Hari ini merupakan jadwal Cinta mengikuti les di Bimbel XXX. Seperti biasa abi mengantar Cinta dengan menggunakan motor bututnya. Abi mengantar sampai di gerbang bimbel, karena abi harus mengambil uang titipan kue ke warung-warung.
" Nanti pulangnya naik ojol atau angkot ya nak. Abi mau ambil titipan kue di warung-warung." Abi menyerahkan uang 20 ribu ke Cinta
" Iya bi. Cinta masuk ke kelas dulu bi. Assalamu'alaikum." Cinta mengambil uang yang diberikan abi. Setelah bersalaman dengan abinya, ia pun pamit masuk ke kelas.
"Wa'alaikumussalam. Belajar yang baik ya nak."
Pukul 14.00, suasana Bimbel xxx cukup sepi karena semua sedang beraktivitas dikelas masing-masing. Hanya ada beberapa wali yang menunggu anaknya.
Saat ini, suasana kelas B begitu ramai karena hari ini yang mengajar adalah Ustadz Iwan. Ustad Iwan merupakan ustadz yang mendapat julukan ustadz GAUL karena pembawaannya dalam menyampaikan materi sesuai dengan keinginan para santri. Selain itu ustadz Iwan begitu dekat dengan para santri, sehingga bisa curhat-curhat masalah anak-anak muda.
Berbeda dengan suasana kelas Cinta dan Rangga, suasana sedikit tegang begitu juga dengan wajah-wajah para santri yang serius mendengarkan dikte bahasa Arab yang dibacakan oleh Ustadz Budiman. Ustadz yang terkenal disiplin dan sedikit senyum.
Ustadz Iwan merupakan salah satu ustadz yang disukai Cinta. Karena ustadz Iwan bisa mengajarkan bahasa Arab dengan cara yang menarik sehingga mudah difahami.
Setelah selesai dikte Bahasa Arab, maka ada jedah 20 menit untuk materi berikutnya. Kelas sedikit riuh.
" Cinta pulangnya bareng aku yok. Rumah mu kan tidak begitu jauh dari rumahku" rayu Rangga yang sudah beberapa kali menawarkan, namun selalu ditolak.
" T I D A K!!!." Jawab Cinta dengan mengeja kata tidak. Rangga tak putus asa, ia tetap mengikuti Cinta.
" Ayolah Cin, aku janji gag usilin kamu lagi. Aku sudah tobat. Mau yaaaa." Rangga tak juga menyerah.
" Dengar ya orang usil. Aku dijemput abi aku. Jadi silahkan pulang sendiri. "
" Bohong kamuuu. Tadi aku dengar abi tidak bisa jemput kamu. Kita kan sudah jadi saudara jadi gag usah sungkan, aku tunggu kamu di parkiran pulang nanti. Oke oke oke. "
Teett.. Teeeet....Teeeeet
Bel istirahat berbunyi, suasana yang tadinya sunyi berubah menjadi hiruk pikuk. Wajah tegang berubah menjadi gembira dan full senyuman.
Rangga mengikuti Cinta menuju kantin untuk memulai misinya mendapatkan nomor WA Cinta sesuai permintaan abangnya.
" Cinta tunggu, boleh bagi nomor WA nya gak?" ujar Rangga dengan wajah innocentnya.
Cinta pura-pura tidak mendengar dan berlalu menjauhi Rangga.
Namun, Rangga pantang menyerah, ia terus mengikuti Cinta.
" Plis Cin bagi nomor WA nya dooong..pliss..pliss ..plisss😍😍"
" Aku gag punya hp dan tak punya WA !!!." TEGAS cinta
" Come on Cin, aku tau kamu masih marah karena masalah kemarin. Tapi sumpah bukan aku yang sembunyiin buku kamu. Itu ulahnya si Atika. Kalau gag percaya tanya sendiri tuh sama orangnya." Jawab Rangga dan menunjuk ke Atika yang duduk disebelah Cinta.
" Eiiittts... jangan bawa-bawa nama akulah, akukan cuma mengambil bukunya. Nah yang masukkin ke tas Rangga kan bukan aku, tapi Putra noh. " jawab Atika menunjuk Putra.
" Dengar ya Tuan Muda Rangga, diriku ini tak ada Hp dan tak ada WA. sekarang aku mau makan jangan ganggu lagi. Ok."
Cinta berkata sambil melototin matanya yang tajam ke arah Rangga dan dengan mulut yang cemberut.
" Cinta jangan marah-marah, nanti Cinta lekas tua. ( Syair lagu) Siap Tuan Putri, silahkan lanjutkan makannya. Tapi bolehkan aku makan bareng kalian. Kursinya sudah penuh semua. Boleh yaaa😁😁"
" Karepmu lah. " kata Cinta sambil menyeruput es jeruknya.
" Atika, pulang bareng aku yok. Temenin aku beli buku, ntar pulangnya aku antar. Kalau Cinta mau ikut juga boleh. " Rangga merayu Atika, cewek ayu yang selama ini jadi incaran Rangga. Rangga menyimpan nomor Atika dengan nama BL (Black Sweet).
" Maaf Ngga, hari ini aku dijemput Mama. Insya Allah lain waktu ya." jawab Atika.
" Gagal maning.. Gagal maning." seloroh Rangga dengan gaya tengilnya.
" Kamu pulang sama siapa Cin? Kalau mau bareng aku juga boleh, kitakan searah juga. Yaa sekalian aku juga mau mampir ke rumah mu, aku ada janji sama Aul. Mau gag? Daripada di kejar anjing lagi, mendingan ikut aku ditanggung amaaan."
" Terimakasih penawarannya Rangga yang baik, tapi hari ini aku gag bisa pulang sama kamu. Aku ada janji dengan seseorang."
" Siapa Cin, laki atau perempuan?" Rangga mulai terpancing jiwa kekepoannya pun bangkit.
" Ngapain juga nanya-nanya. 😁 penasaran kan?" 😄😄😄😄
" Sudah..sudah tak usah berdebat lebih baik cepat habiskan makanan kalian. Sebentar lagi bel berbunyi, kalian mau mati kelaparan dipelajaran Matematika". Atika menengahi Cinta dan Rangga.
Akhirnya mereka menghentikan pembicaraan dan menyantap makanannya hingga tuntas.
***
Teeet.. Teeeet....Teeeeet
Istirahat berakhir, semua masuk ke kelas kembali. Suasana kembali sunyi sepi.
" Duh gimana aku bisa dapetin nomornya Cinta. " batin Rangga sambil memikirkan cara mendapatkan nomor hp Cinta.
" Hmmmm aku tau caranya."
Sebelum masuk kelas Rangga mengirimkan pesan ke Ustadzah Dania.
"Assalamu'alaikum ustadzah, nomor WA nya Cinta berapa ustdzh. Bunda Rangga nanya karena mau pesan kue ke ibunya. Tapi bunda tidak tau nomornya, tadi ditanyain ke Cinta dia gag mau jawab. "
" Ini nomor nya 0853xxxxxxxx. Salam untuk bundanya ya nak. "
" Terimakasih ustadzah, salamnya Insya Allah nanti Rangga sampaikan ke Bunda. "
Rangga segera mensave nomor Cinta dan menyimpan hpnya kembali.
" Alhamdulillah, uang biru aman. Banyak jalan menuju Roma. " Batin Rangga sambil tersenyum penuh kemenangan.
Rangga melangkah dengan hati bahagia karena uang 50 ribu sudah bisa digunakan menambah budget untuk membeli buku.
Tepat pukul 17.00, para santri sudah bersiap untuk pulang. Semua pulang dengan tertib.
Rangga dan teman-temannya sudah meninggalkan halaman Bimbel dengan tawa canda mereka.
Rangga melihat Cinta, sifat usilnya dimulai.
" Cinta, aku anter boleh gag?"
Cinta hanya mendiamkannya saja. Ia tetap berjalan menuju kantin.
Rangga tetap membuntutinya.
" Kamu ngapain ngikuti aku? Pulang sana, nyebelin banget. "
" Jangan gitu lah. Aku mau nemenin kamu. Kamu mau ke kantin kan? Mau ambil uang kue kan? Aku mau bantuin kamu itung duitnya. Kalau ada sisa kuenya, aku mau kalau digratisin." Rangga membuat Cinta bertambah kesal
Cinta hanya mendiamkan saja, ia berjalan agak cepat karena takut nanti ibu kantin keburu pulang.
Rangga terus membuntuti Cinta hingga kantin.
" Nak Rangga belum pulang, kantin sudah tutup besok pagi saja belanjanya." Ibu kantin menegur Rangga.
" Saya tidak mau belanja ibu, tapi saya nemenin Cinta ngambil titipannya." Jawab Rangga.
" Oh gitu, kirain mau belanja. Maaf ya nak."
" Gak apa bu."
" Cinta ayo dihitung uangnya, cukup gag?" bu kantin menyerahkan uangnya.
" Terimakasih bu. " jawab Cinta. Cinta pun mengambil bungkusan kue yang tak terjual. Ia pun pamit kepada ibu kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Fiii !!!
Cerita yang menarik. Semangat untuk author. Lanjutkan
2022-12-18
1
Achi
Good Job 👍🏻👍🏻
2022-12-08
0
Yuliana Yanti
aku suka karya mu thor
2022-11-17
1