2. Gadis Pembangkang Prang!

Via terperanjat kaget ketika masakannya, sudah berada di atas lantai dengan belingan piring yang

berserakan dan terlihat tidak enak dipandang.

"Siapa yang menyuruh wanita ini memasak?!" bentak Rayhan kepada semua para pembantu yang sekarang berdiri di hadapannya menunduk tidak berani bersuara.

"Aku yang memaksa, Tuan. Jangan marah kepada mereka," kata Via menangkup kedua tangannya, di

depan Rayhan. Via berdiri dengan wajah tertunduk, merasakan getaran di lututnya, karena sangat takut.

Tugasmu melayaniku, tidak mengurusi rumah ini!"

"Baik Tuan Muda. Maafkan kesalahanku."

Rayhan bangkit dan melenggang pergi dari tempatnya. Diikuti oleh sekretaris dan asistennya itu.

Via menghela nafas lega, ketika mereka telah pergi. Bibi tua mendekatinya dan mengelus bahu Via dengan sangat lembut.

"Sabar ya, Nyonya. Tuan Muda memang seperti itu. Nyonya harus kuat tinggal di rumah ini."

"Iya, Bibi Tua. Ini juga salah saya."

***

Via segera berangkat ke kampus setelah menyelesaikan pekerjaannya. Syukur pria kejam

itu tidak ingin ikut campur dengan hidupnya. Intinya semua tugasnya telah selesai, maka Via bebas

kemanapun. Namun tetap dikawal oleh orang kepercayaan tuan muda itu.

"Saya naik ojek saja. Kalian bisa membuntuti dari belakang." Mereka berdua saling memandang dan mengangguk. Tugas mereka hanya mengawasi bukan melindungi gadis itu.

"Ayo, Pak. Saya sudah telat ini. Ngebut saja!" Dengan nafas tersengal Via memasang helm dan menepuk bahu pria paruh baya itu, agar memacu motornya lebih kencang.

"Baik, Mbak."

"Bapak lewat jalan pintas saja, yang hanya bisa dilewati oleh motor. Soalnya saya mau menghindari mobil itu."

"Kenapa memangnya, Mbak?"

"Saya bayar lebih, deh. Cepetan makanya!"

Via meneggok ke belakang. Mobil itu telah berada sedikit jauh dari mereka. Ini kesempatan untuknya.

Motor masuk ke dalam sebuah perkampungan yang terlihat sedikit kumuh. Via menyeringai, kala memperhatikan mobil utusan suaminya itu tidak bisa masuk. Via bersorak ria dan melambaikan

tangannya selamat tinggal.

"Good bye."

****

"Bagaimana sih, Mbak. Katanya mau bayar lebih. Kok cuman sedikit."

"Kan itu sudah lebih 10 ribu, Pak. Bapak mau nya berapa emang? Jangan korupsi deh. Nanti saya kasih bintang satu loh," ancam Via berkacak pinggang.

"Oke, kasih bintang 5 dan jangan

lupa komennya. Bank jaket hijau hebat dan cepat."

"Oke-oke," balas Via mengangkat dua jempolnya.

Via segera berlari masuk ke dalam kampusnya. Telat 10 menit tidak apa-apa kan? Ah! mana dosennya galak lagi. Jangankan 10 menit hanya 1 menit saja ia akan mendapatkan penurunan nilai.

Via masuk mengendap-endap ketika dosen wanita itu berbalik dan menulis di papan tulis.

Sahabatnya yang bernama Mira satu partner nya menaruh tas nya dan mengeser kursi yang ia telah

sisakan untuk Via.

"Lo kemana aja, sih?" bisik Mira.

"Nanti gue ceritain ke lo semuanya."

Oke-oke."

Dosen wanita itu berbalik dan memicingkan matanya ketika melihat keberadaan Via yang tiba-tiba telah duduk rapi di dekat Mira dan mencatat apa yang telah di paparkan di papan tulis.

"Kapan kamu masuk, Via?" Deg! tubuh Via menegang kala menjadi pusat perhatian teman-teman yang sekarang memperhatikannya dengan wajah penasaran. Via nyengir dan melepaskan pulpennya, siap untuk merangkai kata-kata indah untuk beralasan.

****

Gadis pembangkang!" ujar Rayhan mengepalkan tangannya, ketika mendengar anak buah yang ia ditugaskan untuk mengawasi Via, setiap ingin keluar rumah melapor kepadanya.

"Saya yakin, Nyonya Via tidak akan berani kabur dari Anda, Tuan Muda."

Tidak berani kabur? gadis bodoh itu sangat pembangkang. Bahkan sebelum menikah telah melakukan percobaan bunuh diri di depannya. Ingin sekali Rayhan membantunya dan mendorong Via

dari atas balkon agar gadis itu langsung mati.

Namun itu belum kesampaian. Karena gadis itu hanya berpura-pura dan ingin mengertak semua orang. Dan berakhir gagal. Siapa juga yang akan

mengeluarkan air mata menangisinya. Rayhan tahu, Via hidup menderita di rumahnya. Walaupun Via mati. Maka semua harta Anjani akan jatuh ke tangan

orang yang masih hidup. Jadi mati sia-sia hanya akan membuat mereka berbahagia menyambut

pemakaman nya.

"Jangan sampai Via, menguasai harta itu."

"Baik Tuan Muda. Tuan Alfredo tengah mengurus semua dokumen penting perusahaan."

"Baik Alfredo dan gadis bodoh itu!!"

Dengan tatapan tajam dan aura yang kelam. Rayhan menyeringai dengan mengetuk jarinya di atas meja, menimbulkan suara yang memecahkan kesunyian dan ketegangan di ruangan yang didominasi oleh warna abu dan hitam tersebut.

"Aku ingin mereka menderita. Kamu paham, Glen?"

"Baik, Tuan Muda. Beri saya waktu satu jam untuk mengatasi semuanya."

****

Via menekan handle pintu sebuah ruangan yang berada di rumah itu. Sepertinya ruangan kerja.

"Duduk!" tegas Rayhan dingin.

"Dimana?" Via masih berdiri mematung tidak memenuhi perintah Rayhan. Soalnya kursi di depannya sangatlah banyak. Glen yang tidak ingin gadis itu bertindak bodoh langsung melangkah dan

menggeser salah satu kursi ke belakang.

"Silahkan duduk, Nyonya."

"Terima kasih. Jangan memanggilku dengan sebutan itu Tuan. Saya bukan Nyonya besar soalnya. Tidak enak." Via tersenyum canggung.

Rayhan mengeram mendengarnya. Berani sekali gadis ini berbicara di depannya tanpa diperintah.

"Sebaiknya Anda diam, Nyonya!" Glen berdiri di samping Rayhan.

Via menunduk kala Rayhan memperhatikannya dengan tatapan menusuk ingin membunuhnya sekarang juga.

"Apa yang kau lakukan? ingin mencoba bermain-main?!"

"Tidak, Tuan Muda."

"Kau telah melanggar peraturan!"

Via segera mengangkat wajahnya tidak terima, membuat Glen memperhatikan Via dengan intens.

Berani sekali gadis itu membangkang kembali.

"Kata Tuan, tidak mengurusi dan mencampuri urusan pribadi setelah semua pekerjaan telah selesai."

"Memang benar. Tapi kau ingin kabur dan mengelabuhi anak buahku."

Via menggeleng kepalanya, "Tidak Tuan. Aku terlambat, makanya lewat sana."

"Diamlah! banyak alasan!"

Via mengulum bibirnya. Ini salah itu salah. Hidup di dunia ini serba salah. Via ingin gila rasanya.

"Jangan menggerutu di dalam hati!"

"Iya, Tuan Muda. Jadi sudah selesai, kan?"

"Kau berani memerintah ku?!"

"Bukan seperti itu, Tuan. Aku ingin belajar karena tugas menumpuk. Kalau aku bodoh bagaimana? Tuan Muda ingin tanggung jawab?!"

Mungkin hari pertama menikah. Via akan manuruti semua perintah Rayhan. Namun sekarang, Via memiliki siasat tak kasat mata. Agar Reyhan segera membuangnya.

"Glen! bakar semua buku-buku gadis ini! Biarkan dia hidup dalam kebodohan!"

Astaga! Via melototkan matanya hampir keluar. Via ingin sekali meninju wajah Rayhan, namun ia

harus sabar dan akan memohon ampunan.

"Tuan Muda, aku mohon jangan melakukannya! aku tidak memiliki banyak uang untuk membeli nya

kembali."

Rayhan tidak peduli. Bahkan Via terdorong ketika Via ingin menyentuhnya. Rayhan tidak menyukai sentuhan apapun dari seorang wanita. Walaupun itu

istrinya sendiri.

"Glen! cepat usir gadis ini dan segera laksanakan perintah ku!"

Terpopuler

Comments

maredni Jiba

maredni Jiba

kayaknya si Reyhan dendam banget sama via

2022-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Menikahi Tuan Muda Kejam
2 2. Gadis Pembangkang Prang!
3 3. Hukuman Untuk Gadis Nakal
4 4. Ajaran Tata Krama
5 5. Istri Yang Tak Dianggap
6 6. Hidup Hanya Permainan
7 7. Tanda yang Aneh
8 8. Orang Tua Jahat Bruk!
9 9. Ibu Tiri Licik
10 10. Tuan Muda Munafik
11 11. Melarikan Diri
12 12. Tertangkap dan Diperkosa
13 13. Ancaman Tuan Muda
14 14. Rahasia yang Disembunyikan
15 15. Warisan yang Dicuri
16 16. Misteri Peri Kecil
17 17. Lupakan Dia!!!
18 18. Taman Untuk Peri Kecil
19 19. Mengenang Peri Kecil
20 20. Tenggelam dan Hampir Mati
21 21. Siapa Anna??
22 22. Terkena Pukulan dan Berdarah
23 23. Keanehan Tuan Muda
24 24. Tuan Muda Romantis
25 25. Serangan Mafia
26 26. Pilihan yang Sulit
27 27. Bullying
28 28. Apakah Mencintai???
29 29. Kenangan Masa Lalu
30 30. Kecemburuan Tuan Muda
31 31. Tidak Ingin Memaksa
32 32. Perhatian Tuan Muda
33 33. Tertusuk dan Luka
34 33. Tertusuk dan Luka
35 34. Merawat Tuan Muda
36 35. Ziarah ke Makam Mama
37 36. Pergi dan Keras Kepala
38 37. Kesedihan Rayhan
39 38. Dibalik Semua Ini
40 39. Meneror dan Memaksa Mira
41 40. Hukuman Untuk Alfredo
42 41. Merasa Kehilangan Via (Alfredo)
43 42. Hampir Tertangkap
44 43. Masih Berusaha
45 44. Bertemu Kembali
46 45. Mertua Tersayang
47 46. Semakin Mencintai
48 47. Kesakitan Masa Lalu
49 48. Dalam Pengawasan
50 49. Kembali ke Kampung
51 50. Ketulusan Rayhan
52 51. Kembali Terluka
53 52. Masih Proses
54 53. Kehamilan
55 54. Keanehan Nyonya Muda
56 55. Kecemburuan Via
57 56. Bumil Cerewet
58 57. Bagian Masa Lalu
59 58. Kesayangan Tuan Muda Kejam
60 59. Hampir Tersingkirkan
61 60. Hukuman
62 61. Teror Dimulai
63 62. Menyelesaikan Masalah dan Teror
64 63. Salah Sangka
65 64. Firasat Vía
66 65. Kecurigaan Via
67 66. Kehidupan dan Takdir
68 67. Jebakan Salsa
69 68. Kelemahan Rayhan
70 69. Apakah Berakhir??
71 70. Ketakutan Via
72 71. Aman Untuk Sementara Waktu
73 72. Hukuman dari Rayhan
74 73. Curahan Hati
75 74. Hati Yang Tenang
76 75. Beberapa Bulan
77 76. Cinta Yang Besar
78 Cinta Yang Besar
79 Bukan Cinta Biasa
80 Sangat Mencintai
81 Tantangan Kue Bolu
82 80. Mereka Kembali
83 Tidak Sebanding
84 Rasa Penasaran Via
85 Hukuman Untuk Maid
86 Diculik
87 Obsesi Raja
88 Mulai Menyerang
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Menikahi Tuan Muda Kejam
2
2. Gadis Pembangkang Prang!
3
3. Hukuman Untuk Gadis Nakal
4
4. Ajaran Tata Krama
5
5. Istri Yang Tak Dianggap
6
6. Hidup Hanya Permainan
7
7. Tanda yang Aneh
8
8. Orang Tua Jahat Bruk!
9
9. Ibu Tiri Licik
10
10. Tuan Muda Munafik
11
11. Melarikan Diri
12
12. Tertangkap dan Diperkosa
13
13. Ancaman Tuan Muda
14
14. Rahasia yang Disembunyikan
15
15. Warisan yang Dicuri
16
16. Misteri Peri Kecil
17
17. Lupakan Dia!!!
18
18. Taman Untuk Peri Kecil
19
19. Mengenang Peri Kecil
20
20. Tenggelam dan Hampir Mati
21
21. Siapa Anna??
22
22. Terkena Pukulan dan Berdarah
23
23. Keanehan Tuan Muda
24
24. Tuan Muda Romantis
25
25. Serangan Mafia
26
26. Pilihan yang Sulit
27
27. Bullying
28
28. Apakah Mencintai???
29
29. Kenangan Masa Lalu
30
30. Kecemburuan Tuan Muda
31
31. Tidak Ingin Memaksa
32
32. Perhatian Tuan Muda
33
33. Tertusuk dan Luka
34
33. Tertusuk dan Luka
35
34. Merawat Tuan Muda
36
35. Ziarah ke Makam Mama
37
36. Pergi dan Keras Kepala
38
37. Kesedihan Rayhan
39
38. Dibalik Semua Ini
40
39. Meneror dan Memaksa Mira
41
40. Hukuman Untuk Alfredo
42
41. Merasa Kehilangan Via (Alfredo)
43
42. Hampir Tertangkap
44
43. Masih Berusaha
45
44. Bertemu Kembali
46
45. Mertua Tersayang
47
46. Semakin Mencintai
48
47. Kesakitan Masa Lalu
49
48. Dalam Pengawasan
50
49. Kembali ke Kampung
51
50. Ketulusan Rayhan
52
51. Kembali Terluka
53
52. Masih Proses
54
53. Kehamilan
55
54. Keanehan Nyonya Muda
56
55. Kecemburuan Via
57
56. Bumil Cerewet
58
57. Bagian Masa Lalu
59
58. Kesayangan Tuan Muda Kejam
60
59. Hampir Tersingkirkan
61
60. Hukuman
62
61. Teror Dimulai
63
62. Menyelesaikan Masalah dan Teror
64
63. Salah Sangka
65
64. Firasat Vía
66
65. Kecurigaan Via
67
66. Kehidupan dan Takdir
68
67. Jebakan Salsa
69
68. Kelemahan Rayhan
70
69. Apakah Berakhir??
71
70. Ketakutan Via
72
71. Aman Untuk Sementara Waktu
73
72. Hukuman dari Rayhan
74
73. Curahan Hati
75
74. Hati Yang Tenang
76
75. Beberapa Bulan
77
76. Cinta Yang Besar
78
Cinta Yang Besar
79
Bukan Cinta Biasa
80
Sangat Mencintai
81
Tantangan Kue Bolu
82
80. Mereka Kembali
83
Tidak Sebanding
84
Rasa Penasaran Via
85
Hukuman Untuk Maid
86
Diculik
87
Obsesi Raja
88
Mulai Menyerang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!