NovelToon NovelToon

Ku Terima Takdir Ku

1

Assalamualaikum readers 🥰

Support terus karya aku ya, dengan follow like koment dan vote, terimakasih readers . . .

Kunjungi profil aku juga ada cerita seru lainnya

Semoga bisa menghibur teman teman semua 🥰💐🙏

.

.

.

Khanza Shaqeena merupakan anak satu satunya dari keluarga yang cukup berada, ayah khanza merupakan seorang guru agama disekolah negeri di kotanya, sementara ibunya berkerja disebuah kantor pemerintahan, kedua orang tuanya merupakan ASN

Pagi ini khanza sedang bersiap karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja, setelah lulus kuliah beberapa bulan yang lalu, akhirnya ia mendapat pekerjaan dikotanya, perusahaan yang cukup terkenal dan berjarak 1 jam dari rumahnya

"Khanza.....ayo sarapan, nanti kamu telat lo, ibu juga mau kekantor ini"

"Iya bu sebentar"

Tak lama khanza keluar dari kamarnya, ia sudah rapi dengan memakai stelan kantor, rambutnya yang dibiarkan terurai panjang namun rapi menambah kecantikan khanza

"Ibu Ayah khanza sudah rapi belum?" tanya khanza yang sedikit gugup memulai hari pertama ia bekerja

"Sudah kok, anak ayah slalu cantik dan rapi, tapi lebih cantik lagi jika kepalanya ditutup" jawab ayah sambil bercanda memainkan hidung mancung anaknya

"Iya ayah, nanti khanza coba pelan pelan ya" ibu tersenyum mendengar ucapan anak semata wayangnya

"Oke sayang, ya sudah ayo kita sarapan, ayah dan ibu juga harus bekerja"

Merekapun menikmati sarapan pagi dengan khidmat, setiap pagi biasanya khanza lah yang menyiapkan sarapan sebelum ia bekerja, tetapi karena hari ini hari pertamanya bekerja jadi ibunyang mengambil.alih pekerjaan khanza

"Ibu maaf ya, khanza bangunnya agak telat, jadi g bisa nyiapin sarapan, maklum bu hari pertama kerja khanza gugup"

"Iya nak, tidka apa apa, besok harus bangun lebih pagi dan sholat subuhnya jangan kesiangan kek tadi"

"Siap ibu negara" ayah dan ibu tersenyum

Begitula keharmonisan dirumah khanza setiap.harinya, seperti tidak afa jarak antara ayah ibu dan anak, mereka saling menyayangi menghormati dan berbagi cerita

"Nak apa kamu mau ayah antar?" tanya ayah

"G usah ayah, khanza udah gede, khanza bisa pergi sendiri naik angkutan umum seperti khanza pergi kuliah"

"Lagi pula nanti ayah akan terlambat, jauh lo ayah ku sayang" sambung khanza sambil membersihkan sepatunya

"Ayah tidak apa apa nak, ini kan hari pertamamu bekerja" ayah masih saja ngotot untuk mengantar khanza ketempat kerjanya

"Ibuuu...please" khanza meminta tolong pada ibunya untuk menghentikan ayah

"Sudahlah agah, anakmu itu sudah berumur 23tahun sebentar lagi sudah 24 tahun, jangan perlakukan dia seperti anak kecil lagi" ibu mencoba menjadi penengah

"Makasi ibu ku sayang, khanza pergi dulu ya, ayah yang tampan jangan merajuk, nanti khanza bawakan ole ole" khanza mencoba membujuk ayahnya

"Dasar kamu paling bisa bikin ayah luluh, ya sudah hati hati ya nak" khanza mengangguk dan berpamitan, ia mencium kedua pipi orang tuanya

Seperti biasa kasih ibu sepanjang masa dan kasih ayah sepanjang jalan, untuk anak wanita satu satunya itu ia sangat mengkhawatirkan sekaligus memanjakan khanza melebihi dari sang istri, ia rela dan siap mengantarkan anaknya kemana saja untuk memastikan anaknya tetap dalam keadaan baik

Berbeda dengan ibu yang lebih tegas mendidik khanza, jika ayah memanjakan khanza maka ibu harus lebih tegas namun tetap penuh dengan kasih sayang dan cinta, sehingga khanza bisa menjadi anak yang pekerja keras, mandiri dan berhati lembut

*****

Khanza menaiki angkutna umu yang berbeda dari biasanya, biasanya ia menaiki angkutan umum untuk kekampus yang tidak begitu jauh dari rumahnya kini ia menaiki angkutan umum yang lumayan jauh dari rumahnya

Jarak kantor dan rumahnya lebiu kurang 1 jam, maka ia akan pergi setiap harinya pukup 6 lewat 45 menit, sekarng khanza sudah berada didalam angkutan umum, baru kali ini ia menaiki angkutna umum yang menuju kearah kantornya, ternyata sangat padat dan ia tidak mendapati kursi untuk duduk

Dengan pelan ia berjalan kedepan untuk mencari kursi yang bisa ia duduki, namun lagi lagi tidak ada, jadi ia menyerha saja, ia berdiri dengan memegang pegangan diangkutan umum

Cukup lama ia berdiri sehingga kakinya cukup merasa pegal, sesekali ia memijit kakinya yang pegal, ternyata ada seorang pria yang memperhatikan gadis cantik itu sedari tadi, sesekali ia tersenyum melihat tingkah khanza yang berdiri pegal

Hingga ia menarik tas khanza pelan, khanza kaget dan langsung menoleh melotokan matanya, ia pikir seseorang akan merampoknya

"Santai nona" ujar lelaki itu tersenyum

"Mau duduk?" tawar lelaki itu dan khanza kebingungan, ia hanya diam saja, ia menoleh kekiri dan kekanan

"Hei nona aku berbicara padamu" lelaki itu kembali tersenyum

"Ooh aku? Apa kau menawarkan aku kursimu?" lelaki itu memejamkan matanya sebentar sebagai jawabannya

"Ooh terimakasih sekali kalau begitu, kenapa tidak dari tadi" khanza langsung mendekat satu langkah, menunggu lelki itu bangun dari duduknya

"Hahaahaa...." lelaki itu hanya tertawa mendengar ucapan khanza

Mereka pun bertukar posisi, khanza duduk dikursi dan lelaki itu berdiri tepat disebelah khanza, sebenarnya khanza sedikit risih sehingga ia mendekap tasnya dengan erat didadanya, lagi lagi pria itu sangat tersenyum

"Tenanglah aku tidak akan mengambil apa yang ada ditasmu" ucap lelaki itu seakan ia tahu apa yang dipikirkan khanza

"Ya aku hanya berjaga jaga saja, ibu ku berkata jangan berbicara dengan orang asing"

"Ooh baiklah kalau begitu mari untuk tidak menjadi orang asing" ucap lelaki itu santai

Mendengar ucapan lelaki itu, khanza mengerutkan dahinya, ia hanya memandang wajah lelaki itu tanp sepatah katapun

Tiba tiba lelaki itu mengulurkan tangannya

"Kenapa?" tanya khanza

"Untuk tidak menjadi orang asing mari berkenalan" lelaki itu masih saja mempertahankan tangannya didepan khanza

Khanza hanya diam saja dan memandangi wajah serta tangannya lelaki itu berulang

"Ayolaaa, sebagai ucapan terimakasih mu dan agar aku tidak menjadi orang asing mari berkenalan"

"Baikla, sebagai ucapan terima kasihku, namun kita teto sebagai orang asing" khanza tetap kekeh dan tidak percaya kepada orang yang baru ia jumpai

"Whateverlah" ucap lelaki itu pasrah

"Daniel" ucap lelaki itu menyebutkan namanya

"Khanza" khanza membalas ucapan daniel dengan juga menyebutkab namanya

Akhirnya mereka berkenalan, daniel tersenyum, akhirnya ia bisa meluluhkan hati perempuan cantik didepannya untuk berkenalan

"Kerja dimana? Baru kali ini aku melihatmu naik angkutan ini" daniel kembali mengajak khanza mengobrol

Awalnya khanza malas untuk meladeni obrolan daniel, tapi dipikir pikir lagi ia tidak mau menjadi orang yang sombong seperti pesan ayahnya

"Ya aku pertama kali naik angkutan ini, karena ini hari pertamaku bekerja" jawab khanza

"Waw selamat kalau begitu, semoga harimu menyenangkan" daniel tersenyum

"Kenapa tidak naik kendaraan pribadi saja?" daniel kembali bertanya

"Aku lebih suka naik kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi, karena menurutku akan lebih lama sampainya"

"Hahahaa...berarti kita sepemikiran dan kita akan sering bertemu di angkutan ini, sampai jumpa besok, semoga betah dengan pekerjaanmu" daniel mulai beranjak meninggalkan khanza

"Terimakasih" khanza sedikit berteriak dan hanya dibalas dengan acungan jempol oleh daniel, khanza pun tersenyum

.

.

.

Hai haaaaaiiiii..

Salam kenal bagi yang baru bergabung di novelku

Bagi pembaca setiaku, selamat membaca dan semoga terhibur 🥰🙏

Support aku terus yah, dengan cara follow, like koment dan vote jangan lupa juga hadiahnya 🥰🙏

2

Angkutan umum yang dinaiki oleh khanza melanjutkan perjalanannya, khanza tersenyum mengingat tingkah daniel tadi, tak lama kemudian ia sudah sampai pada tujuannya yaitu tempat kerja pertamanya dan ini juga hari pertamanya ia bekerja

Khanza menuruni angkutan umum, sebelum ia memulai kerjanya ia akan melapor terlebih dahulu kebagian HRD, setelah melapor ia dibimbing oleh HRD menuju keruangannya serta memperkenalkan diri, teman seruangan khanza menyambut khanza dengan penuh kehangatan, khanza hanya tersenyum malu

Khanza melihat meja yang sudah tersedia, sebelum ia kemeja ia menyapa satu persatu teman seruangannya, ia menyalami teman temannya yang berjumlah dua belas orang termasuk dengan dirinya, setelah menyapa ia pun duduk dimeja yang sudah diperuntukkan untuknya

Khanza memulai pekerjaannya tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, waktu ishoma sudah lewat, namun khanza sangat fokus dalam mengerjakan pekerjaannya sampai sampai ia melewatkannya

Seseorang menyapanya, seorang wanita berhijab yang cantik dan mempunyai tatapan yang lembut

"Assalamualaikum khanza" sapa wanita itu

Khanza menoleh kepada wanita yang menyapanya, ia tersenyum "iya mbak"

"Kamu g makan? Udah jam makan siang lo ini"

Khanza refleks melihat jam ditangannya, ia kembali tersenyum "Iya ya mbak, apa masih bisa makan jam sekarang mbak?" tanya khanza

"Waktunya uda mau abis, mbak ada bawain makanan, ini, kamu makan aja ya"

"Eh g usah mbak, mbak makan aja, aku nanti pulang bisa makan kok" khanza menolak halus

"G apa apa mbak uda makan kok, barusan mbak dari kantin bawah"

"Beneran nih mbak? G apa apa?" khanza merasa tidka enak, wanita hijan yang cantik itu mengangguk meyakinkan khanza

"Makasi ya mbak, oya nama mbak siapa? Maaf mbak aku kelupaan, susah nginget nama orang"

Dengan senyum teduhnya wanita itu menjawab "Nama mbak aluna, panggil aja mbak una"

Khanza tersenyum manis "Makasih banyak ya mbak una"

"Iya. . .ya sudah kamu makan dulu aja, nanti lanjut kerja lagi ya" jawab aluna tersenyum

Aluna kembali kemeja kerjanya, dan khanza segera menyantap makanan yang dibawakan oleh aluna, setelah siap menyantap makanan ia kembali bekerja

Sore hari menjelang, khanza dan aluna sama sama keluar dari tempat kerja mereka, mereka baru saja menyelesaikaj pekerjaan mereka yang mungkin tiada habisnya, khanza merasa nyaman berbincang dengan aluna, aluna sangat lembut dan baik hati

Khanza berpisah diteras lobby kantor mereka, suami aluna sudah menunggu aluna sementara khanza ia akan pergi ke halte untuk menunggu angkutan umum

"Mbak pulang duluan ya, suami mbak sudah menunggu, kamu pulangnya hati hati ya sampai ketemu besok ya" ucap aluna

"Iya mbak, makasi ya mbak uda baik sama aku, mbak juga hati hati" khanza menunggu aluna hingga aluna naik ke mobil yang sudah menjemputnya

Khanza sedikit menunduk membalas sapaan suaminya dengan membunyikan klakson mobilnya dan ia juga melambaikan tangannya kepada aluna, setelah aluna menjauh khanza bergerak menuju halte menunggu angkutan umum

Tak lama kemudian angkutan umum berhenti dihalte, iapun menaikinya dan alhamdulillah ia mendapatkan tempat duduk untuk beristirahat, ia merasa sangat lelah hari ini, dikarena kan perjalanan dari kantor ke rumahnya satu jam perjalanan, ia memilih untuk tidur sebentar

Ditengah perjalanan menuju rumahnya, terlihat daniel juga menaiki angkutan umum yang sama dengan khanza, ia tidak begitu memperhatikan penumpang yang ada, ia terus berjalan didalam angkutan umum untuk mencari kursi yang kosong, dan saat ia berjalan ia melihat gadis yang tadi pagi ia jumpai yaitu khanza

Khanza tertidur dikursi samping jendela dan disebelahnya seorang ibu muda, daniel tersenyum melihat khanza yang tertidur pulas, keliatannya ia sangat lelah sekali

Daniel kembali mencari kursi yang kosong, namun sebelum ia kembali mencari kursi, ia bertanya kepada ibu muda yang duduk disebelh khanza

"Maaf ibu saya mau nanya ibu turun dimana ya?" tanya daniel sopan

"Saya turun didepan mas, ada apa ya?" jawab ibu muda itu

"Ooh tidak ibu, saya mau duduk dikursi ibu saja nanti, kebetulan teman saya yang disebelah ibu" jawab daniel tersenyum, ibu muda itu hanya mengangguk sedikit dan juga tersenyum, daniel berterimakasih kepada ibu muda tersebut

Tak lama menunggu, ibu muda yang duduk disebelah khanza berhenti ditempat tujuannya, ia turun dan menoleh sebentar kepada daniel, daniel mengangguk dan tersenyum

Setelah ibu itu berlalu, daniel mengambil alih tempat duduk disebelah khanza, melihat khanza yang menyandarkan kepalanya dijendela mobil, daniel pun mengalihkannya ke pundaknya, agak khanza tidur lebih nyaman pikirnya, ia sangat berhati hati memindahkan kepla khanza, ia berusaha untuk tidak membangunkan khanza

Cukup lama khanza tertidur dipundak daniel, daniel selalu tersenyum memperhatikan khanza, hinggal tak lama kemudian khanza terbangun dan ia kaget bersandar dibahu seseorang, ia meminta maaf tanpa melihat siapa ornag tersebut

"Ooh maaf pak, saya tidak sengaja bersandar dibahu bapak" ucap khanza tidak enak hati

"Apa aku setua itu kau panggil dengan sebutan bapak?" daniel bersuara

"Daniel!!" teriak khanza kaget dan daniel dengan santainya tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih

"Kamu sengaja ya? Perasaan tadi disebelah aku g kamu deh" khanza terlihat kesal

"G sengaja juga sih, tadi aku liat kamu duduk sendiri mungkin ibu ibu iti uda turun kali, g mungkin juga kan aku usir ibu itu" jawab daniel santai

"Iya juga ya" pikir khanza

"Kok bisa ketemu lagi sih?" khanza kembali bertanya

"Ya jelas lah, kantor aku deketan sama kantor kamu, kostan aku juga deketan sama rumah kamu"

"Kok tau?" tanya khanza bingung

"Pikir aja sendiri" jawab daniel terkekeh

"Dan seterusnya akan seperti itu, kita ketemu setiap hari dijam pergi kerja dan dijam pulang kerja, kecuali weekend ya" jelas daniel dan khanza hanya mengangguk

"Eh" daniel menyenggol lengan khanza dan khanza menoleh sambil bertanya dengan mengangkat kepalanya

"Capek banget ya?" daniel menatap teduh mata khanza, khanza terkesiap dengan tatapan daniel dan seketika ia grogi dan mengalihkan pangangannya

Daniel tersenyum melihat khanza yang grogi, tak kunjung mendapatkan jawaban, daniel kembali menyenggol khanza

"Jawaab dooonk" ucap daniel lembut

Khanza tersenyum "capek sedikit, penyesuaian ntar juga uda biasa" khanza menjawab tanpa melihat ke arah daniel

"Kenapa liat keluar jendela terus sih? Grogi ya?" daniel semakin menggoda khanza

"Apaan sih, siapa yang grogi" khanza berusaha mengelal, daniel tersenyum melihat tingkah khanza

Obrolan mereka terputus dikarenakan khanza harus turun dari angkutan yang mereka tumpangi, khanza sudah sampai dihalte yang tidak jauh dari rumahnya

"Aku duluan ya, kamu hati hati" ucap khanza mulai beranjak dari tempat duduknya namun ia masih belum mau menatap daniel

"Jauh g halte dari rumah kamu?" tanya daniel sebelum khanza turun

"G begitu kok, cuma jalan sedikit aja" khanza kembali menoleh melihat

"Aku temenin mau?" tawar daniel

"Eh g usah, deket kok rumah aku, aku duluan ya"

"Lain kali aku temenin ya" daniel tersenyum dan begitu juga dengan khanza, ia tersenyum dan sedikit mengangguk"

Daniel terus memperhatikan khanza dari balik jendela mobil, dan ternyata khanza juga melihat ke arah daniel, mereka saling melambaikan tangan

.

.

.

.

...Bersambung ...

...Jangan lupa like, follow, vote dan hadiahnya...

...Terimakasih readers 🥰🙏...

...✨✨✨✨✨...

3

Hari demi hari berlalu, sudah seminggu ini khanza dan daniel terus bertemu diangkutan umum, mereka berteman dengan baik, daniel orang yang santai dan humoris sehingga membuat khanza merasa nyaman

Hari ini minggu kedua khanza bekerja, pagi pagi sekali ia bersiap dengan bersemangat, bibirnya senantiasa mengulas senyum, ia sudah menyiapkan sarapan untuk ayah dan ibunya dan sekarang mereka duduk makan bersama

"Cantik banget anak ayah, ceria sekali"

"Hehehee kerja itu harus semangat ayah, bener g buk?" khanza tersenyum mengernyitkan mata kepada ibunya

"Perasaan kemaren baru baru kerja kamu sering ngeluh capek deh, kok tiba tiba minggu kedua ceria banget" jawab ibu curiga

"Jangan jangan anak ayah ada kecengan ya dikantor, makanya semangat pergi kerja?"

"Ayah apaan sih, ngarang deh, ayo makan dulu ayah ibu ntar telat lo, khanza uda mau gerak ini"

Khanza melarikan diri dari pertanyaan ayah dan ibunya, ayah dan ibunya hanya tersenyum memandangi anaknya yang kembali kekamar

Tak lama khanza kembali keluar dari kamarnya sudah dengan tas dan bersiap untuk pergi kerja, ia berpamitan menyalami kedua orang tuanya

"Kalau ada kecengan ajak ketemu ayah, jangan pacaran lama lama g baik" ayah menahan tangan anaknya saat khanza menyalaminya, khanza tersenyum

"G ada ayah, kalau ada ntar khanza langsung ngelamar deh ya, biar g dosa" khanza mencium pipi kedua orang tuanya

Ayah hanya tersenyum menanggapi jawab anak kesayangannys " Hati hati ya nak" khanza mengangguk dan melambaikan tangannya kepada orang tuanya

...*****...

Khanza sudah tiba dihalte, ia duduk menunggu angkutan umum yang akan membawanya kekantor, sambil menunggu angkutan umum ia memainkan ponsel genggamnya, dan tak lama kemudian angkutan umum yang biasa membawanya tiba dan khanza pun langsung menaikinya

Ia mencari tempat untuk duduk, dan matanya juga liar mencari kesana kesini, ia seperti mencari seseorang, khanza sudah duduk dikursi, namun matanya terus saja mencari kearah sekeliling angkutan, ia bertanya didalam hati kemana seseorang yang ia cari, apakah dia sakit? kenapa dia tidak masuk kerja? atau terjadi sesuatu kah padanya? Banyak pertanyaan yang ada dibenaknya

Tak lama kemudian khanza sudah tiba dikantornya, ia terlihat murung dan bertanya tanya, ia terus memikirkannya

"Kemana dia? Mau bertanya, bertanya pada siapa? No ponselnya aja aku g punya, tapi kenapa aku sekhawatir ini ya? Ah sudahlah, kita liat nanti setelah pulang kerja, semoga aja dia ada" khanza bermonolog dalam hati

Setelah tiba diruangannya, ia duduk namun masih seperti memikirkan seseorang, ia seperti larut dengan pikirannya

"Khanza uda sarapan belum dek?" aluna bertanya kepada khanxa namun khanza hanya diam saja

Melihat khanza yang hanya diam saja, aluna mendekat kemeja khanza dan menepuk bahu khanza, khanza kaget sedikit terlonjak

"Hehehe maaf ya dek, abisnya mbak panggilin kamu g denger" aluna tertawa melihat kekagetan khanza

"Ooh iya ya mbak, maaf ya mbak, ada apa mbak una?"

"Kamu uda sarapan? Mikirin apa sih? Cerita donk ke mbak siapa tau mbak bisa bantu"

"Hehehe...Aku uda sarapan mbak, mbak belum sarapan ya? Mau aku temenin? Nanti aku cerita deh" khanza membuat penawaran yang menarik kepada aluna

"Hmm boleh boleh ayo, mbak g sempat sarapan"

Khanza dan aluna berjalan kekantin, mereka mengobrol seperti biasanya, sesampainya dikantin aluna sudah memesan makanannya dan sementara khanza hanya memesan minuman karena ia memang sudah sarapan

"Jadi kenapa? Kenapa pagi pagi uda ngelamun?" tanya aluna

Khanza tersenyum, ia mengaduk adukkan minumannya

"Jadi gini mbak, seminggu ini sejak aku berkerja aku ada kenala mbak, tapi bhlan orang kantor, ketemunya di angkutan umum"

"Duuhh romantis banget sih" ucap aluna

"Seminggu ini kami kami ngobrol, bercanda seperti teman, setiap pergi kerja dan pulang kerja kami selalu bertemu, orangnya asik mbak, santai humoris pokoknya enak deh, aku jadi nyaman mbak"

"Hmm hati hati lo kalau uda nyaman, bisa kejerat"

"Kejerat apa mbak?"

"Kejerat cintanya dia, hehehee" aluna menggoda khanza

"Memang bisa ya mbak jatuh cinta secepat itu?"

"Kamu g pernah jatuh cinta dek?" tanya aluna

"G sih mbak, semuanya teman, ayah tu paling g suka kalau dalam masa pendidikan aku cinta cintaan, ayah itu maunya aku kalau kenal laki laki ya langsung bawa kerumah, apa lagi uda kerja nikah aja sekalian" khanza menjelaskan panjang lebar

"Ooh bagus donk, sama sama abi nya mbak, mbak dan suami mbak aja taaruf, g pacaran kami"

"Makasi ya mbak" aluna berterimakasih kepada pelayanan, makanannya sudah jadi, ia perlahan mulai makan

"Mbak sambil makan ya" izin aluna dan khanza mengangguk

"Terus ngenalinnya gimana mbak kan beluk pernah ketemu?" khanza bertanya heran

"Percaya sama Allah dek, jodoh itu cerminan diri kita, kalau kita mau jodohnya baik ya kita harus perbaiki diri dulu lalu berdoa minta jodoh yang baik menurut Allah"

"Eh trus trus dek, jadi gimana, yang bikin kamu galau apa?" sambung aluna mengembalikan ke topik semula

"Jadi mbak hari ini aku g liat dia, dibuss way tadi aku g liat dia, jadi aku tu nyariin gitu mbak, spontan aja, g ketemu trus seperti ada rasa, yaaahhh dia kemana ya? kenapa g kerja, apa dia sakit, gitu giru mbak, kepikiran lo jadinya, kenapa ya mbak kok besar banget pengaruh dia sama aku"

"Hehehehee..." aluna tertawa terkikih

"Itu namanya kamu jatuh cinta dek sama dia, kan mbak uda bilang barusan hati hati sama rasa nyaman, ujung ujungnya jadi jatuh cinta"

"Masak sih mbak secepat itu?"

"Dek hati kita, kita g bisa kontrol, dia akan memilih kepada siapa kita merasa aman dan nyaman, dan kamu juga harus memastikan dianya juga suka g sama kamu? Kalau sama sama suka ya lanjut dek"

"Iya itu dia mbak gimana caranya aku tau dia suka aku apa g?"

"Coba aja ketemu lagi seminggu ini, gimana perkembangan hubungan kalian, kan hati kita bisa ngerasain seseorang itu suka g sama kita, dia nyaman g" jelas aluna, khanza mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti

"Mbak makasi ya, uda dengerin curhatan aku pagi pagi hehehe"

"Santai aja, kalau ada apa apa cerita aja sama mbak, mbak siap dengerin kok" khanza mengangguk tersenyum mendengar perkataan aluna yang siap menampung ceritanya

Hari pun berlalu, setelah bekerja seharian, kini waktunya khanza, aluna dan para pekerja kantoran untuk pulang, wajah wajah lelah terlihat diwajah mereka

"Pulang ini semoga ketemu ya, semangat hehehe... Mbak duluan ya mas uda jemput, hati hati ya dek..daaa..assalamualaikum"

"Doain ya mbak, mbak juga hati hati, daa mbak una..waalaikumussalam" jawab khanza

Khanza berlari untuk menaiki buss way yang memang sudah tiba dihalte, untung saja ia tidak terlambat, jika terlambat sedikit saja maka ia akan pulang dengan ojek online pikirnya

.

.

.

...Bersambung...

...Jangan lupa follow, like, koment dan vote...

...Makasi readers 🥰😊...

...✨✨✨✨✨...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!