NovelToon NovelToon

Ku Gapai Pelangi

#perceraian#

"Apa?... sudah tidak ada lagi kata damai di antara kalian berdua"ucap ibu mertua Mariana.

"Tidak mi aku sudah tidak bisa lagi bertahan hidup bersama dengan nya, aku menikahi dia hanya untuk membuat kakek senang tapi sekarang kakek sudah tidak ada lagi"ucap pria bernama Dion .

"Mas...aku menerima lamaran mu karena aku mencintai mu, dan aku tidak ingin kita bercerai aku hanya ingin menikah satu kali dalam seumur hidup ku, karena pernikahan bukan mainan, kita sudah berjanji dihadapan Allah mas"ucap Marian.

"Aku tidak pernah mencintai mu Mariana, aku hanya mencintai dia", tunjuk Dion pada wanita yang kini tengah duduk di tengah-tengah keluarga besar nya.

Mariana hanya bisa berderai air mata, dia tidak bisa lagi bertahan dengan semua ini, apa lagi yang Dion,tunjuk adalah putri pengusaha sukses di kota itu.

wanita yang begitu cantik sempurna wanita yang bahkan jauh lebih baik segalanya dari Mariana yang hanya bisa menjadi seorang istri tanpa bisa berbuat lebih, bahkan selama ini dia juga tidak pernah mengandung seorang anak pun karena Dion, selalu menggunakan pengaman saat mereka berhubungan badan.

"Baiklah aku mundur"ujar Mariana lirih, dia pun pergi meninggalkan semua orang yang tengah berkumpul di ruang keluarga saat ini, Mariana berjalan gontai menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

sesampainya di sana wanita itu langsung mengemasi barang-barang milik nya, Mariana tidak menyisakan sedikit pun barang nya disana tidak sampai satu jam, disaat orang tengah sibuk menghabiskan hidangan makan siang nya, Mariana berjalan menuruni tangga sambil membawa dua koper ditangan nya dan satu tas di tangan nya.

disusul tiga orang pelayan yang membawa beberapa koper besar juga kardus semua berisi pakaian dan barang-barang lainnya.

Mariana menghentikan langkahnya dia juga menaruh koper di dekat tangga setelah itu dia berjalan menghampiri suaminya yang kini tengah menatap ke arah nya, tatapan yang sulit untuk diartikan.

Mariana berhenti tepat di hadapan semua nya, yang kini menatap aneh pada nya.

"Mas ini semua kartu yang kamu berikan selama ini ini juga kunci mobil dan rumah kita, terimakasih telah memberikan tumpangan pada ku, selama ini aku pergi tidak membawa apa-apa hanya barang-barang pribadi ku, maaf kan aku jika selama ini aku terlalu banyak kekurangan maafkan aku jika karena kehadiran ku dalam hidup mu,aku tidak pernah memberikan kebahagiaan pada mu,aku pergi... ayah ibu aku pamit semoga kalian semua bahagia"ucap Mariana, sambil melangkah pergi.

"Mariana... ambil kembali apa yang aku berikan pada mu, semua ini aku tidak membutuhkan nya, anggap saja itu sebagai rasa terimakasih ku, karena telah membuat kakek merasa bahagia sebelum beliau meninggal"ucap Dion.

"Maaf mas...aku tidak bisa, kebahagiaan kakek adalah bonus yang tuhan berikan untuk nya,atas segala kebaikan nya"ucap wanita itu dan langsung bergegas pergi.

Mobil Mariana,kini penuh dengan barang-barang nya, mobil yang dulu ayahnya belikan saat dia pertama kali masuk kuliah, Mariana hanya pergi membawa kembali barang pribadi nya.

sementara Dion kini tengah terdiam di balkon melihat kepergian istrinya yang ia nikahi dua tahun yang lalu, ada rasa sakit yang kini ia rasakan biar bagaimanapun Mariana adalah wanita yang selalu mengisi hari-hari nya saat dia berada di rumah, wanita itu selalu memperlakukan nya dengan baik dengan segala hormat sebagai seorang istri pada suaminya.

seluruh kewajiban nya sebagai istri yang baik selalu ia penuhi, hanya saja rasa cinta di hati Dion, tidak kunjung tumbuh, bahkan tidak jarang Dion, tidak menghargai kerja keras istrinya itu.

tapi Mariana tetap bersikap baik pada Dion, wanita itu tidak pernah membantah kata-kata Dion, meskipun itu sangat menyakitkan.

"Aku pulang ayah ibu"ucap Mariana, ketika sampai di depan rumah yang sudah lama kosong itu,ayah ibunya sudah lama meninggal dunia, saat mencoba menyelamatkan kakek nya Dion, saat kejadian naas itu terjadi.

rumah yang lumayan besar itu hanya dihuni oleh tiga orang asisten rumah tangga yang selalu membersihkan dan menjaga nya, tapi kini dia terpaksa harus memberhentikan mereka semua, karena Mariana tidak punya uang untuk membayar mereka bertiga, lagipula mulai saat ini dia akan tinggal di sana.

Mariana dibantu oleh mereka bertiga membawakan barang-barang nya, saat ini menuju lantai atas,kamar milik Mariana, saat dia masih remaja.

Mariana tersenyum kecut, saat mengingat semua nya, hidup nya terlalu menyakitkan tapi hidup harus terus berjalan wanita itu bahkan tidak punya siapa-siapa lagi untuk berkeluh kesah, saat ini.

"BI...maaf kan saya, mulai saat ini kalian bertiga terpaksa harus berhenti bekerja, karena saya sudah tidak punya uang untuk menggaji kalian,ini gaji kalian bulan ini maafkan saya jika selama ini saya tidak bisa memberikan lebih dari ini"ucap Mariana.

"Tidak non... nona tidak usah memberikan uang itu, kami bertiga sudah menerima gaji dari tuan Dion, bahkan lebih dari cukup, tuan Dion bilang untuk terus melayani nona sampai kapan pun"ucap BI Ina.

"Tidak bi saat ini saya sudah bercerai dengan mas Dion meskipun belum resmi dan otomatis uang bulanan akan dihentikan, jadi sebaiknya bibi segera mencari kerja lagi"ucap Mariana.

"Baiklah Nona"ucap ketiganya kompak.

Mariana pun menyimpan uang sebesar sembilan juta itu, itu adalah uang tabungan pribadi nya, selama ini pemberian ayah nya sebelum dia meninggal dunia dua tahun lalu.

kini tabungan itu tinggal dua ratus juta, Mariana harus pandai-pandai menggunakan nya, sampai dia dapat pekerjaan.

"Aku bisa"ucap Mariana.

wanita itu pun membereskan barang-barang nya ke dalam lemari diruangan ganti tersebut satu persatu kenangan terlintas dari setiap barang yang Mariana, bereskan entah itu barang nya sebelum menikah dan setelah menikah .

Mariana hanya bisa menahan pedih atas semua yang terjadi, andaikan kedua orang tua nya masih hidup meskipun mereka bukan pengusaha sukses, tapi mereka cukup bahagia dengan hidup mereka bahkan tercukupi dari hasil berjualan .

mereka memang keluarga sederhana tapi hidup nya selalu bahagia, Mariana adalah anak satu-satunya dari pasangan Imran dan Mariam.

malam pun tiba, kini Mariam pun memasak mie instan untuk makan malam nya, sementara ketiga pembantu nya sudah pergi sore tadi.

Mariana pun menghabiskan mie tersebut setelah itu dia bergegas mencuci mangkuk bekas makan nya, saat dia sedang mencuci mangkok tersebut, tiba-tiba ada seseorang memencet bel.

Mariana yang tengah tanggung meneruskan nya mungkin tamu akan menunggu pikir nya.

......................

Setelah beberapa menit akhirnya Mariana membuka pintu, saat melihat siapa yang hadir saat ini.

"Mas Dion, silahkan masuk"ucap Mariana sopan.

Dion pun tidak berkata apa-apa, dia melihat ke sekeliling ruangan.

"kemana mereka kenapa?... kamu yang membuka pintu"tanya Dion.

"mereka sudah pulang kampung tadi sore"jawab Mariana jujur.

"Kenapa?..... mereka berhenti bekerja"ucap Dion seperti tidak terima.

"Aku tidak punya uang untuk menggaji mereka, jadi aku memberhentikan mereka"jawab Mariana lagi.

"Mariana.... seharusnya kamu tidak melakukan itu, meskipun kita berpisah aku akan memberikan tunjangan setiap bulan nya padamu, seperti janji ku pada kakek untuk terus menjaga mu meskipun kita tidak bisa bersama sebagai suami istri, kamu akan mendapatkan hak mu setiap bulan nya"ucap Dion.

"Tidak mas aku mungkin miskin tapi aku tidak bisa menerima santunan apalagi semua karena rasa belas kasihan,aku tidak akan mau menerima nya"ucap Mariana.

"Mari ....aku melakukan itu bukan atas belas kasih, aku harus memenuhi semua keinginan kakek, untuk terus menjaga mu"ucap Dion.

"Terimakasih mas... tapi kamu tidak perlu melakukan itu, aku akan mencari kerja mulai besok"ucap Mariana.

""Mari... please kali ini tolong jangan menolak nya, ini barang-barang milik mu yang tertinggal, kamu pasti akan membutuhkan ini suatu hari nanti, maafkan aku sudah berlaku tidak baik padamu selama ini, aku sungguh tidak ingin terus menyakiti mu, terlalu lama setelah kita resmi berpisah nanti jika kamu mengandung anak kita, aku akan bertanggung jawab, untuk menghidupi nya, tapi aku tidak mungkin merawat nya dengan Yandra"ucap Dion, sambil menyebut nama wanita yang sangat ia cintai.

"hah... bahkan sebelum dia hadir kamu sudah lebih dulu menolak nya, tapi mas tidak usah khawatir dengan itu aku tidak akan pernah hamil karena selama ini, aku hanya sebagai penghangat ranjang dan kamu memperlakukan ku seperti pel**r yang setiap kali berhubungan akan menggunakan pengaman, terimakasih untuk semua itu mas, setidaknya aku tidak akan rasa sakit berkepanjangan karena kehadiran nya bahkan tidak pernah diinginkan oleh ayah kandung nya sendiri"ucap Mariana.

Dion langsung menunduk, betapa kejamnya dirinya selama ini, terhadap wanita yang berada di hadapan nya,ada rasa nyeri di ulu hati nya, saat ini.

"Maafkan aku Mari ...aku sudah berbuat terlalu jauh pada mu, aku bahkan tidak pernah sekalipun membuat mu bahagia...maaf"ucap Dion, sambil menatap sendu.

"Ya sudah lah mas... semua sudah terjadi, mungkin semua bisa kita jadikan pelajaran dan semua itu tidak akan lagi terjadi pada pasangan mu karena wanita yang akan kamu nikahi adalah wanita yang paling kamu cintai dan dia begitu sempurna , semoga kalian berbahagia nanti nya, maaf kan aku karena telah menjadi penghalang hubungan kalian berdua"ucap Mariana, sambil membuang pandangannya ke arah lain, dia langsung mengusap air mata yang jatuh tanpa ijin.

"Mari...maaf sebenarnya kamu jauh lebih sempurna jika aku adalah orang yang pandai bersyukur, meski diantara kita tidak tumbuh cinta, tapi aku terlanjur mencintai nya dia adalah wanita pertama yang sangat ku cintai hingga kini"ucap Dion, tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ya sudah sekarang terimakasih karena mas, bersedia mengirim bara-barang ini tapi untuk masalah tunjangan aku tidak akan menerima nya,aku aku tak berhak untuk semua itu, setelah perceraian kita resmi aku harap kamu tidak usah menemui ku lagi"ucap Mariana, sambil membawa koper kecil yang Dion berikan tanpa membuka nya terlebih dahulu.

"Aku janji tidak akan melakukan itu, jika tidak ada keperluan"ucap Dion.

pria itu pun pamit tapi sebelum nya, dia mengecup puncak kepala Mariana, sebagai salam perpisahan.

"Mas pergi semoga kamu selalu baik-baik saja"ucap Dion sambil berjalan keluar rumah menuju mobilnya yang diparkir di luar pagar.

Dion, sempat berbalik dan melihat ke arah Mariana yang juga melihat kepergian nya.

ada rasa sakit yang nyata, tapi Dion sudah memilih semua ini, yang menurut nya terbaik.

wanita yang kini berusia dua puluh empat tahun itu, pun berbalik dan menutup pintu, dia berjalan meninggalkan lantai bawah dengan berjalan gontai, tangis nya pecah sesampainya di dalam kamar.

"Hiks hiks hiks... ayah... bunda.... rasanya sungguh sangat menyakitkan, andaikan saja kalian masih ada di sini mungkin tidak akan sesakit ini"ucap Mariana lirih.

Dion, adalah pria yang baru ia temui dua tahun lalu tapi pesona nya mampu meluluhkan hati nya, dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada pria yang telah menjadi suaminya itu, tapi sayang cinta nya bertepuk sebelah tangan, pria itu mungkin memberikan dia nafkah batin tapi namanya tidak terukir di hati pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Mariana pun tertidur pulas di atas ranjang nya bahkan tanpa menggunakan selimut wanita itu tidur dengan posisi meringkuk .

luka nya terlalu dalam, mungkin akan meninggalkan trauma yang cukup besar di hati dan jiwa nya.

kegagalan berumah tangga mungkin sering terjadi tapi jarang ada kasus seperti yang Mariana alami, jika kebanyakan wanita dan pria menikah tanpa cinta sebelum nya tapi kemudian akan tumbuh cinta di antara kedua nya meskipun butuh waktu, tapi yang terjadi pada pernikahan Mariana, adalah hanya satu pihak yang mengalami itu hingga akhirnya rumah tangga itu harus karam.

keesokan paginya, wanita itu bangun dengan wajah sembab setelah menangis, semalaman.

dia langsung masuk kedalam kamar mandi, lalu membersihkan diri, Mariana berencana untuk melamar pekerjaan saat ini .

setelah selesai dan menggunakan pakaian rapi kemeja putih dan rok mini berwarna hitam dia pun pergi dengan mobilnya membawa tas nya, dia akan melamar pekerjaan di sebuah bank yang sesuai dengan studi nya, waktu itu.

sesampainya di sebuah bank swasta, dia turun dari mobil dia menghampiri seorang karyawan untuk menanyakan apa ada lowongan pekerjaan untuk nya saat itu juga.

"Maaf mas, saya boleh tanya apa disini ada lowongan pekerjaan saya ingin melamar pekerjaan"ucap Mariana.

"Maaf nona disini tidak ada lowongan, tapi saya dengan direktur utama Bank ini, tengah membutuhkan seorang karyawan"ucap seorang pria yang merupakan staf bank tersebut.

"kalau begitu saya titip surat lamaran nya disini"ucap Mariana.

"Baiklah"jawab pria yang memiliki nama Adi tersebut.

"Wah bro cantik sekali, ya janda dari tuan Dion, ini tapi sayang tuan Dion memilih wanita lain untuk menjadi istri nya"ucap salah satu pegawai bank tersebut.

"Siapa yang kalian bicarakan"ucap seseorang yang auranya sudah sangat dingin seperti kulkas dua pintu itu.

"I ini tuan"

#Pria aneh#

Setelah kepergian Mariana, datang lah dua orang pria tampan yang tiba-tiba membuat dua orang pria yang telah bergosip tentang wanita yang tadi sempat melamar kerja bahkan mereka tengah mengintip profil Mariana dari surat lamaran tersebut.

"Janda tuan Dion, begitu cantik tapi sayang, masih muda sudah menjadi janda tuan Dion memilih yang lebih segala nya dari wanita ini"ucap salah seorang pria.

"Apa pekerjaan kalian, seperti ini, siapa yang sedang kalian bicarakan"ucap seseorang yang auranya terasa seperti kulkas dua pintu tersebut.

"I ini tuan, tadi ada wanita yang melamar pekerjaan"ucap Adi sambil terbata-bata karena kaget saat melihat wajah dua orang pria petinggi perusahaan tersebut.

"Ken... lihat ini"ucap Adri pada sepupu nya itu, yang merupakan atasan nya.

"Apa?..."ucap Kenzo pria tampan itu terlihat datar sambil terus berjalan dia tidak menoleh pada sepupu nya yang sekaligus wakil nya.

sementara kedua asisten nya mengekor di belakang.

"Wanita yang sangat cantik, seperti nya cocok untuk menggantikan posisi sekertaris ku"ucap Adri.

"Apa?... masih kurang wanita yang setiap hari kau kencani "ucap Kenzo sambil berbalik menatap adik sepupu nya itu.

"Hehehe...tau aja"ujar Adri sambil nyengir kuda.

"Apa?... semua sudah siap"ucap Kenzo .

"Sudah tuan semua sudah menunggu Anda berdua"ucap asisten Kenzo.

mereka pun masuk kedalam ruangan rapat, yang sudah di agendakan dari kemarin.

mereka pun menjalankan rapat tersebut hingga beberapa jam.

sementara itu saat ini Mariana tengah berada di sebuah restaurant, dia menemui sahabatnya yang sudah dua tahun ini tidak pernah ditemui nya, karena Dion tidak memperbolehkan Mariana pergi, selain menemani dia menghadiri sebuah acara.

mengobrol panjang lebar, bahkan Deswita menyayangkan sikap Dion selama ini, Deswita adalah salah satu penggemar berat Dion.

"Benar-benar ya, si Dion itu dia bukan pria sejati tapi mirip banci, berani-beraninya dia mencampakkan sahabat gue yang paling cantik ini, apa dia katarak makanya tidak bisa membedakan mana wanita baik-baik dan yang hanya pencitraan"ucap Deswita.

"Sudah lah... tidak perlu dibahas lagi,aku sudah pusing, yang pasti saat ini aku ingin menikmati kesendirian ku, sambil mencari pekerjaan untuk menyambung hidup"ucap Mariana, sambil menunduk.

Mariana bukan tanpa alasan tiba-tiba menunduk, dia melihat pria yang selama ini mengejar cinta nya.

pria yang menjadi idola kampus tersebut, selalu mengejar cinta nya, saat dia masih gadis dulu hingga akhir lulus kuliah Mariana tidak pernah bertemu lagi dengan nya ,baru kali ini dia melihat nya.

"Mari.... apa?..kabar"ucap Agung... pria tampan itu masih terlihat seperti dulu.

"Masih gini-gini aja kak, hanya saja ada perbedaan saat ini"ucap Mariana sambil tersenyum kecut.

"Tidak usah berkecil hati, jadi janda itu lebih baik dari pada hanya dijadikan pemuas"ucap Agung, yang tau semua yang terjadi karena pria itu selalu mencari tau tentang Mariana, bahkan hal terkecil pun dia tau.

Mariana hanya mengangguk seolah mengiyakan ucapan pria itu, tapi kemudian Mariana, pamit hendak menuju toilet, wanita itu tidak bisa memperlihatkan tangis pedih nya didepan orang lain.

sesampainya di toilet wanita itu langsung membasuh wajah nya air mata nya mengalir deras, tanpa bisa di tahan,kini semua orang sudah tau seratus nya.

bahkan Dion, sudah mengumumkan perceraian nya pada khalayak ramai.

kini dunia nya seakan sudah runtuh bahkan dia sudah tidak punya ruang gerak lagi.

tangisnya terhenti saat Deswita, langsung menarik nya kedalam pelukan, sahabat nya tau bahwa saat ini Mariana, tengah menangis dari kebiasaan nya, karena dia tidak suka ke toilet jika tidak terpaksa atau sedang ingin menangis gadis itu tidak suka toilet umum sedari kecil.

menurut nya, itu sangat menjijikkan meskipun terlihat bersih karena di pakai oleh banyak orang, dari semua penjuru.

"Kenapa?...Lo menangis disini.... kenapa?... tidak masuk ke ruangan gue saja, Lo masih punya gue Mari.... gue gak akan pernah ninggalin Lo"ucap Deswita yang masih setia memeluk Mariana sambil mengelus punggung wanita itu.

hingga beberapa menit kemudian setelah Mariana tenang, mereka berdua pun langsung bergegas keluar setelah Mariana merapihkan penampilan nya meskipun wajah sembab itu tidak bisa ditutupi dengan makeup natural itu.

Mariana berjalan bergandengan dengan Deswita kedua sahabat itu, kini kembali tak terpisahkan, seperti dulu persahabatan mereka sedari lahir hingga kuliah dan terpisah setelah menikah dan kini kembali lagi.

"Bu di ruang VVIP ada tuan Kenzo member utama kita"ucap salah satu karyawan.

"Bawakan semua pesanan nya,biar saya dan teman saya yang kesana"ucap Deswita.

"Des... gue gak ikut, gue tidak punya bakat untuk melayani tamu restaurant"ucap Mariana.

"Mari Lo cukup diam temani gue, setelah itu kita bebas, karena pria yang satu ini tidak suka dilayani oleh pelayan lain"ucap Deswita.

"Heummm... seperti nya"ucap Mariana menggoda Deswita.

"Apa?... gue gak tertarik dengan nya, dia itu jauh di atas Dion, segalanya sama Dion aja gue minder apalagi ini"ucap Deswita sambil mengambil alih meja troli itu.

"Ayo ikut gue"ucap Deswita.

"Lo benar-benar ahli jadi seorang wiater kenapa?... tidak kuliah di jurusan itu saja malah jurusan akuntansi"ucap Mariana.

"Di restaurant atau pun di bang bagiku sama saja, melayani nasabah atau pelanggan iya kan"jawab Deswita sambil mendorong meja ke depan pintu otomatis itu.

ini adalah restaurant bintang lima milik orang tua Deswita yang kini di kelola oleh nya.

"Kalau begitu gue, ngelamar kerja disini saja Des... lagipula gajinya tetap besar bukan udah gitu gue dikasih makan gratis pula ayah bunda gue pasti akan sangat senang di surga karena sahabat gue, memberikan kehidupan yang layak pada yatim Pi"ucapan Mariana terhenti saat tanpa sadar sudah tiba di meja pelanggan utama restaurant tersebut.

"Kenapa Lo gak buka toko perhiasan milik nyokap bokap Lo"ucap Deswita yang langsung menghidangkan makanan tersebut sambil mengobrol karena keempat pria itu tengah sibuk dengan handphone nya masing-masing.

"Gue mau pinjam modal dari mana, gak punya jaminan juga"ucap Mariana.

"Itu sih gampang tanpa harus pinjam modal pun, Lo masih bisa buka toko, bukan nya tunjangan dari mantan suami Lo bakalan ngalir setiap bulan nya"ucap Deswita sambil menyimpan hidangan terakhir.

"Ah... Lo gak asik... gue udah jelasin gue udah nolak semua itu, gue tidak butuh itu, apalagi itu gue anggap sebagai uang santunan anak yatim ogah gue, selama gue masih bernyawa gue gak akan mau duduk berpangku tangan begitu saja itu bukan gue, bahkan nafkah yang selama ini dia berikan gue balikin lagi sama dia, gue bukan pengemis"ucap Mariana

"Tuan selamat menikmati"ucap Deswita yang langsung pamit.

tapi Adri menghentikan langkah mereka berdua.

"Bisa temani kami disini, setidaknya jelaskan tentang semua menu di sini terutama nona Mariana"ucap Adri.

Kenzo langsung menoleh saat Adri menyebut nama itu.

"Maaf saya tidak punya pengalaman tentang itu, tapi saya bisa panggil koki nya kemari"jawab Mariana yang langsung pergi, nyelonong begitu saja namun Deswita menarik tangan Mariana saat itu juga.

"jangan coba-coba kabur"ucap Deswita.

"Des... gue ditunggu kak agung kasihan nanti dia pikir gue pergi hindari dia lagian tas gue masih disana"ucap Mariana.

"Dia sudah pergi, silahkan anda duduk"ucap Kenzo datar.

"Tap"bibir Mariana langsung dibungkam oleh Deswita, karena jika Mariana menolak Kenzo bisa meratakan restaurant tersebut dengan tanah.

"Jangan menolak gue mohon, jika Lo menolak perkataan nya tempat ini bisa rata dengan tanah"bisik Deswita pelan.

"Owh ya ampun baik'lah"ucap Mariana sambil menarik kursi dan duduk dengan malasnya disampingnya ada Deswita.

......................

setelah beberapa detik kemudian Kenzo mulai menyantap hidangan nya, sementara Adri masih menatap kearah Deswita, tiba-tiba garpu melayang beruntung tidak menancap di mata nya, Adri langsung mengerti dengan perbuatan Kenzo bahwa wanita itu sudah ditandai oleh nya.

"Des gue ambil tas gue dulu soalnya hari ini gue belum ngasih makan satpam rumah gue"ucap Mariana berujar.

mereka mengira bahwa Mariana akan memberi makan kepada satpam rumah beneran tapi Deswita tau Mariana memiliki singa peliharaan di rumah nya, setelah ayahnya meninggal kini Lion,di urus oleh nya.

"Lo belum kasih makan dia, siap-siap aja Lo yang dimakan sama dia, lagian gue heran ya... udah jadi janda tunjangan juga Lo tolak Lo masih melihara kucing gede itu, gimana cara Lo menghidupi dia, sementara Lo aja gak ada kerjaan" ucap Deswita.

"Dia itu sudah seperti adik gue, mana tega gue lepasin dia gitu aja lagian Ayah bilang seberapa susah hidup kita jangan pernah membuang nya, karena ibunya dulu sudah nolongin bokap gue saat akan ditembak oleh musuhnya"ucap Mariana.

"Kalo dipikir-pikir rantai hutang Budi itu harus di potong deh Lo, sadar gak sih Lo dinikahi oleh Dion, hanya karena hutang Budi kakek nya dia sama nyokap bokap Lo yang udah nolongin dia hingga nyawa keduanya melayang"ucap Deswita.

"Des... jangan bahas itu lagi, gue pamit ya gue takut nanti Ade gue makan gue kan gak lucu janda diterkam singa lapar"ucap Mariana yang langsung membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak kecuali Kenzo.

"Gimana tuan sudah boleh pergi bukan, makanan nya, tinggal dikit, juga"ucap Mariana memohon.

"Biar saya antar sepertinya saya tertarik dengan hewan peliharaan nya"ucap Mariana yang langsung menolak.

"Tidak tuan anda akan sangat repot jika mengantar saya saya perlu ke ATM dulu setelah itu ke pasar dan saya juga belum tau si bibi beli ayam nya dimana, lupa nanya jadi bakalan ribet lebih baik lain kali saja"ucap Mariana beralasan.

"Lo mikir kelamaan ATM didepan resto gue dan soal ayam Lo minta saja sama koki gue"ucap Deswita.

"Des bukan hanya itu vitamin nya juga habis gue belum beli"ucap Mariana lagi.

"Seperti nya, kamu suka banyak alasan ya, apa perlu saya kirim petugas kepolisian untuk mengambil singa milik mu"ucap Kenzo menggertak.

"Eh... jangan sembarangan saya pelihara "lagi-lagi Deswita membungkam mulut Mariana yang kini berontak.

"Mari... jangan cari masalah, sudah diperingatkan juga nanti kalau si Lion diambil bagaimana, dia bisa membalikkan keadaan"ucap Deswita.

"**Baiklah Des Lo ikut gue"Ucay Mariana.

"Gue masih ada kerjaan nanti gue nyusul ok"ucap Deswita.

"Yasudah nanti Lo nyusul pake mobil gue sekalian suruh orang kirim ayam kerumah gue, ingat yang bersih dan jangan lupa dimasak dengan lezat,biar dia tau menu restaurant bintang lima seperti apa"ucap Mariana.

Kenzo pun berdiri sementara asisten nya tetap duduk karena Kenzo, memberi isyarat untuk tetap diam di tempat bersama dengan yang lain.

Mariana, seperti orang linglung saat ini apalagi saat dia berjalan keluar dari ruangan tersebut, dia langsung mematung menatap pria dan wanita yang baru saja datang.

Dion juga menghentikan langkahnya dan dia menatap ke arah Mariana yang diikuti oleh Kenzo dan di susul oleh Deswita.

semuanya ikut berhenti, sedetik kemudian Deswita langsung sadar.

"Mari.... jangan tunjukkin kebodohan Lo"ucap Deswita yang langsung melewati Kenzo.

Mariana langsung berjalan melewati Dion lalu meraih tasnya dan langsung berlari keluar, kenapa?...rasa sakit itu tidak pernah mau pergi Mariana langsung berlari menuju mobilnya dia tidak peduli dengan Kenzo yang berjalan cepat kearah nya, dan langsung menarik nya, dengan kasar membawa nya kedalam mobil nya.

"Jangan pernah menangisi kepergian laki-laki bodoh seperti dia, dan hentikan tangis itu sekarang juga"ucap pria itu sambil membuka pintu meminta Mariana, masuk kedalam mobil nya.

"Kau tidak akan pernah tau tuan, rasanya begitu sakit saat melihat seseorang yang bahkan belum resmi bercerai berani membawa calon baru kehadapan nya, dan itu sudah dua kali mereka lakukan"ucap Mariana.

"Aku tau.... bahkan lebih tau dari mu, dan jangan pernah sia-siakan air mata berharga mu itu"ucap Kenzo.

pria itu pun langsung menghidupkan mesin mobil nya, setelah itu dia bertanya dimana alamat rumah Mariana.

sepanjang perjalanan Mariana dan Kenzo keduanya tidak ada obrolan lagi, suasana terasa sangat hening, sampai mereka tiba di tempat tujuan, Mariana pun turun terlebih dahulu untuk membuka gerbang karena tidak ada satpam di rumah besar itu.

"Apa tidak ada satpam satupun"ujar Kenzo yang membantu wanita yang kini kesulitan untuk membuka gerbang.

"Aku tinggal sendiri dan ketiga pembantu ku, sudah aku berhentikan karena saat ini aku pengangguran dan mungkin sebentar lagi juga jadi gelandangan jika tidak dapat pekerjaan"ujarnya.

"Lalu kenapa?... kamu menolak tunjangan dari suamimu yang sebentar lagi jadi mantan mu itu"ucap Kenzo yang sudah kembali ke dalam mobil sementara Mariana masih berdiri di depan gerbang.

"Aku bukan pengemis, meskipun hidup ku begitu sederhana"ucap Mariana.

"Heummm"Kenzo pun langsung memasukkan mobil nya,ke dalam halaman rumah Mariana yang lumayan luas.

sementara gadis itu masih sibuk menutup pintu gerbang.

"Biar aku saja"ucap Kenzo**.

#Salah paham#

setelah tiba di depan rumah Mariana pun memencet angka yang tertera di pintu sebagai pengaman dan tidak lupa mengarahkan sidik jari nya pintu pun berbunyi lalu Mariana mendorong nya setelah pintu terbuka wanita itu mempersilahkan Kenzo masuk.

"Silahkan masuk"ucap Mariana.

"Nana... rumah ini lumayan nyaman, pantas kalau kamu betah sendirian di sini"ucap Kenzo.

"Lalu siapa lagi yang mau tinggal bersama ku disini, tidak akan ada"ucap Mariana"kecuali adikku"ucap nya lagi sambil menunjuk foto dirinya dan Lion sedang bersantai di halaman.

"Sedekat itu kah"ucap Kenzo kaget pasalnya Mariana memeluk leher Lion.

"Kenapa?...aku tidak akan pernah membuangnya meskipun nyawaku taruhan nya, Lion, adalah yatim Piatu seperti ku, dia kehilangan ibunya, saat Ayah ku akan diserang oleh harimau"ucap Mariana yang terlihat sendu.

"Mari itu panggilan mu iya kan"ucap Kenzo.

"Itu untuk sahabat terdekat ku"ucap Mariana.

"Mari....bagus juga"ucap Kenzo pria itu tidak biasa banyak bicara.

"Tuan silahkan ikut saya, katanya ingin melihat adikku"ucap Mariana yang langsung bergegas menuju dapur, dia mengambil dua ekor ayam yang sudah matang entah kapan masak nya saat itu juga dia melanjutkan perjalanan menuju taman belakang rumah nya, dilihat nya, Lion tengah bermain dengan mainan nya di kandang tiba-tiba dia bangun dan memperlihatkan taring nya pada Kenzo,itu dilakukan untuk melindungi Mariana, singa itu seperti sudah sangat mengerti.

"Lion sayang Mari.. aman kok, jangan marah ya dia orang baik, ini makan siang kamu maafkan Mari telat mari baru pulang cari kerja, doakan supaya aku dapat kerja nanti kita makan enak Ok, ayah akan senang jika Lion tetap bisa makan dengan Mari juga"ucap Mariana, yang langsung masuk tanpa ragu sementara Kenzo hanya diam memperhatikan interaksi mereka dari luar.

"Lion mau main diluar gak Mari mau kenal kan kamu sama tuan aneh"ucap Mariana yang terus menyebut Kenzo dengan sebutan tuan aneh.

"Aku punya nama, dan mamaku Kenzo bukan aneh... seenaknya saja kamu mengganti nama orang"ucap Kenzo datar.

"Sorry gitu aja marah, Lion ayo"ucap Mariana yang langsung membawa Lion seperti merangkul sahabat nya sambil sedikit membungkuk .

tiba-tiba saja lion meloncat menerjang Kenzo, pria itu refleks memukul Lion di bagian lehernya hingga Lion jatuh terkapar Mariana menjerit histeris dia menjatuhkan nampan berisi makanan tersebut.

"Lion..... hiks hiks Lion bangun Mari minta maaf jika semua ini karena Mari Lion bangun hiks hiks Lion Mari tidak punya siapa-siapa lagi jika Lion pergi"ucap wanita itu yang kini memeluk leher singa besar itu, bisa dipastikan berapa kuat pukulan Kenzo hingga mengenai urat syaraf Lion yang kini lemas di rumput.

Kenzo mendekat pada Mariana, dia sejujurnya tidak sengaja dia refleks melakukan itu, karena Lion, seakan ingin menerkam nya, padahal itu cara dia berkenalan.

"Maaf kan aku Nana... aku tidak sengaja"ujar Kenzo.

"Pergi tuan kamu jahat kamu buat adikku kesakitan ucap Mariana yang menepis tangan Kenzo berkali-kali.

"Lion bangun kakak mohon kamu harus kuat, Mari mohon"tangis Mariana menetes di kepala Lion, tiba-tiba kucing besar itu bergerak perlahan tapi pasti Lion kembali bangkit dan Mariana, langsung memeluk dan mencium hewan tersebut.

ada rasa bersalah di hati Kenzo saat ini.

"Lion aku minta maaf, tadi aku kira kamu ingin menyerang ku, ucap Kenzo yang langsung mengelus puncak kepala Lion yang sedang dipeluk Mariana.

"Dia tidak akan makan anda tuan dia hanya akan bersalaman dan itu cara dia berkenalan"ucap Mariana.

"Iya aku minta maaf"ucap Kenzo.

"Ya untuk saat ini aku maafkan"ucap Mariana.

Mariana pun melanjutkan memberikan dia makan dan menyuapi nya, seperti menyuapi manusia dia bahkan tidak takut tangan halusnya tergigit.

"Nana... kamu bisa bekerja di perusahaan ku mulai besok"ucap Kenzo .

"Tidak tuan aku akan bekerja di bank"ucap Mariana.

"Bang yang tadi kamu datangi itu milikku"ucap Kenzo datar.

Mariana, membulatkan matanya tak percaya pasalnya Bank itu berbasis internasional.

"Kenapa?...kok malah bengong"ucap Kenzo heran.

"Tuan serius"ucap Mariana.

"Terserah kamu percaya atau tidak "ucap Kenzo .

"Tap tapi tuan yang saya tau itu adalah milik Adnan Georgio,

"Itu Daddy ku"ucap Kenzo.

Mariana menutup mulutnya tak percaya.

"Lion bobo dulu ya mari mau mandi dulu"ucap Mariana, sambil mengusap kepala Lion, hewan itu pun langsung berjalan masuk kadang dan tidur di kasur khusus milik nya Kenzo yang melihat itu merasa sangat takjub.

"Kamu setiap hari mengurus nya"ucap Kenzo.

"Tidak sudah dua tahun terakhir aku tidak pernah mengurus nya "ucap Mariana terlihat sendu"Aku hanya Vidio call dengan nya setiap hari dan dia mengerti semua yang aku katakan, Ayah pun sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, sempat melakukan video call, dan Lion menangis seakan mengerti apa yang akan terjadi"ucap Mariana.

"Keluarga mu meninggal karena apa?..."ucap Kenzo lagi.

"Mereka menyelamatkan kakeknya mas Dion dari insiden penculikan, kebetulan saat itu kedua orang tua ku tengah melintas di jalan tersebut, saat kakek Dion, tengah ditodong senjata di kepala nya, ayah berusaha menyelamatkan nya hingga dia ditembak oleh para penjahat sementara bunda mencoba menolong kakek, yang kesulitan bernapas karena ada lakban hitam di bagian mulut dan hidung nya hingga akhirnya ia juga tewas di tempat tapi ayah masih bisa diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, oleh keluarga Dion, yang saat itu datang terlambat, tapi sayang bukan nya membaik ayah malah tiada, sesaat setelah melakukan video call bersama Aku, dan Lion.aku kira ayah sedang tiduran di toko, tapi saat aku lihat ada dokter yang menangani nya saat ayah memejamkan mata, aku baru sadar bahwa ayah sudah tiada"ujar Mariana sambil kembali terisak pelan dia tidak kuasa mengenang kejadian itu.

"Mari.... boleh saya panggil begitu"ucap Kenzo.

wanita cantik itu, mengangguk pelan.

"Jika suatu hari kau butuh bantuan ku, kau bisa menghubungi ku di sini"ucap Kenzo.

"Terimakasih tuan, aku sedang berencana untuk pergi dari, sini bersama Lion, tapi aku bingung untuk mengurus izin lintas negara untuk hewan"ucap Mariana.

"Kau mau pergi kemana"ucap Kenzo penasaran.

"Aku ingin meninggalkan negara ini, untuk memulai hidup baru"ucap Mariana.

"Sekarang pun kau sedang memulai hidup baru, jadi untuk apa?... lagi pergi jauh, dan lagi kamu pasti belum ada tempat tujuan"ucap Kenzo tegas.

"Aku ingin pergi ke Thailand"

......................

Malam pun tiba Kenzo sudah pergi dari rumah Mariana, setelah berbicara panjang lebar, pria yang baru dikenalnya itu bahkan menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi padanya, tapi Mariana tidak ingin mengambil kesempatan itu.

dia ingin memulai karirnya dari nol bukan lewat relasi yang akan menimbulkan kecemburuan dan dia takut dengan permusuhan meskipun dia mampu untuk membuktikan diri agar lebih baik.

satu tahun berlalu setelah pertemuan itu, Mariana tidak bertemu dengan pria itu lagi, begitu juga dengan Dion, yang kabarnya sudah pindah ke Amerika, bersama istri barunya, setelah proses perceraian itu berakhir akhirnya Dion langsung menikah dengan kekasihnya itu.

Mariana sendiri saat ini sudah bekerja selama enam bulan di sebuah club malam, sebagai bartender, wanita itu memilih bekerja di situ karena tidak ada pilihan lain, saat ini uang tabungan nya sudah menipis dan untuk mencari lowongan pekerjaan pun, cukup sulit meskipun dia mampu untuk melakukan itu, tapi lowongan kerja hanya diperuntukkan bagi lulusan luar negeri, dan jarang ada yang menerima lulusan dalam negeri kalau pun ada itu di tempat kan di kota lain, sedang dirinya tidak bisa meninggalkan Lion.

Mariana akan datang pukul sembilan malam mengganti teman nya, yang sudah bekerja dari pukul lima sore.

sebenarnya dia tidak ingin bekerja seperti itu tapi gaji nya, lumayan besar dan dia bisa membahagiakan Lion saat ini dengan makanan lezat setiap hari nya.

sementara itu seseorang yang sudah satu tahun ini pergi kini kembali ke tanah air bersama dengan sang istri yang baru ia nikahi delapan bulan lalu, Kenzo sudah lama berhubungan dengan wanita itu adalah seorang model cantik yang sudah go internasional .

Kenzo, tampak mengangguk angguk saat mendengar asistennya berbisik-bisik, entah apa?... yang mereka obrolkan.

Aurora pun tidak peduli dengan itu dia terus berjalan menuju mobil mereka, saat ini, beruntung para wartawan tidak ada di sana, saat ini karena Kenzo, sudah memboking jalur khusus untuk menghindari wartawan.

sesampainya di mobil, pria itu meminta Aurora, untuk naik mobil satunya lagi karena Kenzo, akan pergi ke sebuah club malam untuk menemui seseorang di sana

pria itu tidak pernah kenal lelah, dia bahkan tidak bisa berdiam diri, saat mengetahui sesuatu yang terjadi pada orang yang sangat ia jaga selama ini, secara diam-diam.

dia adalah alasan kenapa Kenzo, mau menikah dengan Aurora, selama ini.

Ya..... pertemuan nya dengan wanita itu membuat Daddy nya, mengancam akan membunuh wanita yang tidak tau apa-apa itu, karena dia tau Kenzo telah jatuh cinta terhadap seorang janda.

Orang tua Kenzo, menganggap predikat janda cerai hidup adalah aib apalagi yang Dion lakukan adalah memanipulasi, keadaan seolah Mariana adalah wanita yang tidak baik.

apa lagi saat ini Mariana, bekerja di tempat terlarang itu, meskipun tidak menjual tubuh tapi segala yang berhubungan dengan dunia malam itu tidak pernah dipandang baik.

pria itu sudah tiba di club tersebut Mariana terlihat begitu lihai memainkan atraksi bersama dengan partnernya dan menyajikan minuman keras tersebut ke dalam gelas penikmat nya.

"Apa ada yang menjual diri di club ini"ucap Kenzo, blak-blakan tanpa rasa bersalah tepat di hadapan Mariana yang kini terlihat menggunakan baju lumayan terbuka dengan dandanan menor ala-ala wanita malam.

"Maaf tuan anda bisa cari di sebelah sana barang kali ada yang minat"ucap Mariana.

"Kalau aku beli kamu saja gimana"ucap Kenzo dingin.

"Aku tidak jualan"ucap Mariana.

"Pulang atau aku ratakan tepat ini dengan tanah"ancam Kenzo.

"Tuan...a"

"Baiklah Lion akan lenyap saat ini juga"ucap Kenzo.

"Dress... tolong bilang izin pada bos...aku pulang cepat hari ini"ucap Mariana yang sudah melihat tampang Kenzo yang sangat dingin.

"Bilang pada bos mu jangan biarkan wanita ini kerja di sini jika tidak aku akan menghancurkan tempat ini"ucap Kenzo tegas tatapan elang nya mampu membuat semua orang ketakutan.

"B baik tuan"orang itu langsung gelagapan.

sementara itu Mariana langsung masuk ke dalam ruangan nya dia berganti pakaian dengan t-shirt kebesaran dengan jeans ketat berwarna hitam tidak lupa topi yang senada dengan celana jeans tersebut.

Mariana keluar dari club tersebut dia hendak memanggil taksi, karena mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar denda, sebesar satu milyar rupiah,atas kesalahan yang diperbuat oleh Lion, saat Mariana pergi mencari kerja dia lupa mengunci pintu gerbang dan singa itu pergi ke jalan raya membuat kekacauan di sana, selain itu dia hampir mati ditembak oleh orang, beruntung Lion dapat diselamatkan.

Mariana dihentikan seseorang, yang ternyata adalah asisten Kenzo.

"Nona, ambilah ini,, dari tuan Kenzo dia tidak bisa menemui anda lagi, gunakan kartu ini sebaiknya"ucap nya.

"Tidak... saya bukan pengemis, dan saya tidak akan menerima sumbangan dari siapapun, apa lagi tuan Kenzo dia bukan siapa-siapa saya"ucap Mariana.

tiba-tiba handphone asisten nya berbunyi saat itu juga.

"Berikan"

"B baik tuan, Nona ini tuan ingin bicara"ucap pria itu .

"Ambil kartu itu, ingat jangan menolak jika kamu tidak ingin terjadi sesuatu pada Lion"ucap pria yang kini tengah menatap tajam kearah nya dari mobil, tatapan nya bertemu dengan Mariana.

"Aku tidak peduli aku tidak akan membiarkan Lion disakiti oleh siapapun, kecuali jika mereka membunuh ku, terlebih dahulu"ucap Mariana yang langsung masuk ke dalam mobil taksi tersebut.

Kenzo memukul kaca mobilnya hingga retak saat ini, karena wanita itu sudah membuat nya marah.

pria itu sudah terlalu mencintai Mariana gadis berusia dua puluh lima tahun itu, masih terlihat seperti dua puluh tahun karena kecantikan alami yang dia miliki.

Mariana pun pulang dengan taksi dia langsung bergegas masuk dalam dan mengunci pintu gerbang, Mariana merasa sedih karena harga diri nya, benar-benar di injak-injak saat ini dia tau dia miskin tapi orang-orang tidak berhak menghakimi nya.

keesokan paginya Mariana terbangun saat mendengar orang-orang tengah ribut di depan gerbang nya, terlihat petugas bksda bersama organisasi pencinta hewan dilindungi datang untuk mengambil Lion dengan paksa Mariana, hanya bisa menangis awalnya dia meminta Lion, untuk kabur tapi Lion menolak dia malah memeluk Mariana, hingga petugas terpaksa melumpuhkan lion dengan bius mereka salah sangka, padahal Lion, tengah memeluk nya karena takut dibawa pergi.

"Lion!!....hiks hiks Lion bangun sayang maafkan Mari, andaikan semalam mari mau mendengarkan dia mungkin tidak akan begini , tolong kalian pergi jangan bawa adikku, tolong aku mohon"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!