Sebelum author teruskan ceritanya, ini sedikit info mengenai CINTA, dan MUHAMMAD AGUNG
Cinta gadis remaja berusia menjelang 16 tahun yang memiliki tubuh tinggi 155 cm body seksi seperti anak SMA. Cinta masih sekolah di salah satu MTS kelas 9. Cinta anak sulung, mempunyai seorang adik bernama Auli yang masih duduk dikelas 1 MTS. Nama ibunya ummi Aisyah dan ayahnya bernama abi Aldi. Ummi nya membuka usaha kue dan pempek, sedangkan Abi Cinta hanya seorang guru honor salah satu sekolah Islam.
Muhammad Agung, siswa SMA kelas 12, adiknya bernama Rangga kelas 9 di sekolah yang sama dengan Cinta. Ayahnya bernama Romli, ibunya bernama Wita. Ayahnya seorang pegawai salah satu BUMN yang memiliki bisnis perkebunan sawit. Sedangkan ibunya memiliki usaha salon kecantikan.
Rangga adalah Adek Muh yang satu sekolah dengan Cinta.
Aul adalah adek Cinta duduk dikelas 1 MTS
Rangga dan Cinta les ditempat yang sama di salah satu Bimbel xxx di kota nya.
Lanjut.
Pagi ini, seperti biasa setelah shalat subuh Cinta mulai beraktifitas membantu ibunya mengemas kue dan pempek yang akan dibawa Cinta untuk dititipkan di kantin sekolah.
" Ummi, Abi hari ini Cinta pergi ke sekolahnya gag bareng sama abi ya. Cinta mau pergi sama Amira. Boleh ya bi. "
" Boleh, hati-hati di jalan ya nak." jawab abi.
" Terimakasih umi abi. Cinta pamit ke sekolah." Cinta pun menyalami kedua orangtuanya.
" Umi, hari minggu nanti ibu kepala sekolah minta tolong abi memperbaiki pintu pagar sekolah yang rusak."
" Jam berapa bi, karena umi mau minta tolong abi mengantarkan pesanan ke rumah bu Dewi. Umi tidak bisa anternya karena jam 6 bu Wita mau ke rumah ambil pesanannya juga. "
" Insya Allah abi bisa mengantarkannya, rumah bu Dewi kan dekat sekolah, jadi bisa sekalian jalan. Abi pamit ke sekolah dulu ya ummi. "
Ummi Aisyah pun mengantarkan abi Aldi sampai depan rumah dan menyalami suaminya, tak lupa abi Aldi mencium kening ummi Aisyah.
Dengan mengendarai motor butut, abi Cinta pun pergi untuk mencari nafkah.
Sementara di pagi hari yang sama, di sebuah rumah di kawasan elit kota Palembang. Ada sedikit kehebohan di meja makan.
" Eiiit ... Tumben banget abang kita sudah siap. Mimpi apa bang semalam? " Goda Rangga pada abangnya.
" Iya ya dek, biasanya pake acara percikan air dulu baru bangun 😁😁." Ayah pun ikut menggoda.
" Udah lo dek, jangan ngeles gitu. jangan lupa hari ini info harus akurat ya. "
"Siap bos ku. Oh iya, Ayah boleh gag nanti adek pergi lesnya bareng abang Muh ? Kalau dianter Ayah nanti lama, adek gag mau terlambat lagi. "
" Ayah sih tidak masalah, tapi jangan kebut-kebutan."
" Terimakasih Yah "
"Bun, Ayah sama anak-anak pamit dulu ya. Assalamu'alaikum. "
Ibu Wita pun mengantarkan suami dan anak-anaknya sampai pintu depan.
Waktu terus berlalu, tak terasa
hari mulai siang. Matahari memancarkan sinarnya.
Cinta menunggu uang hasil penjualan kue dan pempeknya di kantin. Tak sengaja ia melihat ada dompet yang terkapar di meja kantin.
" Maaf bu Nur, ini saya menemukan dompet di atas meja nomor 2. " Cinta memberikan dompet tersebut ke ibu pemilik kantin.
" Terimakasih ya Cin, ini dompet anak ibu namanya Widodo. nah ini uang penjualan kue dan pempeknya hari ini. Masih ada sisa sedikit sudah ibu masukkan di dalam wadah yang warna merah."
" Terimakasih ibu."
Cinta pun meninggalkan kantin dengan hati gembira. Ia berjalan dengan tergesa-gesa, karena hari ini ia harus mengejar waktu untuk les.
Didepan gerbang sekolah, tak sengaja Cinta bertemu Muh.
" Kakak ngapain di sini? " tanya Cinta ke Muh yang masih diam terpaku dimotornya.
" emmmm emmm aku mau itu eh menunggu temen. Tapi belum nongol-nongol juga. Kamu mau pulang Cin, ayo kakak antar. Rumah kitakan satu arah" Muh mencoba untuk menutupi rasa gugupnya.
" Katanya nunggu temennya" jawab Cinta.
" Mungkin sudah pulang dia, ayo kakak antar. Hari ini kamu les kan. "
" Oke kakak. Makasih makasih makasih." jawab Cinta Tanpa ragu dan takut.
Muh pun menghidupkan motornya. Rasa gugup, gemetar, peluh menjadi satu. Dag dig dug jantungnya tak beraturan detaknya.
Sedangkan Cinta, ia biasa biasa saja tak nampak gugup sama sekali.
Motorpun melaju, menuju ke rumah Cinta. Tanpa ada yang bicara, Cinta sibuk memegangi wadah kuenya. Sedangkan Muh sibuk dengan rasa gugupnya.
" Kak, bisa ngebut gag? Cinta sudah haus dan laperrrrr nih " kata Cinta dengan gaya cueknya.
Muh hanya diam saja, seolah tak mendengar apa yang dikatakan Cinta.
" Kak Muh... Bisa ngebut gag?" teriak Cinta.
" Astaghfirullah, Cinta kamu bikin kaget. Kakak sudah lumayan ngebut, jadi gag bisa ngebut lagi nanti kalau ngebut kita bukannya sampai ke rumah tapi ke rumah sakit. " Jawab Muh.
Tak terasa, mereka sudah sampai di rumah Cinta. Cinta langsung turun saja tanpa mengucapkan terimakasih.
" eh eh bu Cinta yang cantik.. itu helmnya mau dibawa kemana. Terimakasihnya mana?" teriak Muh sambil menarik helm ditangan Cinta.
" Nih ambil helmnya, terimakasih kakak" jawab Muh sambil memberikan senyuman imutnya yang membuat hati Muh serasa mau meledak.
" Sama-sama terimakasih.😊 Cin, boleh gag kakak minta nomor WA nya. "
" Maaf ya kak, bukannya pelit gimana mau punya nomor WA hp saja gag punya. " 😀
" Makasih Ya kak, sudah nganterin Cinta. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Cinta langsung masuk ke rumah, meninggalkan Muh yang masih diam terpaku menatap Cinta.
Sejak pertama kali bertemu Cinta, Muh langsung suka.
***Awal pertemuan Muh dan Cinta***
Cinta tidak sengaja menyiram Muh dengan air saat Muh masih les di bimbel xxx.
Saat itu bimbelnya mengadakan acara buka bersama.
Rangga (adeknya Muh) dan teman-temannya yang suka usil mengambil tas Cinta. Cinta berlarian mengejar Rangga untuk mengambil tasnya, sambil membawa air untuk menyiram Rangga. Mereka berlari ke arah toilet.
Muh kebetulan sedang berjalan menuju toilet, ia melihat Rangga berlari kearahnya. Melihat Muh, Rangga langsung melempar tas tersebut ke Muh. Rangga masuk ke toilet untuk bersembunyi.
Muh yang terkejut hanya memegang tas tersebut dan berbalik bermaksud menuju toilet sebelahnya. Cinta yang melihat tasnya, langsung menyiram Muh dengan air yang dipegangnya. Cinta berteriak
" Rasain lu, mandi kamu ya hari ini. Dasar Rangga si monster usil. " Cinta yang emosi langsung saja menyiramkan air yang dipegangnya tanpa melihat siapa orang tersebut.
Muh membalikkan tubuhnya. Pakaian dan celananya basah terkena siraman air yang Cinta bawa.
Muh hanya diam, ia terpaku melihat Cinta.
Cinta yang merasa salah menyiram orang, merasa terkejut.
" Waduh aku salah orang nih" batin Cinta.
" Kakak, saya minta maaf. Kirain kakak teman saya Rangga si monster usil itu. Maafin Cinta ya kak. Sungguh Cinta gag sengaja. Jangan bilang ustadz ya kak. Pliiiiss banget. " Cinta memohon maaf dan meminta Muh tidak mengadukannya ke ustdaz.
" Tapi kenapa tas Cinta, ada sama kakak?"
Muh masih terdiam dan tak menanggapi perkataan Cinta.
" Kakak kenapa diam, kakak sakit ya? Atau kakak gagu ya?"
Cinta merasa serba salah.
" Aku gag bisu, tapi kamu imut dan cantik. Aku terpana. " Jawab Muh menggoda Cinta.
Mendengar perkataan Muh, Cinta langsung menarik tasnya dan meninggalkan Muh begitu saja
" Namanya Cinta, cantiknya. Cinta Cinta Cinta. " Muh berkata pelan.
" Dasar sableng, kenal juga kagak. Buat emosi saja" Gerutu Cinta dan berlari meninggalkan Muh.
Rangga yang sedari tadi bersembunyi dan mengintip dari balik pintu toilet, tertawa dan keluar dari persembunyiannya.
" 😂😂😁😁 Abang kenapa??? Terpesona dengan Cinta ya ? "
" Namanya Cinta bang, temen sekelas di bimbel. Cinta emang cantik dan imut, tapi hati-hati bang dia juga jagoan silat. "
" Makasih ya bang sudah bantuin adekbterlepas dari kejaran Cinta."
Sejak saat itu Muh suka tak bisa tidur karena selalu terbayang dengan wajah Cinta yang imut dan menggemaskan. Muh mulai berusaha mencari cara untuk mendekati Cinta. Ia mendekati ustadzah yang mengajar kelas Cinta dan mulai menanyakan sedikit demi sedikit informasi tentang Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Fiii !!!
ceritanya beemakna mendidik bagi segala usia
2022-12-18
0
Fiii !!!
Cerita yang menarik. Semangat untuk author. Lanjutkan
2022-12-18
1
NNM
cinta pandangan pertama
2022-11-19
0