Tak lama kemudian daniel dari buss way yang ia tumpangi bersama khanza, daniel berpamitan pada khanza
"Nona kantor ku sudah didepan mata, aku turun duluan ya, kamu hati hati" daniel mengedipkan sebelah matanya, khanza tersenyum tak habis pikir
Daniel turun dan melambaikan tangannya kepada khanza, khanza membalasnya dibalik jendela bussway, bussway pun berjalan menjauh dari kantor daniel
Kini khanza hanya duduk sendiri melihat kearah keluar jendela, saat sedang asik melihat pemandangan kota, khanza mendengar ponselnya berbunyi, ia mengeluarkannya dari tasnya dan melihatnya
"Nomer tidak dikenal? Siapa?" khanza bermonolog, ia tidak mengangkatnya namun nomer yang sama lagi lagi memghubunginya setelah 3x barulah khanza menjawabnya, ia berpikir mungkin teman kantornya
"Ya halo?" ucap khanza
"Hei nona kenapa lama sekali mengangkat telfonku?" khanza tersenyum mendengar panggilan nona dari seberang telefon, ia tau betul panggilan dari siapa itu
"Ya mana aku tau jika itu nomermu"
"Sekarang kamu sudah tau kan? Save no lmer ku, tulis diponselmu daniel tampan" khanza terkikik namun ia tidak bersuara
"Ayah ku lebih tampan darimu" jawab khanza tidak mau kalah
"Ooh benarkah? Pantas saja anaknya sangat cantik" khanza tersipu dipuji daniel
"Kau sangat pandai menggombal hm" khanza selalu tersenyum jika sudah berhadapan dengan daniel
"Aku tidak menggombal, kau benar benar sangat cantik, apakah sudah mau sampai?" tanya daniel
"Yaaa..kantorku sudah didepan"
"Baikla, turunlah dengan hati hati dan simpan ponselmu didalam tas, sampai berjumpa nanti sore ok, bye cantik"
Daniel memutuskan panggilannya tanpa mendengar jawaban dari khanza, hati khanza berbunga bunga, apakah ia benar jatuh cinta? Seperti yang dikatakan aluna?
Sesampainya dikantor khanza bergegas mencari aluna, ia ingin berbagi kebahagiannya bersama mbak una, mbak kesayangannya
"Pagi mbak una, pagi semua" khanza menyapa teman seruangannya dengan riang
"Waah ceria sekali hari ini berbeda sengan empat hari yang lalu, apakah abang daniel sudah ketemu?" mbaknuna menggoda khanza, ia sudah berada didepan meja khanza
Khanza melihat mbak una dengan puppy eyes nya, ia mengedipkan matanya dan itu membuat aluna terkekeh
Khanza mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan panggilan dari daniel kepada aluna, ia sudah menyimpan nomer daniel sebelumnya
"MasyaAllah gercep banget, baru juga semalem ngeluh g ketemu uda empat hari"
Khanza tersipu malu, ia menatap nama daniel diponselnya
"Tadi kita ketemu mbak, aku sih uda pasrah g ketemu juga g apa apa eh tiba tiba dia muncul duduk sebelah aku, kita ngobrol dan minta nomer ponselku, teruuuss mbak dia kan uda turun ni kekantornya, eh dia nelfon aku nemenin aku sampai kekantor, manis banget dia mbak"
"Hmmm jatuh cinta beneran ni kayaknya" aluna memicingkan matanya tersenyum
"Masak si mbak secepat itu?"
"Ya bis donk dek, wanita itu mainnya pakai hati, kalau diperhatiin lawan jenis sedikit aja uda bisa bikin dia jatuh cinta, jangankan yang masih gadis, yang bersuami juga bisa seperti itu, suaminya kurang perhatian eh dilingkungan luar dia dapet perhatian lebih dan disitula setan masuk untuk memporak poranda rumah tangga seseorang"
"Jadi kalau kamu sekarang jatuh cinta itu bisa saja terjadi dan sangat mungkin, karena kalian bertemu setiap hari, dia perhatian dia jagain kamu dan dia bersikap manis ya wanita manapun pasti akan merasakan hal sama seperti kamu" sambung aluna
"Jadi aku beneran jatuh ni mbak?" khanza kembai bertanya semacam tidak percaya
"Menurut mbak sih iya, kamu sesenang ini bertemu dengannya, kemaren murung abis g jumpa dia, g ada kabar dari dia, nah sikap kamunitu seperti orang kasmaran orang baru jatuh cinta" jawab aluna
"Aku g tau mbak soalnya ini pertama kalinya aku merasakan perasaan seperti ini"
"MasyaAllah adik mbak una uda dapet cinta pertamanya hehehehee" ledek aluna
"Oh iya mbak dia ajakin aku keluar weekend mbak nonton"
"Terus kamu jawab apa?" tanya aluna
"Aku iyain mbak, nonton sama makan g apa apa kan mbak?"
"Ya kalau kamunya yakin ya uda sih, tapi kamu harus hati hati dan jaga diri" aluna hanya bisa mengingatkan khanza karena ia tahu mau terlalu ikut campur urusan khanza, ia takut khanza merasa tidak nyaman padanya
"Siap mbak, makasi ya mbak" ucao khanza, aluna hanya tersenyum lembut
"Uda sarapan belum dek? "
"Uda mbaj dirumah, aku selalu sarapan dirumah mbak, aku masak pagi pagi untuk ayah sama ibu mbak jadi sarapan bersama"
"MasyaAllah harmonis sekali, hari ini mbak g nyiapin sarapan untuk mas karena mas keluar kota, kepesantren abi jengukin abi"
"Ooh mbak punya pesantren ya"
"Bukan mbak dek, tapi abinya mas baim, abi sedang sakit weekend depan mbak kesana, mau ikut?" aluna menawarkan kepada khanza
"Apa boleh mbak?" khanza bersemangat
"Ya boleh donk, kan kamu datangnya sama mbak"
"Mau donk mbak, bosan juga dirumah weekend g ngapa ngapain"
"Oke ntar mbak kabarinya, yuk nemenin mbak sarapan" ajak aluna dan khanzapun mengiyakan
Setelah menemani aluna sarapan, mereka kembali bekerja, disela sela waktu kerja khanza menerima pesan dari daniel diponselnya
"Hai nona, sibukkah?" Khanza tersenyum membaca pesan diponselnya
"Tidak, ada apa? dikantorku dilarang bermain ponsel saat sedang bekerja" balas khanza
"Oh baikla, maaf mengganggu, aku hanya merindukanmu, sampa jumpa sore ini" khanza lagi lagi tersenyum membaca pesan diponselnya
Ia tidak lagi membalas pesan dari daniel, ia melanjutkan pekerjaannya, tidak terasa waktu menunjukkan pukul dua belas, waktunya istirahat sholat dan makan, khanza mengajak aluna untuk beristirahat
"Mbak una, ayo istirahat dulu, bagusnya sholat dulu apa makan dulu ya mbak?"
"Sholat dulu aja dek, ntar makannya enak g buru buru"
"Oke deh yuk"
Mereka berdua mengerjakan sholat dan setelah itu mereka makan siang, setelah selesai waktu ishoma mereka kembali bekerja dimeja mereka masing masing
Sore harinya, khanza aluna dan karyawna lainnya, bersiap untuk pulang, waktu yang sudah ditunggu tunggu oleh setiap karyawan, mereka bersiap membereskan meja kerjanya sambil bercanda dan tertawa satu sama lain
Khanza dan aluna menunggu didepan lobby
"Jadi mbak pulang sama siapa? Mas baimkan g ada"
"Mbak dijemput sama adik ipar mbak, ntar mbak kenalin ya" khanza mengangguk
"Jadi adik ipar mbak tinggal sama mbak juga? Kenapa dia g ikut mas baim?"
"Atthar lagi ada kerjaan yang g bisa ditinggal jadi dia g bisa pulang, weekend depan kita perginya sama Atthar, mas baim nungguin dipesantren"
"Ooh gitu mbak, kompak ya mbak seneng deh punya saudara"
"Iya kan, kita anak tunggal g ngerasain ya hehehee" jawab aluna sedikit tertawa, aluna juga anak satu satunya dari keluarga yang cukup berada
...Bersambung...
...Support aku terus ya readers...
...Follow like koment dan vote...
...Jangan lupa juga hadiahnya 💐🙏🥰...
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
manda_
lanjut
2022-10-24
1