My Husband Badboy

My Husband Badboy

Bag 1

Disini, di ruang BK (Bimbingan Konseling) Dimas berada bersama dua sahabatnya yaitu Gilang dan Reno. Hampir setiap hari mereka memasuki ruangan ini. Entah karena kangen guru nya atau kangen ocehan guru pembimbingnya. Entahlah hanya mereka bertiga yang tau.

Sedikit perkenalan Dimas Fabian Aaron adalah anak tunggal dari keluarga Damian Aaron dan Terry Aaron. Keluarga yang sangat terpandang.

Meskipun sekolah ini milik keluarganya tetapi Dimas tetap saja mendapatkan hukuman yang sama seperti kebanyakan muridnya. Karena keluarganya lah yang menyuruh setiap guru di sekolah untuk memperlakukan Dimas seperti murid pada umumnya.

Seperti sekarang,ketiganya masih setia mendengar ceramah panjang dari ibu Sri selaku guru BK di SMA Mutiara. Padahal ketiganya tahu, ujung-ujungnya hukumannya pasti hanya disuruh lari lapangan 10 putaran. Lihat saja nanti.

"kalian ini!! kapan sih kalian berubah? sehari aja gak buat kasus. emang nya gak bosen dateng kesini terus? ibu aja bosen liat kalian lagi kalian lagi" cerocos Bu Sri.

"udah tau bosen kenapa pake segala dipanggil kesini bu? bukan biarin aja" sahut Reno.

"nah RT banget" timpal Gilang.

RT\=Retweet

"ibu bosen? sama kita juga bosen. lain hal nya kalo ibu itu sexy,cakep beh kita gak akan bosen bu masuk sini. ini mah apaan modelnya kaya gini" celetuk Dimas.

"Dimas!! kamu jangan kurang ajar ya sama saya. sekarang kalian lari ke lapangan 10 putaran. khusus Dimas 15 putaran" teriak Bu Sri karena sudah habis kesabarannya.

"segitu doang bu?" ucap mereka serempak.

"SEKARANG!!!!" teriak Bu Sri.

Ketiganya mulai berjalan keluar dari ruangan terkutuk itu. Saat sampai di lapangan dengan kondisi yang sepi karena jam pelajaran sedang berlangsung membuat ketiganya bernafas lega. Karena jika mereka lari di jam istirahat atau dengan keadaan sekolah sedang ramai bisa di pastikan mereka akan menjadi bahan tonton dan berakhir dengan serbuan minuman dingin untuk mereka.

Pernah waktu itu,mereka kena hukuman di saat jam istirahat. Banyak siswi yang mendatangi mereka sambil membawa minuman. Yah resiko kost wanted sih.

"untung sepi. kalo engga mah mereka bisa ngeliat wajah tampan gue dengan banjiran keringet di jidat gue" ucap Reno dengan sombongnya.

"lebih tepatnya lihat gue sih" ucap Dimas tak kalah sombong.

Memang sih diantara mereka bertiga Dimas lah yang paling ganteng. Meski keduanya juga ganteng. Cuma sepertinya Dimas lah yang sering menjadi incaran para wanita. Bagaimana tidak, keluarganya kaya raya. Siapa juga yang tidak mau dengan pewaris tunggul meskipun kelakuannya sangat minim akhlak. Itu bisa di bicarain nanti. Hehehe

Mereka mulai melakukan hukumannya karena Bu Sri sudah meneriaki mereka dari depan ruangannya.

"Gila tuh guru, gak sakit tenggorokan apa ya teriakin tidak terus." gerutu Gilang.

Reno dan Gilang sudah selesai dengan 10 putarannya. Tinggal Dimas yang masih sisa 3 putaran lagi. Sayangnya bel istirahat sudah berbunyi. Banyak murid yang mulai berhamburan menuju kantin. Dan banyak siswi yang sengaja berhenti hanya untuk melihat dewa nya sedang keringatan.

*ah gila Dimas makin hari makin ganteng.

kak Dimas sini aku elapin keringetnya

pasti badannya gak bakal bau tuh

beliin minum ah siapa tau di terima*

kira-kira begitulah cuitan para siswi yang melihat Dimas sedang menyelesaikan hukumannya. Jika saja bu Sri tidak mengawasi mereka. Bisa di pastikan mereka sudah kabur sejak tadi.

"ayo Dim gc,keburu kita diserbu ini" teriak Gilang.

"GC nape Dim,gue males ketemu cewek-cewek alay" teriak Reno.

*GC\= Gerak cepat*

Dimas diam tak menjawab perkataan sahabatnya. Tinggal satu putaran lagi,dan yaps finish. Dimas mendudukkan dirinya disamping kedua sahabatnya. Nafasnya masih tersenggal. Sebenernya bagi mereka hukuman ini adalah hal gampang. Karena hampir satu minggu sekali mereka melakukan gym bersama. Lihat saja bentuk tubuh mereka bertiga. Nikmat mana yang engkau dustakan.

Setelah beristirahat sejenak, akhirnya mereka bertiga memutusakan untuk ke kantin. Padahal tadi sudah ada hampir 10 orang yang memberi mereka minum. Dan naas nya minuman itu diberikan kepada siswa yang lewat.

"Dim mau pesen apaan?" tanya Gilang.

"samain aja sama lo" jawab Dimas.

"Lo Ren?"

"samain juga" jawab Reno.

Gilang berjalan menuju stand makanan untuk memesan makanan untuk mereka bertiga,tidak lupa dengan minumannya. Tak lama Gilang kembali. Tetapi tidak membawa apapun.

"mana makanannya bloon?" tanya Dimas.

"itu" tunjuk Gilang ke arah laki-laki cupu yang sedang membawa nampan ke arah tempat duduk mereka bertiga.

Yaps Gilang menyuruh orang untuk membawakan pesanan mereka. Dan mengapa Gilang cepat sekali mendapat makanannya padahal kantin sedang ramai. Yah karena sifat premannya keluar saat memesan makanan tadi. Yah tidak mau di selak dengannya akan ia ganggu selama satu minggu. Akhirnya mereka pada mengalah dari pada harus berurusan dengan Badboy sekaligus most wanted.

"In..iii kak makanannya." ucap siswa cupu itu saat sudah sampai di meja mereka bertiga.

Saat hendak pergi tetapi tangannya di cegat oleh Dimas. Dan kalian tau siswa itu gemetar ketakutan. "Lo kenapa gemeteran gitu? Belom makan? Hah?" tanya Dimas saat melihat siswa itu gemeter.

"Saya permisi dulu kak." Pamit siswa itu tanpa menjawab pertanyaan Dimas tadi.

"Lo mau kemana sih buru-buru gitu. Mending sini gabung sama kita, gue traktir deh." ujar Dimas santai.

Kejadian ini tak luput dari penglihatan seluruh siswa yang berada di kantin. Tak terkecuali dua sahabatnya.

"Dimas mau ngapain tuh anak?" tanya Reno pada Gilang dan hanya di jawab dengan angkatan bahu.

"Saya mau ke perpustakaan kak." ujar cowok itu takut. Memang sih Dimas terlihat biasa saja tetapi aura nya tetap mencekam.

"Ih ngapain ke perpus? Mending sekarang tolongin gue. Ntr gur traktir deh." ujar Dimas.

"Tapi kak say-"

"Lo berani ngelawan gue?" Suara Dimas tak lagi tenang seperti tadi kali ini sedikit keras sampai semua mata menoleh ke arahnya. Membuat siswa itu semakin ketakutan.

"Bersihin tuh sepatu gue, kotor banyak debu karena tadi lari di lapangan. Abis itu lo pijitin kaki gue baru lo boleh pergi." Perintah Dimas yang membuat siswa itu menatapnya tak percaya. Kedua sahabatnya hanya bisa menelan saliva nya sambil menahan tawa.

"Gila tuh bos lo, anak orang di jadiin babu dadakan." ujar Gilang.

"Namanya juga bos." sahut Reno.

Semua mata memandang siswa itu kasihan. Padahal pemandangan ini cukup sering mereka lihat. Yah ini bukan kali pertama Dimas menyuruh orang melakukan apapun yang dia inginkan. Maklum anak tunggal kaya raya yang apapun selalu di turuti makanya seperti ini.

Kita lihat nanti, apakah ada seseorang yang berani melawan Dimas?

Terpopuler

Comments

Sophia Aya

Sophia Aya

mampir thor

2023-07-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!