Di perjalanan pulang khanza masih berharap ia akan melihat daniel di buss way yang ia naiki, namun hasilnya nihil, khanza tidak menemukan daniel padahal ia sudah melewati kantor daniel
"Kemana dia ya? Apa dia sakit? Buss way jam pergi dan pulang kan harusnya cuma buss way ini, tapi kenapa dia g ada" khanza bermonolog dalam hatinya, menghela nafasnya sembari berpikir kemana daniel yang biasa mengusilinya
Akhirnya khanza sampai dirumah, ia terlihat lesu
"Assalamu'alaikum" khanza masuk kerumahnya dengan mengucapkan salam
"Wa'alaikumussalam, lemes banget anak ayah" khanza disambut ayah yang sedang menonton televisi
"Tadi pagi aja semangat sumringah, senyuuum terus, kenapa pulang pulang manyun?" timpal ibu yang juga menonton televisi bersama ayah
"Khanza capek aja" jawab khanza dengan nada manjanya
"Khanza masuk kekamar dulu ya, mau mandi" sambung khanza
"Jangan tidur dulu ya, sholat maghrib dulu sama isya baru istirahat"
"Siap ibu" khanza berlalu masuk kekamar, ia merebahkan dirinya sebentar diatas tempat tidur dan herannya ia masih memikirkan daniel, kemana daniel
Setelah ia rasa cukup berisitirahat ia beranjak menuju kekamar mandi, lalu ia melaksanakan sholat maghrib berjamaah bersama ayah dan ibunya, ya keluarga khanza terbilang keluarga yang cukup taat kepada Agama, mereka selalu berjamaah, ada atau tidaknya khanza dirumah ayah dan ibu tetap berjamaah, terkadang dirumah namun juga seeing ke mesjid
Setelah melaksanakan sholat maghrib mereka bersiap untuk makan malam, dimeja makan biasanya mereka saling bercerita berbagi ilmu dan banyak hal lainnya, tak jarang ayah dan ibu menggoda khanza dalam hal apapun seperti sekarang ini
"Kenapa sih anak ayah g bersemangat? Pulang pylang manyun pergi aja sumringah banget"
"Iya nih kek g senang aja pulang kerumah" timpan ibu
"Apaan siah yah buuk, khanza capek aja, kerjaan banyak banget"
"Atau jangan jangan temen kamu g mau ya dikenalin sama ayah dan ibu?"
"Temen yang mana bu?"
"Yang itu yang bikin kamu senyum senyum mau pergi kekantor"
"Beneran nak?" ayah memicingkan matanya menggoda anak gadisnya
"Apaan sih yaaaaah..hahaaa, cemburu yaaaa" khanza membalas picingan mata ayah
"Ooh jelas ayah cemburu, anak ayah lebih senang kekantor dari pada dirumah"
"G kok ayah khanza tersayang, tadi itu khanza hampir ketinggalan buss way, jadi khajza lari larian makanya sebel, uda capek eh nambah capek lari larian ngejar buss way" khanza memberikan alasan kepada ayah dan ibunya, agar mereka tidak merasa sedih
Mereka sudah menyelesaikan makan malam mereka, khanza mendatangi ayahnya dan mencium pipi ayahnya begitu juga ibunya
"Ayah dan ibu akan selalu menjadi tempat khanza untuk pulang, tempat ternyaman dan teraman, oke" khanza mengedipkan matanya
"Gitu donk baru anak ayah dan ibu, mana ada anak ayah dan ibu g ceria" ayah berhasil mengembalikan keceriaan anaknya
"Sekarang khanza mau kekamar dulu, khanza istirahat boleh ya bu, piringnya besok subuh aja khanza cuciin, capek banget buuk" ucap khanza manja
"Iya sayang boleh, ya uda istirahat dulu sebentar lagi kita isya jamaah ya sayang"
"Siiip ibu negara" ayah dan ibu tertawa melihat tingkah khanza
Malam berlalu, khanza dan keluarganya selalu menghabiskan waktu mereka dengan bercerita dan setiap abis berjamaah sholat isya ayah selalu memberikan sedikit pengetahuan tentang Agama
...*****...
Sudah empat hari khanza tidak melihat daniel, ingin rasanya ia bertanya, namun kepada siapa ia harus bertanya, daniel seperti jailangkung menurut khanza, datang tidak dijemput pulang tidak diantar
Hari ini khanza tidak lagi mengharapkan untuk bertemu dengan daniel, setelah empat hari tidak bertemu khanza berpikir positif mungkin daniel ada urusan atau apapun itu ia tidak harus perduli menurutnya
Khanza sudah duduk dibagian jendela bussway, ia memandangi jalanan panjang yang ia lewati tapi tiba tiba ada yang menepuk bahunya, khanza menoleh dan ia terkejut, ingin marah namun siapa dia? Kenapa marah? Ingin senang tetapi gengsi dan kenapa harus senang pikir khanza
"Ka..kamu?" tanya khanza gugup
"Hai nona manis, lama tidak bertemu" ternyata daniel yang menepuk bahu khanza dan daniel duduk dibangku bersebelahan dengan khanza
"Kenapa tadi aku tidak melihatmu??" khanza kembali bertanya, ia heran dari mana daniel muncul
"Ooh itu aku tidak bisa keluar dari tempat dudukku dipojokan sana, padahal aku sudah menyiapkannya untukmu, tetapi ada yang mengambilnya, ya sudahla....dan sekarang aku bergerak cepat ketika ibu ibu tadi keluar aku langsung mengambil tempat duduknya untuk bisa duduk denganmu" daniel bercerita panjang lebar, khanza ingin sekali tersenyum bahkan tertawa namun ia menahannya
"Sudah lama g keliatan"
"Woow woow woow ada yang merindukan rupanya" goda daniel
"Diih siapa yang rindu? GR." khanza terlihat malu namun kesal
"Kalau tidak rindu lalu apa? kenapa mencariku?"
"Siapa yang nyariin?? GR kamu" khanza melihat kearah luar jendela, ia malu ketahuan daniel jika ia mencarinya
Daniel tersenyum puas melihat khanza yang malu, daniel mengeluarkan ponselnya dan memberikannya kepada khanza
"Hai nona" khanza menoleh mendengar daniel memanggilnya
"Boleh aku minta nomer ponsel kamu?" khanza memandangi ponsel daniel lalu beralih ke mata daniel, daniel menaikan kedua alisnya serta menyodorkan ponselnya ke khanza
Khanza mengambil ponsel daniel lalu memasukkan nomer ponselnya
"Nih, untuk apa emang?" tanya khanza
"Biar gampang ngubungin kamu, biar lebih deket aja sama kamu" daniel tersenyum menggoda khanza, sementara khanza mengerutkan kedua alisnya, padagal didalam hatinya ia merasa senang
"Memangnya empat hari kemaren kemana?" khanza bertanya untuk kedua kalinya
"Ooh akhirnya yang ku tunggu terucap juga" daniel kembali menggoda khanza
"Apaan sih" khanza kesal
"Aku ditugaskan untuk pelatihan diluar kota, kau merindukan ku bukan"
"Big no!! Jangan GR deh" khanza kembali memalingkan wajahnha kearah jendela
"Kau tau nona, sekarang yang paling aku tunggu tunggu adalah waktu pagi saat pergi kerja dan waktu sore saat pulang kerja" daniel terus mengoceh, yaaa daniel memang cowok yang periang dan usil
"Kenapa??" tanya khanza penasaran, ia kembali menoleh kearah daniel
"Karena aku akan ketemu kamu" daniel mencolek hidung khanza dan khanza sedikit kaget
"Yaaa entah kenapa aku sangat senang bertemu denganmu, rasanya aku juga merindukanmu disaat aku keluar kota" daniel menatap dalam mata khanza, seola olah ingin menyampaikan bahwa ia benar benar rindu bukan candaan
Khanza yang ditatap sedemikian rupa oleh daniel mendadak menjadi grogi, ia salah tingkah dan memutuskan tatapan mata daniel
"Apaan sih usil banget deh" khanza kembali menoleh kearah luar jendela
Daniel hanya tersenyum mendengar tanggapan khanza
"Hei nona, weekend jalan yuk mau g?"
"Jalan kemana?" tanya khanza ia kembali melihat daniel
"Kemall gitu makan jalan atau nonton"
"Hmmm boleh deh" jawaban khanza membuat daniel tersenyum lebar
...Bersambung...
...Jangan lupa vote like koment dan follow ya...
...Support aku terus ya...
...Makasi readers 🥰💐...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
jangan2 daniel ini sebenarnya anak orang kaya lagi, atau mungkin dia CEO nya cuma dia ga mau nunjukin jati dirinya.
2023-09-07
3
manda_
akhirnya ketemu lagi ya seneng ya
2022-10-24
0