Ku Terima Takdir Ku
Assalamualaikum readers 🥰
Support terus karya aku ya, dengan follow like koment dan vote, terimakasih readers . . .
Kunjungi profil aku juga ada cerita seru lainnya
Semoga bisa menghibur teman teman semua 🥰💐🙏
.
.
.
Khanza Shaqeena merupakan anak satu satunya dari keluarga yang cukup berada, ayah khanza merupakan seorang guru agama disekolah negeri di kotanya, sementara ibunya berkerja disebuah kantor pemerintahan, kedua orang tuanya merupakan ASN
Pagi ini khanza sedang bersiap karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja, setelah lulus kuliah beberapa bulan yang lalu, akhirnya ia mendapat pekerjaan dikotanya, perusahaan yang cukup terkenal dan berjarak 1 jam dari rumahnya
"Khanza.....ayo sarapan, nanti kamu telat lo, ibu juga mau kekantor ini"
"Iya bu sebentar"
Tak lama khanza keluar dari kamarnya, ia sudah rapi dengan memakai stelan kantor, rambutnya yang dibiarkan terurai panjang namun rapi menambah kecantikan khanza
"Ibu Ayah khanza sudah rapi belum?" tanya khanza yang sedikit gugup memulai hari pertama ia bekerja
"Sudah kok, anak ayah slalu cantik dan rapi, tapi lebih cantik lagi jika kepalanya ditutup" jawab ayah sambil bercanda memainkan hidung mancung anaknya
"Iya ayah, nanti khanza coba pelan pelan ya" ibu tersenyum mendengar ucapan anak semata wayangnya
"Oke sayang, ya sudah ayo kita sarapan, ayah dan ibu juga harus bekerja"
Merekapun menikmati sarapan pagi dengan khidmat, setiap pagi biasanya khanza lah yang menyiapkan sarapan sebelum ia bekerja, tetapi karena hari ini hari pertamanya bekerja jadi ibunyang mengambil.alih pekerjaan khanza
"Ibu maaf ya, khanza bangunnya agak telat, jadi g bisa nyiapin sarapan, maklum bu hari pertama kerja khanza gugup"
"Iya nak, tidka apa apa, besok harus bangun lebih pagi dan sholat subuhnya jangan kesiangan kek tadi"
"Siap ibu negara" ayah dan ibu tersenyum
Begitula keharmonisan dirumah khanza setiap.harinya, seperti tidak afa jarak antara ayah ibu dan anak, mereka saling menyayangi menghormati dan berbagi cerita
"Nak apa kamu mau ayah antar?" tanya ayah
"G usah ayah, khanza udah gede, khanza bisa pergi sendiri naik angkutan umum seperti khanza pergi kuliah"
"Lagi pula nanti ayah akan terlambat, jauh lo ayah ku sayang" sambung khanza sambil membersihkan sepatunya
"Ayah tidak apa apa nak, ini kan hari pertamamu bekerja" ayah masih saja ngotot untuk mengantar khanza ketempat kerjanya
"Ibuuu...please" khanza meminta tolong pada ibunya untuk menghentikan ayah
"Sudahlah agah, anakmu itu sudah berumur 23tahun sebentar lagi sudah 24 tahun, jangan perlakukan dia seperti anak kecil lagi" ibu mencoba menjadi penengah
"Makasi ibu ku sayang, khanza pergi dulu ya, ayah yang tampan jangan merajuk, nanti khanza bawakan ole ole" khanza mencoba membujuk ayahnya
"Dasar kamu paling bisa bikin ayah luluh, ya sudah hati hati ya nak" khanza mengangguk dan berpamitan, ia mencium kedua pipi orang tuanya
Seperti biasa kasih ibu sepanjang masa dan kasih ayah sepanjang jalan, untuk anak wanita satu satunya itu ia sangat mengkhawatirkan sekaligus memanjakan khanza melebihi dari sang istri, ia rela dan siap mengantarkan anaknya kemana saja untuk memastikan anaknya tetap dalam keadaan baik
Berbeda dengan ibu yang lebih tegas mendidik khanza, jika ayah memanjakan khanza maka ibu harus lebih tegas namun tetap penuh dengan kasih sayang dan cinta, sehingga khanza bisa menjadi anak yang pekerja keras, mandiri dan berhati lembut
*****
Khanza menaiki angkutna umu yang berbeda dari biasanya, biasanya ia menaiki angkutan umum untuk kekampus yang tidak begitu jauh dari rumahnya kini ia menaiki angkutan umum yang lumayan jauh dari rumahnya
Jarak kantor dan rumahnya lebiu kurang 1 jam, maka ia akan pergi setiap harinya pukup 6 lewat 45 menit, sekarng khanza sudah berada didalam angkutan umum, baru kali ini ia menaiki angkutna umum yang menuju kearah kantornya, ternyata sangat padat dan ia tidak mendapati kursi untuk duduk
Dengan pelan ia berjalan kedepan untuk mencari kursi yang bisa ia duduki, namun lagi lagi tidak ada, jadi ia menyerha saja, ia berdiri dengan memegang pegangan diangkutan umum
Cukup lama ia berdiri sehingga kakinya cukup merasa pegal, sesekali ia memijit kakinya yang pegal, ternyata ada seorang pria yang memperhatikan gadis cantik itu sedari tadi, sesekali ia tersenyum melihat tingkah khanza yang berdiri pegal
Hingga ia menarik tas khanza pelan, khanza kaget dan langsung menoleh melotokan matanya, ia pikir seseorang akan merampoknya
"Santai nona" ujar lelaki itu tersenyum
"Mau duduk?" tawar lelaki itu dan khanza kebingungan, ia hanya diam saja, ia menoleh kekiri dan kekanan
"Hei nona aku berbicara padamu" lelaki itu kembali tersenyum
"Ooh aku? Apa kau menawarkan aku kursimu?" lelaki itu memejamkan matanya sebentar sebagai jawabannya
"Ooh terimakasih sekali kalau begitu, kenapa tidak dari tadi" khanza langsung mendekat satu langkah, menunggu lelki itu bangun dari duduknya
"Hahaahaa...." lelaki itu hanya tertawa mendengar ucapan khanza
Mereka pun bertukar posisi, khanza duduk dikursi dan lelaki itu berdiri tepat disebelah khanza, sebenarnya khanza sedikit risih sehingga ia mendekap tasnya dengan erat didadanya, lagi lagi pria itu sangat tersenyum
"Tenanglah aku tidak akan mengambil apa yang ada ditasmu" ucap lelaki itu seakan ia tahu apa yang dipikirkan khanza
"Ya aku hanya berjaga jaga saja, ibu ku berkata jangan berbicara dengan orang asing"
"Ooh baiklah kalau begitu mari untuk tidak menjadi orang asing" ucap lelaki itu santai
Mendengar ucapan lelaki itu, khanza mengerutkan dahinya, ia hanya memandang wajah lelaki itu tanp sepatah katapun
Tiba tiba lelaki itu mengulurkan tangannya
"Kenapa?" tanya khanza
"Untuk tidak menjadi orang asing mari berkenalan" lelaki itu masih saja mempertahankan tangannya didepan khanza
Khanza hanya diam saja dan memandangi wajah serta tangannya lelaki itu berulang
"Ayolaaa, sebagai ucapan terimakasih mu dan agar aku tidak menjadi orang asing mari berkenalan"
"Baikla, sebagai ucapan terima kasihku, namun kita teto sebagai orang asing" khanza tetap kekeh dan tidak percaya kepada orang yang baru ia jumpai
"Whateverlah" ucap lelaki itu pasrah
"Daniel" ucap lelaki itu menyebutkan namanya
"Khanza" khanza membalas ucapan daniel dengan juga menyebutkab namanya
Akhirnya mereka berkenalan, daniel tersenyum, akhirnya ia bisa meluluhkan hati perempuan cantik didepannya untuk berkenalan
"Kerja dimana? Baru kali ini aku melihatmu naik angkutan ini" daniel kembali mengajak khanza mengobrol
Awalnya khanza malas untuk meladeni obrolan daniel, tapi dipikir pikir lagi ia tidak mau menjadi orang yang sombong seperti pesan ayahnya
"Ya aku pertama kali naik angkutan ini, karena ini hari pertamaku bekerja" jawab khanza
"Waw selamat kalau begitu, semoga harimu menyenangkan" daniel tersenyum
"Kenapa tidak naik kendaraan pribadi saja?" daniel kembali bertanya
"Aku lebih suka naik kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi, karena menurutku akan lebih lama sampainya"
"Hahahaa...berarti kita sepemikiran dan kita akan sering bertemu di angkutan ini, sampai jumpa besok, semoga betah dengan pekerjaanmu" daniel mulai beranjak meninggalkan khanza
"Terimakasih" khanza sedikit berteriak dan hanya dibalas dengan acungan jempol oleh daniel, khanza pun tersenyum
.
.
.
Hai haaaaaiiiii..
Salam kenal bagi yang baru bergabung di novelku
Bagi pembaca setiaku, selamat membaca dan semoga terhibur 🥰🙏
Support aku terus yah, dengan cara follow, like koment dan vote jangan lupa juga hadiahnya 🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Diah Ratna
beda keyakinankah?
2023-11-03
1
Adiba Shakila Atmarini
salam kenal jga..smoga sukss dngn kryax ya..💖
2023-09-08
1
Fauzy Ozay
awal cerita yg bagus
2023-08-15
1