Istri Kesayangan Tuan Muda Arrogant
Menikahlah dengan tuan muda Crowel. Hanya itu yang saya inginkan, untuk menebus kesalahanmu.
Perusahaan akan bangkrut! apabila kau menolaknya. Kau hanya perlu bersabar untuk beberapa tahun, meluluhkan hatinya. Dan akan mendapatkan segalanya.
Gadis itu masih tergiang dengan perkataan Alfredo Pratama, tempo hari. Papanya sendiri tega mengorbankan anak gadisnya, demi perusahaan yang sekarang tengah dililit hutang yang terbilang
banyak. Dan hanya pria itu yang dapat membantunya. Menjentikkan jarinya, semuanya akan usai. Vianna Ralista, gadis cantik dan ceria. Namun dibalik semua itu, ada sebuah topeng tebal yang disembunyikan dari semua orang. Via, gadis yang sekarang menginjak umur 21 tahun dipaksa menikah dengan seorang pria yang gadis itu tidak kenal. Via ingin menolak, namun ia tidak memiliki kuasa untuk melakukannya. Via hidup dan bernafas karena sebuah kesalahan. Mama nya meninggal karena melahirkannya, sehingga Alfredo sangat
membencinya sampai saat ini. Via dibesarkan dengan penuh penderitaan.
Namun ujung-ujungnya, Via lah yang berkorban untuk masa depan mereka.
"Bagaimana para saksi?!"
"SAH!!"
Hari ini, acara pernikahan berjalan dengan hikmat dan sialnya sangat lancar. Ini bukan berarti Via tidak
memberontak dari seminggu, sebelum pernikahan dilaksanakan.
Terhitung, sudah lima kali Via melakukan percobaan kabur bahkan nekad untuk terjun dari balkon. Namun anak buah pria dingin dan kejam bahkan
emosional itu berhasil menangkapnya.
Via merendahkan tubuhnya perlahan, ketika pria itu
menjangkau keningnya untuk di kecup. Jantung Via sakit seperti diremas rasanya. Bukan kebahagiaan yang Via rasakan.
Namun rasa sesak yang sedari tadi menghujani hatinya.
Entah setelah ini, nasib Via akan seperti apa. Mungkin belum seminggu tinggal di sana. Via akan
berencana untuk melarikan diri.
Semoga saja rencananya berhasil.
"Selamat, Via. Akhirnya kamu telah resmi menjadi istri Tuan Muda Rayhan."
Rayhan Crowel, nama suaminya itu. Tuan muda yang terkenal dingin dan juga kejam. Bayangkan saja, Via tinggal satu atap dengannya. Tatapan tajam dan aura mistis selalu menyelimuti seluruh ruangan, seakan dia adalah penampakan yang sangat menyeramkan. Bahkan Via lebih baik bertemu dengan hantu ketimbang pria itu.
Via yang sekarang berada di samping suaminya, memutar bola matanya malas, mendengar istri
papanya itu yang tengah mencari muka dan sensasi di hadapan semua orang. Mereka belum tahu saja, betapa berbisanya wanita ular itu.
"Terima kasih, Nyonya .."
" Via sengaja menggantung ucapannya, agar membuat wanita itu geram kepadanya. Berhasil! Vanya Viranda tengah menatapnya nyalang, dengan tangan yang terkepal kuat.
Sampai kapanpun. Hanya almarhumah mamanya yang berhak menyandang gelar nyonya besar di keluarganya. Karena semua harta yang mereka nikmati adalah milik mamanya.
Harta papanya tidak seberapa dan buktinya sekarang, perusahaan hampir bangkrut karena kinerja mereka yang tidak becus. Menghabiskan uang perusahaan demi kesenangan hingga perlahan
menipis. Akhir bulan telah tiba, berlagak seperti orang kesusahan menjadi korban pemerasan.
***
Via menutup kedua pendengarnya ketika Rayhan menarik seprai yang telah dihiasi bunga mawar di atas nya yang tampak indah. Namun sekarang menyisakan kepingan kelopak yang telah hancur dan berserakan di atas lantai marmer.
Rayhan mengamuk di depannya. Pria kejam itu tega
memperlakukan nya seperti sekarang ini. Menghancurkan semua benda, sehingga mengeluarkan bunyi yang sangat nyaring, membuat Via sedari tadi menggelengkan kepalanya, karena
takut.
"Sekarang bersihkan semua ini! Dalam waktu 20 menit, aku akan kembali!"
Brak!
Rayhan melenggang pergi dari hadapan nya. Pria emosional dan juga kejam itu menghempaskan
pintu dengan mengeluarkan semua tenaganya.
Dengan langkah yang tertatih, dan mengangkat gaun pernikahan nya.
Via memungut kepingan vas bunga yang Rayhan hancurkan. Air mata Via menyeluruh, Rayhan sangat jahat kepadanya. Apa salahnya kepada pria kejam itu? seakan dirinya adalah hama harus harus
di tindas dan dimusnahkan.
Via menghela nafas berat dan menyeka air matanya. Setelah semuanya usai, Via melenggang
masuk ke dalam kamar mandi.
****
Rayhan masuk ke dalam kamar mereka. Pria itu menatap objek yang sekarang akan menjadi mangsa nya. Gadis itu tertidur sangatlah nyenyak. Rayhan menjangkau segelas air yang berada di atas nakas.
"Uhuk! Uhuk! Tuan Muda telah kembali?" gumam gadis itu terbatuk karena air yang Rayhan seburkan kepadanya mengenai wajah dan tidak sengaja masuk ke dalam hidungnya, sehingga Via merasakan perih di sana dan terbatuk untuk menghalau semuanya.
"Ganti seprai!"
Via segera bangkit dan menarik seprai itu tanpa banyak bertanya dan segera bertindak. Sprei ia taruh di atas sofa dan menggantikannya dengan yang baru.
"Sudah, Tuan Muda."
Rayhan tidak mengatakan apapun. Membuat Via mengumpat dalam hati. Via merendahkan tubuhnya
dan perlahan mundur sembari memperhatikan gerak gerik Rayhan yang sekarang tengah membuka kemejanya, menyisakan kaos yang ada di dalamnya.
"Siapkan pakaian!"
Jangan bertanya niatan pria itu menikahinya. Tidak untuk diperlakukan dengan baik. Namun hanya sebagai boneka yang ia mainkan sesuka hati.
"Saya telah mengeluarkan uang banyak untuk mu. Jadi bersikaplah sopan kepadaku!"
"Baik, Tuan Muda."
"Keluarlah! aku muak melihat wajahmu. Tidurlah di luar. Tunggu diriku memanggilmu."
Via melebarkan matanya. la terperangah karena dirinya disuruh tidur di luar. Udara malam sangat dingin, mana kuat Via berdiam diri terlalu lama di sana.
"Keluar!" bentaknya. Membuat Via terperanjat kaget.
Via melenggang pergi begitu saja. Membuat Rayhan menatapnya tajam. Via tahu dia telah melakukan suatu kesalahan.
"Maaf Tuan Muda. Saya tidak bermaksud tidak sopan dengan Anda. Saya permisi."
"Pelanggaran pertama yang kau perbuat Vianna Ralista."
Deg! mulut Via kelu rasa nya untuk membela diri. Entah apa yang akan pria itu perbuat kepadanya setelah ini.
"Tidurlah di kamar pembantu!"
Tubuh Via lemas. "Baik, Tuan Muda. Saya permisi."
Via dengan lengan bergetar menekan handle pintu dan segera keluar dari kamar itu.
Rantai telah digembok. Sampai kapanpun, pria itu tidak akan melepaskannya. Bahkan dengan seenaknya menarik ulur rantai itu, membuat hidup Via tercekik dan sakit setiap saatnya.
Akhirnya Via bergegas menuju ke kamar pembantu yang berada di rumah tersebut. Berada di lantai
paling bawah dengan pintu kayu yang sangat sederhana.
Gadis itu menarik napas panjang dan mengetuk pintu tersebut, untuk membangunkan sang pemilik kamar.
Suara pintu terbuka, seorang wanita tua menyambutnya dengan senyuman ramah, seakan telah mengetahui bahwa dirinya akan tidur malam ini di tempat itu.
"Silakan masuk, Nyonya Muda!"
Via menganggukkan kepalanya.
Wanita itu memanggilnya dengan sebutan nyonya muda, namun dirinya bahkan diperlakukan seperti seorang pekerja di rumah suaminya ini.
"Panggil Via aja, Bik. Kita sama."
Via menatap wanita tua itu setelah duduk di tepi ranjang dan memberikan senyuman tipis.
"Tuan Muda yang memberikan perintah kepada kami."
Bahkan Via terlihat bingung dengan perkataan wanita tua itu.
Jadi tuan muda kejam itu yang memberikan perintah? Sangatlah tidak masuk akal. Ketika Via ingin kembali bersuara.
Wanita tua itu langsung membuat dirinya terdiam lama, bahkan dengan pikiran yang mulai detik itu tidak akan tenang.
"Tuan muda sebenarnya baik. Jadi, Nyonya Muda hanya perlu berusaha keras, menjadi istri yang
patuh."
"'Siapa juga yang ingin menjadi istri yang patuh dari tuan muda kejam sepertinya, batin Via dengan ekspresi yang disembunyikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Devi Handayani
baik tapi kejam.... piye toh mbahhh😒😒😒
2023-04-03
0
Lia liana
mampir ya..
2022-10-28
0