Bab 4

Mansion Utama Alandra

Saat wanita paruh baya yang masih terlihat cantik saat ini sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami dan anak bontotnya. Sang suami yang sering protes jika istrinya yang begitu ia cintai repot-repot menyiapkan sarapan untuk dirinya maupun anak-anaknya, tetapi tetap saja sang istri melakukan hal yang menurutnya menyenangkan.

Yah ia adalah mommy firah dan daddy Williams, mommy firah menyiapkan nasi goreng dan kopi. Walaupun mereka keluarga yang bisa di bilang kalangan atas tetapi mereka tak pernah sekalipun mengajarkan anak-anaknya untuk memilih-milih makanan.

Mommy firah menuju kamar cleo dan ia menggeleng saat melihat sang putra bungsu yang tidurnya tak ada bagus-bagusnya. Cleo tidur seperti putaran jarum jam kaki di atas bantal dan gulingnya sudah tergeletak di lantai.

Mommy firah menuju jendela besar kamar Cleo dan membukannya dengan lebar, lalu tak lupa pula ia mengambil air untuk di percikkan ke muka putra nya.

"Cleo bangun dong, emangnya kamu nggak sekolah hari ini?"

Kata mommy firah sambil mengguncang badan Cleo.

"Hmmm... Tunggu mom, Cleo tadi lagi bertemu tyuzu."

Dengan mata yang masih tertutup, membuat mommy firah murka dan berteriak.

"Cleooooo... Bangun tidak, siapa si tyuzu itu kemarin kemarin jennie sekarang tyuzu kamu itu yah di suruh sekolah yang benar bukan malah ngintilin anak orang."

Ucap mommy firah dengan mencak mencak, lalu menarik telinga Cleo dengan keras.

Aaaaa....

"Mommy kenapa sih, suka banget tarik telinga Cleo. Kalau telinga Cleo putus bagaiman, emang mommy mau punya anak tampan tapi cacat."

"Sudah dramanya, cepat mandi sana. Kamu tuh mirip siapa sih, abang dan kakak kakak kamu itu mereka bertiga pasti bangun tepat waktu sikapnya elegan ya kamu pecicilan."

Ngomel mommy firah, hingga membuat sang suami dan anaknya menjawab dengan serentak.

"YA MIRIP MOMMY LAH..."

"Ck... Dasar kalian berdua, cepat mandi sana Cleo. Dan daddy ngapain ke sini, dasi daddy aja belum terpasang ini juga kemeja kok nggak di kancing."

"Daddy nungguin mommy lah, mommy kok lebih milih Cleo sih di banding daddy."

"Mulai lagi kumatnya, sama anak sendiri aja cemburu."

"Emangnya mommy nggak gitu, jika quean udah ada pasti mommy juga cemburukan."

"Ya enggaklah, malah mommy senang jika quean lebih dekat dengan daddy dan Calvin maupun Cleo dekat dengan mommy."

"Jangan lupakan alana."

"Mommy mana pernah melupakan Alana dad, mommy malah senang jika Alana nikah dengan Calvin biar mommy nggak akan jauh lagi dengan alana."

"Mommy kita serahkan aja kepada Calvin, putra kita itu udah dewasa yang harus kita jaga itu quean dan Alana karena itu adalah permata alandra."

"Iya iya.. Ayo turun dad, sebentar lagi Cleo turun.'

" Ya udah ayo, jangan bilang mommy lagi yang masak? "

"Dad mommy masak untuk daddy dan anak-anak kita, mommy nggak mau jika bibi semua yang masak. Mommy mau jika daddy dan anak-anak kita jika di luar atau bepergian selalu kangen dengan masakkan mommy."

Huff...

"Baiklah, tetapi mommy janji nggak akan sampai kecapean."

"Okeee... Cleooo, cepat turun ke bawah nak jika udah selesai."

Daddy Williams hanya bisa menutup kedua kuping saat mendengar teriakan sang istri.

"Untung cinta. "

Batinnya,,

...****************...

Di London Sean berjalan menuju pintu apartemen seina, ia menekan bel nya dan terdengar suara sang adik dari monitor bel.

"Ya, tunggu sebentar."

Ucap seina.

Ceklek..

Saat seina membuka pintunya ia melihat wajah sang kakak yang ia rindukan, Sean melihat tatapan sang adik masih ada kekecewaan di matanya maupun kesedihan.

"Boleh kakak masuk."

Ucap sean, hingga membuat sang adik sadar lalu menyuruhnya masuk.

"Eh silahkan."

"Seina boleh kakak numpang mandi, kakak baru aja tiba dari Francis tadi."

"Silahkan kak, nanti seina siapkan baju untuk kakak."

Sean langsung menuju kamar seina, karena di apartment itu hanya 1 kamar yang luas. Sedangkan seina menyiapkan baju untuk sang kakak yang telah ia siapkan jika kakaknya atau papi Daniel berkunjung ke apartemen nya.

Seina masih bingung dengan hadirnya sang kakak, apalagi ia bisa melihat jika sang kakak terlihat sangat sedih.

Huff...

"Semoga bukan berita buruk yang kakak bawa."

Gumam seina, dan segera keluar memesan makanan untuk sang kakak dan dirinya.

30 menit akhirnya Sean sudah selesai berpakaian, dan seina pun mengajak sang kakak untuk sarapan terlebih dahulu. Sean maupun seina hanya diam dan fokus ke makanannya karena itulah yang di ajarkan mami farah maupun papi Daniel untuk mereka.

Saat mereka berdua menyelesaikan makanannya, Sean langsung meminta maaf ke adiknya.

"Seina, maafkan kakak. Kakak salah yang nggak pernah mendengar perkataan kamu maupun perkataan mami tentang casandra. Kakak terlalu bodoh saat mencintai nya, hingga kakak membuat adik dan mami kakak terluka jadi kakak mohon sein maafkan kakak ayo kita berdua pulang kasian mami tiap hari hanya bersedih."

Ungkap Sean dengan sangat sedih, seina yang mendengar perkataan sang kakak hanya diam.

"Seina kakak dan casandra udah berakhir, ternyata kamu benar selama ini jika casandra bukanlah wanita yang baik. Kakak hanya melihat covernya saja selama ini, jadi kakak mohon sein maafkan kakak."

Seina melihat mata sang kakak yang sudah berkaca-kaca seina pun menghampiri kakaknya, lalu memeluk nya dengan erat.

"Sudahlah kak, seina sudah memaafkan kakak. Malah seina bersyukur akhirnya mata kakak terbuka melihat seperti apa kelakuan mak Lampir itu."

"Makasi seina, besok kita pulang yah."

"Hmmm.. Tapi seina.."

"Sein apa kamu nggak kasian mami, mami tiap hari memikirkan mu loh dek."

"Ya sudah kalau begitu, tapi kakak istirahat dulu gih seina ingin keluar dulu mau pamit ke erika."

"Baiklah, kamu jangan lama-lama yah."

"Iya kak."

...****************...

Di mansion Abiyanah, andre di marahi habis-habisan oleh sang bunda karena pulang dengan keadaan mabuk tak henti-hentinya bunda lea menarik kuping sang anak.

"Dasar anak bandel kamu andre, astaga bisa-bisa bunda koit jika kamu begini terus."

Ngomel bunda lea, sedangkan andre jangan ditanya lagi ia hanya bisa pasrah aja membuat Calvin dan ayah Hendra menahan tawa melihat andre yang mendapatkan amukan dari sang bunda.

"Kamu berbuat apa lagi andre, hingga membuat bunda kamu marah seperti itu? "

Tanya kakek abiyanah, dengan muka yang bingung.

"Pah andre pulang mabuk lagi pah semalam, lea sampai pusing melihat kelakuannya."

Calvin yang melihat sang kakek baru dari taman belakang langsung berdiri dan membimbing hingga ke sofa.

"Terima kasih nak, oh iya bagaimana adik kamu apa ia sudah ada tanda-tanda ingin pulang bersama alana?"

"Entahlah kek, quean sepertinya belum ada tanda mau kembali."

Huff...

"Anak itu, sebentar lagi ulang tahun perusahaan kita di adakan kakek sangat berharap Quean dan Alana hadir."

"Sabar kek, nanti Calvin menyuruh mereka berdua kembali."

"Iya Cal, suru mereka kembali bunda kangen banget dengan quean begitupun Alana. Coba aja Alana mau nikah sama kamu atau andre pasti bunda akan sangat senang, kerena bunda nggak mau jika Alana di bawa oleh orang lain."

Membuat andre dan Calvin bergidk ngeri..

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!