CINTA
tettt teettt teeeeett
Bel tanda pelajaran usai berbunyi, semua merapikan bukunya dan berdo'a.
Seorang remaja putri berjalan ke kantin sekolah. Tidak seperti anak-anak lain yang berlari menuju gerbang sekolah menanti jemputannya. Ia membantu ibu kantin membereskan peralatan. Ia menghitung dan mencatat sisa kue dan pempek, kemudian memberikan catatannya kepada ibu kantin.
" Alhamdulillah hari ini makanannya banyak yang terjual ya nak. Nah ini uang hasil penjualanmu hari ini. Hati-hati bawa uangnya nanti hilang, salam untuk umi, jangan lupa pesanan untuk hari Minggu. Pak Robert minta antarkan ke rumahnya, jam 6 sudah diantar karena Pak Robert mau berangkat jam 7 pagi. "
"Terimakasih ibu, nanti pesannya akan saya sampaikan. Permisi bu. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam"
Remaja putri itu adalah Cinta. Ia anak seorang penjual makanan yang dititip dikantin-kantin sekolah, juga kantin bimbel dimana ia les tambahan.
Sudah menjadi kebiasaannya, apabila ada ada kue yang tak terjual ia akan membagi-bagikannya ke satpam sekolah dan anak-anak yang ia temui dijalan.
Sementara itu di gerbang sekolah, ia melihat pak satpam masih setia duduk di posnya. Ia menghampiri pak satpam dan memberikan bungkusan kue dan pempek yang sengaja dipisahkannya untuk diberikan ke pak satpam Sulaiman. Istrinya berjualan buah potong dan rujak diperempatan jalan menuju sekolah.
" Pak ini saya titip untuk anaknya, dan bapak juga. "
"Terimakasih neng Cinta. Semoga neng Cinta sekeluarga selalu sehat dan banyak rezekinya. Aamiin" Pak satpam sekolah menerima bungkusan tersebut dan menyimpannya.
"Aamiin, makasih pak do'anya. Do'a yang sama untuk bapak sekeluarga. Aamiin."
" Kenapa lewat jalan belakang neng, kenapa gag lewat jalan depan sana?"
" Hari ini abi gag jemput pak. Jadi lewat jalan pintas lebih dekat. Permisi pak."
" Hati-hati neng, kabarnya jalan di belakang ada anjing galagnya. "
" Siap pak." Cinta pun meneruskan jalannya melewati jalan belakang sekolah.
" Pak lihat Cinta gag?"
" Ooh nak Rangga, neng Cinta baru saja pulanga lewatvjalan belakang sekolah. Katanya lebih dekat. "
" Makasih pak." Rangga mengendarai motornya menyusul Cinta.
Laki-laki remaja bernama Rangga adalah teman sekelas Cinta disekolah. Mereka juga les di bimbel yang sama.
Hari ini cuaca terasa panas, namun tak membuat semangat seorang Cinta goyah. Ia terus menyusuri jalan di bawah terik matahari. Hasil penjualan kue dan pempek (makanan khas Palembang) hari ini lumayan banyak, membuat hatinya bahagia tak sabar untuk secepatnya menyetorkan uangnya ke ummi.
Hari ini, ayahnya tak bisa menjemput seperti biasa karena motornya rusak dan sedang diservis di bengkel. Sebenarnya ia bisa naik angkot, tapi ia sayang duitnya. Lagian jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh.
" Ciiin, tunggu" teriak Rangga
Cinta menghentikan langkahnya.
" Ada apa Rang, aku mau cepet."
" Ayo aku antar, cuaca panas lho. "
" Gag usah. Kamu duluan saja. Lagian tumben kamu lewat jalan ini?"
" Tadi aku nanya pak satpam katanya kamu muter lewat ini. Jadi aku susulin."
Cinta melanjutkan perjalannya.
" Ngapain juga kamu ngikutin aku. "
" Come on Cinta..Naiklah nanti aku anter, rumah kita kan searah juga. "
"Kalau aku bilang gag ya gag."
Rangga terus mengikuti Cinta dengan mengendarai motornya perlahan di sebelah Cinta.
" Kamu ngapain sih ngikutin aku? Malu tau diliatin orang." ketus Cinta.
Tiba-tiba...
" Dek .... Buruan lari ada anjing galag lagi ngejar- ngejar orang."
teriak penduduk sekitar mengingatkan Cinta dan Rangga.
Cinta teringat kata-kata pak satpam, bahwa ada anjing yang sering mengejar penduduk.
Dari kejauhan anjing tersebut sedang berlari ke arah mereka.
" Buruan Cin naik, anjingnya ke arah kita." Teriak Rangga panik.
Tanpa debat, Cinta segera naik membonceng motor Rangga. Ia mengendarai sepeda motornya dengan kencang.
Anjing tersebut mengikuti mereka, kemudian menghilang dibalik semak-semak.
" Makasih guk guk, akhirnya kau memberikan jalan untukku membonceng Cinta. Yes yes yes. " Batin Rangga.
Tak terasa mereka telah sampai ke rumah Cinta.
" Cin.. Cinta.. Kita sudah sampai. "
Cinta kaget, dan langsung turun dari motor Rangga.
" Makasih Ngga. "
" Sama-sama, besok aku tunggu di parkiran, kita pulang bareng lagi. Sekarang kamu masuk sana nanti anjingnya nongol lagi. Aku pulang ya. Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumussalam."
" Besok aku tunggi di parkiran"
"Insya Allah. " Jawab Cinta.
Cinta masuk kerumahnya.
" Assalamu'alaikum... Ummi ummi... " teriak Cinta.
" Wa'alaikumussalam.. Oalah nak coba jangan teriak-teriak, bisa gag sih. Telinga ummi rasanya berdenging dengar suara mu. Ada apa sih"
" Hari ini Cinta bawa kabar gembira, semua pempek diborong sama bu Wita. Tadi ada sisa sedikit, tapi Cinta berikan ke pak satpam. " Cinta menjelaskan kepada umminya.
" Hari minggu nanti bu Wita mau pesan 250 pempek untuk acara arisan keluarganya. Ibu Wita juga mengundang kita ke rumahnya hari minggu nanti.Ibu kantin tadi titip pesanke Cinta, besok pak Robert minta pesanannya dianterin jam 6 karena jam 7 ia mau berangkat."
"Alhamdulillah, bu Wita itu siapa nak? Rumahnya dimana ?" tanya umminya dengan wajah bingung.
" Bu Wita itu bundanya Kak Muh yang dulu pernah ke rumah kita bantuin abi buat lontong lebaran tahun kemarin ummi. Anaknya Rangga itu temen bimbel mbak."
" Ooooh ... " jawab ummi tapi masih agak agak lupa.
" Sekarang kamu buruan mandi mbak, sudah sore. Jangan lupa jemput adek Aul di rumah temennya. Hari mulai mendung nanti keburu hujan. "
" Siap ummi ku sayang." jawab Cinta sambil berlalu menuju kamarnya.
Ditempat yang berbeda, seorang laki-laki gagah bernama Muhammad Agung biasa dipanggil Muh sedang asyik berbincang-bincang sama bundanya. Ia mengobrol sambil menikmati pempek Palembang dan cukanya.
" Muh, tadi bunda bertemu sama temen bimbel adek mu Rangga. Kamu pernah kerumahnya kan. Ibunya menitip kue dan pempek di kantin ya Muh ? "
" iya bun, Muh kenal dia waktu Muh jemput adek Rangga dibimbel"
" Emang bunda ketemu Cinta ? "
" Kebetulan bunda mau pesan pempek untuk arisan keluarga kita hari minggu nanti. Jadi bunda pesan 250 biji pempek sama cinta, dan kue 150 biji. Hari minggu pagi kamu saja ya Muh yang ambil pempeknya di rumah Cinta."
" Gag mau ahhh, Cinta itu kalau di rumahnya galag banget bun. Kalau sama ummi dan abinya sih asyik asyik aja, tapi kalau Cinta duuuuh ngeri buuun. "
" Bunda gag mau tau, pokoknya kamu yang ambil pesanan bunda ke rumah Cinta hari minggu nanti jam 6. Oke !!! "
" Tapi perginya dianterin bunda atau ayah ya ..."jawab Muh dengan wajah memelas banget.
" Kamu bentar lagi tamat SMA, mau mondok tapi masih juga seperti anak kecil . Biasanya kamu gag pernah takut, malah suka jahil. Hmmmm ada apa nihhhh ?" goda bunda kepada Muh.
" Nggak ada apa-apa buuun, nantilah Muh usahain. Insya Allah. "
Muh berlalu dan duduk didekat adeknya Rangga.
"Dek, kamu sekelas ya sama Cinta di Bimbel xxx ?"
" Emang abang ngapain nanya-nanya Cinta, abang naksir cinta yaaa. "
" Sstttt, ngomongnya pelan-pelan saja nanti didenger bunda tau."
" Abangkan sudah pernah kerumah Cinta. Emang ada apa sih. Kalau mau info yang terbaru, gag gratis loh bang. Minimal uang warna biru deh. "
" Tanyain nomor hp nya ya dek. Nanti abang traktir bakso deh.."
" Gag mau ah kalau bakso, lagi diet. DP 50 ribu, besok informasinya langsung dikirim. Deal gag bang?"
" Dasar adek mata duitan, tapi janji ya besok dapet nomor hpnya?"
" iya iya iya... Gampanglah itu.. Tapi uangnya sekarang ya. Gag maen cicil-cicilan lo. "
" Nih ambil, inget besok abang tunggu ya. "
" Siiip laaah"
" Asyik juga nih punya abang tapi penakut. Lumayanlah😀" batin Rangga sambil nerusin main gamenya.
Sementara di kamarnya, Muh bolak balik gelisah di pembaringannya.
" Cinta .. Oh cinta kenapa sih kamu galag banget sama aku. Padahal ummi sama abi mu baik bangeeeet. " Muh bicara sendiri dikamarnya sambil ngeliatin foto Cinta yang berhasil ia ambil secara sembunyi-sembunyi waktu di Bimbel.
Cinta les di Bimbel yang sama dengan Muh, hanya beda kelas. Cinta satu kelas dengan Rangga.
Selama ini Muh dan Cinta selalu terlibat dalam kegiatan Bimbel, Muh Ketua dan Cinta Sekretaris. Sering bersama menumbuhkan benih- benih rasa suka dan cinta di hati Muh untuk Cinta.
Hmmmmm cinta terpendam.
Muh tertidur sambil memeluk hpnya.
Sementara Rangga menghubungi teman-temannya yang akrab sama Cinta. Mencari info nomor hpnya Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Fiii !!!
novel bagus, pas
2022-12-18
0
Fiii !!!
Cerita yang menarik. Semangat untuk author. Lanjutkan
2022-12-18
0
Achi
Bintang 🌟 5 untuk Author nya 🤗
2022-12-03
0