat sibuk, kita bisa bicara lagi nanti.
"Lion...hiks hiks hiks Lion, kamu harus baik-baik saja adikku"ucap Mariana, sampai akhirnya dia berjalan gontai dan pergi begitu saja dari kantor tersebut.
Mariana, pergi ke restaurant dimana Deswita berada meskipun mereka sudah lama tidak bertemu langsung tapi mereka selalu berhubungan lewat panggilan video.
kebetulan restaurant tersebut tidak jauh dari kantor tersebut.
sesampainya di sana, orang-orang menatap aneh pada nya,sambil berbisik-bisik.
"Ternyata ini wanita yang meminta tanggung jawab sampai berlutut di hadapan istri pria tajir itu"ucap mereka dengan segala praduga.
sementara Mariana tidak menghiraukan mereka saat ini dia langsung bertanya kepada pelayanan dimana Deswita berada, tapi pelayan itu menjawab Deswita hari ini sedang tidak masuk.
Mariana pun kembali pergi, menuju club malam tersebut, meski belum buka dia bisa masuk lewat jalan pintas, Mariana pun masuk disambut Andreas yang baru bangun pria itu memang selain bekerja dia juga tinggal di gedung paling atas, karena dia wakil bos nya .
"Dress gua lagi sedih tolong berikan minuman yang lebih tinggi alkohol nya"ucap Mariana wanita itu, bahkan berlinang air mata.
"Mariana.... sebaiknya kamu selesai masalah mu dulu Ok, bukan datang kesini, bos sudah tau siapa pria yang meminta mu pulang saat itu jadi dia melarang Lo untuk datang"ucap nya.
Mariana pun kembali berbalik dan pergi dari club tersebut, sesampainya di luar dia langsung menaiki taksi yang terparkir tidak jauh dari tempat itu, Mariana pun pulang.
setibanya di rumah dia berjalan gontai menuju pintu utama dia langsung membuka nya dengan sidik jari nya dan pintu pun langsung terbuka Mariana masuk dia berjalan menuju kamar nya, dia mengeluarkan botol minuman keras beralkohol tinggi ada tujuh puluh persen, yang terkandung di dalamnya
Mariana meneguk itu, meskipun rasanya tidak enak sama sekali.
"Lion...Mari di sini menunggu lion tolong jangan makan sembarangan ok, kamu harus tetap sehat Mari janji akan membawa Lion kembali"Ucap Mariana lirih.
jam menunjukkan pukul dua siang, Mariana masih sibuk bicara dan sesekali menangis tiba-tiba tangan kekar itu menarik nya dan mengangkat tubuh nya yang tertidur di lantai .
"Sebegitu frustasi nya dirimu saat kehilangan Lion lalu apa jika aku pun menghilang kamu akan melakukan hal yang sama"ucap Kenzo lirih.
"Yah... Lion diambil orang lain...aku tidak bisa menjaga adikku aku tidak berguna, kasihan dia mungkin saat ini dia sedang kelaparan"ucap Mariana.
Kenzo langsung menelpon seseorang, saat itu juga dia meminta untuk mengurus Lion saat itu juga.
sementara dirinya memeluk tubuh Mariana yang terus gelisah dan tiba-tiba muntah darah, Kenzo langsung berteriak memanggil nama Mariana.
Kenzo langsung menelpon ambulans saat itu juga, sambil terus membantu Mariana mencoba menghentikan muntahan tersebut dengan memberi minum air es .
sambil terus merangkul tubuh Mariana untuk segera turun .
......................
Malam telah larut kini sudah pukul dua dini hari, Kenzo tetap setia duduk di samping ranjang pasien sambil menggenggam tangan Mariana, wanita yang kemarin pagi memohon meminta bantuan untuk mengembalikan Lion.
padahal Kenzo tidak melakukan apa-apa pada Lion, malam kemarin dia hanya mengancam untuk melakukan itu, yang kemarin pagi adalah benar-benar petugas, bksda.
"Besok pagi saat kau bangun aku janji Lion akan kembali berada di sisi mu"ucap Kenzo.
pria itu pun tidur dengan posisi duduk kepala berada di atas ranjang sambil terus menggenggam tangan Mariana.
Mariana terjaga tepat pukul empat pagi, dia melirik ke sekeliling ruangan tapi tidak ada siapapun, Mariana yakin semalam ada yang menemani nya hingga dia sampai di rumah sakit.
semalam dia muntah darah karena lambung yang tengah kosong langsung diisi dengan minuman keras beruntung Mariana masih bisa di selamat kan.
"Lion"ucap Mariana, kembali teringat Lion..,.
Dia langsung mencabut jarum infus dan berjalan keluar kamar rawat hendak bertanya kepada resepsionis siapa?... yang telah membawanya kerumah sakit tersebut.
setelah sampai di sana dia langsung bertanya dan resepsionis tidak mau memberitahu siapa yang telah membayar biyaya rumah sakit tersebut, bahkan tidak sedikit pun membocorkan nya.
akhirnya wanita itu langsung pergi menuju ke luar gedung rumah sakit tersebut, sebenarnya sempat terjadi perdebatan alot antara wanita itu dengan sang dokter dan juga perawat tapi dia tidak pernah mau mendengarkan.
yang ada di hati dia saat ini adalah Lion nya dia langsung mencari taksi padahal keadaan nya sangat lemah tapi dia tidak ingin kehilangan Lion untuk selamanya, dia sudah tidak tau lagi harus melakukan apa, tepat di depan restauran pukul sebelas siang Mariana yang masih menggunakan pakaian pasien kini sudah masuk ke dalam ruangan sahabat nya, setelah bertemu dan bertanya kepada seorang pelayan terlebih dahulu.
"Mariana" teriak Deswita yang kaget melihat Mariana datang dengan wajah kusut dan masih menggunakan baju pasien, saat ini.
"Bayarin taksi gue, Des gue gak bawa duit nanti gue ganti sekalian pinjam duit untuk ongkos pulang nanti"ucap Mariana.
"Sebaiknya kamu istirahat dulu disini jangan kemana-mana"ucap Deswita.
"gue mampir tapi hanya sebentar saja"ucap Mariana.
Deswita berjalan keluar, dan membayar taksi yang Mariana tumpangi tadi, Deswita langsung pergi hendak kembali ke dalam restaurant nya, tapi dia melihat Kenzo bersama dengan sepupu dan juga para asisten nya Adri tampak mengekor di belakang mereka berdua.
"Selamat datang tuan Kenzo, silahkan masuk saya akan meminta pelayan terbaik saya untuk menyiapkan semuanya,maaf saya sedang ada tamu"ucap Deswita.
"Aku pulang dulu ya Des...mau pergi mencari Lion"ucap Mariana yang berjalan menuju parkiran.
"Mari... kamu itu susah dibilangin ya aku menyuruh mu istirahat agar nanti bisa mencari Lion"ucap Deswita.
"Aku tidak punya waktu untuk istirahat, atau bersantai, karena diluar sana Lion mungkin tengah tersiksa dan laper"ucap wanita itu sambil berlalu pergi tanpa melihat sorot mata tajam yang melihat kearah nya.
Mariana, sudah sangat putus asa, dia bahkan ingin sekali berteriak histeris di pinggir jalan tapi dia masih bisa berpikir jernih saat ini.
setibanya di rumah Mariana langsung mencari dompet nya, dan kembali berlari menuju ke luar pagar, dia langsung membayar ongkos taksi, setelah itu dia kembali pergi kedalam rumah nya.
rencananya saat ini dia akan mengambil Lion apapun yang akan terjadi nanti, hari ini dia akan terbang ke Kalimantan, sesuai JPS yang dipasang di kalung Lion.
"Lion ,aku Mari mohon bertahan lah"ucap Mariana yang kini sudah membuka koper yang mantan suaminya berikan saat itu, dia ingin melihat barang apa?... yang Dion bawa yang katanya adalah barang milik nya.
betapa terkejutnya Mariana, saat melihat isi koper tersebut,disana adalah sepuluh set perhiasan satu buah kunci mobil dan surat kepemilikan sebidang tanah dan bangunan yaitu rumah besar yang dia tinggali bersama Dion saat itu.
juga, ada satu hal yang membuat dia kembali menitikkan air mata, yaitu cincin pernikahan Dion dan dirinya yang sempat ia letakkan di atas nakas, saat akan pergi.
"Mas...segitu bencinya kamu padaku hingga tak satupun kenangan tentang kita, kamu simpan, setidaknya jika tak ada lagi ruang kamu bisa menaruh semua itu di gudang ucap Mariana lirih.
Mariana, memang sudah membeli rumah bersama Dion, mereka bahkan sempat tinggal di sana, tapi kemudian, Mariana dibawa pindah ke Mension milik kakek Dion, dia pulang dari rumah besar itu tepat setelah pemakaman itu selesai.
sementara itu di tempat lain, Kenzo tengah meminta Adri, mengantar istrinya saat setelah selesai makan siang dia bilang ada urusan diluar, dan langsung pergi begitu saja.
saat Mariana, hendak pergi dengan membawa koper miliknya dan satu ransel berukuran sedang, tengah menuruni tangga, tapi langkah nya terhenti saat Mariana, mendengar suara seseorang yang sangat familiar.
"Mariana.... kenapa?... kamu tidak pernah bisa dihubungi dan kenapa?... uang tunjangan itu tidak pernah kamu gunakan"ucap seseorang di belakang Mariana.
"Mas Dion"ucap Mariana terhenti di ujung tangga teras rumah nya.
"Mas Dion"ucap Mariana.
"Ya...ini aku sudah sangat lama aku ingin bertanya tentang semua ini padamu, dan kemana mobil mu yang lama"ucap Dion.
"Aku buru-buru mas,maaf tidak bisa menjawab pertanyaan mu, intinya aku sudah tidak punya hak apapun atas harta yang kamu miliki jadi tidak seharusnya aku menggunakan uang itu"jawab Mariana.
"Tunggu kamu mau kemana?... tanya Dion lagi.
"Aku harus menyusul Lion,ke Kalimantan meskipun aku harus tinggal bersama dengan nya di hutan"ucap Mariana.
"Apa?.. yang terjadi dengan Lion"tanya Dion.
"Cerita nya, panjang tapi aku mohon jangan tanya itu sekarang pesawat ku akan berangkat sebentar lagi"ucap Mariana.
Mariana, memang tidak ingin melihat wajah pria yang sudah, sangat menyakiti hati selama ini.
"Tunggu Mariana, aku yang akan mengurus semuanya"ucap Dion tegas.
"Aku tidak perlu bantuan mu lagi"ucap Mariana.
"Mariana, jangan gila, disana tidak akan ada yang mengijinkan mu untuk tinggal bersama dengan Lion, dan Lion, tidak akan pernah kembali jika, tidak menggunakan kekuasaan"ucap Dion.
"Ngomong-ngomong kekuasaan, mungkin aku tidak punya kekuasaan apapun, tapi aku akan mencari yang lebih berkuasa di sana, agar bisa mengembalikan Lion,padaku"ucap Mariana.
"Mari..."panggil Kenzo yang baru saja datang.
"Cukup diam di rumah Lion, akan segera tiba"ucap nya.
"Siapanya?...kamu pria ini Mariana, jangan bilang kalau kamu sudah menikah lagi"ucap Dion, kesal dia tidak ingin Mariana, melupakan dirinya, meskipun dia sudah menikah, dia ingin Mariana tetap menjanda.
seperti selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
ratna
mariana dikelilingi laki2 egois!!!
2023-10-15
0