3. Hukuman Untuk Gadis Nakal

Jangan sebut dia tuan muda kalau tidak membuat hati Via terbakar seperti sekarang ini. Api berkobar

di depan Via, menghembuskan panas yang menyejukkan di malam hari. Untung Glen berbaik hati menyelamatkan tumpukan buku-buku nya.

"Terimakasih, Glen. Saya berhutang budi padamu."

"Tuan muda yang memerintah!" ujar Glen meninggalkan Via yang sekarang mematung mendengarnya. Jangan bilang, pria itu membatalkan perintahnya? Via segera bergegas masuk ke dalam. Namun tiba-tiba lututnya lemas membayangkan hukuman selanjutnya.

"Nyonya, Tuan muda menyuruh Anda, menemuinya di kamar."

Deg! debaran jantung Via sudah bertalu-talu karena ketakutan. Via mengeratkan pegangan tangannya

di tumpukan buku-buku yang ia bawa.

"Terima kasih Bibi Tua."

"Sama-sama, Nyonya. Saya permisi!"

Via mengulas senyuman, namun ia tidak bisa menyembunyikan mimik wajahnya ketika mendengarkan semua itu.

Apa yang Via tunggu? Dia langsung bergegas menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar pria itu. Sebelum semua apapun yang Via miliki dibakar.

****

"Ambilkan air minum!"

"Bukannya air minum berada disampingnya? tinggal

menjangkaunya sedikit, dia telah bisa meneguknya sampai kandas."

"Air minum!" Via segera mengambilnya dan menyodorkan di depan Rayhan, yang sekarang matanya tertuju ke depan laptop.

"Apa yang kau lihat?!" Via tersentak, kala ia ketahuan sedikit mengintip pekerjaan suaminya. Dia hanya penasaran saja melihat diagram kenaikan perusahaan suaminya yang sangat terlihat fantastis. Dari beberapa bulan terakhir.

"Jangan membandingkannya dengan perusahaan Alfredo."

"Maksud Tuan Muda bagaimana?" tanya Via bingung. Perasaan dia tidak pernah mengatakan apapun.

"Ambillah!" Dengan malas, Via mengambil gelas yang sudah terisi setengah dan menaruhnya di atas nakas.

Namun ia tidak sengaja membuat gelas itu oleng karena tidak fokus berakhir terjatuh dan mengenai

baju tidur Rayhan.

"APA YANG KAU LAKUKAN GADIS BODOH?!"

Via terperanjat kaget. Gadis itu segera menyambar tisu dan ingin membersihkan baju tidur suaminya. Namun Rayhan langsung menepis kasar tangannya, hingga membuat Via tersentak dan menarik dirinya mundur dua langkah.

"Kau sengaja melakukannya?!" Via segera menggelengkan kepalanya dan khawatir. Takut Rayhan bertindak kasar kepadanya.

"Maaf, Tuan Muda. Aku ..."

"Lepas bajumu!" perintahnya membuat jantung Via berdetak kencang. Jangan-jangan, Rayhan akan menyuruhnya untuk ... melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Apa yang kau pikirkan?!"

Via segera menggelengkan kepalanya, "Tidak ada Tuan. Saya akan mengambil beberapa tisu untuk membersihkan nya."

"Kau menentangku?" Rayhan yang sekarang sudah berdiri dengan tegak mengeram. Menmbuat Via segera memenuhi tugasnya.

Rayhan tersenyum miring, karena perintahnya dipatuhi dengan baik.

"Bersihkan!" Reyhan menunggu di belakang gadis itu.

Dengan ragu, Via membuka perlahan kancing kemejanya. Sebenarnya Via memakai tanktop, namun ia malu.

Reyhan memperhatikan bokong mulus gadis itu, ketika membungkuk membersihkan tempat tidur yang terciprat air.

Lama Reyhan memperhatikan, sampai Via selesai dengan tugasnya. Bahkan mengelap lantai dengan kemejanya.

"Sudah Tuan Muda."

Via berbalik dan sedikit menundukkan tubuhnya.

Membuat Rayhan tidak suka pemandangan itu.

"Giliran bajuku!!"

"Tapi, sebaiknya Anda menggantinya Tuan Muda. Saya akan ....

"Kau berani memerintahku?!"

Via mengatupkan mulutnya. Bukan seperti itu, namun Via tidak nyaman dengan hanya menggunakan tangtop berhadapan dengan pria yang walaupun suaminya sendiri.

Tubuh Via sedikit menggigil karena AC ruangan menerpa kulit lehernya. Via melangkah dan menyambar tisu di atas nakas beberapa lembar dan segera mendekati Rayhan.

Dengan ragu, Via membersihkan baju tidur Rayhan dengan sangat telaten. Namun yang membuat Via

heran adalah, Rayhan tidak bereaksi apapun. Membuatnya semakin ketakutan.

Jangan-jangan, suaminya tidak menyukai wanita. Dan menyukai sesamannya? Astaga! Via segera

menggelengkan kepalanya. Hampir tidak sengaja menekan tubuh Rayhan, membuat pria itu mendorongnya dengan kasar.

"Tuan Muda," jerit Via karena terkejut dengan dorongan kasar Rayhan membuat tubuhnya kebas seperti hampir terjungkal.

Rayhan segera melangkahkan kakinya menyambar handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Meninggalkan Via yang sekarang terpaku melihatnya dengan menggenggam tisu yang berada di tangannya.

"Dasar pria aneh. Begitu saja marah, huh."

Lama Via menunggu akhirnya Rayhan keluar dari kamar mandi. Syukur pria itu tidak memakai handuk. Bisa pingsan Via melihatnya.

"Kau berniat menggoda ku?!"

Rayhan menatap tajam Via, yang sekarang melongo mendengarnya. Siapa yang mau menggoda pria seperti dia. Jangankan menggoda, lama-lama dengannya saja, membuat Via muak.

"Kau tidur di sini!!" perintahnya dengan gamblang tanpa beban. Membuat tubuh Via ingin ambruk rasanya.

"Tapi, Tuan Muda. Saya tidak bisa tidur berdua dengan Tuan Muda."

Rayhan menatapnya dengan datar. "Siapa yang menyuruh mu tidur denganku?!"

"Bukannya tadi, Tuan Muda menyuruh saya untuk tidur di sana?" Via dengan berani menyentuh ujung tempat tidur.

"Di sofa!" perintah Rayhan. Pria itu sudah mulai berbaring.

Via melirik sofa yang berada di belakangnya. Lumayan lebar dan muat untuk tubuhnya. Oke! Via

akan tidur di sana. Via hendak berbalik namun, Reyhan kembali memanggil.

"Selimut!"

Via dengan menahan nafas di dadanya, mengambil selimut di bawah pria itu dan segera menyelimutinya sampai atas dada.

"Matikan lampu dan jangan berisik."

Via mengulas senyuman dan mengangguk. Via bernafas lega kala melihat Rayhan telah mulai terlelap. Namun ia tidak sengaja memperhatikan wajah tampan itu, menyuguhkan pemandangan karya Tuhan yang yang sangat indah. Rayhan sangatlah tampan. Membuat Via tertegun dan lama

menatapnya. Hingga lupa bahwa kakinya seperti kesemutan karena lama berdiri sedari tadi.

'Andai dia suami yang baik. Pasti aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Mendapatkan suami yang kaya raya dan juga seperti dewa Yunani dengan pahatan hampir sempurna.'

"Sudah puas menatapku?!"

Mata itu kembali terbuka. Membuat Via tersentak dan segera berlari kecil mematikan lampu.

"Selamat malam, Tuan Muda. Maafkan atas kelancangan saya."

Via menangkap bayangan samar pria itu tidak menyahut ucapannya. Via bernafas lega dan segera tidur di sofa. Sebelum pria itu memerintahnya kembali.

Kapan ia tidur kalau seperti itu? Via mencoba memejamkan matanya. Namun kenapa, wajah Rayhan selalu terbayang di benaknya. Astaga! tidak boleh. Dia memang tampan tapi kelakuannya itu selalu membuatnya darah tinggi.

****

Di tengah malam. Via menyibak selimut karena ia harus menyelesaikan tugas alam. Via bergegas ke kamar mandi tanpa menyalakan lampu.

Via mengerjapkan matanya berulang kali, karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

Suara keran menyala membuat Via merinding. "Tuan Muda?" panggil Via pelan.

Semakin Via ketakutan. Maka adrenalinnya semakin terpacu karena penasaran. Via mendekat ke arah sumber suara. Namun sebuah tangan besar tiba-tiba melingkar di pinggangnya dan menghempaskannya ke tembok.

Via meringis merasakan tubuhnya sakit sekali.

"Setelah mengagumi wajahku. Sekarang kau berniat mendalami nya?" bisik Rayhan sensual membuat tubuh Via menegang hebat.

Via memejamkan matanya dan tubuhnya terdorong dengan kasar untuk kesekian kalinya. Rayhan akhirnya pergi meninggalkannya.

"Apa yang dia katakan barusan?" Gumam Via tanpa sadar hingga membuat sekujur tubuhnya merinding.

Episodes
1 1. Menikahi Tuan Muda Kejam
2 2. Gadis Pembangkang Prang!
3 3. Hukuman Untuk Gadis Nakal
4 4. Ajaran Tata Krama
5 5. Istri Yang Tak Dianggap
6 6. Hidup Hanya Permainan
7 7. Tanda yang Aneh
8 8. Orang Tua Jahat Bruk!
9 9. Ibu Tiri Licik
10 10. Tuan Muda Munafik
11 11. Melarikan Diri
12 12. Tertangkap dan Diperkosa
13 13. Ancaman Tuan Muda
14 14. Rahasia yang Disembunyikan
15 15. Warisan yang Dicuri
16 16. Misteri Peri Kecil
17 17. Lupakan Dia!!!
18 18. Taman Untuk Peri Kecil
19 19. Mengenang Peri Kecil
20 20. Tenggelam dan Hampir Mati
21 21. Siapa Anna??
22 22. Terkena Pukulan dan Berdarah
23 23. Keanehan Tuan Muda
24 24. Tuan Muda Romantis
25 25. Serangan Mafia
26 26. Pilihan yang Sulit
27 27. Bullying
28 28. Apakah Mencintai???
29 29. Kenangan Masa Lalu
30 30. Kecemburuan Tuan Muda
31 31. Tidak Ingin Memaksa
32 32. Perhatian Tuan Muda
33 33. Tertusuk dan Luka
34 33. Tertusuk dan Luka
35 34. Merawat Tuan Muda
36 35. Ziarah ke Makam Mama
37 36. Pergi dan Keras Kepala
38 37. Kesedihan Rayhan
39 38. Dibalik Semua Ini
40 39. Meneror dan Memaksa Mira
41 40. Hukuman Untuk Alfredo
42 41. Merasa Kehilangan Via (Alfredo)
43 42. Hampir Tertangkap
44 43. Masih Berusaha
45 44. Bertemu Kembali
46 45. Mertua Tersayang
47 46. Semakin Mencintai
48 47. Kesakitan Masa Lalu
49 48. Dalam Pengawasan
50 49. Kembali ke Kampung
51 50. Ketulusan Rayhan
52 51. Kembali Terluka
53 52. Masih Proses
54 53. Kehamilan
55 54. Keanehan Nyonya Muda
56 55. Kecemburuan Via
57 56. Bumil Cerewet
58 57. Bagian Masa Lalu
59 58. Kesayangan Tuan Muda Kejam
60 59. Hampir Tersingkirkan
61 60. Hukuman
62 61. Teror Dimulai
63 62. Menyelesaikan Masalah dan Teror
64 63. Salah Sangka
65 64. Firasat Vía
66 65. Kecurigaan Via
67 66. Kehidupan dan Takdir
68 67. Jebakan Salsa
69 68. Kelemahan Rayhan
70 69. Apakah Berakhir??
71 70. Ketakutan Via
72 71. Aman Untuk Sementara Waktu
73 72. Hukuman dari Rayhan
74 73. Curahan Hati
75 74. Hati Yang Tenang
76 75. Beberapa Bulan
77 76. Cinta Yang Besar
78 Cinta Yang Besar
79 Bukan Cinta Biasa
80 Sangat Mencintai
81 Tantangan Kue Bolu
82 80. Mereka Kembali
83 Tidak Sebanding
84 Rasa Penasaran Via
85 Hukuman Untuk Maid
86 Diculik
87 Obsesi Raja
88 Mulai Menyerang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Menikahi Tuan Muda Kejam
2
2. Gadis Pembangkang Prang!
3
3. Hukuman Untuk Gadis Nakal
4
4. Ajaran Tata Krama
5
5. Istri Yang Tak Dianggap
6
6. Hidup Hanya Permainan
7
7. Tanda yang Aneh
8
8. Orang Tua Jahat Bruk!
9
9. Ibu Tiri Licik
10
10. Tuan Muda Munafik
11
11. Melarikan Diri
12
12. Tertangkap dan Diperkosa
13
13. Ancaman Tuan Muda
14
14. Rahasia yang Disembunyikan
15
15. Warisan yang Dicuri
16
16. Misteri Peri Kecil
17
17. Lupakan Dia!!!
18
18. Taman Untuk Peri Kecil
19
19. Mengenang Peri Kecil
20
20. Tenggelam dan Hampir Mati
21
21. Siapa Anna??
22
22. Terkena Pukulan dan Berdarah
23
23. Keanehan Tuan Muda
24
24. Tuan Muda Romantis
25
25. Serangan Mafia
26
26. Pilihan yang Sulit
27
27. Bullying
28
28. Apakah Mencintai???
29
29. Kenangan Masa Lalu
30
30. Kecemburuan Tuan Muda
31
31. Tidak Ingin Memaksa
32
32. Perhatian Tuan Muda
33
33. Tertusuk dan Luka
34
33. Tertusuk dan Luka
35
34. Merawat Tuan Muda
36
35. Ziarah ke Makam Mama
37
36. Pergi dan Keras Kepala
38
37. Kesedihan Rayhan
39
38. Dibalik Semua Ini
40
39. Meneror dan Memaksa Mira
41
40. Hukuman Untuk Alfredo
42
41. Merasa Kehilangan Via (Alfredo)
43
42. Hampir Tertangkap
44
43. Masih Berusaha
45
44. Bertemu Kembali
46
45. Mertua Tersayang
47
46. Semakin Mencintai
48
47. Kesakitan Masa Lalu
49
48. Dalam Pengawasan
50
49. Kembali ke Kampung
51
50. Ketulusan Rayhan
52
51. Kembali Terluka
53
52. Masih Proses
54
53. Kehamilan
55
54. Keanehan Nyonya Muda
56
55. Kecemburuan Via
57
56. Bumil Cerewet
58
57. Bagian Masa Lalu
59
58. Kesayangan Tuan Muda Kejam
60
59. Hampir Tersingkirkan
61
60. Hukuman
62
61. Teror Dimulai
63
62. Menyelesaikan Masalah dan Teror
64
63. Salah Sangka
65
64. Firasat Vía
66
65. Kecurigaan Via
67
66. Kehidupan dan Takdir
68
67. Jebakan Salsa
69
68. Kelemahan Rayhan
70
69. Apakah Berakhir??
71
70. Ketakutan Via
72
71. Aman Untuk Sementara Waktu
73
72. Hukuman dari Rayhan
74
73. Curahan Hati
75
74. Hati Yang Tenang
76
75. Beberapa Bulan
77
76. Cinta Yang Besar
78
Cinta Yang Besar
79
Bukan Cinta Biasa
80
Sangat Mencintai
81
Tantangan Kue Bolu
82
80. Mereka Kembali
83
Tidak Sebanding
84
Rasa Penasaran Via
85
Hukuman Untuk Maid
86
Diculik
87
Obsesi Raja
88
Mulai Menyerang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!