My Sexy Wife "Celline"
Bisik-bisik terdengar dari karyawan saat melihat anak direktur perusahaan yang memasuki ke lift bersama sang asisten, kedua pria itu sama sekali tak menghiraukan mereka ia hanya berjalan dengan tegap dan terkesan dingin dengan mata yang tajam.
Saat mereka telah sampai di lantai paling atas dan di sambut oleh asisten sang direktur maupun sekretaris nya.
"Selamat datang tuan muda, silahkan masuk tuan Daniel telah menunggu anda sedari tadi."
Ucap asisten jo kepada putra sang majikan.
"Terima kasih paman jo."
Ucapnya dengan datar, membuat sang sekretaris merinding.
"Maaf pih Sean membuat papi menunggu."
"It's okay son, tak apa. Kalau begitu mari kita bawah dan mengumumkan jika kamu lah CEO perusahaan ini sekarang."
"Baik pih, ayo felix."
Ajak Sean ke sang asisten yang tak lain sahabatnya sendiri.
Seluruh karyawan berkumpul dan sesekali mencuri pandang ke arah anak direktur yang berada di podium, membuat para wanita ingin menjerit karena pria itu terlalu sempurna dan menawan.
Hemm....
"Baiklah saya mengumpulkan kalian disini, untuk memberitahukan jika saya akan pensiun dan memberikan tanggungjawab sepenuhnya kepada putra saya. Dan saya harap kalian menghormati dia walaupun umurnya masih terlalu muda tetapi saya menjamin putra saya bisa memimpin perusahaan ini dengan lebih maju lagi, kalau begitu saya persilahkan putra say untuk memperkenalkan diri."
Dan saat Sean maju untuk memperkenalkan dirinya, para karyawan wanita semua berteriak histeris membuat asisten jo menatap tajam mereka hingga kembali hening.
"Perkenalkan nama saya Sean Putra Bagaskara, yang akan menjadi CEO kalian dan yang berada di sisi saya adalah asisten saya sendiri felix danuarta. Dan saya berharap kepada kalian semua untuk bekerja dengan lebih giat lagi, dan saya paling tidak suka jika ada yang tidak bersikap profesional di perusahaan mengerti.."
Ucap Sean dengan menatap tajam kepada seluruh karyawannya.
"Dan satu lagi saya paling tidak suka jika ada yang saling menjatuhkan, terutama untuk karyawan wanita."
Glek..
Seluruh karyawan wanita menelan ludah nya dengan kasar, saat sang CEO menatap tajam mereka seakan ingin mencabiknya.
"MENGERTI PAK....... "
Ucap serentak seluruh karyawan, dan membuat felix dan sekretaris dian mengeleng.
"Bagus, kalau begitu tak ada lagi yang mau di pertanyakan dan saya harap kalian semua saling membantu SELAMAT BEKERJA. "
Sean dan felix kembali ke ruangannya yang berada di lantai 30, begitupun papi Daniel dan asisten jo kembali ke ruangannya dan mereka berdua akan keluar untuk bertemu dengan sahabat lamanya yang sedang berkunjung ke Indonesia.
"Son papi pulang dulu, tetapi papi dan paman jo akan mampir ke restoran dulu untuk bertemu dengan sahabat lama papi yang berkunjung ke Indonesia tetapi papi yakin jika kamu juga mengetahui siapa sahabat papi yang papi maksud."
Ucap papi Daniel.
"Baiklah pih, Sean ingin memeriksa laporan perusahaan dulu bersama felix."
"Oke son, kamu bisa bertanya ke sekretaris kamu anak paman jo dian sudah mengetahui semua yang ada di perusahaan ini dan dian juga bisa memberitahu kamu dan felix nantinya."
Asisten jo langsung memanggil sang putri untuk ke ruangan sang atasan untuk menunjukkan berkas-berkas apa saja yang di butuhkan atasan barunya.
Sean dan felix membaca dengan teliti berkas-berkas perusahaan maupun laporan keuangan, sedangkan dian hanya diam duduk seperti patung ia hanya akan bersuara jika Sean maupun felix bertanya.
Waktu berputar dengan cepat sehingga Sean maupun felix baru menyadari jika hari telah gelap, dan sang sekretaris dian pun telah pamit sedari tadi.
"Felix kita ke bar dulu, sepertinya Calvin dan Andre masih menunggu kita di sana."
Ucap Sean saat mereka berjalan ke arah mobil.
"Oke, andre juga sedari tadi menghubungi ku tetapi aku terlalu fokus ke laporan keuangan makanya tak kedengaran."
Mereka berdua langsung melajukan mobilnya ke arah sebuah bar yang terkenal, tempat para pengusaha kaya berkumpul.
Calvin yang hanya sibuk menghisap rokoknya, berbeda dengan andre yang sibuk bercumbu dengan salah satu wanita bayarannya.
Sean dan felix menghampiri meja Calvin, dan felix langsung menghusir wanita bayaran andre karena felix paling anti dengan wanita seperti itu.
"Loh apa-apaan sih felix, ganggu kesenangan gue aja."
Ucap andre dengan kesal, sedangkan Calvin hanya menggeleng dan tertawa berbeda felix dan Sean yang hanya menatapnya dengan datar.
"Udahlah andre luh sih nggak mau dengerin gue sedari tadi, luh tahu mereka berdua kan seperti apa."
Ucap Calvin yang masih tertawa.
"Ck.. Dasar kulkas dan beruang kutub."
Ejek andre, tetapi Sean maupun felix hanya mengangkat kedua bahunya.
"Sean bagaimana dengan perusahaan luh hari ini? "
Tanya Calvin dengan penasaran.
"Hmmm... Seperti biasa, oh iya kapan kalian datang ke Indonesia? "
Tanya Sean, dengan menyalahkan rokoknya.
"Baru tadi siang, tetapi andre nya aja yang nggak sabaran untuk ke tempat seperti ini."
Jawab Calvin dengan menggeleng menatap sepupunya yang masih menggerutu tidak jelas.
"Vin, luh ada masalah sedari tadi luh hanya ngerokok? "
Tanya felix, dengan kening yang berkerut.
"Hmmm... Gue pusing dengan mommy gue setiap pulang pasti saja menanyakan kapan gue pulang bawa calon mantu nya? "
Hahahaha...
"Ya bagus dong, mommy loh udah mau punya mantu ya gue sampai saat mami farah nggak pernah merestui hubungan gue bersama casandra."
Kata Sean dengan malas.
"Berarti mami farah nggak mau punya mantu modelan casandra, luh tahu sendiri mami farah itu lemah lembut yah sedangkan pacar luh seperti apa."
Sambar andre, dan membuat Sean mengeram marah tetapi Calvin dan felix menahannya.
"Udahlah Sean jangan di ambil hati, andre saat ini mabuk dan omonganya ngawur."
"Gue udah 3 tahun bersama casandra dan gue juga udah tahu seperti apa casandra, ia wanita yang baik-baik lemah lembut meskipun profesinya sebagai model."
Ucap Sean dengan tegas, sedangkan andre jangan di tanya ia sudah tak sadar kerena terlalu banyak minum.
Calvin mengkode felix untuk mengajak Sean pulang, begitu pun ia mengajak andre untuk pulang ke apartementnya karena Calvin nggak mungkin mengajak andre ke mansion pasti membuat sang grandpah murka.
Andre adalah sepupu Calvin dari mommy firah, papa andre dan mommy firah adalah saudarah kembar tetapi andre menuruni sifat mommy firah yang ceria sedangkan Calvin memiliki watak yang keras dingin dan penyayang.
"Luh itu bikin gue repot aja tahu, jika grandpah melihat kita seperti ini bisa-bisa kita berdua di masukin ke kandang macan nya."
Gerutu Calvin sambil memapah andre yang sudah mabuk berat.
Sedangkan Sean melajukan mobilnya ke mansion utama, begitupun felix yang sudah kembali ke apartement nya sendiri. Felix adalah pria yang di tolong oleh papi Daniel dan mami farah saat pingsan di pinggir jalan dan berlumuran darah saat masih kecil, sejak saat itu felix bertemu dengn keluarga Bagaskara yang sangat baik mau menyekolahkan felix bersama Sean Putra papi Daniel.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments